Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

“METODE DAN STRATEGI ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT”

Dosen Pengampu:
drg. Lies Elina P, M.Pd

Disusun oleh:
USWATUN HASANAH (1912402012)

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES


KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ Metode dan Strategi Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut “ ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas drg. Lies Elina P, M.Pd pada mata kuliah  Asuhan Kesehatan
Gigi dan Mulut. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada drg. Lies Elina P,
M.Pd selaku Dosen Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 28 Agustus 2020

penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................
..........................................i
KATA
PENGANTAR..................................................................
...........................................ii
DAFTAR
ISI........................................................................
..................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.................................................................
..........................................4
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................
..................................4
1.3
Tujuan...................................................................
......................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Program Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut…………………………………..................……..6
2.2 Metode dalam Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut........
…................6
2.3 Strategi dalam Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut.......................….8
2.4 Peran Perawat Gigi dalam Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan
Mulut.......9
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...............................................................
...............................................11
3.2
Saran....................................................................
.....................................................11
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................
.......................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang
berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan
masyarakat yang sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal, dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani,
dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu
layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok
tertentu atau individu daam kurun waktu yang dilaksanakan secara
terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan
gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI 2000).
Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsure penting dalam
pelaksanaan upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang
professional. Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan yang
professional. Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat mempunyai tugas pokok seperti,
Merencanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, Mempersiapkan
kegiatan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut maupun Melaksanakan
pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Penyuluhan merupakan bagian dari program kesehatan, sehingga harus
mengacu pada program kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan
perencanaan program penyuluhan harus diperhatikan bahwa perencanaan
yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan sasaran, mudah diterima,
bersifat praktis, dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi setempat,
dan sesuai dengan program yang ditunjang dan didukung oleh
kebijaksanaan yang ada.(Rusli M, Gondhoyoewono, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut?
2. Apa saja metode yang dilakukan dalam penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut?
3. Apa saja strategi yang dilakukan dalam penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut?
4. Bagaimana peran perawat gigi dalam program asuhan kesehatan gigi dan
mulut?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul "METODE DAN STRATEGI ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT" yaitu:
1. Untuk mengetahui program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2. Untuk mengetahui program metode yang dilakukan dalam penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut
3. Untuk mengetahui program strategi yang dilakukan dalam penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut
4. Untuk mengetahui peran perawat gigi dalam program asuhan kesehatan
gigi dan mulut
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penyuluhan adalah proses, cara, perbuatan menyuluh, penerangan
pengintaian, atau penyelidikan. Penyuluhan merupakan bagian dari
program kesehatan, sehingga harus mengacu pada program kesehatan yang
sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program penyuluhan harus
diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan
kebutuhan sasaran, mudah diterima, bersifat praktis, dapat dilaksanakan
sesuai dengan situasi setempat, dan sesuai dengan program yang
ditunjang dan didukung oleh kebijaksanaan yang ada.(Rusli M,
Gondhoyoewono, 2011). Penekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada
upaya mengubah perilaku sasaran agar berperilaku sehat terutama pada
aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga
pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh
penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai
dengan program yang telah direncanakan (Maulana, 2009).
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya-upaya yang dilakukan
untuk merubah perilaku seseorang, sekelompok orang atau masyarakat
sehingga mempunyai kemampuan dan kebiasaan untuk berperilaku hidup
sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut (Putri IN,2012). Dalam
menyampaikan penyuluhan, materi yang diberikan harus disesuaikan dengan
sasaran.

2.2 Metode Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Metode penyuluhan merupakan suatu faktor yang mempengaruhi tercapainya
suatu hasil penyuluhan secara optimal. Semua metode akan baik bila
digunakan secara tepat yaitu sesuai dengan kebutuhan ada beberapa
metode penyuluhan yang umum digunakan yaitu:
 Metode Kasus, Dalam metode ini, satu perawat gigi akan memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien secara paripurna dalam satu periode melalui
pelayanan asuhan individu. Jumlah klien yang diasuh oleh satu perawat gigi
bergantung pada kemampuan perawat gigi tersebut dan kompleksnya kebutuhan
klien.
 Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
Namun dengan metode ini, kesinambungan asuhan keperawatan belum optimal
sehingga para pakar mengembangkan metode keperawatan primer (Douglas,1992).
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan menurut Arwani &
Supriyatno (2005), adalah untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas. Selain itu, metode tim
dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi antar sesama perawat gigi dalam
melaksanakan tugas, memungkinkan adanya transfer pengetahuan dan pengalaman
di antara perawat gigi dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat gigi dalam memberikan
asuhan keperawatan secara paripurna.

 Metode keperawatan Primer, Metode asuhan ini di mana satu orang perawat gigi
bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan klien/pasien secara paripurna
kesehatan gigi dan mulutnya. Metode keperawatan primer ini ditandai dengan
adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara klien/pasien dan perawat gigi
yang ditugaskan untuk merencanakan, melaksanakan asuhan dan koordinasi asuhan
keperawatan. Tahapan dalam asuhan keperawatan dimulai dari tahap Pengkajian,
Diagnosa keperawatan, Perencanaan, Implementasi, Evaluasi, dan Dokumentasi.
Penjelasan ini akan Anda pelajari dalam bab IV, V dan bab VI. Keuntungan yang
dirasakan klien ialah mereka merasa lebih dihargai sebagai manusia karena
terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan keperawatan yang bermutu tinggi
dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi,
informasi, dan advokasi. Metode itu dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan
karena:
1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien.
3. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel.

 Metode modular merupakan bentuk variasi dari metode asuhan keperawatan


primer, dimana perawat gigi – perawat gigi saling bekerja sama dalam memberikan
asuhan keperawatan, di samping itu karena dua atau tiga orang perawat gigi
bertanggung jawab atas sekelompok kecil klien/pasien, keluarga, kelompok,
masyarakat. Dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode
moduler ini, satu tim terdiri dari 2 hingga 3 perawat gigi memiliki tanggung jawab
penuh pada sekelompok pasien berkisar 8 hingga 12 orang (Arwani & Supriyatno,
2005). Berbagai keuntungan metode modular menurut Sumijatun (2008),
diantaranya dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan gigi yang komprehensif dan
holistik dengan pertanggungjawaban yang jelas, konflik atau perbedaan pendapat
antarstaf dapat ditekan melalui rapat tim yang juga efektif untuk pembelajaran,
memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan
efektif dan aman serta produktif karena adanya kerja sama dan komunikasi. Metode
ini dapat dimungkinkan dalam satu wilayah kerja dimana dalam satu wilayah
tertentu terdapat beberapa puskemas dengan beberapa perawat gigi. Kegiatan
asuhan dapat dilakukan secara terintegrasi dan memberikan hasil yang lebih luas.

 Metode didaktik (one way method), Pada metode didaktik pendidik


cenderung aktif sedangkan siswa sebagai sasaran pendidik tidak diberi
kesempatan mengemukakan pendapat. Yang termasuk metode ini adalah
metode ceramah, siaran melalui radio, pemutaran film, penyebaran
selebaran, pameran. Ceramah merupakan salah satu metode didaktik yang
baik digunakan pada pendidikan kesehatan gigi dan mulut untuk anak-
anak sekolah dasar.

 Metode Sokratik (two way method), Metode ini dilakukan dengan


komunikasi dua arah antara siswa dan pendidik. Peserta didik
diberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan dua orang atau lebih
dengan latar belakang berbeda bekerja sama saling memberikan
keterangan dan ikut serta dalam menyatakan pendapat. (Riyanti E,
Saptarini R,2011). Yang termasuk dalam metode ini adalah : wawancara,
demonstrasi, sandiwara, simulasi, curah pendapat, permainan peran
(role playing) dan tanya jawab.

2.3 Strategi Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Strategi atau Pendekatan secara persuasif yaitu pendekatan secara
pendidikan dengan tujuan membuat perubahan perilaku yang lestari
dalam diri sasaran pendidikan, meskipun prosesnya memakan waktu
relatif lama. Pada pendekatan secara persuasif ini dapat dilakukan
pemberian imbalan positif bagi sasaran pendidikan yang telah berubah
perilakunya seperti yang kita kehendaki, yaitu dengan memberikan
hadiah, pujian, maupun insentif tertentu. Namun, juga bisa diberikan
imbalan negatif yaitu berupa hukuman, teguran atau sanksi tertentu
bagi sasaran pendidikan yang tidak mau berubah perilakunya sesuai
dengan yang kita kehendaki.
2. Strategi atau Pendekatan secara kompulsif yaitu pendekatan secara
tidak langsung pada sasaran pendidikan yang kita maksud. Misalnya,
bagi kelompok masyarakat yang sulit didekati, kelompok sekitarnya
yang telah siap fisik maupun mental untuk menerima pendidikan
kesehatan gigi diberi pendidikan kesehatan gigi dengan maksud agar
secara berantai hasil pendidikan kesehatan gigi tersebut dapat
diteruskan pada kelompok yang sulit didekati tadi.
3. Strategi atau Pendekatan secara koersif yaitu pendekatan dengan cara
pemaksaan, instruktif atau dengan ancaman atau sangsi tertentu
apabila tidak melaksanakan perilaku yang dikehendaki. Perubahan
perilaku sasaran pendidikan yang terjadi dengan pendekatan koersif
ini bersifat semu, artinya mau berubah perilakunya karena takut
ancaman. Jika ancaman tidak ada lagi, sasaran pendidikan akan kembali
ke perilaku yang lama. Pelaksanaan pendekatan ini pada umumnya tidak
berdiri sendiri, tetapi sering diadakan kombinasi sesuai kondisi dan
situasi sasaran pendidikan guna tercapainya tujuan pendidikan yang
optimal. Misalnya, pendekatan untuk kelompok masyarakat militer
selain pendekatan koersif, perlu, diikuti pendekatan persuasif,
pervasif atau kompulsif.
4. Strategi intervensi merupakan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan yang ditetapkan perawat untuk mencapai tujuan perawatan
klien dan kriteria hasil. Intervensi keperawatan yang spesifik harus berfokus pada
masalah yang dihadapi oleh klien baik secara individu, kelompok, maupun dalam
kelompok masyarakat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan rencana
intervensi asuhan keperawatan adalah:
a. Mengidentifikasi alternatif tindakan.
b. Menetapkan dan menguasai teknik serta prosedur keperawatan yang akan
dilakukan.
c. Melibatkan klien dan keluarganya.
d. Melibatkan anggota tim kesehatan lainnya.
e. Mengetahui latar belakang budaya dan agama klien.
f. Mempertimbangkan lingkungan, sumber, dan fasilitas yang tersedia.
g. Memperhatikan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku. Harus dapat
menjamin rasa aman klien.
h. Mengarah pada tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai.
i. Bersifat realistik dan rasional.
j. Rencana tindakan disusun secara berurutan sesuai prioritas.
Strategi yang dijalankan dalam melaksanakan program pelayanan asuhan
keperawatan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna dilakukan dengan
pendekatan promotif, preventif.

2.4 Peran Perawatan Gigi dalam Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Perawat gigi merupakan profesi kesehatan yang melaksana pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut secara profesional. Perawat gigi dalam
melaksanakan peran, tugas dan fungsing dilakukan dengan penuh tanggung
jawab sesuai dengan hak dan wewenang yang dimilikinya. Guna
meningkatkan kinerja profesi perawat gigi salah satunya diperlukan
standar profesi sebagai dasar perawat gigi dalam menjalankan
profesinya. Sebagai perawat gigi tentunya kita harus turut andil dalam
proses pembangunan kesehatan. Kita harus bisa membuat program yang
memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat Indonesia, terutama
kesehatan gigi. Sebagai Sarjana Sains Terapan dibidang Keperawatan Gigi
hal yang bisa dilakukan agar Kesehatan gigi dapat mendukung percepatan
pembangunan kesehatan dengan peningkatan profesionalisme dan
pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata. Sesuai dengan kompetensi
perawat gigi yaitu sebagai pelaksana upaya promotif dan preventif.
Promotif yakni suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan, sedangkan
preventif yakni suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya-upaya yang dilakukan
untuk merubah perilaku seseorang, sekelompok orang atau masyarakat
sehingga mempunyai kemampuan dan kebiasaan untuk berperilaku hidup
sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut, metode penyuluhan yang
digunakan adalah metode kasus, tim, keperawatan Primer, modular,
didaktif dan Sokratik. Demikian pula strategi penyuluhan yang
menggunakan strategi persuasif, kompulsif, koersif dan intervensi.
Perawat gigi merupakan profesi kesehatan yang melaksana pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut secara profesional. Perawat gigi
merupakan profesi kesehatan yang melaksana pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut secara profesional. Perawat gigi dalam melaksanakan
peran, tugas dan fungsing dilakukan dengan penuh tanggung jawab sesuai
dengan hak dan wewenang yang dimilikinya.

3.2 SARAN
Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya lebih banyak memberikan pengetahuan
kepada masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut tentang program
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, Perlu dilakukan penyuluhan tentang
metode dan strategi apa yang akan dilakukan untuk kedepannya dalam
kesehatan gigi dan mulut

DAFTAR PUSTAKA

http://prasko17.blogspot.com/2011/08/strategi-atau-pendekatan-
dalam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai