Anda di halaman 1dari 15

Makalah

MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DI :

OLEH :

Taufik Saleh

NIM : 180911021

PROGRAM STUDI TERAPI GIGI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO TAHUN

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin………….

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang mana telah melimpahkan rahnmat
serta hidayah-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen
Kesehatan gigi dan mulut ” tepat pada waktunya, dan salawat serta salam juga selalu
tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang
kita rasakan pada saat sekarang ini.

Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut berpartisifasi dalam penyusunan makalah ini. Didalam penyusunan makalah
ini saya menyadari masih banyak sekali kekurangan, untuk itu kritik dan sara yang bersifat
membangun dari rekan-rekan sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Gorontalo , November 2021

Penyusun

Zulkifli SaidI
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................

1.3 Tujuan.................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

2.1 Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan Gigi......................................................................

2.2 Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi...............................................................................

2.3 Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Gigi........................................................................

2.4 Pengertian Komunikasi.......................................................................................................

2.5 Manajemen Tim Tenaga Kesehatan Gigi...........................................................................

2.6 Manajemen Sumber daya Finansial....................................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manajemen merupakan sebagian ilmu lainnya, yang secara umum
mempelajari mengelola atan mengatur suatu hal yang berkaitan dengan administrasi dan lain-
lain. Ilmu manajemen ini dapat juga dipakai kehidupan sehari-hari atau dalam suatu
organisasi baik organisasi besar maupun kecil yang dalam pelaksanaannya menyangkut hal-
hal pengertian dan konsep dasar manajemen.

Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “to manage” yang artinya mengelola,
mengatur, mengurus, melakukan atau mengendalikan segala sesuatu sehingga berhasil. Di
dalam kehidupan sehari-hari beberapa pemahaman timbul yang berkaitan dengan kata
manajemen ini. Ada yang menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses, tetapi dilain
pihak manajemen dinyatakan sebagai sesuatu yang tersendiri dan dipandang terpisah dari
kegiatan bisnis dari kegiatan lainnya. Untuk memperluas pandangan kita tentang pemahaman
manajemen sebagai proses berbagai definisi tentang manajemen dikemukakan berikut ini:
Manajemen dapat didefinisikan sebagai” kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh
suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.” ( Siagian,
P, 1994). Menurut George R Terry “manajemen adalah suatu proses tentang perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.” Menurut Klasik &
Mary Parker Tollet ( dikutip dari Hellriegel & Slocum, 1992, Koontz & Weirich, 1992,
Winardi,1990) menyebut bahwa manajemen adalah suatu seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Selain itu manajemen adalah suatu proses kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, pengendalian dan penilaian yang dilakukan
secara berurutan dan berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya tersedia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati sebelumnya

Dalam manajemen sering juga dipakai istilah administrasi untuk menerangkan ruang
lingkup yang sama. Pengertian “administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas Manajemen Kesehatan Gigi by
Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc Page 1 tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.” ( Sondang ,P, Cit Depkes,1999). Administrasi dalam arti sempit
adalah tata usaha.

Seperti halnya manajemen perusahaan, di bidang kesehatan juga dikenal berbagai


jenis manajemen sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dan sumber daya yang dikelolanya.
Ada bidang yang mengurus personalia (manajemen personalia), keuangan (manajemen
keuangan), logistic obat dan peralatan (manajemen logistic), pelayanan kesehatan
(manajemen pelayanan kesehatan, dan sistem informasi manajemen dan sebagainya). Untuk
masing-masing bidang tersebut juga dikembangkan manajemen yang spesifik sesuai dengan
ruang lingkup dan tugas pokoknya. Penerapan manajemen pada unit pelaksanaan teknis
merupakan upaya untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki oleh unit
pelayanan kesehatan tersebut yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif,
efisien dan rasional. Dalam manajemen pelayanan kesehatan tersangkut tiga kelompok
manusia, yaitu: manusia penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider). Kelompok
penerima jasa pelayanan kesehatan (para konsumen). Kelompok yang secara tidak langsung
terlibat misalnya para administrator baik dikalangan perusahaan maupun pemerintah, yaitu
masyarakat secara keseluruhan atau keluarga-keluarga penderita yang jutru tidak jarang
sangat menentukan dalam manajemen pelayanan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan Gigi ?

2. bagaimana Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi ?

3. bagaimana Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Gigi ?

4. apa yang dimaksud dengan komunikasi ?

5. bagaimana manajemen Tim Tenaga Kesehatan Gigi ?

6. bagaimana manajemen Sumber Daya Finansial ?

1.3 Tujuan

1. mengetahui bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan Gigi

2. mengetahui bagaimana Manajemen Pelayanan Kesehatan Gigi

3.mengetahui bagaimana Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Gigi


4. mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi

5. mengetahui bagaimana manajemen Tim Tenaga Kesehatan Gigi

6. mengetahui bagaimana manajemen Sumber Daya Finansial


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN KESEHATAN GIGI


Manajemen di sini meliputi pengertian dan konsep dasar manajemen yang
mempunyai keterkaitan dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, agar
dapat memberikan pelayanan yang optimal, maka dibutuhkan berbagai sumber daya
yang harus diatur dengan proses manajemen secara baik. Manajemen kesehatan gigi
merupakan suatu kenyataan bagi tenaga kesehatan gigi untuk dapat memahami ilmu
manajemen dengan baik dan trampil sebagai acuan atau landasan dalam memberikan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, juga dapat mengelola dan mengatur
waktu sebaik mungkin. Selain itu dapat digunakan untuk mengkaji proses
pengambilan keputusan tentang bagaimana menggunakan orang lain untuk
menyelesaikan berbagai tugas.

2.2 MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN GIGI


dicanangkan melalui program kesehatan terutama di bidang promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan demi mendapatkan tingkat kesadaran penting arti pemeliharaan kesehatan
gigi. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan dapat melalui:

a. Macam-macam program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut masyarakat dan keluarga  melalui UKGMD Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah Penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut pada penderita/pengunjung PKM/RS
b. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut: Kegiatan promotif untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut melalui penyuluhan Kegiatan preventif
untuk memberikan perlindungan khusus pada gigi. Kegiatan kuratif untuk
memberikan penyembuhan orang sakit.
c. Keadaan dan masalah kesehatan gigi dan mulut: Dilakukan survey melalu DMF-T,
CPITN dan OHIS Hasil survey melalui masalah yang didapat
d. Tujuan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut: Masyarakat mampu
memelihara kesehatan gigi dan mulut Masyarakat dapat melakukan perencanaan
terjadinya penyuluhan gigi dan mulut Masyarakat dapat mempergunakan sarana
pelayanan kesehatan gigi
e. Tahap-tahap pelaksanaan: tahap persiapan tahap perencanaan tahap pelaksanaan
tahap pembinaan tahap penilaian tahap pengembangan

2.3 SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI

Pengertian rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesekatan


yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab atau timbale balik terhadap suatu
kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical dalam arti dari unit kesehatan
yang kurang mampu kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti
unit kesehatan yang setingkat lebih tinggi kemampuannya. Manfaat: Dari sudut
pemerintah/penentu kebijakan (policy maker): Membantu menghemat, tidak perlu
menyediakan fasilitas dan sarana

 alat kesehatan yang sama disetiap unit. memperjelas sistem pelayanan kesehatan,
terdapat hubungan kerja
 antara berbagai unit kesehatan. Memudahkan pekerjaan administrasi
administrasi/manajemen
 perencanaan. Dari sudut masyarakat/pemakai jasa pelayanan (health consumer):
Manajemen Kesehatan Gigi by Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc Page 23
Meringankan biaya pengobatan, dapat dihindari pemerksaan yang
 sama berulang-ulang. Mempermudah mendapatkan pelayanan, diketahui fungsi
dan
 wewenang setiap sarana kesehatan. Dari sudut penyelenggara pelayanan kesehatan
(health provider): Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan dampak
positif.
 Membantu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
 kerjasama. Memudahkan/meringankan beban tugas, sesuai unit kerja
 Rujukan teknologi berupa ilmu pengetahuian, pedoman, petunjuk pelaksanaan dll.
Rujukan sarana berupa alat kesehatan, brosur, leaflet, poster dan alat  KIE
Rujukan operasional berupa anggaran dan alat transport Rujukan medic
 Rujukan penderita Rujukan model Rujukan jaringan/preparat Rujukan tenaga
ahli mengirim tenaga ahli Rujukan alhi tehnologi-menerima tenaga ahli /
mengikuti pelatihan Rujukan ditinjau dari unit kesehatan.
 Tata cara mengirim rujukan:
1. Rujukan medik: dibuat surat format rujukan untuk: Rujukan pasien: kepada/dari
dokter/instansi yg lebih mampu/berwenang rujukan pasien ke/dari laboratorium klinik
untuk menunjang diagnosa. Rujukan model/jaringan untuk dikirim ke laboratorium
atau jawaban laboratorium.
2. Rujukan kesehatan: Mengirim brosur, mengirim peralatan dan fasilitas kesehatan
pencegahan dan promotif pelatihan tenaga kesehatan pengiriman tenaga kesehatan

2.4 PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, atau communis yang berarti
menjadikan milik bersama (Azwar, 1996, dan Dep.Kes, 1999). Pada saat kita
berkomunikasi dengan orang lain berarti kita berusaha untuk sesuatu yang kita
sampaikan menjadi miliknya juga (Dep.Kes.RI, 1999). Menurut Azwar (1996),
komunikasi adalah :

1. pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti
dan saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan
orang lainnya.
2. pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antar dua orang atau lebih.
3. suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata, simbol atau pesan yang
bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling tukar menukar
arti dan pengertian terhadap sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, jelaslah
tujuan utama komunikasi adalah menimbulkan saling pengertian, bukan persetujuan.
Seseorang yang tidak setuju terhadap sesuatu hal, tetapi memahami benar apa yang
tidak disetujuinya tersebut, juga telah memiliki komunikasi yang baik. Menurut
Gitosudarmo (2000), komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian atau pertukaran
informasi dari pengirim kepada penerima, baik lisan, tulisan, maupun Manajemen
Kesehatan Gigi by Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc Page 25 1 menggunakan
alat komunikasi. Pertukaran informasi yang terjadi di antara pengirim dan penerima
tidak hanya dilakukan lisan atau tertulis oleh manusia, akan tetapi juga menggunakan
alat komunikasi yang canggih. Sebagai contoh, pengiriman informasi dengan sistem
informasi manajemen yang kompleks, dengan data yang berasal dari berbagai sumber,
kemudian dianalisis oleh komputer dan disampaikan kepada penerima secara
elektronik. Pentingnya komunikasi dalam hubungannya dengan pekerjaan telah
ditunjukkan oleh banyaknya waktu yang dipakai untuk berkomunikasi dalam
pekerjaan. Suatu studi menunjukkan bahwa pekerja bagian produksi berkomunikasi
16 sampai 46 kali dalam satu jam. Untuk manajer tingkat bawah menggunakan
waktunya sekitar 20-50 % secara verbal atau lisan, sedangkan pada tingkatan manajer
menengah dan atas, 29-64 % secara verbal langsung maupun melalui telepon
(Gitosudarmo, 2000). Dapatlah diperkirakan banyaknya komunikasi yang dilakukan
oleh seorang tenaga kesehatan seperti perawat misalnya, yang harus berkomunikasi
dengan dokter, pasien, keluarga pasien, dan sejawatnya.

2.5 MANAJEMEN TIM TENAGA KESEHATAN GIGI

Pelayanan kesehatan gigi tidak lepas dari tim yang terlibat dalam klinik pelayanan
kesehatan gigi. Kedokteran gigi, sebagaimana kebanyakan dunia bisnis, dihadapkan
dengan isu tentang bagaimana untuk mencapai sebuah produktivitas pegawai yang
tinggi sambil memelihara keefektifan pengeluaran. Suatu cara untuk menjumpai
kenyataan ini adalah dengan memaksimalkan penggunaan skill masingmasing
pegawai. Kebanyakan para dokter gigi akan termasuk ke dalam objek kantor. Dengan
adanya kerjasama tim adalah sebuah kemajuan yang modern di dalam pelayanan
kesehatan gigi. Tim pelayanana kesehatan gigi terdiri atas beberapa kelompok
perawat gigi yang profesional yangmasing-masing memberi kontribusi atau masukan
berupa keahlian-keahlian mereka dan juga pengalaman-pengalaman mereka. Sebuah
tim agar dapat berjalan baik, maka setiap orang harus mempunyai pemahaman yang
jelas dimana mereka akan memasuki sebuah tim sehingga setiap orang dapat fokus
kepada pemenuhan terhadap aturan-aturan timnya yang harus dilaksanakan atau di
ikuti. Manajemen Kesehatan Gigi by Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc Page 53
Tim pelayanan kesehatan terdiri atas :

1. Dokter Gigi
Pada umumnya dokter gigi bekerja sebagai tenaga suasta yang independen atau di
departemen kesehatan, dengan memberikan perawatan / perlakuan pelayanan
kesehatan nasional (National Health Service). Banyak para dokter gigi membuka
praktek kecil-kecilan, dengan menjalankan bisnisnya sendiri, sehingga dokter gigi
memerlukan keahlian manajemen bisnis untuk menjalankan prakteknya. Beberapa
dokter gigi memilih untuk mengambil aturan-aturan yang mengikat untuk bekerja
pada perusahaan. Para dokter gigi bekerja pada bisnis pelayanan kesehatan gigi yang
memberikan perawatan gigi, dan perusahaan tersebut mempekerjakan seorang
manajer untuk mengatur usahanya. Untuk memenuhi akan pelayanan yang berkualitas
terhadap pasien, para dokter gigi bekerja bersama perawat gigi, terapis, tekniker gigi,
petugas administrasi dan pengelola obat.
2. Perawat gigi Perawat
gigi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam menjalankan sebuah
perawatan di sebuah ruangan dengan memberikan pertolongan kepada para dokter
gigi.Untuk itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam prosedur perawatan,
menyiapkan bahan-bahan dan instrumen yang tersedia pada sebuah klinik agar pada
operasi berhasil dan berjalan lancar. Disampng itu perawat gigi bertanggung jawab
untuk meyakinkan bahwa pasien dapat nyaman dan merasa aman. Sebelum dilakukan
perjanjian dengan pasien, perawat gigi mempersiapkan ruang perawatan. Sejak
dilakukan pemeriksaaan pada pasien, perawat gigi mencatat apa yang ditemukan oleh
dokter gigi di dalam catatan mengenai pasien(rekam medik). Ketika pasien
meninggalkan ruangan perawatan, suster mengisi kolomkolom dalam register dan
memelihara semua instrumen perawatan gigi. Beberapa perawat gigi juga bekerja
sebagai penerima pasien atau mengerjakan berbagai tugastugas administrasi. Perawat
gigi melakuan promosi kesehatan gigi yang telah diperoleh di institusi pendidikan
kesehatan gigi dan bekerja sebagai pendidik kesehatan, serta berkonsentrasi pada
pencegahan penyakit gigi. Pilihan karir lainnya untuk perawat gigi dapat menjadi
asisten dokter gigi spesialis.
3. Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi dapat bertugas sebagai penerima pasien (Resepsionis) dan
petugas keuangan. Sebagai tenaga administrasi harus memiliki Manajemen Kesehatan
Gigi by Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc Page 54 pengetahuan tentang
perawatan gigi, komunikasi yang baik serta keterampilan dalam pemecahan masalah
yang dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan petugas lain.
a. Sebagai resepsionis Resepsionis dalam pelayanan klinik gigi sangat diperlukan
sehingga pelayanan di klinik gigi dapat berjalan dengan lancar.Seorang resepsionis
harus menguasai tentang lama waktu perawatan, tarif pelayanan gigi. Resepsionis
harus bisa berkomunikasi secara efektif,mendengarkan dan mengobservasi pasien
serta berhubungan dengan staf lain di klinik pelayanan kesehatan gigi. Seorang
resepsionis bisa melaksanakan tugas sebagai berikut :

a. Menyambut pasien dengan ramah


b. Membantu mempersiapkan berkas perawatan.
c. Menjawab telepon dan menyampaikan pesan dengan segera.
d. adwal perjanjian.
e. Merawat kartu pasien dan medical record. Aturan-aturan penerima pasien sangatlah
diperlukan. Penerima pasien mempunyaihubungan yang sangat vital antara
masyarakat umum dan tim pelayanan kesehatan gigi. Resepsionis berperan sangat
penting dalam pemasaran pelayanan kesehatan gigi dan memahami keberadaan pasien
serta pendekatan terhadap koleganya. Kenyamanan dan keberadaan pasien adalah
yang diutamakan oleh para penerima pasien. Banyak pasien ketika datang untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan gigi merasa bosan menunggu di ruangan dan tidak
pasti apa yang akan terjadi pada saat melakukan perawatan. Para penerima pasien
harus dapat meyakinkan pasien bahwa mereka harus tenang dan percaya diri. Ketika
berbicara pada pasien-pasien melalui telepon, para penerima pasien haruslah ramah
dan efisien. Sangatlah penting untuk menangani para pasien dengan cara yang positif.
Seorang resepsionis memerluka pengetahuan untuk dapat mempergunakan mesin
pembayaran, komputer, faxmili, dan mesin foto kopi. Manajemen Kesehatan Gigi by
Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc Page 55 b. Sebagai Petugas keuangan
Petugas keuangan adalah orang yang bekerja secara khusus menangani pembukuan
keungan. Pekerjaan yang dilakukan oleh bagian ini adalah membukukan pemasukan
dan pengeluaran keuangan. Petugas keuangan dapat mengelola pembiayaan pasien
lewat asuransi dan mengatur sistem pembayaran pasien.
4. Teknisi Tehnisi gigi
merupakan salah satu anggota tim pelayanan kesehatan gigi dan memeungkinkan
jangkauan yang luas dari perawatan gigi, walaupun kebanyakan mereka bekerja
secara tersendiri pada laboratorium, dengan memberikan pelayanan, tehnisi gigi
merupakan bagian yang terintegrasi dari tim pelayanan kesehatan gigi yang bekerja
sesuai dengan instruksi dokter gigi. Tehnisi gigi secara formal dididik pada institusi
pendidikan tehniker gigi. 5. Pengelola obat Di dalam pelayanan kesehatan gigi
diperlukan pemberian obat-obatan baik untuk keperluan pre maupun post-treatmen.

2.6 MANAJEMEN SUMBER DAYA FINANSIAL

Ruang lingkup manajemen keuangan Baru-baru ini peran manajer praktek kesehatan
gigi telah berdiri untuk memasukkan aspek keuangan manajemen praktek sejajar
dengan manajer dalam sector lainnya. Sebelumnya, keuangan praktek merupakan
rahasia yang tertutup, dan pengetahuan manajer mengenai keseluruhan keuangan
adalah terbatas. Ketika untuk bekerja didalam pendapatan dan pengeluaran target
sebagaimana diatur dalam rencana bisnis praktek dengan protokol pelaporan yang
disetujui dari menajer praktek dapat menghasilkan kontribusi berarti bagi manajemen
keuangan. Manajemen Kesehatan Gigi by Melkisedek O. Nubatonis, SKM, MDSc
Page 90 Jika anggota kelompok kesehatan gigi, dengan pelatihan menajemen
keuangan yang tidak resmi, dipromosikan kedalam peranan manajer praktek, sebagai
bagian dari pelatihan mereka perlu mengembangkan pengetahuan kerja kontrol
keuangan. Peranan mereka tidak mudah memastikan praktek yang berjalan pelan,
tetapi untuk memaksimalkan pendapatan praktek dan kontrol keuangan sehingga
praktek berjalan dengan lambat atau pelan dan pertemuan yang menguntungkan
aturan obyektif dalam rencana bisnis. Pada suatu tempat, rancana bisnis harus
digunakan sebagai suatu titik referensi konstan, yang diperiksa dan diperbaharui
setiap tahunnya. Ketika bekerja pada suatu rencana bisnis yang disetujui, manajer
senior dapat membiarkan manajer praktek bebas untuk mencari ukuran operasional
yang sesuai untuk pencapaian ini. Sejak tujuan manajemen keuangan adalah untuk
mencapai golongan bisnis praktek, kesuksesan bergantung pada pembuatan yang
spesifik, terukur, disepakati, relevan, dan waktu sasaran diukur, berdasarkan performa
sebelumnya, dengan penyesuaian yang dibangun untuk mencerminkan tren keuangan.
Manajemen keuangan memulai dengan visi praktek, cerminan sebagai suatu
pernyataan misi dalam rencana bisnis dan dipecah menjadi satu, tiga, dan lima tahun
target, digambarkan dalam kata-kata dan arus kas. Mengelola uang dalam jasa
pelayanan kesehatan adalah pekerjaan yang rumit dan penuh dengan tanggung jawab,
yang sebagian besar dikerjakan oleh akutan atau petugas keuangan. Seorang tenaga
kesehatan di unit kecil misalnya diharuskan dapat membuat sistem pembukuan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen kesehatan gigi merupakan suatu kenyataan bagi tenaga kesehatan


gigi untuk dapat memahami ilmu manajemen dengan baik dan trampil sebagai acuan
atau landasan dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, juga
dapat mengelola dan mengatur waktu sebaik mungkin. Selain itu dapat digunakan
untuk mengkaji proses pengambilan keputusan tentang bagaimana menggunakan
orang lain untuk menyelesaikan berbagai tugas. Dalam perencanaan pendirian klinik,
harus memperhatikan sistem antrian yang akan digunakan dalam klinik kita. Sistem
antrian tersebut harus sesuai dengan klinik yang akan kita dirikan. Dalam memilih
sistem antrian kita harus mempertimbangkan karakteristik kedatangan, karakteristik
antrian, dan karakteristik pelayanan. Sistem antrian ini dapat meminimalisir atau
mengurangi terjadinya antrian yang sangat panjang sehingga pasien tidak akan
membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu.

3.2 Saran

Perlu adanya kritikan yang konstruktif sangat diharapkan oleh penulis agar
penulis mampu menghadirkan makalah-makalah yang lebih bagus lagi baik dalam
penyampaian, penulisan, dan analisa data.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (1999) Manajemen


Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.

Kariyoso (1994) Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat. Jakarta .EGC.

Koontz, H., O’Donnell, C., Weihrich, H. (1996) Manajemen, edisi kedelapan, jilid dua.
Jakarta. Penerbit Erlangga.

Azwar, Asrul (1996) Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ke tiga. Jakarta. Binarupa
Aksara.

Handoko, T. Hani (1995) Manajemen. Edisi ke dua. Yogyakarta. BPFE.

Gitosudarmo, Indriyo., Sudita, I Nyoman (2000) Perilaku Keorganisasian. Edisi pertama.


Yogyakarta. BPFE.

http://www.roy-sembel.com., Komunikasi yang Efektif, Sinar Harapan, 2002

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2003/0527/man01.html

http://gilikeyou.blogspot.com/2007/11/alat-alat-komunikasi.html

http://library.usu.ac.id.//2003/download/fk/keperawatan

Anda mungkin juga menyukai