Anda di halaman 1dari 8

Askep Gigi dan Mulut

MAKALAH
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
GIGI DAN MULUT

Oleh :
Nama : M. Imron Hadi
NIM : 712501S15023

AKADEMI KESEHATAN GIGI


KARYA ADI HUSADA MATARAM
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb

Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Proses Asuhan
Keperawatan Gigi dan Mulut” yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kesehatan Gigi Anak.
Dengan keterbatasan waktu yang diberikan serta pengetahuan yang kurang luas,
maka penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan juga masih banyak kekurangan serta kesalahan yang masih harus di
perbaiki. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, berguna sebagai
penunjang dan gambaran pembelajaran Mikrobiologi nantinya, terutama bagi yang
berkepentingan. Amin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.


BAB I
PENBAHASAN
A. Pengertian Proses Asuhan Keperawatan Gigi
Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi di katakana suatu proses karena menggunakan
pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya
terdapat beberapa aspek atau perilaku kunci yaitu sebagai berikut.
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan gigi
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Proses keperawatan gigi yang ditujukan untuk pemberian pelayanan klinis
keperawatan gigi menunjukan bahwa seorang perawat gigi bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam ruang lingkup praktek pelayanan
asuhan keperawatan gigi.

1. PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses keperawatan gigi. Pengkajian
adalah seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari
klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal
yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan
pelayanan asuhan keperawatan gigi.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap
kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan
penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi
data (meskipun setiap langkah dari proses keperawatan harus selalu didokumentasikan
juga).

Ada beberapa proses pengkajian suatu masalah yaitu :


a) Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan
secara sistematis untuk menentuan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan dan kesehatan klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk klinik, selama klien dirawat secara
terus-menerus, serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data.
1) Tujuan pengumpulan data:
(a) Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan gigi klien
(b) Untuk menentukan masalah keperawatan gigi klien
(c) Untuk menilai keadaan kesehatan gigi klien
(d) Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah-langkah beriutnya.

2) Jenis data
(a) Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : keadaan rongga mulut,
kebersihan gigi, warna kulit, tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut
diperoleh melalui `senses` : Sight, smell, hearing, touch dan taste.
(b) Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh
klien, misalnya rasa nyeri ketika makan, pusing, mual, ketakutan, kecemasan,
ketidaktahuan, dll.
3) Cara pengumpulan data
Pengumpulan data bias didapat melalui beberapa teknik diantaranya :
(a) Wawancara
(b) Pengamatan / observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan
menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.
(c) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan
masalah kesehatan klien.

b) Analisis Data
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir
dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan,
pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan
kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori
dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan klien.
Fungsi analisis :
(1) Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan gigi, sehingga data yang
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
(2) Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan
masalah yang dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan gigi, sebelum melakukan
tindakan keperawatan gigi.

c) Prioritas Masalah
Apabila masalah talah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang ditemukan,
kemudian diprioritaskan. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin semua masalah
diatasi bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana yang yang dapat diatasi
terlebih dahulu.
Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow menjadi rujukan perawat
dalam menentukan pemenuhan kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi
kebutuhan utama manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan psikososial
seperti : aman-nyaman, pengetahuan, cinta-memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI


Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnose dapat diartikan sebagai
analisis dari penyebab dan sifat dari suatu masalah dan atau situaasi atau suatu
pernyataan mengenai solusinya.
Menurut para ahli (perry & potter, 2005) :
a) Abdellah ( 1957 ) : Diagnosa keperawatan adalah penentuan sifat dan keluasan masalah
keperawatan yang ditunjukkan oleh pasien individual atau keluarga yang menerima
asuhan keperawatan.
b) Durand Prince ( 1966) : Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan tentang
konklusi yang dihasilkan dari pengenalan terhadap pola yang berasal dari penyelidikan
keperawatan dari pasien.

Diagnosa Keperawatan Gigi ditegakkan berdasarkan :


c) Masalah actual dan masalah potensial yang berhubungan dengan kesehatan atau
penyakit mulut pasien.
d) Factor-faktor yang menyebabkan masalah dan factor-faktor resiko yang mungkin
mempengaruhi.
e) Bukti-bukti yang mendukung diagnose keperawatan gigi
f) Kekuatan klien yang dapat mendukung klien dalam mencegah atau mengatasi masalah.
g) Focus terhadap prioritas keperawatan.

Perawat gigi mengidentifikasi masalah-masalah dalam rangka keperawatan gigi


dapat dilakukan dalam rangka kerja sama dengan dokter gigi. Gordon (1976)
menyatakan bahwa ada 3 komponen yang harus termasuk dalam sebuah pernyataan
diagnose :
(1) Masalah kesehatan mulut atau potensi masalah kesehatan mulut yang dapat ditangani
dalam intervensi keperawatan gigi.
(2) Kemungkinan penyebab atau factor-faktor etiologi.
(3) Tanda-tanda dan gejala yang dapat didefinisikan.

Komponen Diagnosa Keperawatan


a) Problem (masalah): Tujuan penulisan pernyataan masalah adalah menjelaskan status
kesehatan atau masalah kesehatan klien secara jelas dan sesingkatkan mungkin. Karena
pada bagian ini dari diagnose keperawatan mengidentifikasi apa yang tidak sehat
tentang klien dan apa yang harus diubah tentang status kesehatan klien dan juga
memberikan pedoman terhadap tujuan dari asuhan keperawatan.
Dengan menggunakan standar diagnose keperawatan dari NANDA mempunyai
keuntungan yang signifikan.
(1) Membantu perawat untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya dengan
menggunakan istilah yang dimengerti secara umum.
(2) Memfasilitasi penggunaan computer dalam keperawatan, Karena perawat akan mampu
mengakses diagnose keperawatan.
(3) Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan yang ada
dengan masalah medis.
(4) Semua perawat dapat bekerja sama dalam menguji dan mendefinisikan kategori
diagnose dalam mengidentifikasi criteria pengkajian dan intervensi keperawatan dalam
meningkatan asuhan keperawatan.

b) Etiologi (penyebab)
Etiologi (penyebab) adalah factor klinik dan personal yang dapat merubah status
ksehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Etiologi mengidentifikasi
fisiologis, psikologis, sosiologis, spiritual dan factor-faktor lingkungan yang dipercaya
berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab ataupun factor resiko. Karena
etiologi mengidentifikasi factor yang mendukung terhadap masalah kesehatan klien,
maka etiologi sebagai pedoman atau sasaran langsung dari intervensi keperawatan. Jika
terjadi kesalahan dalam menentukan penyebab maka tindakan keperawatan menjadi
tidak efektif dan efisien.

c) Sign/symptom (tanda/gejala)
Identifikasi data subjektif dan objektif sebagai tanda dari masalah keperawatan.
Memerlukan kriteria evaluasi, misalnya : bau “pesing”, rambut tidak pernah di keramas.
“saya takut jalan di kamar mandi dan memecahkan barang”.

3. RENCANA KEPERAWATAN GIGI


Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan
dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.(Potter & Perry, 2005).
Langkah-langkah intervensi keperawatan :
d) Menetapkan Prioritas
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan spesifik, perawat menggunakan
ketermpilan berpikir kritis untuk menetapkan prioritas diagnosa dengan membuat
peringkat dalam urutan kepentingannya.Prioritas ditegakkan untuk mengidentifikasi
urutan intervensi keperawatan ketika klien mempunyai masalah atau perubahan
multiple.(Carpenito, 1995).
Prioritas pemilihan adalah metoda yang digunakan perawat dan klien untuk secara
mutualisme membuat peringkat diagnosa dalam urutan kepentingan yang didasarkan
pada keinginan, kebutuhan dan keselamatan klien.Perawat menggunakan prioritas
untuk mengatur intervensi untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan untuk
memenuhi kebutuhan klien.Prioritas diklasifikasikan sebagai tinggi, menengah dan
rendah.Prioritas bergantung pada urgensi dari masalah, sifat dari pengobatan yang
diberikan, dan interaksi diantara diagnosa keperawatan.
e) Menetapkan Tujuan
Setelah mengkaji, mendiagnosis, dan menetapkan prioritas tentang kebutuhan
perawatan kesehatan klien, perawat merumuskan tujuan dan hasil yang diperkirakan
dengan klien untuk setiap diagnosa keperawatan (Gordon,1994). Maksud dari penulisan
tujuan dan hasil yang diperkirakan ada dua.Pertama, tujuan dan hasil yang diperkirakan
memberikan arahan untuk intervensi keperawatan yang individual.Kedua, tujuan dan
hasil yang diperkirakan untuk menentukan keefektifan intervensi.Bulechek &
McCloskey (1985), mendefinisikan tujuan sebagai “petunjuk untuk pemilihan intervensi
keperawatan dan kriteria dalam evaluasi intervensi keperawatan”.Tujuan harus tidak
hanya memenuhi kebutuhan klien
Dua tipe tujuan dikembangkan untuk klien; yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang.
(5) Tujuan jangka pendek adalah sasaran yang diharapkan tercapai dalam periode waktu
yang singkat, biasanya kurang dari satu minggu (Carpenito, 1995).
(6) Tujuan jangka panjang adalah sasaran yang diperkirakan untuk dicapai sepanjang
periode waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari satu minggu atau berbulan-bulan
(Carpenito, 1995). Tujuan jangka panjang dapat dilanjutkan saat pemulangan ke fasilitas
keperawatan terampil, lingkungan rehabilitasi, atau kembali ke rumah.

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN GIGI


Implementasi keperawtana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994,
dalam Potter & Perry, 1997).
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan
rencana keperawatan, perawta harus mempunyai kemampuan kognitif, kemapuan
dalam hubungan nterpersonal, dan keterampilan dalam melaksanakan tindakan.
Peaksanaan implementasi harus berpusat pada kebutuhan pasien, factor-faktor lain
yang memepengaruhi kebutuhan keperawatan, dan kegiatan kamunikasi.
a) Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu implementasi
keperawatan yang akan dilakukan.
b) Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energy yang dimilliki, penyakitnya,
hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan
intervensi.
c) Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d) Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta upaya
peningkatan kesehatan.
e) Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannya.
f) Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada klien.

5. EVALUASI KEPERAWATAN GIGI


Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan
untuk tujuan yang telah ditetapkan (Potter &Perrty, 2005).
Evaluasi diartikan sebagai : selalu menjaga tujuan suatu ketika kumcul hal-hal
baru dan memerlukan penyesuaian perencanaan (Steven, F., 2000).
a) Tujuan Evaluasi
(1) Menilai apakah perawatan sesuai dengan yang diharapakan oleh pasien dan perawat,
dengan mengadakan evaluasi selama proses perawtatan, sehingga dapat melakukan
penyesuaian tepat pada waktunya.
(2) Menilai apakah perawat sesuai dengan yang diharapkan oleh pasien dan perawat,
dengan mengadakan evaluasi selama proses perawatan, sehingga dapat melakukan
penyesuaian tepat pada waktunya.
b) Komponen evaluasi
(1) Mengumpulkan data yang berhubungan.
Perawat mengumpulkan data sehingga dapat di tarik kesimpulan tentang apakah tujuan
telah terpenuhi.Hala ini biasanya diperlakukan untuk mengumpulkan data baik baik
subjektif maupun objektif.
(2) Membandingkan data dengan hasil
Perawat dank lien berperan aktif dalam membandingkan respon klien dengan hasil yang
di inginkan, misalnya apakah klien berjalan tanpa bantuan.
(3) Menghubungkan aktivitas dengan hasil
Tindakan yang di lakukan perawat harus berorientasi pada hasil dan di terima oleh
pasien.
(4) Menggambarkan kesimpulan tentang masalah
perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian tujuan apakah rencana perawatan
efektif dalam menyelesaikan masalah klien selanjutnya di tarik satu kesimpulan dari
masalah klien

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa asuhan keperawatan
gigi merupakan sebuah proses karena menggunakan pendekatan sistematik dalam
pelayanan perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya terdapat beberapa aspek atau
perilaku kunci. Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat
tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan
penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi
data.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,L.J (2004), Nursing Diagnosis: Aplication to Clinical Practice. (10 th


edition).Philadelphia: J.B Lippincot Company.
Kozier, Erb. Berman. Snyder. (2004). Fudamental of nursing: Concepts, process, and
practice.
Seventh Edition. New Jersey : Pearson Education. Inc.
http://www.tadikaislam.com/forum/index.php?action=vthread&forum=1&topic=4
Potter & Perry (2005). Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Jakarta: EGD.
Philadelphia: J.B Lippincot Company.
Carpenito,L.J (2001), Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGD

Anda mungkin juga menyukai