Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

Macam – Macam Bahan Tambalan Gigi

DOSEN PENGAMPU

Asriawal S.SiT.M,Mkes

OLEH:

RAHMAWATI (PO714261201025)

NURHIDAYAH MUKMIN (PO714261201022)

FUTRI IRFAN (PO714261201007)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

KELAS 2A PRODI D.IV

2021/2022
PRAKATA

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat

beriringan salam juga penulis sampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang telah

berjasa membawa perubahan pada umat manusia yaitu dari zaman kebodohan ke

zaman yang serba canggih seperti sekarang ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak

Asriawal, S.SiT, M.Mkes pada mata kuliah Konservasi Gigi. Selain itu, makalah ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Macam – macam bahan

tambalan gigi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Konservasi gigi merupakan suatu bidang kedokteran gigi yang meliputi

pengembalian fungsi dan restorasi estetik dari jaringan keras gigi yang berhubungan

dengan ilmu dan seni dari kedokteran gigi yang meliputi diagnosis, perawatan, dan

prognosis dari suatu defek pada jaringan keras gigi serta membutuhkan suatu

koreksi berupa restorasi gigi.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing selakun

dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan

dan wawasan penulis terkait dengan bidang yang di tekuni.

i
Penulis menyadari makalah ini masih jauhdari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 25 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................i
PRAKATA...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iv
DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH.......................................................................v
KEGUNAAN MATA KULIAH....................................................................................vi
TUJUAN UMUM PELAJARAN.................................................................................vii
BAB I MACM-MACAM BAHAN TAMBALAN GIGI.................................................1
1.1 Pendahuluan ............................................................................................1
1.1.1 Deskripsi Bab.................................................................................1
1.1.2 Tujuan Pembelajaran....................................................................1
1.1.3 Kompetensi Khusus.......................................................................2
1.2 Penyajian....................................................................................................2
1.2.1 Amalgam.......................................................................................3
1.2.2 Glass Ionomer Cement..................................................................9
1.2.3 Dentin Conditioner Dan Varnish...................................................16
1.2.4 Resin Komposit .............................................................................19
1.2.5 Disclosing Solution dan Bahan Polish............................................24
1.2.6 Ringkasan...............................................................................................27
1.3 Penutup .....................................................................................................28
1.3.1 Evaluasi .........................................................................................29
1.3.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut....................................................39
1.3.3 Daftar Pustaka...............................................................................35

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Klinis Gigi 36, Terdapat Restorasi Amalgam.............................................7

Gambar 1.2 Tambalan Amalgam..................................................................................8

Gambar 1.3 Glass Ionomer Cement............................................................................10

Gambar 1.4 Dentin


Conditioner..................................................................................16

Gambar 1.5 Varnish....................................................................................................17

Gambar 1.6 Resin Komposit.......................................................................................19

Gambar 1.7 (a) Disclosing Solution Cair dan (b) Disclosing Solution Tablet...............23

iv
DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

Konservasi adalah ilmu yang mempelajari tetang berbagai teknik perawatan

gigi yang sakit ( karies), trauma atau sebab lain dengan tujuan mempertahankan gigi

selama mungkin di dalam rongga mulut. Mata Kuliah ini menguraikan tentang

prinsip-prinsip serta aplikasi yang dilakukan dalam penambalan gigi. Konsep dan

aplikasi dalam mata kuliah ini meliputi identifikasi dan klasifikai karies, identifikasi

dan klasifikasi bahan tambalan gigi, macam-macam teknik preparasi serta macam-

macam teknik penambalan.

v
KEGUNAAN MATA KULIAH

Perawat merupakan tenaga kesehatan profesional yang dalam melakukan

asuhankeperawatan pada klien, perawat menggunakan dirinya sendiri untuk

mencapai tujuan kesembuhan pada klien. Mata Kuliah ini berisi materi-materi

tentang interaksi antara manusia dengan elemen – elemen lain yang pada tujuannya

untuk mengetahui beberapa postur yang penting diperhatikan ketika sedang

bekerja.

vi
TUJUAN UMUM PMBELAJARAN

Secara umum tujuan pembelajaran ialah meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan peserta didik serta untuk melakukan perawatan gigi serta

mempertahankan gigi selama mungkin didalam rongga mulut.

vii
BAB 1 MACAM – MACAM BAHAN TAMBALAN GIGI

1.1 Pendahuluan

Tambal gigi merupakan salah asatu prosedur merapikan gigi yang umum

dilakukan apabila gigi mengalami kondisi khusus, sepertih patah,berlubang

atau rusak.Tumpatan amalgam termasuk tumpatan permanen/tetap setelah

dilakukan perawatan terhadap gigi yang mengalami karies atau bahkan

setelah dilakukan perawatan saraf. ( Sulastri siti,2017)

1.1.1 Deskripsi Bab

Bab ini menjelaskan tentang macam-macam bahan kedokteran gigi

diantaranya macam-macam bahan tumpatan gigi. Mengetahui

macam-macam bahan tumpatan gigi, juga sebagai dasar nantinya

dalam melakukan praktik pelayanan asuhan kesehatan gigi baik di

pelayanan asuhan kesehatan gigi individu di klinik gigi maupun

pelayanan kesehatan gigi masyarakat. Mempelajari macam-macam

bahan tumpatan gigi sebagai prasyarat untuk dapat melakukan

preparasi gigi dan penumpatan gigi, yaitu ilmu konservasi gigi atau

ilmu pengawetan gigi.

1.1.2 Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu

menjelaskan macam - macam tumpatan gigi. Secara khusus

1
mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan Tumpatan Permanen, Glas

ionomer Cement/GIC, Dentin Conditioner Dan Varnish, Komposit

Resin, Disclosing Solution dan Bahan Polish.

1.1.3 Kompetensi Khusus

Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:

Mengetahui macam- macam bahan tambalan gigi seperti Tumpatan

Permanen atau amalgam, Glas ionomer Cement/GI, Dentin

Conditioner Dan Varnish, Komposit Resin, Disclosing Solution Dan

Bahan Polish.

1.2 Penyajian

Pada bagian ini, akan disajikan macam – macam bahan tambalan

amalgam meliputi amalgam, Glass Ionomer, komposit resin, inlay logam,

tumpatan gold foil, dan lain-lain. Secara umum tambalan gigi dapat

digolongkan menjadi dua yaitu direct restoration dan indirect restoration.

Direct restorations adalah tambalan yang secara langsung dikerjakan oleh

dokter gigi pada gigi pasien di dental unit, tanpa membutuhkan proses

pengerjaan di laboratorium. Jenis dari indirect restorations diantaranya

adalah inlay, onlay, Crown atau mahkota tiruan (Mozartha, 2014). Dikutip

oleh ( Sulastri siti,2017)

2
1.2.1 Amalgam

Amalgam kedokteran gigi (dental amalgam) dibuat dengan cara

mencampurkan merkuri cair dengan zat-zat padat yang merupakan

perpaduan dari perak, timah, tembaga, dan kadang seng, paladium,

indium, dan selenium. Kombinasi dari logam padat tersebut disebut

dengan amalgam alloy. Sangat penting untuk dapat membedakan

antara amalgam kedokteran gigi dan amalgam alloy (Craig, R. G., &

Powers, J. M.2002). Dikutip oleh ( Sulastri siti,2017)

Amalgam kedokteran gigi merupakan alloy yang terdiri dari

merkuri, perak, tembaga, dan timah, dan mungkin juga bisa

mengandung palladium, zinc, dan elemen-elemen lain untuk

meningkatkan karakteristik dan kinerja klinis amalgam itu sendiri.

(Anusavice, Keneth J. 2004). Dikutip oleh (Nasution Abdillah Imron,

2016)

Amalgam adalah suatu alloy, air raksa dengan satu atau beberapa

logam lain. Adanya restorasi amalgam juga diketahui memegang

peranan penting untuk terjadinya penyempitan saluran

akar,khusunya bila didahului dengan prosedur mumifikasi

sebelumya.Obliterasi dapat didefinisikan sebagai deposisi jaringan

keras ke dalam ruang saluran akar.Faktor-faktor penyebab terjadinya

3
obliterasi saluran akar masih belum jelas,tetapi sebagian besar

dihubungkan dengan trauma,umur,iritasi kronis,dan restorasi yang

dalam.Respon pulpa terhadap trauma tergantung pada derajat

kerusakan neurovaskular, yang salah satu penyebabnya adalah faktor

bakteri. (Yudistian Ilma, 2019)

1.2.1.1 Komposisi

Alloy untuk pembuatan amalgam diklasifikasikan dalam 2

tipe: pertama alloy konvensional mengandung cuprum kurang

dari 6%, kedua, alloy kaya cuprum yang banyak dipergunakan

sejak beberapa tahun terakhir kadang-kadang disebut ‘higher

copper alloy”. ( Sulastri siti, 2017)

1) Manipulasi

Perbandingan alloy dan mercury

Mercury, jumlah yang dikehendaki dapat diperoleh dengan

menimbang atau menggunakan suatu alat (volume

dispenser). Cara yang kedua tersebut lebih cepat. Alloy,

dapat diukur dengan: Menimbang, Menggunakan table

alloy, terutama pada pencampuran secara mekanis,

4
Menggunakan amplop yang telah ditimbang lebih dahulu

menggunakan volume dispenser.

2) Triturasi

Pencampuran manual dengan menggunakan mortar dan

pastel yang terbuat dari gelas. Permukaan dalam mortar

agak kasar yang berguna untuk mempertinggi frekuensi

gesekan antara amalgam dan permukaan mortar. Teknik

ini sudah jarang digunakan lebih cepat menggunakan

metode mekanis, karena risiko terhirup mercury lebih

kecil.

1.2.1.2 Pencampuran secara mekanis

Alloy dan mercury dalam perbandingan yang tepat, dapat

dicampur secara mekanis didalam kapsul baik dengan atau

tanpa menggunakan pastel plastic atau stainless steel. Harus

dipergunakan pastel yang diameternya lebih kecil dari

kapsulnya, bila alloy berbentuk pil sehingga memudahkan

menghancurkannya. Amalgamator mekanis mempunyai

pengatur waktu sehingga waktu pencampuran yang tepat

dapat terjamin serta dapat dilakukan berulang-ulang. Bahan

untuk ini tersedia dalam bentuk kapsul, masing-masing kapsul

5
berisi alloy dalam berat yang sudah diukur dan mercury dalam

jumlah yang sebanding berada terpisah di bagian tutupnya.

Sekat pemisah harus dipecah sebelum kapsul dimasukkan

pada amalgamator mekanis. ( Sulastri siti, 2017)

1) Kondensasi

Proses memasukkan bahan tumpatan amalgam ke kavitas

gigi sebagian per bagian kemudian dilakukan penekanan

dengan alat kondensor.

2) Trimming dan Carving

Bila kavitas diisi terlalu banyak, maka bagian atas yang

kaya mercury dapat dibuang dan tambalan dibentuk sesuai

dengan anatominya.

3) Pemolesan

Amalgam konvensional baru dapat dipoles paling cepat 24

jam setelah penambalan, yaitu setelah tambalan cukup

kuat. Amalgam yang kaya cuprum lebih cepat

mendapatkan kekuatannya.

1.2.1.3 Beberapa hal yang perlu diperhatikan

6
Mercury toksis, maka mercury bebas sebaiknya jangan

dibiarkan terbuka di udara. Bahaya ini juga bias timbul sewaktu

triturasi, selama kondensasi, selama pemolesan restorative juga

waktu pengeluaran tambalan lama yang dilakukan dengan bur

kecepatan tinggi. Harus dicegah adanya mercury yang

berkontak dengan kulit karena bahan ini dapat diabsorbsi oleh

kulit. Kelebihan mercury hendaknya jangan dibuang ke dalam

tong sampah, karena bahan ini dapat bereaksi dengan alloy

rumah tangga ( seperti pipa air, pipa gas, dan lain2). Juga harus

dicegah kontaminasi amalgam oleh lembab. ( Sulastri siti,2017)

Gambar 1.1. Klinis Gigi 36, Terdapat Restorasi Amalgam


http://e-journal.unmas.ac.id/index.php/interdental/article/view/595/563

Gambar 1.2. Tambalan Amalgam


https://www.dictio.id/uploads/db3342/original/3X/1/9/19b2e2cebe95238fc
ca8f7eb1dd6053ab533378f.jpg

7
1.2.1.4 Sifat-sifat

Toksisitas mercury pada pasien yang ditambal amalgam,

mercury dapat merembes ke dalam struktur gigi dan dapat

menimbulkan perubahan warna gigi, rembesan bias sampai ke

pulpa tetapi tidak ada pengaruh toksis secara sistemik.

Merupakan bahan restorasi tertua dan cukup terkenal di

masyarakat luas oleh karena kekuatan, daya tahan, dan

harganya yang relatif murah (Perben HB.2008). Dikutip oleh

( Sulastri siti,2017)

1.2.1.5 Reaksi Korosi

Tarnish: amalgam dapat mengalami tarnish bila terdapat

sulphur, menghasilkan suatu lapisan suphida pada permukaan

restorasi. Korosi pada amalgam konvensional: bahan yang

telah set adalah heterogen sehingga dapat terjadinya korosi.

Korosi amalgam kaya kuprum, korosi lebih sedikit daripada

yang konvensional daya tahan terhadap korosi meningkat

apabila amalgam dipoles. ( Sulastri siti, 2017)

8
1.2.1.6 Kekuatan akan berkurang apabila

1) Triturasi yang tidak sempurna

2) Kandungan mercury yang terlalu besar

3) Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi

4) Kecepatan pengisian ke kavitas yang lamban

5) Korosi

1.2.2 Glass Ionomer Cement

Semen ionomer kaca adalah bahan tambal sewarna gigi yang

komponen utamanya terdiri dari likuid yang merupakan gabungan air

dengan polyacid (Asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) dan bubuk

berupa fluoroaluminosilicate glass (Anang, Mariati.2015). Dikutip oleh

( Sulastri siti, 2017)

Tumpatan Glass Ionomer merupakan salah satu jenis tumpatan yang

ada dibidang kedokteran gigi. Penambalan mempergunakan glass ionomer

cement terdapat tahap yang mempergunakan dentin conditioner yang

berfungsi untuk membersihkan smear layer pada permukaan kavitas.

Dentin conditioner diperlukan agar permukaan dentin bersih dan bahan

tumpatan glass ionomer cement dapat melekat secara baik pada

permukaan dentin yang bersih tersebut. ( Susatyo Jojok Heru,2020)

9
Bahan ini bersifat anti kariogenik oleh karena mampu melepaskan

flourida, mempunyai thermal compatibility dengan enamel gigi, serta

mempunyai biokompatibilitas yang baik (Jurnal PDGI.2012). Dikutip oleh

( Sulastri siti, 2017)

Gambar 1.3 Glass Ionomer Cement


https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2FGLASS-IONOMER-CEMENT-i.

1.2.2.1 Sifat Glass Ionomer Cement

Menurut Nasution Abdillah Imron ( 2016) Sifat GI Cement

adalah:

1) Sifat biologi

a. Sebabkan inflamasi

b. Memiliki efek terhadap jaringan gingiva

c. Menyebabkan sensitivitas pada gigi

10
d. GIC memiliki biokompabilias yang baik sehingga banyak

digunakan

e. GIC melepaskan ion florida (jangka waktu yang lama) ke

jaringan gigi dan dapat hilangkan kesensitifan gigi dan

mencegah terjadinya karies pada gigi (anti kasiogenetik).

2) Sifat Fisik

a. GIC bersifat adhesive (pelekatan) ke permukaan dentin

dan email

b. GIC lebih elastis dan lebih rentan terhadap deformasi

elastis karena modulus clastisitasnya ½ dari seng fosfat

c. Karena perbedaan kekuatan dan tegangan tariknya, GIC

tidak digunakan untuk membuat crown seperti semen

seng fosfat

d. Sifat translusensi kurang baik, bahan-bahan yang

terbaru memberikan estetik yang baik.

3) Sifat Mekanik

a. Compressive Strength

a) GIC bersifat lebih brittle (mudah pecah)

b) Kekuatan kompresi GIC sekitar ± 90-230 Mpa

11
c) Kekuatan tarik GIC = semen seng fosfat yaitu : ± 4,2-

5,3 Mpa.

d) Modulus elastistas ±3,5-6,4 Gpa jadi GIC lebih

elastis dari seng fosfat dan lebih mudah beradaptasi

deengan perubahan bentuk

e) Kekuatan kompresi GIC akan meningkat jika semen

diisolasi dari kelembaban pada awal mula

pembentukan.

b. Band Strength

a) Kekuatan GIC untuk berikan adalah ±1-3 Mpa. Dan

dapat berikatan dengan enamel, stainless steel, tin

oxidc-plated platinum, dan gols alloy.

c. Bond strength bias ditingkatkan dengan pemberian

conditioner berupa asam dan larutan FeClᴣ pada dentin.

Rico Adrianto Kekerasan

a) Bahan GIC memiliki sifat kekerasan yang baik, tapi

tidak sebagus resin

b) GIC akan tahan dalam cairan mulut ketika sudah

mengeras dengan sempurna sehingga menjadi lebih

tahan dari pada semen lain.

12
c) Dalam proses pengerasan, bahan GIC harus agak

dijauhkan dari saliva karena GIC mudah larut dengan

cairan dan kemampuan adhesinya akan menurun

d) Kekuatan glass ionomer lebih tinggi dari pada

semen dengan ZnO powder.

1.2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan GI Cement

Menurut Nasution Abdillah Imron (2016) Kelebihan dan

Kekurangan Glass Ionomer Cement adalah:

1) Kelebihan

a. GIC dapat berikatan dengan dentin dan enamel

dimana kekuatan GIC untuk berikatan dental enamel

lebih tinggi dari dentin karena kandungan anorganik

enamel dan homogenitasnya yang besar.

b. GIC punya sifat biokompatibilitas tinggi

c. GIC melepaskan ion fluoride sehingga menghambat

karies di gigi

d. Dapat diatur dengan polimerisasi

e. Punya kekuatan yang besar dan dapat menahan beban

saat oklusi

13
f. GIC menghambat perlengkapan bahan-bahan kimia di

permukaan gigi

g. Mudah dimanipulasi.

2) Kekurangan

a. Resistensi terhadap abrasi menurun

b. Ketahanan terhadap fraktur rendah

c. Jangka pemakaian rendah daripada amalgam

d. GIC lebih rapuh dan rentan terhadap elastic

deformation

e. GIC lebih sensitive terhadap kelembapan

f. GIC mudah larut (solubiliy) sehingga banyak

kehilangan material di dalam mulut

g. Compresice stregth lebih rendah

h. Warna lebih opaque daripada gigi asli sehingga mudah

dikenali dan dibedakan

i. Estetik hasilnya kurang baik.

1.2.2.3 Komposisi Glass Ionemer Cement dan Fungsi

Menurut Nasution Abdillah Imron ( 2016) Sifat GI Cement

adalah:

14
1) Liquid : copolymer polyakrilik

Liquid adalah larutan poliasam,cairan yang digunakan

pada GIC adalah asam polyakrilik dengan konsentrasi

sekitar 10%

2) Powder : acid-soluble calcium fluoroaluminosilikat glass

Powder adalah larutan dasar asam kalsium aluminosilikat

glass yang mengandung fluorida. Ini dibuat dengan

mencapur silika+alumina+kalsium fluorida, metaloksida

dan mental fosfat 1100 derajat – 1500 derajat calcius lalu

lelehkan plat logam atau kedalam air. Glass yang

terbentuk dihancurkan,ditumbuk dan dihaluskan menjadi

bubuk 20-50.

Fungsi dari masing- masing komponen:

1) Alumina (Al2O3) : meningkatkan opasitas

2) Silika (SiO2) : meningkatkan translusensi

3) Fluorida : antikariogenik, meningkatkan translusensi,

working time dan kekuatan

4) Kalsium fluorida (CaF2): meningkatkan opasitas

5) Aluminium fosfat : menurunkan melting time (waktu

mencair) dan meningkatkan translusensi

15
6) Kriolit (Na3AlF6) : meningkatkan translusensi dan Ion

Na, K, Ca, Sr

1.2.3 Dentin Conditioner dan Varnish

Dentin conditioner digunakan sebelum penumpatan GI, varnish

digunakan setelah penumpatan Glass Ionomer Semen, yaitu dioleskan

pada tumpatan GI setelah 30 detik selesai penumpatan.

1.2.3.1 Dentin Conditioner

Cairan asam poliakrilik 10% untuk membersihkan permukaan

gigi (setelah gigi selesai di preparasi dan siap dilakukan

penumpatan), untuk meningkatkan perlekatan terhadap glass-

ionomer. ( Sulastri siti,2017)

Gambar 1.4 Dentin Conditioner


https://images.app.goo.gl/QTNy3dYxVf5qff1k8

1) Sifat dan Manfaat

Meningkatkan penutupan tepi untuk menambah keawetan

restorasi, Meninggalkan smear plug’ di dalam tubulus untuk

16
mengurangi risiko sensitivitas setelah pengerjaan dan

warnanya biru untuk mengontrol pemakaian

2) Cara penggunaan

Oleskan dalam preparasi kavitas dengan cotton pellet selama

10-20 detik (tergantung pabrik), bilas atau berkumur dengan

air, keringkan tetapi jangan terlalu kering dan bahan tumpatan

glass ionomer siap untuk diaplikasikan ke kavitas gigi .

1.2.3.2 Varnish

Varnish adalah varnish kavitas sebagai bahan kedokteran gigi

tambahan untuk menutup dan melindungi daerah pulpa-dentin.

Saat Varnis di aplikasikan terdapat lapisan tipis resin yang berada

di permukaan kavitas yang dipreparasi. Lapisan tipis ini bertindak

sebagai membran semi permeable, menutup jalan ke luar masuk

beberapa ion. Sangat penting untuk menjaga penutupan yang

seragam dan kontinu di seluruh permukaan kavitas yang

dipreparasi. Jika lapisan tidak teratur dan porus hasilnya tidak akan

memuaskan. ( Sulastri siti,2017)

17
Gambar 1.5 Varnish
https://images.app.goo.gl/EKu7chtZtEAjAwVC9

1) Keuntungan

Mengurangi kebocoran tepi, menghilangkan sengatan galvanic,

memberikan perlindungan terhadap daerah dentin-pulpa dan

bahan baku dengan tingkat kemurnian tinggi .

2) Cara Pemakaian

Varnish harus diaplikasikan agar mendapatkan lapisan yang

seragam dan continue di seluruh permukaan kavitas yang di

preparasi. Aplikasikan seperti ini harus dilakukan dengan brush

disposable atau cotton ball. Untuk pelapis permukaan dan

pelindung terhadap kelembaban atau dehidrasi pada semua

jenis glass-ionomer oleskan segera setelah penambalan glass

ionomer semen dan secara perlahan dikeringkan. Untuk

pelapis permukaan dan pelindung terhadap kelembaban atau

dehidrasi pada semua jenis glass ionomer. Catatan: brush

18
disposable atau cotton ball harus tidakmenempel dengan sisa

varnish. Disarankan untuk 2 kali aplikasi, untuk mengurangi

kemungkinan porus dan membentuk sebuah lapisan yang

continue. ( Sulastri siti,2017)

3) Waktu Pengolesan

Dibutuhkan jangka waktu 15–20 detik tiap pengaplikasian, agar

lapisan pertama mengering terlebih dahulu. Jikalau

dibutuhkan, produk dapat diencerkan dengan pelarut yang

sesuai (dimetilseton) agar didapatkan ketebalan lapisan yang

diinginkan. ( Sulastri siti,2017)

1.2.4 Resin Komposit

Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, sifat masing-

masing materialnya berbeda satu sama lainnya, baik sifat kimia maupun fisik

dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut, (bahan komposit). Resin

komposit adalah bahan restorasi yang paling sering di gunakan oleh dokter gigi karena

keunggulannya yaitu lebih estetik, lebih baik dalam mempertahankan struktur gigi

(conservative approach), dapat menutup margin restorasi karena bahan bonding

dapat berikatan dengan struktur gigi dan memperkuat sisa struktur gigi, radiopak,

mudah dalam mengevaluasi kontur. Resin komposit dalam bidang restorasi gigi

19
merupakan bahan matriksresin yang di dalamnya ditambahkan pasi anorganik

(quartz partikel silica koloid). ( Sulastri siti,2017)

Resin komposit adalah bahan restorasi yang paling sering digunakan oleh

dokter gigi karena keunggulannya yaitu lebih estetik, lebih baik dalam

mempertahankan struktur gigi (conservative approach), dapat menutup

margin restorasi karena bahan bonding dapat berikatan dengan struktur gigi

dan memperkuat sisa struktur gigi, radiopak mudah dalam mengevaluasi

kontur. (Sari Morita dan Monica Ekania Ghaisan, 2020).

Resin komposit adalah material restoratif sewarna gigi yang tersusun atas

komponen utama berupa resin matriks dan pertikel filler yang diikat oleh

coupling agent melalui proses polimerisasi. Resin matriks terdiri atas resin

monomer, inisiator, akselerator, dan inhibitor. Sedangkan filler terdiri atas

partikel yang dapat memberikan sifat mekanik dan warna radiopak dari resin

komposit. Komposit berbasis resin dikenalkan oleh Dr.L.Bowen pada tahun

1962 sebagai pengganti resin akrilik yang memiliki koefisien termal dan

pengerutan yang tinggi serta silikat yang mudah larut dan dianggap dapat

mengiritasi pulpa. ( Sofiani Erma dan Fineza Rovi 2020)

20
Gambar 1.6 Resin Komposit
https://-resin-komposit-flowable-i-dental-bahan-tambal-gigi-cai

1.2.4.1 Komposisi resin komposit

1) Matriks resin organik

2) Bahan pengisi anorganik (filler)

3) Bahan pengikat (coupling agent)

4) Aktivator

5) Bahan lain untuk stabilitas warna dan mencegah polimerisasi dini

1.2.4.2 Macam-macam resin komposit

1) Komposit Macrofiller/komposit konvensional

2) Komposit Microfiller

3) Komposit Small Particle Filler

4) Komposit Hybrid

5) Komposit Mikrohybrid

6) Komposit Nanohybrid.

21
1.2.4.3 Sifat –Sifat resin komposit

Bahan restorasi resin komposit relatif mudah dimanipulasi sehingga

sangat membantu dokter gigi dalam melakukan perawatan gigi berlubang

dan memberikan hasil yang memuaskan. ( Sulastri siti,2017)

1) Sifat biologis : sifat dan karakteristiknya, tidak memiliki rasa, tidak

berbau, tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan mulut

2) Sifat mekanik Adhesi: perlekatan resin komposit dengan gigi,

retensi yang didapat dari porositas permukaan gigi setelah dietsa

dan perlekatan dari permukaan gigi dengan resin komposit

Kekuatan dan keausan, resin komposit mempunyai kekuatan

tensil kompresif lebih besar daripada resin akrilik. Daya tahan

terhadap fraktur cukup bagus .

3) Sifat fisik : Sifat fisik yaitu memiliki kekuatan dan kepegasan, warna

bagus serta tahan terhadap tekanan gigit atau kunyah, tekanan

benturan serta keausan berlebih yang dapat terjadi pada rongga mulut,

tetapi sensitive dengan noda (kopi, teh, jus anggur, minyak wijen).

4) Sifat estetis yaitu bahan komposit menunjukkan translusensi atau

transparan sehingga cocok dengan penampilan jaringan mulut yang

digantikannya.

22
5) Setting /pengerasan komposit resin: menggunakan penyinaran

memerlukan waktu 20-60 detik pengerasan kimiawi memerlukan

waktu 30 detik.

6) Strength Tensil dan compressive strength resin komposit lebih

rendah dari amalgam sehingga bias digunakan untuk menambal

gigi bagian incisal. .

7) Sifat Kimiawi Terjadinya polimerisasi atau pengerasan, akibat

reaksi kimia.

1.2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Resin Komposit

Menurut Sulastri siti (2017) Kelebihan dan Kekurangan Resin

Komposit yaitu :

1) Lebih baik dari segi estetik dari pada tumpatan amalgam maupun

glass ionomer, maka direkomendasi untuk gigi anterior, efisiensi

waktu, tenaga, biaya, dan keamanan bahan tambalan, mudah

pengaplikasiannya.

2) Perubahan warna setelah beberapa tahun pemakaian, Shrinkage

menyebabkan perubahan warna pada tepi tumpatan, risiko lepas

tambalan.

23
1.2.5 Disclosing Solution dan Bahan Polish

Disclosing Solution merupakan bahan yang digunakan untuk melihat adanya

plak pada permukaan gigi. Plak akan terlihat dengan sangat jelas apabila

Disclosing Solution diberikan pada permukaan gigi. Plak yang bersifat

transparan akan berwarna ketika diberikan Disclosing Solutin.( Sulastri

siti,2017)

Bahan Abrasif adalah bahan untuk meratakan, menghaluskan dan

mengkilapkan. Sedangkan polishing (pemolesan) adalah proses pengabrasian

permukaan yang akan mengurangi goresan sampai akhirnya permukaan

menjadi mengkilap. ( Sulastri siti,2017)

1.2.5.1 Jenis Disclosing dan Cara Menggunakan Disclosing Solution

Menurut Sulastri siti (2017) Ada 2 Jenis Disclosing yaitu:

1) Disclosing Solution Tablet : Tablet Disclosing dikunyah kemudian

diratakan ke seluruh permukaan gigi. Selama penggunaan,

disarankan untuk tidak berkumur dan meludah karena akan

menghilangkan efek Disclosing.

2) Disclosing Solution Cair : Diteteskan 3-5 tetes di bawah lidah

kemudian diratakan ke seluruh permukaan gigi. Selama

24
penggunaan, disarankan untuk tidak berkumur dan meludah

karena akan menghilangkan efek disclosing. ( Sulastri siti,2017)

(a) (b)
Gambar 1.7 (a) Disclosing Solution Cair dan (b) Disclosing Solution Tablet
https://dental-disclosing-agent-tablet-disclosing-agent-tab-pendeteksi-plaque
https://images.app.goo.gl/VWNB7Y7f84twkRR26

1.2.5.2 Jenis bahan abrasif

Menurut Sulastri siti (2017) jenis bahan abrasif yaitu:

1) Chalk, Suatu mineral yang membentuk Calcite, mengandung

Calcium Carbonat. Digunakan sebagai pasta abrasi ringan, untuk

memoles enamel gigi, gold foil, amalgam dan plastik material.

2) Arkansas stone suatu semitranslucent, abu-abu yang terdiri

mikrokristalin quartz, padat, keras.

25
3) Emery suatu corundum abrasive hitam abu-abu dalam bentuk

grain. Digunakan dalam bentuk selubung abrasive pada disk untuk

finishing metal alloy atau akrilik resin material.

4) Corundum bentuk mineral dari aluminum oxide, putih warnanya.

Digunakan untuk grinding, metal alloy dikenal dengan white

stone.

1.2.5.3 Restorasi Yang Memerlukan Polishing

Menurut Sulastri siti (2017) Restorasi yang memerlukan Polishing

adalah:

1) Dental amalgam

Bahan polish : bubuk pumice, qurtz atau tripoli, atau tin oxide

yang dicampur dengan air. Mata bur cup, brush atau felt.

2) Gold alloy

Bahan polish : tripoli, rouge atau bubuk pumice

Alat : rag wheels, stone wheel, dan rubber wheel

3) Acrylic resin

Bahan polish : bubuk pumice, tripoli, atau tin oxide

Alat : rag wheel. Harus hati-hati karena acrylic sangat mudah

terabrasif dengan bubuk pumice.

26
4) Komposit

Bahan polish: dapat berupa bubuk ataupun pasta yang

mengandung perlite, diamond, quartz atau alumunium oxide

Alat: diamond atau green stone (grinding), quartz atau alumunium

oxide disk, atau rubber wheel, carbide burs.

5) Porselen

Pemolesan biasanya dengan glazing. Setelah penyesuaian kecil di

mulut, porselen dapat dipoles dengan bahan polish: silicon

carbide atau aluminium oxide dan alat : rubber wheel atau felt

wheel.

1.2.6 Ringkasan

Amalgam merupakan bahan tumpatan tetap yang digunakan untuk gigi

posterior karena untuk factor kekuatan. Amalgam terdiri dari alloy dan Hg.

Ada beberapa alloy amalgam antara lain alloy konvensional , alloy kaya

kuprum. Tumpatan Glass Ionomer merupakan salah satu jenis tumpatan yang

ada dibidang kedokteran gigi. Penambalan mempergunakan glass ionomer

cement terdapat tahap yang mempergunakan dentin conditioner yang

berfungsi untuk membersihkan smear layer pada permukaan kavitas. Dentin

conditioner digunakan sebelum penumpatan GI, varnish digunakan setelah

penumpatan Glass Ionomer Semen, yaitu dioleskan pada tumpatan GI

27
setelah 30 detik selesai penumpatan. Varnish adalah varnish kavitas sebagai

bahan kedokteran gigi tambahan untuk menutup dan melindungi daerah

pulpa-dentin. Resin komposit adalah bahan restorasi yang paling sering

digunakan oleh dokter gigi karena keunggulannya yaitu lebih estetik, lebih

baik dalam mempertahankan struktur gigi. Bahan Abrasif adalah bahan untuk

meratakan, menghaluskan dan mengkilapkan. Sedangkan polishing

(pemolesan) adalah proses pengabrasian permukaan yang akan mengurangi

goresan sampai akhirnya permukaan menjadi mengkilap.

1.3 Penutup

Amalgam kedokteran gigi merupakan alloy yang terdiri dari merkuri, perak, tembaga,

dan timah, dan mungkin juga bisa mengandung palladium, zinc, dan elemen-elemen

lain untuk meningkatkan karakteristik dan kinerja klinis amalgam itu sendiri.

Tumpatan Glass Ionomer merupakan salah satu jenis tumpatan yang ada dibidang

kedokteran gigi Dentin conditioner digunakan sebelum penumpatan GI, varnish

digunakan setelah penumpatan Glass Ionomer Semen, yaitu dioleskan pada tumpatan

GI setelah 30 detik selesai penumpatan. Varnish adalah varnish kavitas sebagai bahan

kedokteran gigi tambahan untuk menutup dan melindungi daerah pulpa-dentin. Resin

komposit adalah bahan restorasi yang paling sering digunakan oleh dokter gigi karena

keunggulannya yaitu lebih estetik, lebih baik dalam mempertahankan struktur gigi.

Bahan Abrasif adalah bahan untuk meratakan, menghaluskan dan mengkilapkan.

28
Sedangkan polishing (pemolesan) adalah proses pengabrasian permukaan yang akan

mengurangi goresan sampai akhirnya permukaan menjadi mengkilap.

1.3.1 Evaluasi

1. Seorang pasien datang kepada seorang dokter dan mengeluhkan gigi

berlubang yang mengganggu pasien susah untuk makan, setelah di periksa

ternyata mahkota di pinggirnya belum habis semua serta masih tebal.

Sebagai seorang dokter apa yang harus kita lakukan ?

A. Mencabut gigi tersebut secara langsung

B. Diberikan obat terlebih dahulu, setelah itu baru di cabut

C. Membiarkannya saja tanpa ada perawatan khusus

D. Menambal gigi tersebut sebelum terjadi karies

E. Mencabut setelah beberapa jam

2. Pasien remaja putri umur 15 tahun ingin menambal gigi depan atas kiri

dengan keluhan gigi berlubang, tidak pernah sakit dan belum pernah

tambal. Hasil pemeriksaan terdapat lubang pada 1/3 gingiva gigi 21. Hasil

pemeriksaan terdapat karies mencapai email,sondasi, perkusi, tekanan.

Apakah rencana perawatannya?

A. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 2

B. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 7

C. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 9

29
D. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji XI

E. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 1

3. Pasien wanita umur 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan akan

menambal gigi belakang kanan bawah sering terselip makanan, tidak

pernah sakit. Hasil pemeriksaan terdapat lubang pada bagian mesial

sampai dengan oklusal pada gigi 46, karies mencapai dentin dan gigi

disekitarnya telah mengalami abrasi. Apakah rencana perawatanya?

A. Gigi ditumpat dengan bahan Fuji 2

B. Gigi ditumpat dengan bahan Fuji 9

C. Gigi ditumpat dengan bahan tumpatan amalgam

D. Gigi ditumpat dengan ZNOE

E. Gigi diberi kapas eugeol,ditumpat dengan ZNO Sulfat

4. Pasien pria umur 40 tahun datang ke klinik dengankeluhan menambal gigi

belakang kanan bawah sering terselip makanan,tidak pernah sakit. Hasil

pemeriksaan terdapat lubang pada bagian mesial sampai dengan oklusal

pada gigi 46, karies mencapai dentin dan gigi disekitarnya telah mengalami

abrasi. Bagaimanakah tahap tahap penumpatan amalgam?

A. Triturasi, carving, kondensasi, polishing

B. Kondensasi, carving, polishing, triturasi

C. Muling, kondensasi, carving, polishing

30
D. Muling, carving, polishing, finishing

E. Triturasi, kondensasi, carving, polishing

5. Pasien wanita umur 25 tahun datang ke klinik dengankeluhan menambal

gigi belakang kanan bawah sering terselip makanan,tidak pernah sakit.

Hasil pemeriksaan terdapat lubang pada bagian mesial sampai dengan

oklusal pada gigi 36, karies mencapai dentin dan gigi disekitarnya telah

mengalami abrasi. Urutan instrumen apa saja yang digunakan pada

penumpatan amalgam?

A. Amalgam stoper, plastis filling, burnisher, amalgam carver

B. Amalgam stoper, amlgam carver, plastis filling, burnisher

C. Plastis filling, amalgam stoper,burnisher

D. Amalgam stoper, burnisher,plastis felling, amalgam carver

E. Plastis felling, burnisher, amalgam carver,burnisher

6. Pasien remaja putri umur 20 tahun ingin menambal gigi belakang bawah

kiri, dengan keluhan ngilu jika digunakan minum dingin. Hasil pemeriksaan

terdapat lubang pada bagian mesial sampai dengan pertengahan oklusal

karies mencapai dentin. Pasien ingin ditumpat dengan tumpatan yang

kuat. Apakah rencana perawatannya?

A. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 2

B. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 7

31
C. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji 9

D. Penumpatan dengan bahan tumpatan Fuji XI

E. Penumpatan dengan resin komposit

7. Pasien pria umur 15 tahun datang ke klinik dengan keluhan menambal gigi

belakang kanan bawah sering terselip makanan,tidak pernah sakit. Hasil

pemeriksaan adanya lubang pada bagian mesial sampai dengan oklusal

pada gigi 44 sedalam dentin. Rencananya pada gigi tersebut akan diberikan

pereda rasa ngilu dahulu. Akan diberikan tumpatan sementara apakah

pada gigi tersebut?

A. ZnOPhosphat

B. ZnOSulfat

C. ZnOEugenol

D. Fuji No 1

E. Fuji No 7

8. Ibu rahma umur 25 tahun datang ke klinik dengankeluhan menambal gigi

belakang kanan bawah sering terselip makanan,tidak pernah sakit. Hasil

pemeriksaan terdapat lubang pada bagian mesial sampai dengan oklusal

pada gigi 46, karies mencapai dentin dan gigi disekitarnya telah mengalami

abrasi. Bagaimanakah tahap tahap penumpatan dengan bahan resin

komposit?

32
A. Desinfeksi, dentin condentioner, dibilas, dikeringkan ,ditumpat

B. Desinfeksi, erching, dibilas, bonding,ditumpat

C. Etching,bonding,dibilas,dikeringkan, ditumpat

D. Desinfeksi, etching, dibilas, dikeringkan, bonding, ditumpat

E. Etching, denting condentioner, dibilas,dikeringkan ditumpat

9. Seorang perawat gigi yang bertugas menjadi asisten di RS X diempatkan

pada bagian konservasi menjadi tugas menjadi asisten pada saat drg akan

melakukan penambalan gigi 36 dengan glass ionomer. Apa seharusnya

tindakan yang tepat dilakukan perawat gigi dalam perawatan tersebut?

A. Pada saat drg melakukan preparasi, perawat gigi membersihkan alat

B. Pada saat drg melakuka preparasi, perawat gigi mempersiakan bahan

C. Pada saat drg melakukan preparasi, perawat gigi memegang suction

untuk menyedot saliva

D. Pada aat dokter gigi mengaduk tambalan, perawat gigi membersihkan

kavitas

E. Pada saat dokter gigi memasukkan tambalan,perawat gigi sedang

mengaduk bahan tambalan

10. Pada pasien Nn. Z yang berusia 20 tahun telah dilakukan penambalan

dengan bahan GIC pad gigi 36. Ternyata pasien merasa tambalannya

mengganjal. Tindakan selanjutnyaadalah dilakukan pemolesan setelah

33
penumpatan dengan pengecekan sebelumnya. Apakah nama bahan untuk

mengecek peninggian gigi tersebut?

A. Veneer

B. Rubber cup

C. Funishing strip

D. Batu poles arkansas

E. Articulating paper

1.3.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Diskusikan dalam kelompok tentang macam – macam bahan tambalan gigi

yaitu Tumpatan Permanen, Glas ionomer Cement/GI, Dentin Conditioner Dan

Varnish, Komposit Resin, Disclosing Solution Dan Bahan Polish.

1.3.3 Daftar Pustaka

Sulastri siti, 2017. Buku Ajar Keperawatan Gigi Dental Material. Kementerian

Kesehatan republik Indonesia

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/Dent

al_bab1-6.pdf (Diakses 25 Setember pukul 07.33 WITA.)

Nasution Abdillah Imron, 2016. Buku Penuntun Fasilitator Ilmu Kedokteran

Gigi Dasar, Edisi 2, Materi: Dental Material, Banda Aceh, FKG Unsyiah,

34
https://rp2u.unsyiah.ac.id/uploads/Abdillah_buku12.pdf. ( Diterbitkan Banda

Aceh diakses 25 september 2021 pukul 08.00 WITA)

Yudiatian Ilma, 2019. Perawatan Obstruksi Saluran Akar Menggunakan Edta

Pada Gigi Paska Restorasi Amalgam (online). Jurnal http://e-

journal.unmas.ac.id/index.php/interdental/article/view/595/563 (Diakses

tanggal 28 September pukul 07.39 WITA)

Sari Morita dan Monica Ekania Ghaisan, 2020. Dokter Gigi Pada Pemilihan dan

Pemakaian Resin Komposit di Surakarta dan Sukoharjo (online).

https://journals.ums.ac.id/index.php/jikg/article/download/10000/5595 .(Diakses

tanggal 30 September pukul 15.20 )

Sofiani Erma dan Fineza Rovi, 2020. Pengaruh Lama Penyinaran dan Ketebalan

Resin Komposit Bulk Fillter hadap Kebocoran Mikro (online)

https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/download/10826/pdf . (Diakses

pada tanggal 30 September pukul 22.00 WITA)

Susatyo Jojok Heru,Rusmali dan Pawarti, 2020P. The Effectiveness of

Pontianak’s Chili Orange Juice as an Alternative Dentin Conditioner (online)

https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/99702/Ulfa

%20Mayasari%20%20161610101063_.pdf?sequence=1&isAllowed=y. (Diakses

pada tanggal 27 September 2021 Pukul 20.00 WITA)

35

Anda mungkin juga menyukai