MAKALAH
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
GIGI DAN MULUT
Oleh :
Nama : M. Imron Hadi
NIM : 712501S15023
Assalamualaikum, Wr.Wb
Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Proses Asuhan
Keperawatan Gigi dan Mulut” yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kesehatan Gigi Anak.
Dengan keterbatasan waktu yang diberikan serta pengetahuan yang kurang luas,
maka penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan juga masih banyak kekurangan serta kesalahan yang masih harus di
perbaiki. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, berguna sebagai
penunjang dan gambaran pembelajaran Mikrobiologi nantinya, terutama bagi yang
berkepentingan. Amin.
1. PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses keperawatan gigi. Pengkajian
adalah seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari
klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal
yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan
pelayanan asuhan keperawatan gigi.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap
kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan
penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi
data (meskipun setiap langkah dari proses keperawatan harus selalu didokumentasikan
juga).
2) Jenis data
(a) Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : keadaan rongga mulut,
kebersihan gigi, warna kulit, tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut
diperoleh melalui `senses` : Sight, smell, hearing, touch dan taste.
(b) Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh
klien, misalnya rasa nyeri ketika makan, pusing, mual, ketakutan, kecemasan,
ketidaktahuan, dll.
3) Cara pengumpulan data
Pengumpulan data bias didapat melalui beberapa teknik diantaranya :
(a) Wawancara
(b) Pengamatan / observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan
menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.
(c) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan
masalah kesehatan klien.
b) Analisis Data
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir
dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan,
pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan
kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori
dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan klien.
Fungsi analisis :
(1) Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan gigi, sehingga data yang
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
(2) Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan
masalah yang dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan gigi, sebelum melakukan
tindakan keperawatan gigi.
c) Prioritas Masalah
Apabila masalah talah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang ditemukan,
kemudian diprioritaskan. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin semua masalah
diatasi bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana yang yang dapat diatasi
terlebih dahulu.
Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow menjadi rujukan perawat
dalam menentukan pemenuhan kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi
kebutuhan utama manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan psikososial
seperti : aman-nyaman, pengetahuan, cinta-memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.
b) Etiologi (penyebab)
Etiologi (penyebab) adalah factor klinik dan personal yang dapat merubah status
ksehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Etiologi mengidentifikasi
fisiologis, psikologis, sosiologis, spiritual dan factor-faktor lingkungan yang dipercaya
berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab ataupun factor resiko. Karena
etiologi mengidentifikasi factor yang mendukung terhadap masalah kesehatan klien,
maka etiologi sebagai pedoman atau sasaran langsung dari intervensi keperawatan. Jika
terjadi kesalahan dalam menentukan penyebab maka tindakan keperawatan menjadi
tidak efektif dan efisien.
c) Sign/symptom (tanda/gejala)
Identifikasi data subjektif dan objektif sebagai tanda dari masalah keperawatan.
Memerlukan kriteria evaluasi, misalnya : bau “pesing”, rambut tidak pernah di keramas.
“saya takut jalan di kamar mandi dan memecahkan barang”.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa asuhan keperawatan
gigi merupakan sebuah proses karena menggunakan pendekatan sistematik dalam
pelayanan perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya terdapat beberapa aspek atau
perilaku kunci. Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat
tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan
penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi
data.
DAFTAR PUSTAKA