Anda di halaman 1dari 15

BAB V

DESINFEKSI PERMUKAAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Umum :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu memahami sistem desinfeksi permukaan
kerja.

Selain menganjurkan ditingkatkannya pemakaian penutup disposibel, peratuan


pengontrolan infeksi secara rutin juga menganjurkan pembersihan dan desinfeksi dari
permukaan kerja yang terkontaminasi dengan bioburden sebagai akibat dari prosedur
perawatan. Pemakaian desinfektan kimia tidak dianjurkan pada situasi tertentu karena
desinfektan ini tidak mungkin dapat mensterilkan semua benda dan permukaan yang
terkontaminasi. Jika kita mengingat besarnya jumlah permukaan kerja yang sudah
terpercik saliva, darah, atau eksudat, akan makin jelas terlihat bahwa desinfeksi
permukaan kerja merupakan bagian utama dari program asepsis yang efektif.

KRITERIA DAN PERTIMBANGAN DASAR


Cara yang paling sederhana untuk mencapai subyek mengenai desinfeksi
permukaan kerja adalah dengan mentaati persyaratan dasar dari tehnik asepsis. Desinfeksi
permukaan kerja merupakan sumber kebimbangan bagi beberapa profesi kedokteran gigi.
Produk-produk kimia yang tersediia mencakup konsentrat, larutan siap aduk, semprotan,
pengelap,foam,dan pengelap disposibel yang terimpregnasi. Sayangnya, tidak mudah
untuk memilih pembersih dan desinfektan yang multi-fungsi karena klaim yang berlebihan
dari pada produsennya dan laporannya yang rancu dalam berbagai literatur. Analisis
tersebut dapat menyamarkan kemampuan kinerja yang sesungguhnya dari bahan tertentu
dan juga dapat memberikan informasi yang tidak dapat diterapkan secara klinis dan
mudah direproduksi. Pentingnya pemberihan awal tidak dapat dibesar-besarkan, dan
secara rutin tercakup pada semua anjuran pengontrolan infeksi.
Pembersihan adalah menghilangkan kotoran secara fisik. Pembersihan mempunyai
dua efek utama. Pertama, akan mengurangi jumlah mikroorganisme yang ada. Kedua,
dapat menghilangkan matter organik, seperti darah dan jaringan, dan kotoran lain yang
dapat menganggu strerilisasi dan desinfektan. Pada beberapa situasi, pembersihan hanya
satu-satunya cara pengontrolan yang perlu dilakukan. Tetapi pada umumnya, pembersihan
adalah tahap pendahuluan sebelum sterilisasi atau desinfektan (pra pembersihan). Pra
pembersihan adalah tahap penting karena prosedur sterilisasi dan desinfektan tidak akan
efektif bila benda tidak dibersihkan terlebih dahulu.
Banyaknya permukaan kerja yang terkontaminasi selama perawatan pasien akibat
aerosol gigi, percikan saliva atau jari yang terkontaminasi. Bila permukaan ini tidak
dilindungi selama dilakukan perawatan atau didisinfeksi sesudah perawatan akan berfungsi
sebagai sumber penyebaran kontaminasi untuk pasien yang berkunjung berikutnya.
Selama perawatan gigi, berbagai permukaan dan peralatan terkontaminasi oleh
bahan-bahan dari mulut pasien. Permukaan-permukaan tersebut juga disentuh oleh tangan
operator yang mungkin terbasahi oleh saliva pasien, selain itu permukaan dapat terkena
percikan saliva pasien yang timbul selama perawatan. Jika kursi gigi akan dipakai kembali
oleh pasien berikutnya, maka harus dilakukan teknik desinfeksi permukaan kerja untuk
mencegah penyebaran mikroorganisme antar pasien.

Permukaan-permukaan kerja yang perlu diperhatikan dalam melakukan desinfeksi


seperti dalam kotak di bawah ini :

Berbagai permukaan yang dapat terkontaminasi selama perawatan gigi pasien :

Sandaran kepala dental unit Peralatan foto sinar – X


Tombol-tombol di dental unit Kursi dokter gigi dan perawat gigi
Pegangan lampu Botol / wadah cotton roll dll
Tombol lampu Pegangan dan ujung light curing
Meja peralatan Petunjuk warna gigi
Tombol-tombol handpiece dan lainnya.
Handpiece dan salurannya
Suction dan salurannya
Tombol suction
Pegangan syringe air / udara
Saluran syringe air / udara
Berbagai macam mikroorganisme dapat bertahan hidup pada lingkungan
permukaan untuk waktu yang berbeda-beda. Misalnya : Mycobakterium tuberculosis dapat
bertahan selama beberapa minggu, sementara herpes simplex virus mati hanya beberapa
detik / menit di luar tubuh.
Ada bermacam-macam kondisi yang mempengaruhi waktu hidup mikroba di
lingkungannya, seperti : kelembaban, suhu, adanya nutrisi dan darah, saliva, dan secara
umum kodisi permukaan badan mikroorganisme tersebut. Sulit untuk meramalkan secara
akurat berapa lama suatu mikroorganisme dapat bertahan hidup di ruang perawatan gigi
karena adanya variable-variabel yang tidak diketahui tadi. Cara yang paling aman
mikroorganisme di permukaan tidak menyebar pada pasien berikutnya adalah dengan
menghilangkan atau membunuhnya.
Tehnik-tehnik melakukan desinfeksi pada permukaan kerja :
1. Mencegah permukaan yang terkontaminasi dengan memakai penutup
Permukaan kerja.
2. Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan kerja sebelum dan setelah dipakai untuk
pasien berikutnya.
Keuntungan dan kerugian pada kedua cara diatas, dan biasanya teknik tersebut digunakan
secara kombinasi, seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel . Keuntungan dan kerugian teknik penutupan permukaan dibandingkan pembersihan


dan desinfeksi permukaan
Keuntungan Kerugian

Menutup Permukaan

 Mencegah kontaminasi.  Harus menyediakan macam dan


 Melindungi permukaan yang ukuran penutup yang berbeda-
sulit dibersihkan secara beda supaya pas.
adekuat.  Limbah plastik merugikan
 Pelaksanaannya relatif tidak karena tidak bias didaur ulang
lama.  Secara estetik terlihat tidak
 Tidak perlu mencampur bahan menarik.
desinfektan dan  Lebih mahal dari pada
menyimpannya. mengelap dan mendesinfeksi.

Mengelap dan mendesinfeksi


 Pelaksanaannya lama untuk
 Bahan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal
desinfeksi permukaan relatif  Harus menggunakan alat
lebih sederhana pelindung diri untuk mencegah
 Tidak mahal jika dibanding kontak dengan larutan
dengan menutup permukaan desinfektan
 Tidak mengubah estetika  Tidak dapat dipastikan apakah
penampilan ruang perawatan mikroba sudah mati atau belum

 Tidak menghasilkan limbah  Beberapa permukaan tidak


plastic dapat dibersihkan dan
didesinfektan dengan adekuat
 Beberapa bahan desionfektan
dapat merusak permukaan
 Wadah penampung larutan
desinfektan harus diberi label
dengan betul
 Beberapa larutan desinfektan
harus disiapkan segera sebelum
pemakaian ( tidak bias
disimpan)
 Membuang limbah larutan kimia
ke lingkungan

1. Mencegah permukaan yang terkontaminasi dengan memakai penutup Permukaan


kerja.
Kontaminasi dapat dicegah dengan memakaikan penutup permukaan yang pas.
Penutup harus bersifat tahan cairan sehingga mikroorganisme di saliva, darah dan
cairan lain tidak bisa kontak dengan permukaan di bawahnya. Contoh bahan yang
tepat untuk penutup yaitu : penutup dari plastik, kantung atau kertas yang dilapisi
plastik, aluminium foil.
Gambar 1 Menutup permukaan sandaran dental chair

Gambar 2. Menutup permukaan perlengkapan dental unit


Gambar 3. Menutup alat rongent (atas); kran air (bawah)

Gambar 4. Menutup permukaan suction

Ada beberapa macam plastik yang didesain secara khusus untuk dipakai menutup
dental unit. Plastik tersebut mempunyai bentuk-bentuk bagian yang akan ditutup
( misalnya : penutup pegangan syringe air / udara, penutup selang, penutup berbentuk
pena ). Disalah satu sisi plastik ada bagian yang lekat sehingga penutup dapat melekat
pada permukaan yang ditutupnya. Aluminium foil dapat dibentuk sesuai dengan alat yang
ditutup dan biasanya dapat melekat dengan baik. Supaya tidak mahal dapat dipakai
plastik yang tipis sepanjang alat-alat yang ditutup tidak merobek plastik tersebut.
Protap Menutup Permukaan
(1) Gunakan tutup yang pas
(2) Jika permukaan yang akan ditutup sebelumnya telah terkontaminasi dengan saliva
pasien, permukaan dibersihkan dan didesinfeksi dulu dan kemudian tanggalkan sarung
tangan dan cuci tangan sebelum menutup permukaan.
(3) Letakkan penutup dengan tepat sehingga betul-betul menutup seluruh permukaan
yang dituju.
(4) Gunakan sarung tangan selama melepas penutup setelah perawatan pasien selesai.
(5) Hati-hatilah ketika melepas tiap-tiap penutup tanpa menyentuh permukaan
dibawahnya.
(6) Jika permukaan sampai menyentuh ketika melepas penutup, permukaan tersebut
segera dilap dan didesinfeksi
(7) Buang penutup yang telah dipakai ke tempat pembuangan yang biasa dipakai, atau
sesuai aturan pembuagan limbah setempat yang ditetapkan.
(8) Lepaskan dan buang sarung tangan yang terkontaminasi, cuci tangan dan kenakan
penutup baru untuk perawatan pasien berikutnya.

2. Membersihkan dan mendesinfeksi permukaan kerja sebelum dan setelah dipakai untuk
pasien berikutnya
a. Membersihkan
Permukaan yang akan didesinfeksi terlebih dahulu harus dilap. Hal ini akan
mengurangi jumlah mikroorganisme dari darah / saliva yang ada (bioburden) dan akan
mempermudah kerja bahan desinfeksi.
Pada proses mengelap digunakan air dan sabun biasa, tapi sebaiknya gunakan
desinfektan permukaan yang mengandung detergen untuk mengelap maupun
mendesinfeksi. Prosedur ini (jika dilakukan dengan memakai sarung tangan, masker,
kaca mata dan baju pelindung ) akan mengurangi penyebaran mikroorganisme pada
permukaan-permukaan didekatnya. Larutan desinfektan-detergen (misalnya fenol
sintetik dan iodofor) akan melarutkan bahan-bahan organik seperti darah dan saliva
dan memudahkan menghilangkannya.
Semprotkan larutan pembersih ke permukaan atau aplikasikan larutan
pembersih dengan bahan handuk / lap. Jangan mencelupkan handuk / lap kedalam
larutan pembersih, tapi basahi saja sesaat sebelum dipakai. Setelah larutan
disemprotkan, lapkanlah permukaan yang akan dibersihkan. Pada beberapa keadaan,
suatu permukaan harus digosok dengan sikat supaya betul-betul bersih. Sedapat
mungkin jangan membuat percikan kontaminasi dan pada saat ini masker, sarung
tangan, kaca mata dan baju pelindung harus yakin terpakai dengan benar.

b. Mendesinfeksi
Permukaan yang telah dibersihkan kini siap untuk didesinfeksi. Semprotkan
desinfektan pada permukaan tersebut, dan biarkan tetap basah hingga tercapai waktu
kontak larutan tersebut untuk membunuh bakteri tuberkulosis (biasanya 10 menit).
Kemudian keringkan dengan handuk. Jika bagian yang didesinfeksi akan digunakan di
mulut pasien, bilas dengan air dan keringkan.

Protap Membersihkan dan Mendesinfeksi Permukaan


(1) Pakai sarung tangan, masker, kaca mata dan baju pelindung untuk mencegah
kontak sentuhan/ percikan dengan kontaminan dan larutan desinfektan.
(2) Pastikan bahwa larutan pembersih / desinfektan telah disiapkan dengan
konsentrasi yang benar dan jika perlu dalam keadaan baru. Baca dan ikuti petunjuk
pabriknya.
(3) Bersihkan / lap permukaan. Semprot permukaan dengan bahan pembersih dan di
lap dengan baik memakai handuk / lap. Dengan memegang lap / handuk
dibelakang permukaan yang akan disemprot selama prosedur akan mengurangi
penyemprotan yang berlebihan. Atau bisa juga dengan cara membasahi handuk /
lap dengan larutan pembersih dan lap permukaan dengan baik. Jika perlu digosok,
gunakan sikat. Jika permukaan yang perlu dibersihkan luas atau banyak gunakan
beberapa handuk / lap.
(4) Desinfeksi permukaan yang telah dilap. Semprotkan larutan desinfektan pada
seluruh permukaan dan gunakan handuk dibelakangnya untuk mengurangi
penyemprotan yang berlebihan. Biarkan permukaan tetap basah selama waktu
kontak yang tertulis di label produk dengan berpatokan pada lerutan tuberculoidal,
biasanya 10 menit. Permukaan vertical akan lebih cepat menjadi kering.
(5) Jika permukaan masih basah, tetapi pasien berikutnya sudah datang, cukup dilap
saja. Jika permukaan akan kontak langsung dengan kulit atau mulut pasien, bilas
larutan desinfektan yang masih melekat dengan air.

Rangkuman :
Karena dewasa ini masih belum dapat diperoleh asepsis yang absulut untuk semua permukaan
dan objek selama perawatan gigi, prosedur pembersihan harus diupayakan agar dapat
mendekontaminasi daerah-daerah yang merupakan sumber potensial dari permukaan seperti
bagian atas counter, pegangan lampu, tombol kursi, dan pengontrolan unit, karena benda-
benda ini tidak dianggap sebagai “benda kritikal” yang memerlukan sterilisasi setiap
pergantian pasien. Pembersihan yang menyeluruh diikui dengan desinfeksi dengan bahan
berkekuatan sedang sesuai dengan instruksi kerja yang efektif. Desinfekktan yang paling
didambakan adalah yang bersifaf virusidal baik terhadap virus hidrofilik maupun lipofilik, dan
tuberkulosidal. Sifat dari kelas-kelas desinfektan dan “bagaimana” cara pemakaiannya, sudah
dibicarakan pada bab ini dan bab terdahulu.

Evaluasi :
1. Jelaskan pengertian dari desinfeksi permukaan kerja ?
2. Sebutkan bagian-bagian dari permukaan kerja yang terkontaminasi dalam perawatan gigi
?
3. Apa keuntungan dan kerugian dari tehnik penutupan permukaan kerja dibanding dengan
pembersihan dan desinfeksi permukaan kerja ?
4. Jelaskan protap menutup permukaan kerja?
5. Jelaskan protap membersihkan dan mendesinfeksi permukaan kerja ?

Pustaka
1. James A. Cottone, Geza T. Terezhalmy, Jhon A. Molinari 2000, Mengendalikan
Penyebaran Infeksi, Widya Medika, Jakarta.
2. British Medical Association, 1996, Petunjuk Praktis sterilisasi Instrumen dan Pengendalian
Infeksi Silang, EGC, Jakarta.
BAB VI
HIGIENE LINGKUNGAN KERJA KESEHATAN GIGI

T.I.U : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan
higiene lingkungan kerja kesehatan gigi
Pengertian
adalah praktik pencegahan infeksi yang dianjurkan untuk meminimalisasi kontaminasi
mikroba pada area perawatan kesehatan gigi.
Tujuan
1. Memberikan rasa aman kepada pasien
2. Melancarkan pekerjaan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
3. Menghindarkan terjadinya infeksi silang dan kontaminasi bakteri
4. Terjaganya kebersihan lingkungan yang optimal

Higiene Lingkungan kerja meliputi :


1. Pengaturan tata letak ruang klinik
2. Kebersihan ruang klinik
3. Kebersihan ruang tunggu
4. Kebersihan WC.

Pengaturan Tata Letak ruang klinik


Kebanyakan kesalahan desain dimulai ketika persyaratan ruang kerja diabaikan atau terjadi
kesalahan pengaturan.
Daerah perawatan pasien menghasilkan percikan mikrobial yang sangat tinggi.Daerah ini harus
dipisahkan dari daerah pendukung perawatan dan daerah nonperawatan dalam upaya
membatasi populasi patogen ke tempat dimana patogen tersebut dapat dengan cepat dan
mudah dikurangi jumlahnya.
Kita harus selalu waspada bahwa mikroba dapat terbawa secara tidak sengaja dari satu
daerah ke daerah lain melalui udara, pasien, personel dan tamu.

Lalu lintas pasien dan tamu harus diatur agar tidak melewati laboratorium, pusat resirkulasi
instrumen (ruang sterilisasi), atau daerah perawatan dan pendukung perawatan. Harus ada
akses langsung dari tempat resepsionis ke tempat penjadwalan perawatan. Tempat konsultasi
harus ditempatkan sedekat mungkin dengan tempat resepsionis, diikuti dengan ruang
pembersihan mulut-edukasi pasien dan tempat perawatan sepenuhnya. Tempat perawatan
yang membutuhkan waktu lama harus diletakkan pada tempat paling jauh, sedangkan jadwal
kunjungan singkat diletakkan pada ruang perawatan pertama. Ini akan mengarahkan arus lalu
lintas pasien/tamu menjauhi daerah perawatan ekstensif dan pendukung perawatan

Jika digunakan ruang penyinaran radografi sentral, diperlukan akses dari ruang pembersihan
mulut dan ruang perawatan. Ruang pemrosesan sangat baik jika ditempatkan di dekat ruang
penyinaran.

Pusat Resirkulasi Instrumen (IRC) harus mudah dijangkau dari daerah-daerah perawatan.
Laboratorium harus dapat dijangkau dari ruang perawatan yang membutuhkan dukungan
laboratorium.

Daerah lalu lintas pasien tidak boleh mencakup laboratorium dan IRC. Ruang peralatan yang
menyimpan vacum sentral dan kompressor udara sebaiknya dibangun di dekat laboratorium
untuk mendapatkan eksis guna membersihkan filter dan saringan.

Pintu masuk pribadi untuk staf sebaiknya dibuat dan ditempatkan didekat tempat istirahat
staf dan kamar kecil pada daerah yang mudah dijangkau walaupun jauh.

Kamar pribadi harus ditempatkan jauh dari perawatan dan pendukung perawatan kecuali bila
digunakan juga untuk konsultasi pasien.

Kebersihan Ruang Klinik dan Ruang Tunggu


Walaupun daya tarik untuk pasien dan estetik merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan,
pertimbangan utama kita haruslah pada segi perlindungan.Semua lantai, dinding, lemari,
meja, wastafel, dan peralatan lain harus dapat dibersihkan dan didesinfeksi dengan mudah
dan cepat.
Karpet wool atau karpet tebal jangan digunakan karena merupakan tempat timbunan
sejumlah besar mikroba,walaupun telah dipasarkan agen antimikrobial,tetapi keampuhannya
relatif masih belum teruji.

 Membersihkan Lantai :
Pengertian : mempertahankan kebersihan lantai ruang klinik/ruang tunggu supaya bersih dari
debu,kotoran,sampah dengan cara menyapu,mengepel pada waktu tertentu disikat dengan
sabun.
Cara kerja :
Menyapu lantai
Alat :
Sapu lantai S
Serok sampah
Air dalam ember
Caranya :
Lantai diperciki dengan sedikit air supaya debu tidak beterbangan
Mengepel lantai :
Alat :
Kain dan tangkai pel
Seember air yang diberi larutan desinfektan 0,5 – 1%
Caranya :
Masukkan kain pel ke dalam ember air yang sudah diberi larutan desinfektan,
peras dan pasang ditangkainya
Lantai dipel mulai dari sudut ruangan menuju pintu luar
Kain pel sering dibilas dalam ember supaya tetap bersih
Terakhir lantai dipel dengan kain pel yang telah diperas kering
Menyikat lantai :
Alat :
Sikat lantai
Ember berisi air dengan larutan desinfektan
Ember berisi larutan sabun hangat
Ember berisi air bersih
Sapu lidi atau alat pendorong air
Tangkai dan kain pel
Caranya :
Ruangan disapu bersih
Lantai dibasahi dengan larutan sabun sampai rata.
Lantai disikat mulai dari sudut ruangan menurut arah memanjang dan
melebar.
Air/kotoran dikeluarkan dengan sapu lidi/alat pendorong air.
Lantai diberi larutan desinfektan, lalu dikeringkan dengan kain pel.

 Membersihkan wastafel/tempat cuci tangan


Alat :
Beberapa helai lap bersih
Ember berisi air bersih
Ember berisi larutan sabun hangat
Vim/abu gosok/cairan pembersih perselen/ampelas duco yang halus
Caranya :
Wastafel digosok dengan lap yang telah dibasahi dengan larutan sabun
Bila ada noda dibersihkan dengan cara menggosok noda itu dengan Vim/abu
gosok/cairan pembersih perselen/ampelas duco yang halus
Lalu dibilas dengan air bersih
Keringkan dengan lap bersih yang kering

 Membersihkan meubelair
Yang dimaksud dengan meubelair disini adalah yang terdapat di klinik gigi yaitu
meja, kursi, lemari.
Kita membersihkan meubelair menurut bahannya :
Alat yang dipolitur :
Persediaan :
Obat khusus untuk bahan berpolitur misalnya Pledge, Ocedar
Lap lembut
Ember berisi larutan Lysol 0,5%
Kuas kecil ukuran 1 inch
Caranya :
Sudut-sudut yang tidak terjangkau oleh lap dibersihkan dengan kuas kering
Debu dibersihkan dengan lap lembab, lalu dilap dengan lap kering
Tuangkan/semprotkan obat pembersih, misalnya Ocedar ke permukaan alat
tersebut, lalu digosok sampai rata menurut arah serat kayu supaya mudah
meresap.
Gosok dengan lap kering sampai berkilat.
Perhatian :
Jangan dibersihkan dengan sabun karena merusak politur.

Alat yang dicat/dilapis formika


Persediaan dan caranya sama seperti membersihkan alat dari porselen, tetapi jangan
memakai ampelas.

Alat dari logam


Persediaan :
Ember berisi air bersih
Lap bersih
Sikat
Untuk kuningan : Brasso, air jeruk, garam, asam kawat
Untuk nikel/zinc : Sabun, kapur halus, spiritus bakar.
Caranya :

Alat dari kuningan


Mula-mula brasso atau campuran asam dan garam dituang secukupnya pada lap, lalu
dogosokkan ke alat tersebut, setelah bersih digosok dengan lap kering sampai berkilat.

Anda mungkin juga menyukai