Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT

“Perencanaan Hasil Survei Kesehatan Gigi “

Disusun oleh :
Pramestika Tricarolien Kardianita Kansil
711240221055

Poltekkes kesehatan kemenkes manado


Jurusan Kesehatan gigi
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas kasih dan penyertaanya
saya bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Perencanaan hasil survei Kesehatan
gigi dan mulut dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat . Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Jeana Lidya Maramis, SKM, M.Kes .sebagai dosen pengampu mata kuliah Asuhan
Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang memberikan tugas ini
kepada saya akhirnya saya bisa dapat penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya. Saya sampaikan banyak terima kasih Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman maka saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Manado, 05 Desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………..

PENGERTIAN PELAYANAN ASUHAN KESGILUT……………………………………

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT MASYARAKAT……………………………………………………………

PENGERTIAN SURVEY ………………………………………………………………….

TUJUAN SURVEI …………………………………………………………………………

ALAT DAN BAHAN SURVEI ……………………………………………………………

PENGERTIAN PLANNING OF ACTION ………………………………………………..

TUJUAN PLANNING OF ACTION ………………………………………………………

KRITERIA PLAN OF ACTION (POA) ……………………………………………………

LANGKAH PLAN OF ACTION (P0A) ……………………………………………………

MEMBUAT RENCANA MMD…………………………………………………………….

PERENCANAAN …………………………………………………………………………..

SUSUNAN ACARA MMD ………………………………………………………………..

BAB III KESIMPULAN …………………………………………………………………...


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam
kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan dalam bidang promotif,
preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok, dan
masyarakat. Tujuan umum pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah
meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut, serta status
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Manfaat Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat diantaranya
masyarakat menjadi lebih mandiri, masyarakat dapat berpartisipasi, masyarakat dapat
mengembangkan potensi dalam memelihara kesehatan secara optimal, masyarakat dapat
terbantu mendapatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Program promotif
bertujuan untuk: Meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan gigi.
Memotivasi dan membimbing individu, masyarakat untuk membiasakan pelihara diri
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bagi diri sendiri dan keluarganya. Dapat
menjalankan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi diri sendiri, dan
keluarganya. Dapat mengenal adanya kelainan dalam mulut sedini mungkin kemudian
mencari sarana pengobatan yang tepat dan benar.
Survei adalah suatu teknik pengambilan data pada sebagian orang yang diamati atau
diukur dengan teknik sampel,
Tujuan melakukan survei kesehatan gigi, adalah menentukan status atau keadaan
kesehatan gigi masyarakat dan mengumpulkan informasi maupun keterangan tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan gigi sebagai dasar diadakannya suatu
program pencegahan. Alat dan bahan yang digunakan dalam melaksanakan survei dapat
berbeda antara survei satu dengan lainnya, tergantung dari data kesehatan gigi apa yang
ingin diketahui.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut
1. Pengertian Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Masyarakat
Menurut Gultom dan Diah, (2017) pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok tertentu
yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan
dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu,
kelompok, dan masyarakat. Sedangkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat berarti pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada
kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara
berkesinambungan dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang
diberikan kepada masyarakat.
Perspektif dari asuhan adalah suatu pelayanan yang diberikan berpusat pada hubungan
interpersonal. Pendekatan pelayanan asuhan ini dengan memperhatikan 5 kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri untuk
meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien sebagai manusia.
Asuhan dilakukan berawal dengan mau mendengarkan keluhan–keluhan klien atau
pasien, juga mendengarkan ataupun mengolah saran–saran dari orang lain sebagai dasar
yang mengarah pada tanggung jawab profesional. Dengan mendengarkan data dan
informasi dari klien atau pasien, Anda dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi
oleh klien atau pasien tersebut. Selain mendengarkan, perawat gigi dapat menggali
keterangan-keterangan lain yang relevan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan
asuhan nantinya.
Pelayanan asuhan keperawatan diberikan dengan tanggung jawab moral meliputi
kepedulian terhadap klien, empati dan dengan perasaan kasih sayang. Anda sebagai
perawat gigi hendaknya tidak menganggap klien hanya sebagai penerima layanan.
Seorang perawat gigi harus memiliki komitmen yang tinggi untuk

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut


Masyarakat
Menurut departemen kesehatan RI tahun 1995, langkah pelaksanaan pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kelompok sasaran, sesuai kebijakan program kesehatan gigi dan mulut.
b. Konsultasi dengan pimpinan
c. Mengadakan pendekatan dengan lintas program dan lintas sektor terkait.
d. Melakukan pengumpulan data.
e. Analisa data dan informasi untuk membuat rencana kerja.
f. Menyusun rencana kerja dan konsultasi dengan unsur terkait.
g. Melaksanakan pelayanan asuhan.
h. Pemantauan kegiatan pelayanan asuhan.
i. Penilaian (evaluasi).
j. Pembinaan dan pengembangan.

B. survey

1.Pengertian survey

Menurut Herijulianti, (2002) survei adalah suatu teknik pengambilan data pada
sebagian orang yang diamati atau diukur dengan teknik sampel. Survei terdiri dari
beberapa macam. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam survei:
a. Survei Epidemiologi
Survei Epidemiologi diadakan untuk mendapatkan gambaran tentang penyebaran
penyakit atau ciri-ciri penyakit yang terdapat pada masyarakat, dan faktor-faktor
lain yang mungkin ada hubunganya dengan penyakit tersebut.
Kegunaan survei epidemiologi adalah :
1) Untuk mendiagnosis status kesehatan Masyarakat.
2) Untuk menjelaskan penyebab dan riwayat penyakit, serta perjalanan alamiah
penyakit.
3) Untuk memberikan manfaat pada evaluasi upaya kesehatan.

b. Survei Perencanaan Program


Dalam merencanakan suatu program, diperlukan informasi dasar tentang masalah
kesehatan pada kelompok masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan perawatan
masyarakat tersebut.

c. Survei Evaluasi Program


Survei ini dilakukan untuk menilai sejauh mana upaya pelayanan kesehatan telah
dilaksanakan, apakah sesuai dengan program yang telah direncanakan.

2. Tujuan Survei

Tujuan melakukan survei kesehatan gigi, adalah:


a) Menentukan status atau keadaan kesehatan gigi masyarakat, seperti : prevalensi
penyakit gigi, pola penyakit gigi dan mulut, macam-macam penyakit gigi, dan
sebagainnya.
b) Mengumpulkan informasi maupun keterangan tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kesehatan gigi sebagai dasar diadakannya suatu program
3. Alat Dan Bahan Survei
Alat dan bahan yang digunakan dalam melaksanakan survei dapat berbeda antara survei
satu dengan lainnya, tergantung dari data kesehatan gigi apa yang ingin diketahui. Namun
alat yang digunakan tidak akan berbeda jauh. Berikut ini adalah alat dan bahan yang
umum digunakan dalam survei kesehatan gigi dan mulut :
a) Alat tulis, seperti : pena, pensil, penghapus, buku catatan, dan lainnya.
b) Alat kesehatan gigi, seperti : kaca mulut, sonde, pinset, periodontal probe, nier
bekken.
c) Kapas.
d) Disclosing solution.
e) Alkohol

C. Planning Of Action ( POA )

1. Pengertian Planning Of Action


Perencanaan adalah proses penyusunan rencana yang digunakan untuk mengatasi
masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu. Suatu perencanaan kegiatan perlu
dilakukan setelah suatu organisasi melakukan analisis situasi, menetapkan prioritas
masalah, merumuskan masalah, mencari penyebab masalah dengan salah satunya
memakai metode fishbone, baru setelah itu melakukan penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK).
Plan of Action (POA) atau disebut juga Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan. Rencana
kegiatan dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain:
a) Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu lebih pendek,
b) Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif pemecahan
masalah.
c) Rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber
daya yang spesifik, dan akuntabilitas untuk setiap tahapannya.
Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), perlu beberapa hal yang
dipertimbangkan sebelum menyusun Plan of Action (POA), yaitu dengan
memperhatikan kemampuan sumber daya organisasi atau komponen masukan (input),
seperti :
1) Informasi.
2) Organisasi atau mekanisme.
3) Teknologi atau Cara, dan
4) Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Tujuan Plan of Action (POA)
Tujuan dari Plan of Action (POA), antara lain:
a. Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan.
b. Menguji dan membuktikan bahwa :
1) Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
2) Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran.
3) Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh.
4) Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh.
5) Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan.

3. Kriteria Plan of Action (POA) yang Baik


Dalam penerapannya, Plan of Action (POA) harus baik dan efektif agar kegiatan
program yang direncanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan. Berikut ini
beberapa kriteria Plan of Acton (POA) dikatakan baik, antara lain:
a. Spesific (spesifik) Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan
yang ingin dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan, siapa saja mereka, bagaimana dan kapan
mengkomunikasikannya..
b. Measurable (terukur) Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang
sesungguhnya telah dicapai.
c. Attainable/achievable (dapat dicapai)
Rencana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti
bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan
anggaran yang besar. Selain itu teknik dan metode yang digunakan juga harus
yang sesuai untuk bisa dilakukan.
d. Relevant (sesuai) Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu
organisasi atau di suatu wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai dengan
pegawai atau masyarakat di wilayah tersebut.
e. Timely (sesuai waktu)
Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang atau
sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai, sangat diperlukan dalam
rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan efektif

4. Langkah Plan of Action (P0A)


Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Planning Of Action (POA) :
Mengidentifikasi masalah dengan pernyataan masalah (Diagram 6 kata: What, Who,
When, Where, Why, How sebagai berikut:
1) Masalah apa yang terjadi?
2) Dimana masalah tersebut terjadi?
3) Kapan masalah tersebut terjadi?
4) Siapa yang mengalami masalah tersebut?
5) Mengepa masalah tersebut terjadi?
6) Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

D. Membuat Rencana MMD


1. Perencanaan
Merupakan tahap yang dilakukan tenaga kesehatan (perawat gigi) bersama
dengan masyarakat dalam bentuk mini lokakarya (Musyawarah Masyarakat Desa)
untuk menentukan atau menyepakati masalah kesehatan yang dihadapi sekaligus
menyusun rencana tindakan untuk mengatasi masalah tersebut
2. Susunan Acara MMD
a. Sosialisasi yang bertujuan untuk membuat suasana lebih akrab dan
menciptakan suasana yang kondusif antara tokoh masyarakat yang hadir dan
perawat gigi
b. Pembukaan oleh pembawa acara (MC) yang terdiri dari perawat gigi dan
warga masyarakat.
c. Sambutan dari Bapak Kepala Desa.
d. Sambutan oleh kepala BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
e. Penyajian data
Adapun penyajiannya :
1) Penyaji pertama peta wilayah.
2) Penyaji data kedua Data Kesehatan disampaikan oleh 2 orang (bila data
yang disampaikan banyak).
3) Pengungkap masalah/penggalian masalah disampaikan oleh 2 orang
(Gunakan bahasa yang mudah dimengerti).
4) Bertujuan untuk mengupayakan agar masalah yang dimunculkan adalah
timbul dari masyarakat sendiri (membantu masyarakat mengenali
masalah kesehatannya sendiri) dan menghindari kesan adanya pemaksaan
oleh tenaga kesehatan/perawat gigi. Teknik yang digunakan dalam
penggalian masalah dengan 2 cara yaitu :
a). Gambar banding Dua buah gambar sejenis, satu gambar mewakili
keadaan baik/diharapkan. Satu lagi keadaan buruk/tidak diharapkan.
Gambar digunakan diharapkan sesuai keadaan di masyarakat.
b). Drama singkat / role play Memvisualisasikan kejadian dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat dalam drama 5-10 menit, yang
memiliki makna/misi tertentu berkaitan dengan masalah Kesehatan
yang ingin dimunculkan. Melalui drama diharapkan masyarakat dapat
memahami cerita yang ditampilkan, mengintrospeksi diri dan
menyadari kejadian yang kerap kali terjadi dimasyarakat.
f. Penyajian peta maslaah Desa atau Peta penyebaran masalah. Klarifikasi data
dan penjelasan program-program yang berkaitan dengan masalah yang timbul
oleh Kepala Puskesmas Kecamatan.
g. Pemecahan masalah, penyusunan rencana pemecahan masalah dilakukan
untuk menanggulangi masalah berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang
telah ditentukan. Penyusunan rencana pemecahan masalah dapat dilakukan
dengan 2 cara:
1). Brain storming(curah pendapat)
Dilakukan dengan berdasarkan kesepakatan bersama dari seluruh
masyarakat yang hadir melalui diskusi yang dipimpin oleh pengarah.
2). Pokja (kelompok kerja) Masyarakat yang hadir dibagi dalam kelompok
kerja
sesuai dengan masalah yang disepakati untuk mendiskusikan rencana
pemecahannya. Hasil diskusi disajikan kepada seluruh masyarakat yang
hadir untuk dikoreksi dan selanjutnya disepakati bersama. Bila rencana
pemecahan dengan pokja melalui diskusi kelompok dipimpin oleh kepala
desa. Hal yang perlu diperhatikan : Menetapkan sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai, sasaran bersifat umum, cakupannya luas. Tujuan harus
spesifik, ringkas, mencakup waktu pencapaian, hasil proses yang dicapai
harus dapat diukur.
a). Meliputi aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
b). Menetapkan waktu dan tenaga pelaksana.
c). Tersedianya sumber yang ada di masyarakat (dana,tenaga)
d). Disusun sistematik sesuai prioritas. Dengan proses sebagai berikut :
(1). Pembentukan kelompok kerja sesuai dengan banyaknya masalah yang
hendak diangkat.
(2). Diskusi kelompok kerja.
(3).Pembacaan hasil diskusi kelompoknya oleh masing-masing ketua
kelompok.
(4).Penyepakatan jadwal kegiatan tiap RW, dusun atau tingkat desa
BAB III

KESIMPULAN

Plan of Action (POA) merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran
kegiatan. Beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum menyusun Plan of Action (POA),
yaitu dengan memperhatikan kemampuan sumber daya organisasi atau komponen masukan
(input), seperti : Informasi, Organisasi atau mekanisme, Teknologi atau Cara, dan Sumber
Daya Manusia (SDM). Rencana Tindak Lanjut (RTL) adalah : suatu proses mempersiapkan
secara sistematik kegiatan-kegiatan yang akan didahulukan untuk mencapai tujuan tertentu,
Perhitungan dan penentuan dari apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai suatu
obyek tertentu, dimana, bilamana, oleh siapa dan bagaimana caranya.

Perencanaan MMD merupakan tahap yang dilakukan tenaga kesehatan (perawat gigi)
bersama dengan masyarakat dalam bentuk mini lokakarya (Musyawarah Masyarakat Desa)
untuk menentukan atau menyepakati masalah kesehatan yang dihadapi sekaligus menyusun
rencana tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Kepala desa merupakan pihak yang
mengundang. Para undangan Musyawarah Masyarakat Desa terdiri dari Kepala Puskesmas
Kecamatan, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Bapak-bapak Ketua RW dan Ketua RT,
Para tokoh masyarakat dan ibu-ibu kader, serta karang taruna. Pelaksanaan demonstrasi
musyawarah masyarakat daerah perlu menempuh beberapa tahap agar mendapatkan tujuan
yang maksimal, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Teknik Demonstrasiadalah suatu
cara menyajikan informasi dengan cara mempertunjukkan secara langsung objeknya atau
menunjukkan objek berdasarkan prosedur. Demonstrasi MMD berarti menunjukkan atau
memperagakan proses pelaksanaan Musyawarah masyarakat daerah.
DAFTAR PUSTAKA

https://elearning.itkesmusidrap.ac.id/pluginfile.php/36196/mod_resource/content/1/
MATERI%20IV.pdf

https://id.scribd.com/document/417430389/Pelayanan-Asuhan-Kesehatan-Gigi-Dan-
Mulu-Masyarakat-SC

Anda mungkin juga menyukai