Anda di halaman 1dari 2

 PENETRASI SEALANT

Penetrasi sealant tergantung pada konfigurasi lubang atau celah, keberadaan endapan dan
debris di dalam lubang atau celah, dan sifat-sifat sealant itu sendiri.
I. ANATOMI PIT DAN FISSURE
Ulasan anatomi pit dan fissure dapat membantu dalam memahami efek sealant dalam
pencegahan karies gigi. Bentuk dan kedalaman pit dan fissure sangat bervariasi bahkan dalam
satu gigi.
Panjang sempitnya pit dan lubang mencapai, atau hampir ke, dentinoenamel junction. Yang
lain berbentuk garis V yang lebar atau berbentuk V, sedangkan yang lain mungkin memiliki
bentuk panjang terbatas dengan bagian terminal yang bulat (Gambar 34-4). Pit dan fissure
mengambil bentuk bergelombang kasar; dengan demikian, mungkin tidak mengarah langsung
dari outher surface ke dentinoenameljunction.
II. KONTEN DARI PIT ATAU FISSURE
Sebuah pit dan fissure mengandung biofilm gigi, pelikel, debris, dan kadang-kadang sisa-sisa
yang relatif utuh dari perkembangan gigi.
III. PENGARUH PEMBERSIH
Fissure yang sempit dan panjang sulit dibersihkan sepenuhnya. Bahan pembersih yang
dipertahankan dapat menghalangi sealant dari pengisian fissure dan juga bisa dicampur dengan
sealant. Penghapusan batu apung yang digunakan untuk membersihkan dan melalui pencucian
diperlukan untuk kesuksesan sealant.

IV. JUMLAH PENETRASI


Fissura lebar berbentuk V dan dangkal lebih cenderung diisi oleh sealant (Gambar 34-5B).
Meskipun idealnya sealant harus menembus ke dasar pit dan fissure, penetrasi seperti itu
seringkali tidak mungkin. Pemeriksaan mikroskopis dari pit dan fissure setelah aplikasi sealant
telah menunjukkan bahwa sealant tidak menembus ke bawah karena sisa puing-puing, bahan
pembersih, dan udara yang terjebak mencegah masuknya bahan (Gambar 34-5C dan D).

Anda mungkin juga menyukai