Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


PROGRAM STUDI TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

Mata Kuliah: Kode MK: Semester: Bobot (SKS):


Komunikasi dalam HT.A.26 Empat (4) 3 SKS = TEORI (2 SKS),
keperawatan gigi II PRAKTEK (1 SKS)

Capaian Program Studi (CP-Prodi)


Pembelajaran (CP) Tuliskan beberapa CPL prodi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus yang dibebankan
pada mata kuliah ini.
Misalnya:
1. S2: Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.
2. S5: Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang
lain.
3. S6: Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
4. S9: Menunjukan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
5. KU3: Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya,
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri.
6. KU5: Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovasi dalam pekerjaannya
7. KK2: Mampu melaksanakan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut d
8. P13: Menguasai konsep teoritis dan tehnik komunikasi

Mata Kuliah (CP-MK)


Tuliskan CP yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dirumuskan
berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada mata kuliah, misalnya:
Mahasiswa mampu:
1. Memahami konsep komunikasi umum
2. Memahami konsep komunikasi therapeutik dalam keperawatan gigi
3. Menerapkan teknik komunikasi yang efektif pada waktu melakukan tugas (administrasi atau asistensi) di klinik gigi
4. Menerapkan teknik komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan gigi baik pada individu, masyarakat maupun pasien rawat
inap.

Deskripsi Mata Kuliah Status mata kuliah, tujuan yang menggambarkan kemampuan atau komptensi yang diharapkan dikuasai setelah selesai mengikuti
kuliah, bahan kajian/materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran secara umum, serta evaluasi secara umum:
Mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib keperawatan gigi. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa keperawatan gigi
mampu memahami konsep komunikasi umum, konsep komunikasi therapeutik dalam keperawatan gigi, menerapkan teknik
komunikasi yang efektif pada waktu melakukan tugas (administrasi atau asistensi) di klinik gigi, serta mampu menerapkan teknik
komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan gigi baik pada individu, masyarakat maupun pasien rawat inap .Bahan
pembelajaran meliputi konsep komunikasi umum dan komunikasi therapeutik dalam keperawatan gigi, serta penerapan komunikasi
therapeutik dalam asuhan keperawatan gigi pada individu dan juga kelompok Pelaksanaan pembelajaran dengan dilakukan melalui
metode ceramah, diskusi, role playing, dan praktikum. Penguasaan kemampuan mahasiswa dievaluasi dengan penilaian ujian teori
dengan metode tes tertulis 35%, nilai praktek harian dan ujian praktek 65%

Referensi Utama
Dituliskan referensi utama yang digunakan pada mata kuliah
1. Budi anna keliat, hubungan terapeutik perawat-klien. Penerbit EGC. Jakarta
2. Heri purwanto, komunikasi untuk perawat. Penerbit EGC. Jakarta

Pendukung
Dituliskan refereni pendukung pada mata kuliah ini
1. Jalaludin rahmat. 2008. Psikologi komunikasi. Penerbit Rosda. Bandung
2. Wiryanto. 2004. Pengantar ilmu komunikasi. Penerbit Grasindo. Jakarta
3. Wahyudi nugroho. 2009. Komunikasi dalam keperawatan gerontik. Penerbit EGC. Jakarta

Dosen Pengampu Koordinator


Dituliskan nama koordinator MK
Denden Ridwan Chaerudin, MDSc

Tim Teaching
Dituliskan nama-nama tim dalam MK
1. Irwan Supriatno, SSiT., M.Kes
2. Gugum Cahyadi, SSiT

Mata Kuliah Prasyarat Dituliskan mata kuliah prasyarat jika ada


-
Minggu/ Hari/ Kemam- Bahan Kajian Bentuk dan Metode Pengalaman Indikator Kriteria dan Bobot Dosen
Pertemuan tgl/Jam puan Akhir (Materi Ajar) Pembelajaran (waktu) Belajar Penilaian Bentuk tes Penilaian
ke yang K/S P Mahasiswa
diharapkan
(Sub-CPMK)
1 2 sks x Memahami Memahami Bentuk Mahasiswa Memahami Tes: Ujian 35%, Denden
(2 2 jam x konsep tentang Pembelajaran mendapatkan konsep 1. ujian praktek Irwan
pertemuan 50 menit komunikasi konsep Perkuliahan di pengetahuan komunikasi akhir 65%
blok teori) umum komunikasi: kelas melalui secara umum 2. Responsi
a. proses pemaparan (proses, tahap pra
komunikasi Metode materi oleh macam- interaksi,
b. macam Pembelajaran dosen macam, dan orientasi,
macam dilakukan pengampu, , factor-faktor kerja, dan
komunikasi dengan diskusi telaah yang terminasi
c. faktor- pendekatan kepustakaan mempengaruhi
faktor yang ceramah dan untuk komunikasi)
mempenga diskusi penugasan
ruhi yang berkaitan
komunikasi Waktu dengan teori
1 SKS x lingkup bahan-
50 menit x bahan yang
2 pertemuan digunakan
= 100 menit dalam
perawatan gigi
di klinik,
lingkup
konsep,
proses,
macam, faktor
komunikasi

2 2 sks x Memahami Memahami Bentuk Mahasiswa Memahami Denden


(2 2 jam x konsep konsep Pembelajaran mendapatkan konsep Irwan
pertemuan 50 menit komunikasi Komunikasi Perkuliahan di pengetahuan komunikasi
blok teori) therapeutik terapeutik kelas melalui terapeutik
dalam a. pengertian pemaparan dalam
keperawatan Komunika Metode materi oleh keperawatan
gigi si Pembelajaran dosen gigi
terapeutik dilakukan pengampu, , (pengertian,
b. tujuan dari dengan diskusi telaah tujuan dari
komunikas pendekatan kepustakaan komunikasi
i terapeutik ceramah dan untuk terapeutik)
diskusi penugasan
yang berkaitan
Waktu dengan teori
1 SKS x lingkup
50 menit x konsep,
2 pertemuan pengertian,
= 100 menit dan tujuan

3 2 sks x Menerapkan Bentuk Mahasiswa Menerapkan Denden


(2 1 jam x teknik Pembelajaran mendapatkan teknik Irwan
pertemuan 50 menit komunikasi Perkuliahan di pengetahuan komunikasi
teori) yang efektif kelas melalui yang efektif
pada waktu pemaparan pada waktu
melakukan Metode materi oleh melakukan
tugas Pembelajaran dosen tugas
(administrasi dilakukan pengampu, , (administrasi
atau dengan diskusi telaah atau asistensi
asistensi) di pendekatan kepustakaan di klinik gigi)
klinik gigi ceramah dan untuk
diskusi penugasan
yang berkaitan
Waktu dengan teori
1 SKS x lingkup
50 menit x komunikasi
2 pertemuan yang efektif
= 100 menit pada saat
asistensi di
klinik gigi

4 1 sks x Menerapkan Memahami Bentuk Mahasiswa Memahami Denden


2 jam x teknik tahapan dalam Pembelajaran mendapatkan teknik Irwan
50 menit komunikasi komunikasi Perkuliahan di pengetahuan komunikasi Gugum
terapeutik terapetik: kelas melalui terapeutik
dalam pemaparan dalam tahap
asuhan Tahapan pra Metode materi oleh pra interaksi
keperawatan interaksi Pembelajaran dosen
gigi baik dalam dilakukan pengampu, ,
pada komunikasi dengan diskusi telaah
individu, terapetik: pendekatan kepustakaan
masyarakat 1) Explora ceramah dan untuk
maupun si diskusi penugasan
pasien rawat perasaa yang berkaitan
inap n Waktu dengan teori
2) Kesiapa 2 SKS x lingkup
n 50 menit x tahapan pra
keilmua 1 pertemuan interaksi
n = 50 menit dalam
3) kesiapa komunikasi
n Bentuk terapeutik
mengha Pembelajar
dapi an 1. Membuat Penilaian
pasien Perkuliahan prolog harian sesuai
di narasi dengan format
laboratoriu tahap pra PA (terlampir),
m pre-klinik interaksi dilaksanakan
dalam oleh
Metode komunikas pembimbing
Tahapan Pembelajar i
pra interaksi: an 2. Melakukan
1) Explorasi dilakukan dialog
perasaan dengan komunikas
2) Kesiapan pendekatan i pada
keilmuan demontrasi tahap pra
3) Kesiapan dan interaksi
menghada simulasi dalam
pi pasien keperawat
Waktu an gigi
1 SKS x
170 menit x
1
pertemuan
= 170
menit

5 Tahap Bentuk Mahasiswa Memahami Denden


Orientasi Pembelajaran mendapatkan teknik Irwan
dalam Perkuliahan di pengetahuan komunikasi Gugum
komunikasi kelas melalui terapeutik
terapetik: pemaparan dalam tahap
1) Identifi Metode materi oleh orientasi
kasi pasien Pembelajaran dosen
2) Identifi dilakukan pengampu, ,
kasi dengan diskusi telaah
masalah pendekatan kepustakaan
3) Menen ceramah dan untuk
tukan diskusi penugasan
tujuan yang berkaitan
Waktu dengan teori
1 SKS x lingkup tahap
50 menit x orientasi
1 pertemuan
= 50 menit

Bentuk
Pembelajar 1. Membuat
an prolog Penilaian
Perkuliahan narasi harian sesuai
di tahap dengan format
Tahap laboratoriu orientasi PA (terlampir),
Orientasi: m pre-klinik dalam dilaksanakan
1) Identifi komunikas oleh
kasi pasien Metode i pembimbing
2) Identifi Pembelajar 2. Melakukan
kasi an dialog
masalah dilakukan komunikas
3) Menen dengan i pada
tukan pendekatan tahap
tujuan demontrasi orientasi
dan dalam
simulasi keperawat
an gigi
Waktu
1 SKS x
170 menit x
1
pertemuan
= 170
menit

6 Tahap Kerja Bentuk Mahasiswa Memahami Denden


dalam Pembelajaran mendapatkan teknik Irwan
komunikasi Perkuliahan di pengetahuan komunikasi Gugum
terapetik: kelas melalui terapeutik
1) Mengatasi pemaparan dalam tahap
kecemasan Metode materi oleh kerja
2) Menjalin Pembelajaran dosen
kerjasama dilakukan pengampu, ,
3) Meningkatk dengan diskusi telaah
an pendekatan kepustakaan
kesadaran ceramah dan untuk
diri diskusi penugasan
yang berkaitan
Waktu dengan teori
2 SKS x lingkup tahap
50 menit x kerja
1 pertemuan
= 50 menit

Bentuk
Pembelajar 1. Membuat
an prolog Penilaian
Perkuliahan narasi harian sesuai
Tahap Kerja: di tahap dengan format
1) Mengatasi laboratoriu kerja PA (terlampir),
kecemasa m pre-klinik dalam dilaksanakan
n komunikas oleh
2) Menjalin Metode i pembimbing
kerjasama Pembelajar 2. Melakukan
3) Meningkat an dialog
kan dilakukan komunikas
kesadaran dengan i pada
diri pendekatan tahap
demontrasi kerja
dan dalam
simulasi keperawat
an gigi
Waktu
1 SKS x
170 menit x
1
pertemuan
= 170
menit

7 Tahap Bentuk Mahasiswa Memahami Denden


Terminasi Pembelajaran mendapatkan teknik Irwan
dalam Perkuliahan di pengetahuan komunikasi Gugum
komunikasi kelas melalui terapeutik
terapeutik: pemaparan dalam tahap
1) Menyimpul Metode materi oleh terminasi
kan Pembelajaran dosen
tindakan dilakukan pengampu, ,
2) Memberik dengan diskusi telaah
an intruksi pendekatan kepustakaan
3) Memberik ceramah dan untuk
an diskusi penugasan
harapan yang berkaitan
Waktu dengan teori
2 SKS x lingkup tahap
50 menit x terminasi
1 pertemuan
= 50 menit

Bentuk
Pembelajar 1. Membuat
an prolog Penilaian
Perkuliahan narasi harian sesuai
di tahap dengan format
Tahap laboratoriu terminasi PA (terlampir),
Terminasi: m pre-klinik dalam dilaksanakan
1) Menyimpul komunikas oleh
kan Metode i pembimbing
tindakan Pembelajar 2. Melakukan
2) Memberika an dialog
n intruksi dilakukan komunikas
3) Memberika dengan i pada
n harapan pendekatan tahap
demontrasi terminasi
dan dalam
simulasi keperawat
an gigi
Waktu
1 SKS x
170 menit x
1
pertemuan
= 170
menit

Versi: Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disyahkan oleh: Distribusi:


Koordinator Mata Kuliah Kaprodi DIV Ketua Jurusan

Denden Ridwan Chaerudin, MDSc Isa Insanudin, SSiT., M.Kes Tri Widyastuti, SKM., M.Epid
Tanggal : 16 Desember 2019 Tanggal : 16 Desember 2019 Tanggal : 16 Desember 2019
a) Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Salah satu hasil dari perancangan pembelajaran berupa dokumen rencana pembelajaran semester (RPS). RPS merupakan salah satu dari perangkat
pembelajaran, perangkat pembalajaran yang lain diantaranya adalah instrument penilaian, monitoring proses pembelajaran, rencana tugas, bahan ajar, dan lain-
lain. Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12, RPS paling sedikit memuat 9 point. Di lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung, komponendi
dalam RPS harus mencantumkan:

1) Nama Jurusan dan program studi


Nama jurusan harus dicantumkan, karena ada jurusan yang memiliki beberapa program studi, sedangkan nama program studi yang dicantumkan harus sesuai
dengan yang tercantum dalam ijin pembukaan/pendirian/operasional program studi yang dikeluarkan oleh Kementerian.
2) Nama, kode, semester, sks mata kuliah/modul
Harus sesuai dengan rancangan kurikulum yang dijalankan. Penempatan mata kuliah di dalam semester hendaknya mempertimbangkan tahapan pendidikan
suatu program studi.
3) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah (CPL-Prodi)
CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah yang bersangkutan, yang bisa terdiri dari
unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan capaian pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan dalam dokumen
kurikulum dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, sehingga CPLyang dibebankan kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha untuk
memberi kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL. CPL yang dibebankan pada mata kuliah minimal terdiri dari 2 unsur.

4) Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK)

CP-MK bersifat spesifik terhadap mata kuliah yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang
dibebankan pada mata kuliah tersebut. CP-MK merupakan kemampuan akhir yang dimiliki setelah peserta didik/mahasiswa menyelesaikan mata kuliah
tersebut.

5) Deskripsi Mata Kuliah

Deskripsi mata kuliah menjelaskan status mata kuliah, tujuan yang menggambarkan kemampuan atau komptensi yang diharapkan dikuasai setelah selesai
mengikuti kuliah, bahan kajian/materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran secara umum, serta evaluasi secara umum. Status mata kuliah terdiri dari Mata
Kuliah Wajib Umum (MKWU) yang terdiri dari Bahasa Indonesia, Agama, Kewarganegaraan, dan Pancasila. Mata Kuliah Wajib Institusi (MKWI) yang terdiri dari
Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK) dan Praktik Kerja Nyata Terpadu (PKNT), selebihnya adalah Mata Kuliah Wajid program studi.
6) Referensi

Berisi buku atau bentuk lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran mata kuliah. Referensi terdiri dari referensi utama dan
pendukung. Referensi utama dijadikan sebagai acuan utama baik bagi dosen dan mahasiswa dan diharapkan referensi tersebut tersedia di perpustakaan.
Referensi pendukung menjadi referensi tambahan.

7) Dosen Pengampu
Dosen pengampu terdiri dari koordinator mata kuliah dan tim pengampu (Team teaching) apabila terdiri dari beberapa dosen dalam satu mata kuliah .

8) Mata Kuliah Prasyarat

Dituliskan mata kuliah prasyarat apabila sebelum mengambil mata kuliah ini membutuhkan mata kuliah (pre requisite) yang harus ditempuh sebelumnya.

9) Minggu/Pertemuan ke
Dituliskan minimal minggu/pertemuan sebanyak 16 minggu dalam satu semester termasuk UTS dan UAS. Proses PBM terdiri dari 14 minggu pertemuan dan
minimal 2 minggu untuk evaluasi sesuai dengan kalender akademik yang telah ditetapkan.

10) Hari/tanggal
Dituliskan berdasarkan penempatan jadual kuiah yang telah ditetapkan dalam prodi masing-masing.

11) Kemampuan akhir yang diharapkan


Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran yang diharapkan mampu berkontribusi pada pemenuhan CPL yang dibebankan, atau merupakan jabaran dari
CP-MK yang dirancang untuk pemenuhan sebagian dari CP lulusan.

12) Bahan Kajian/Materi Ajar


Adalah bahan kajian/materi ajar yang terkait dengan kemampuan akhir yang hendak dicapai. Deskripsi materi ajar dapat disajikan secara lebih lengkap dalam
sebuah buku ajar atau modul atau buku teks yang dapat diletakkan dalam suatu laman sehingga mahasiswa peserta mata kuliah ini dapat mengakses dengan
mudah. Materi pembelajaran ini merupakan uraian dari bahan kajian bidang keilmuan (IPTEKS) yang dipelajari dan dikembangkan oleh dosen atau kelompok
dosen program studi. Materi ajar dalam suatu mata kuliah dapat berisi bahan kajian dengan berbagai cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang
keahlian, tergantung konsep bentuk mata kuliah atau modul yang dirancang dalam kurikulum. Bila mata kuliah disusun berdasarkan satu bidang keilmuan
maka materi ajar lebih difokuskan (secara parsial) pada pendalaman bidang keilmuan tersebut, tetapi apabila mata kuliah tersebut disusun secara
terintergrasi (dalam bentuk modul atau blok) maka materi ajar dapat berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang
keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang keahlian. Kedalaman
dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada CPL yang dirumuskan dalam kurikulum.
13) Bentuk dan Metode pembelajaran (waktu)
Penetapan bentuk dan metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap
pembelajaran akan tercapai dengan bentuk dan metode/model pembelajaran yang dipilih. Bentuk pembelajaran dapat berupa kuliah/tutorial/responsi (K);
seminar atau yang setara (S); praktikum/praktik laboratorium/praktik lapangan/bengkel/praktik klinik/praktik industri dan sejenisnya atau untuk jenjang
pendidikan minimal D4 dapat digunakan bentuk pembelajaran penelitian dan pengabdian masyarakat (P). Sementara metode/model pembelajaran dapat
berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
masalah, atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat
menggunakan satu atau gabungan dari beberapa bentuk dan metode pembelajaran.
Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar mahasiswa. Untuk bentuk pembelajaran K atau sejenisnya 1 sks terdiri dari tatap muka (TM)
sebanyak 50 menit, belajar tersruktur (BT) sebanyak 60 menit dan belajar mandiri sebanyak 60 menit. Untuk bentuk pembelajaran seminar (S) 1 sks terdiri
dari TM sebanyak 100 menit dan BM sebanyak 60 menit. Sementara bentuk pembelajaran praktik 1 sks terdiri dari 170 menit. Penetapan lama waktu di setiap
tahap pembelajaran didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang disediakan rata-rata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah
ditetapkan melalui pengalaman belajar yang dirancang pada tahap pembelajaran tersebut

14) Pengalaman belajar mahasiswa


Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan
belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran.
15) Indikator penilaian
Indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa.
16) Kriteria dan bentuk tes
Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar
keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran. Disebutkan juga bentuk tes atau non test yang akan dilakukan sebagai bentuk penilaian yang
akan dipilih sesuai dengan kemampuan akhir yang diharapkan dan metode pembelajaran yang dipilih.
17) Bobot penilaian
Bobot penilaian merupakan ukuran dalam persen (%) yang menunjukkan persentase keberhasilan satu tahap penilaian terhadap nilai keberhasilan keseluruhan
dalam mata kuliah.
18) Dosen
Dituliskan inisial dosen yang bertanggung jawab atas pencapaian setiap pertemuannya.

Anda mungkin juga menyukai