Disusun Oleh :
2. Ismalayani, SKM,M.Kes
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas
berkat rahmatnya lah penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dental Material
semester dua dengan judul makalah “Conditioner Dentin Varnish Dan Resin Komposit”
yang nantinya sangat berguna untuk pegangan saya sebagai perawat gigi dimasa yang akan
datang.
Banyak kendala yang muncul dalam penyelesaian makalah ini. Namun, karena
bimbingan ibu sehingga makalah ini dapat selesai dan juga tepat pada waktunya.
Akhir kata saya berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca
khususnya dan juga berguna bagi banyak orang
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran............................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang
digunakan di kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi bahan tersebut.
Terdapat banyak bahan-bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi. Dental material yang
ada yaitu bahan cetak, bahan pengisi cetakan, dan bahan restorasi.
Bahan restorasi berfungsi untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak.
Tujuan restorasi gigi yaitu membuang dan mencegah penyakit serta mengembalikan
fungsinya. Perkembangan bahan restorasi gigi berlangsung pesat dengan adanya kemajuan
teknologi dewasa ini. Pemilihan bahan restorasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kekuatan mekanis dari bahan restorasi, kekuatan mekanis dari gigi, estetik, dan bentuk
jaringan gigi yang masih sehat. Bahan restorasi terdiri dari restorasi direk dan indirek.
Restorasi direk memiliki pengertian restorasi yang dilakukan langsung pada rongga
mulut. Ciri khas bahan restorasi direk adalah bahan tersebut dimasukkan pada kavitas gigi
yang telah dipreparasi oleh dokter gigi ketika menghilangkan karies. Bahan restorasi direk
meliputi amalgam, resin komposit, glass ionomer cement. Restorasi direk diindikasikan pada
gigi dengan kerusakan yang belum cukup luas, sehingga struktur gigi yang masih ada dapat
digunakan sebagai tempat meletakkan material restorasi tersebut.
1. Apa yang dimaksud dengan Conditioner Dentin Varnish dan Resin Komposit?
2. Bagaimana karekteristik dari bahan Conditioner Dentin Varnish dan Resin Komposit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami bahan Conditioner Dentin Varnish dan Resin
Komposit.
2. Untuk memahami dan membedakan ciri dari Conditioner Dentin Varnish dan Resin
Komposit.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan restorasi merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai dibidang kedokteran
gigi. Bahan restorasi berfungsi untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak.
Tujuan restorasi gigi tidak hanya membuang penyakit dan mencegah timbulnya kembali
karies, tetapi juga mengembalikan fungsinya. Bahan-bahan restorasi gigi yang ideal pada saat
ini masih belum ada meskipun berkembang pesat. Syarat untuk bahan restorasi plastis yang
baik adalah :
Untuk dapat diterima secara klinis, kita harus mengetahui sifat-sifat bahan yang akan kita
pakai sehingga jika bahan-bahan baru keluar di pasaran, kita dapat segera mengenali
kebaikan dan keburukan dibanding dengan bahan yang lama. Dua sifat yang sangat penting
yang harus dimiliki oleh bahan restorasi adalah harus mudah digunakan dan tahan lama.
Berikut adalah klasifikasi kavitas menurut Black yang juga menentukan penggunaan dari
bahan restorasi plastis yang sesuai :
- Kavitas kelas I : kavitas meliputi pit dan fissure permukaan oklusal gigi posterior,
permukaan palatal / lingual gigi insisivus, groove bukal & lingual/palatal gigi molar.
- Kavitas kelas II : kavitas pada permukaan proksimal gigi-gigi posterior
2
- Kavitas kelas III : Kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior tanpa mengenai bagian
insisal
- Kavitas kelas IV : Kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior yang sudah mengenai
insisal
- Kavitas kelas V : kavitas pada gingival third semua gigi bagian bukal/labial/lingual
- Kavitas kelas VI : Kavitas pada insisal edge & cusp karena abrasi, atrisi, dan erosi.
. Secara garis besar bahan restorasi gigi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
bahan restorasi plastis dan non plastis atau rigid. Yang termasuk dalam kelompok bahan
plastis adalah amalgam, composite dan glass ionomer cement (GIC), sedangkan kelompok
non plastis (rigid) adalah inlay dan onlay, mahkota full veneer, mahkota logam porselen, dan
mahkotan jaket porselen.
Dari sekian banyak jenis bahan restorasi, bahan plastis seperti amalgam, Conditioner
Dentin Varnish, komposit dan GIC merupakan bahan restorasi yang paling banyak digunakan
dalam dunia kedokteran gigi.
3
Oleskan dalam preparasi kavitas dengan cotton pellet selama 10-20 detik (tergantung
pabrik), bilas atau berkumur dengan air, keringkan tetapi jangan terlalu kering dan bahan
tumpatan glass ionomer siap untuk diaplikasikan ke kavitas gigi .
Varnish
Yaitu, varnish kavitas sebagai bahan kedokteran gigi tambahan untuk menutup dan
melindungi daerah pulp – dentin. Saat Varnis di aplikasikan terdapat lapisan tipis resin yang
berada di permukaan kavitas yang dipreparasi. Lapisan tipis ini bertindak sebagai membran
semi permeable, menutup jalan ke luar masuk beberapa ion. Sangat penting untuk menjaga
penutupan yang seragam dan kontinu di seluruh permukaan kavitas yang dipreparasi. Jika
lapisan tidak teratur dan porus hasilnya tidak akan memuaskan. Varnish lebih baik dari
liners untuk mengurangi microleakage da nmemberikan barrier terhadap iritan.
Keuntungan :
• Mengurangi kebocoran tepi
• Menghilangkan sengatan galvanic
• Memberikan perlindungan terhadap daerah dentin-pulpa
• Bahan baku dengan tingkat kemurnian tinggi.
Cara Pemakaian
Varnish harus diaplikasikan agar mendapatkan lapisan yang seragam dan continue di
seluruh permukaan kavitas yang di preparasi. Aplikasikan seperti ini harus dilakukan dengan
brush disposable atau cotton ball. Untuk pelapis permukaan dan pelindung terhadap
kelembaban atau dehidrasi pada semua jenis glass-ionomer oleskan segera setelah
4
penambalan glass ionomer semen dan secara perlahan dikeringkan. Untuk pelapis permukaan
dan pelindung terhadap kelembaban atau dehidrasi pada semua jenis glass ionomer.
Catatan: brush disposable atau cotton ball harus tidak menempel dengan sisa varnish.
Disarankan untuk 2 kali aplikasi, untuk mengurangi kemungkinan porus dan membentuk
sebuah lapisan yang continue. Waktu Pengolesan Dibutuhkan jangka waktu 15–20 detik tiap
pengaplikasian, agar lapisan pertama mengering terlebih dahulu. Jikalau dibutuhkan, produk
dapat diencerkan dengan pelarut yang sesuai (dimetilseton) agar didapatkan ketebalan lapisan
yang diinginkan.
5
• Aktivator
• Bahan lain untuk stabilitas warna dan mencegah polimerisasi dini.
Matriks resin
Menggunakan monomer yang merupakan diakrilat aromatic atau alipatik. Monomer yang
sering digunakan pada bahan komposit yaitu Bis GMA (Bisphenol A-Glycidyl Methacrylate,
UDMA (Urethane Dimethacrylate),TEGDMA (Triethylane Glycol Dimethacrylate).
Partikel Pengisi anorganik
Penambahan partikel anorganik sangat penting dalam memperbaiki kekurangan pada resin
ditambahkan partikel pengisi tersebut sifat-sifat resin komposit menjadi lebih baik.
Pengerutan dan juga meningkatkan sifat mekanik seperti kekerasan, ketahanan terhadap
abrasi, kekakuan dan kekuatannya.
Coupling agent (bahan pengikat)
Tujuan untuk mengikat partikel pengisi anorganik dengan resin matriks yang berfungsi
untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanis resin. Contoh bahan pengikat yang sering
digunakan yaitu organosilanes (3-metoks iprofil trimetoksi silane), zirconates dan titanates.
Aktivator
Bahan lain untuk stabilitas warna dan mencegah polimerisasi dini.
Macam-macam resin komposit
Komposit Macrofiller/komposit konvensional:
Jenis komposit yang tertua. Segi kekuatan bagus kelemahannya permukaannya kasar.
Ukuran partikel pengisi 8-12 μm/lebih. Bahan pengisinya biasanya quartz.
Komposit Microfiller:
Bahan pengisi yang digunakan silika koloidal. Volume partikel pengisi 35- 50% berat
matriks. Memiliki permukaan halus, cepat aus mudah terjadi cracking(retak pada
restorasi).
Komposit Small Particle Filler :
Ukuran partikel pengisi 1-5 £gm, Volume bahan pengisi 80-85% berat matriks.
Memiliki kekuatan yang baik, sebaiknya digunakan untuk tumpatan gigi posterior.
Komposit Hybrid :
Partikel pengisi merupakan gabungan dari makro dan mikrofiller. Memiliki ukuran
partikel 0,6 -1 £gm. Volume pengisi 75-80% berat matriks segi kekuatan bagus.
Komposit Mikrohybrid
6
Partikel pengisi gabungan dari Mikrohybrid dan Small Particle Filler, kekuatan lebih
bagus dari pada hybrid. Diindikasikan untuk tambalan gigi posterior dengan karies
yang besar.
Komposit Nanohybrid.
Partikel pengisi memiliki ukuran yang terkecil yaitu = 0,02 -0,07 £gm. Segi kekuatan
dan estetika terbagus diantara komposit yang lainnya. Memiliki derajat translucent
yang bermacam-macam.
Sifat-Sifat
Sifat mekanik :
Adhesi, perlekatan resin komposit dengan gigi, retensi yang didapat dari porositas
permukaan gigi setelah dietsa dan perlekatan dari permukaan gigi dengan resin
komposit. Kekuatan dan keausan, resin komposit mempunyai kekuatan tensil kompresif
lebih besar daripada resin akrilik. Daya tahan terhadap fraktur cukup bagus . bagus
untuk penumpatan klas IV. meskipun komposit resin mudah aus.
Sifat fisik .
Warna, bagus, tetapi sensitive dengan noda (kopi, teh, jus anggur, minyak wijen).
Setting
Setting/pengerasan komposit resin:
Menggunakan penyinaran memerlukan waktu 20-60 detik
Pengerasan kimiawi memerlukan waktu 30 detik
Strength
Tensil dan compressive strength resin komposit lebih rendah dari amalgam sehingga
bias digunakan untuk menambal gigi bagian incisal.
Sifat Kimiawi
Terjadinya polimerisasi atau pengerasan, akibat reaksi kimia Perlekatan melalui proses
kimiawi dan mekanik: yaitu adanya etsa agent dan bonding agent.
Perlekatan mekanik resin komposit dengan struktur gigi bias melalui pengetsaan,
pembuatan undercut atau pemberian pin/skrup. Proses pengerasan resin komposit melalui 2
cara yaitu:
Cara pencampuran/mixing dua dan satunya mengandung amine tersier (N, N dimetil
ptoluidin) melalui pencampuran dua bahan pasta, satu pasta mengandung inisiator benzoil
peroksida. Bila kedua pasta di aduk maka amine akan bereaksi dengan benzoil peroksida dan
7
membentuk radikal bebas dan polimerisasi tambahan terjadi.
Cara penyinaran(light cure), dengan menggunakan sinar halogen maupun L.E.D.
Pengerasan terjadi karena adanya radikal bebas pemulai reaksi terdiri atas molekul foto
inisiator atau photosensitizer, Camphorquinone (CQ) pada panjang gelombang diantara 400-
500nm dan activator amin yang terdapat dalam pasta. Bila keduanya tidak terkena sinar maka
reaksi pengerasan tidak akan terjadi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Sulastri, Siti. 2017. Dental Material Bahan Ajar Keperawatan Gigi. Jakarta : Kemenkes RI
10