Anda di halaman 1dari 44

GAMBARAN PENGARUH ROKOK TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN

MULUT PADA PEROKOK

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

NAMA: MIFTAHUL KHAERUL

NIM : 01803035

YAYASAN AMANAH
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN AMANAH MAKASSAR
PRODI DIII KESEHATAN GIGI
TAHUN 2021
GAMBARAN PENGARUH ROKOK TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN
MULUT PADA PEROKOK

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Kepada Program Studi D-III Kesehatan Gigi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti
Ujian Akhir Program

Oleh :

MIFTAHUL KHAERUL
01803035

YAYASAN AMANAH
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN AMANAH MAKASSAR
PRODI DIII KESEHATAN GIGI
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini Dosen Pembimbing dari :

Nama : Miftahul Khaerul

Nim : 01803035

Judul Penelitian :

“GAMBARAN PENGARUH ROKOK TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN

MULUT PADA PEROKOK“

Telah Mengikuti Proses Pembimbingan Karya Tulis Ilmiah dan Memenuhi Syarat

Untuk Mengikuti Ujian KTI II

Makassar, Juni 2021

Pembimbing I Pembimbing II

SANGKALA B, S.SiT,M.KES Muhammad Saleh, S.SiT, M.Kes


NIDN :0915076803 NIDN : 4025076701
HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGARUH ROKOK TERHADAP KEBERSIHAN GIGI


DAN MULUT PADA PEROKOK

Dipersiapkan dan disusun oleh :

MIFTAHUL KHAERUL

NIM : 01803035

Telah Diterima dan Disetujui, Untuk Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Karya Tulis Ilmiah Program Studi D-III Kesehatan Gigi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Amanah Makassar

Telah Dipertahankan Di depan Dewan Penguji


Pada Tanggal, juni 2021
Pembimbing I Pembimbing II

SANGKALA B, S.SiT,M.KES MUHAMMAD SALEH, S.SiT, M.Kes


NIDN : 0915076803 NIDN : 4025076701

Disahkan Oleh
Ka. Prodi D-III Kesehatan Gigi

PARIATI, S.SiT, M.Kes


NIDN : 0915076803
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGARUH ROKOK TERHADAP KEBERSIHAN GIGI


DAN MULUT PADA PEROKOK

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

MIFTAHUL KHAERUL

NIM : 01803035

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji

Makassar, Juni 2021

1. Penguji : Pariati, S.SiT, M.Kes

2. Pembimbing I : SANGKALA B, S.SiT, M.Kes

3. Pembimbing II : Muhammad Saleh, S.SiT, M.Kes

Diketahui Disahkan Oleh

Ka. Prodi D-III Kesehatan Gigi Ketua STIKES Amanah Makassar

Siti Alfah. S.SiT, M.Kes Dr. Ir. Hj. Hikmawati Mas’ud, M.Kes
NIDN : 0905018101 NIDN : 4026016401

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : MIFTAHUL KHAERUL
Nim : 01803035
Alamat : PANGKEP

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya buat untuk memenuhi
salah satu syarat penyelesaian studi pada jurusan Keperawatan Gigi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar dengan judul Gambaran Pengaruh
Rokok Terhadap Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Perokok adalah hasil karya
sendiri, bukan diduplikasi karya orang lain.
Selanjutnya apa bila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain, bukan
menjadi tanggung jawab dosen pembimbing atau pengelola Jurusan Keperawatan
Gigi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makasssar, tetapi menjadi tanggung
jawab saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa paksaan
siapapun.

Makassar, 20 april 2021


Penulis

MIFTAHUL KHAERUL
01803035
HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku persembahkan kepada :

Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang luar biasa

Kepada kedua orang Tua saya (Bapak H. Hamka Rate & Ibu Hj. Nurjannah Page)
yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang, semangat, suport, dan selalu
mendukung apa yang saya lakukan. Memberikan semangat untuk mewujudkan
cita-cita saya serta telah mendidik dan mengajarkan untuk selalu bersyukur,
sabar, jujur, dan kuat seperti sekarang ini. Tanpa mereka berdua saya tidak bisa
apa-apa.

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat aba & mama untuk mereka
bahagia, karna saya sadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih untuk
mereka berdua.
Serta untuk kakak & kakak Ipar saya yang juga senantiasa memberi saya
dukungan, juga sahabat saya yang selalu memberi semangat kepada saya.

Terima kasih BAPAK


Terima kasih MAMA
Terima kasih untuk segala hal baik yang telah di berikan dan terima kasih semua
BIODATA PENULIS

Nama : Miftahul Khaerul


Tempat Tanggal Lahir : Pangkajene 14 Juli 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Keadilan Kabupaten Pangkep

Nama Orang Tua


Nama Ayah : H. Hamka Rate
Nama Ibu : Hj. Nurjannah page

Jenjang Pendidikan
SD : SDN 33 Mattoanging
SMP/ SLTP : Ponpes DDI Mangkoso Barru
SMA : SMAN 1 Labbakang
Judul KTI :Gambaran Pengaruh Rokok Terhadap Kebersihan
Gigi Dan Mulut Pada Perokok
Pembimbing I : SANGKALA B, S.SiT, M.Kes
Pembimbing II : Muhammad Saleh, S.SiT, M.Kes
ABSTRAK

MIFTAHUL KHAERUL, Gambaran Pengaruh Rokok Terhadap Kebersihan

Gigi Dan Mulut Pada Perokok (Dibimbing oleh SANGKALA B, S.SiT, M.Kes dan

Muhammad Saleh, S.SiT, M.Kes)

Merokok adalah salah satu penyebab utama dari perubahan warna gigi
karena mengandung bahan kimia dan lainnya yang mengubah warna gigi
seseorang. Berdasarkan hasil penelitian merokok dapat mengganggu kesehatan
tubuh dan cara menghentikannya sangat sulit. Merokok merupakan faktor resiko
terjadinya beberapa jenis penyakit, baik local maupun sistemik. Tar, nikotin, dan
karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya
dalam asap rokok. Berbagai penelitian terdahulu membuktikan adanya pengaruh
rokok terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut. Tujuan
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
rokok terhadap kebersihan gigi dan mulut, jaringan periodontal, dan jaringan lunak
rongga mulut, Efek lokal merokok terhadap gigi dan
rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya radang gusi, penyakit
periodontal, karies akar, alveolar bone loss, tooth loss, serta berhubungan dengan
munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut. kita hendaknya dapat
mengambil peranan penting dalam mengedukasi dan memotivasi masyarakat
untuk menghindari rokok, dengan memberikan gambaran tentang berbagai
bahaya merokok, terutama yang berhubungan dengan kebersihan gigi dan mulut
Kata kunci : Rokok mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahlan Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Proposal ini sebagai salah satu tugas Final. Proposal ini berjudul “Gambaran

Pengaruh Rokok Terhadap Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Perokok”

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan unuk

menyelesaikan prograp Diploma III (D-III) jurusan Keperawatan Gigi Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar. Namun penulis menyadari sepenuhnya

bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

berharap kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya

Tulis Ilmiah ini.

Penulisan karya tulis ilmiah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.

Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal munkin demi selesainya

Karya Tulis Ilmiah ini dengan harapan akan menjadi referensi bagi para pembaca

khususnya jurusan Keperawatan Gigi. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamya

kepada :
1. Bapak Drs. H. Andi Aminuddin, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Amanah Mkassar.

2. Dr. Ir. Hj Hikmawati Mas’ud M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Amanah Makassar.

3. Siti Alfah. S.SiT, M.Kes, Selaku Ketua Prodi Program Diploma III

Keperawatan Gigi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar.

4. SANGKALA B, S.SiT, M.Kes, selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan yang tulus selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Muhammad Saleh, S.SiT, M.Kes, selaku pembimbing kedua yang telah

banyak membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Pariati, S.S.T, M.Kes, selaku penguji yang telah memberikan saran dan

kritik demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh dosen dan staf yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Amanah Makassar.

8. Bapak H. Hamka Rate dan Ibu Hj. Nurjannah Page yang telah

membesarkan dan menuntun saya sampai saat ini.

9. Kepada seluruh Keluarga ROFTEN18 (Angkatan 018), terutama teman

nongkrong saya.

10. Buat semua orang yang pernah terlibat dalam penulisan ini.

Makassar, 20 April 2021

Penulis,

Miftahul Khaerul
01803035
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.................................................................................................x
DAFTAR ISI.............................................................................................................xii
DAFTAR ISI............................................................................................................xiii
BAB I.........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................3
C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................3
D. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................4
BAB II........................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................5
E. Rokok...........................................................................................................5
F. Definisi Rokok.............................................................................................5
G. Komponen Rokok........................................................................................5
H. Pengaruh Rokok Terhadap Gigi..................................................................7
I. Pengaruh Rokok Terhadap Rongga Mulut.................................................7
J. Pengaruh Rokok Terhadap kesehatan Manusia........................................8
K. Kebersihan gigi dan mulut...........................................................................8
L. Definisi Kebersihan Gigi dan Mulut.............................................................8
M. Faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut..............................9
N. Pemeriksaan OHI-S...................................................................................10
O. Kesehatan Gigi dan Mulut.........................................................................14
P. Pengaruh Rokok pada Kesehatan Gigi dan Mulut....................................15
Q. Perokok......................................................................................................16
R. Definisi Perokok.........................................................................................16
S. Kategori Perokok.......................................................................................17
T. Kerangka Teori..........................................................................................18
BAB III.....................................................................................................................20
METODE PENELITIAN..........................................................................................20
U. DIAGRAM ALIR.........................................................................................20
V. GAMBAR 3.1 DIAGRAM ALIR..................................................................20
W. STUDI LITERATUR...................................................................................21
X. PENGUMPULAN DATA............................................................................21
Y. ANALISIS..................................................................................................21
BAB IV....................................................................................................................22
PEMBAHASAN.......................................................................................................22
BAB V.....................................................................................................................25
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................25
Z. KESIMPULAN...............................................................................................26
A. SARAN......................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spiritual, maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk

hidup produktif secara social dan ekonomis.Tubuh yang sehat tidak

terlepas dari memili rongga mulut yang sehat, karena kesehatan

rongga mulut merupakan bagian integral dari kesehatan umum

(Kirana Patrolina Sihombing dkk, 2020).

Kebersihan gigi dan mulut sangat dipengaruhi oleh endapan

yang melekat pada permukaan gigi seperti staining, plak, dan

karang gigi. Status kebersihan gigi dan mulut dari individu atau

kelompok masyarakat dapat diukur dengan menggunakan indeks

Oral Hygiene Index Simplified(OHI-S). Menurut greendan

VermilionOHI-S merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan

antara Debris Indeks (DI) dan Calculus Indeks (CI). Kategori OHI-S

baik (good) 0-1, 2, sedang (fair) 1,3-3,0, buruk (poor) 3,1,6,0,


“Word Health Organization” menetapkan indeks OHI-S yaitu ≤1,2

(Desi Andriyani, 2017).

Gigi dan jaringan lunak rongga mulut merupakan bagian yang

mengalami kerusakan akibat rokok. Penyakit periodontal,

kehilangan gigi, memperlambat proses penyembuhan, lesi


1
6

prekanker, dan kanker mulut adalah kasusu yang ditemukan pada

perokok. Rongga mulut merupakan jalan atau tempat kontak

pertama dari asap hasil pembakaran rokok, sehingga dengan

mudah terpapar efek rokok karena merupakan tempat penyerapan

zat hasil pembakaran rokok yang utama. Setiap menghisap asap

rokok, sama halnya menghisap lebih dari 4.000 macam unsur

kimia. Bahan yang di perkirakan membahayakan kesehatan yaitu

tar, nikotin, karbon monoksida, hydrogen sianida, bensopiren,

dimetilnitrosamin, dan lain-lainnya (Ni Nengah Sumerti, 2016).

Perokok membebankan risiko merokok bukan hanya untuk diri

sendiri tetapi juga kepada orang lain di sekitarnya. Menghisap asap

rokok orang lain tiga kali lipat lebih berbahaya dibandingkan

perokok aktif (Ingan U. Taringan, Anni Yulianti, 2019).

Meskipun kebiasaan merokok berdampak buruk pada kesehatan,

tapi prevalensi perokok terus meningkat tiap tahunnya.Merokok

merupakan hal yang biasa bagi kebanyakan masyarakat Indonesia,

khususnya kaum lelaki dewasa. Dalam sepuluh tahun terakhir,

konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebesar

44,1% dan jumblah perokok mencapai 70% penduduk Indonesia

(Wulandari Asiking dkk, 2016).

Presentase penduduk dunia yang menghisap tembakau sebesar

57% pada penduduk Australia dan Asia, 14% pada penduduk

Eropa Timur dan pecahan Uni Soviet, 12% penduduk Amerika, 9%

1
6
1
7

penduduk Eropa Barat dan 8% pada penduduk Timur Tengah serta

Afrika (WHO, 2015). Negara Indonesia memiliki jumlah perokok

terbanyak dibandingkan dengan di Asia Tenggara sebesar

51,11%. Tercatata sebanyak 57,6 juta orang perokok laki-laki dan

2,3 juta perokok wanita di Indonesia pada tahun 2011 (Nelis, dkk,

2015). Data Riskesda (2018), menggambarkan prevalensi merokok

pada penduduk Indonesia secara nasional persentase penduduk

umur 10 tahun ke atas yang merokok setiap hari adalah 28,8%.

Persentase tertinggi di temukan di Provinsi Jawa Barat dan

Gorontalo 32%, diikuti dengan Lampung, Bengkulu dan Banten

31,8%. Sedangkan persentase terendah dijumpai di Provinsi

Kalimantan Selatan, DIY dan Bali 23,5% (Baby Prabowo dkk,

2016).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, Maka penulis ingin

mengetahui “Bagaimana Rokok Berpengaruh Terhadap Kebersihan

Gigi dan mulut pada Perokok.

C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui “Rokok berpengaruh terhadap kebersihan
gigi dan mulut pada perokok”.

1
7
1
8

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi peneliti

Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan

pembaca dan peneliti tentang rokok berpengaruh terhadap

kebersihan gigi dan mulut pada perokok.

2. Manfaat bagi institusi

Dapat bermanfaat bagi perpustakaan dalam rangka

penambahan koleksi bacaan bagi pengunjung terutama bagi

mahasiswa di Stikes Amanah Makassar Jurusan Keperawatan

Gigi.

3. Manfaat bagi peneliti berikutnya

Hasil ini dapat memberikan gambaran atau informasi dasar

untuk peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan rokok

berpengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut pada perok

1
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

E. ROKOK

F. Definisi Rokok
Rokok adalah salah satu olahan tembakau dengan

menggunakan bahan ataupun tanpa bahan tambahan.Rokok

dengan bahan tambahan berupa cengkeh disebabkan rokok

kretek, sedangkan rokok tanpa bahan tambahan cengkeh

disebut sebagai rokok putih.Selain salah satu zat adiktif yang

bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi

individu dan masyarakat (Wulandari Asiking dkk, 2016).

G. Komponen Rokok
Rorok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu

batang rokok yang dibakar, akan mengeluarkan 4.000 bahan

kimia. Rokok menghasilkan suatu pembakaran yang tidak

sempurna yang dapat diendapkan dalam tubuh ketika dihisap

(Andina Rizkia Putri Kusuma, 2020).

Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua

golongan besar:

a. Komponen gas asap rokok terdiri dari karbonmonoksida,

karbondiaksida, hidrogen sianida, ammonia, oksida dan

nitrogen dan senyawa hidrokarbon.

1
9
2
0

b. Partikal rokok teridiri dari tar, nikotoin, benzantraccne,

benzopire, fenol, cadmium, indol, karbarzol dan krezol.

Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan tiga

macam bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap

rokok.

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam

komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik. Pada

saat rokok di hisap, tar masuk ke rongga mulut sebagai uap

padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan

membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi,

saluran napass, dan paru-paru.

Nikotin merupakan bahan yang bersifat toksik dan dapat

menimbulkan ketergantungan psikis.Nikotin merupalan

alcohol alam yang bersifat toksis, berbentuk cairan, tidak

berwarna, dan menguap.Zat ini dapat berubah warna

menjadi coklat dan berbau seperti tembakau jika

bersentuhan dengan udara.

Gas karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan

tekanan darah yang akan berpengaruh pada sistem

pertukaran haemoglobin. Karbonmonoksida memiliki afinitas

dengan haemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat

dibandingkan afinitas oksigen terhadap haemoglobin.Timah

hitam (PB) merupakan komponen rokok yang juga sangat

2
0
2
1

berbahaya. Partikel ini terkandung dalam rokok sebanyak

0,5 ug. Batas ambang timah hitam dalam tubuh adalah 20

miligram per hari.

H. Pengaruh Rokok Terhadap Gigi


Hasil penelitian cross-sectional menunjukkan secara

signifikan bahwa perokok memiliki angka kejadian karies serta

skor DMF yang lebih tinggi dibandingkan bukan perokok.

Terjadinya karies akar pada pasien yang sedang menjalani

terapi periodontal juga lebih tinggi pada perokok, dibanding

bukan perokok. Hubungan antara merokok dengan peningkatan

angka kejadian karies, berkaitan dengan penurunan fungsi

saliva yang berperan dalam proteksi gigi, akibat merokok.

I. Pengaruh Rokok Terhadap Rongga Mulut


Rongga mulut adalah bagian yang sangat mudah terpapar

efek rokok, karena merupakan tempat terjadinya penyerapan

hzat hasil pembakaran rokok yang utama.Komponen toksik

dalam rokok dapat mengiritasi jaringan lunak rongga mulut, dan

menyebabkan terjadinya infeksi mukosa, dry socket,

memperlambat penyembuhan luka, memperlemah kemampuan

fagositosis, menekan proliferasi osteoblas, serta dapat

mengurangi asupan aliran darah ke gingival.

2
1
2
2

J. Pengaruh Rokok Terhadap kesehatan Manusia


Menurut Ala Rezekuka (2018) Penyakit yang berhubungan

dengan merokok adalah penyakit yang di akibatkan langsung

oleh merokok atau diperburuk keadaannya dengan merokok.

Penyakit yang menyebabkan kematian pada perokok antara

lain:

c. Penyakit jantung koroner

d. Thrombosis koroner

e. Kanker

f. Bronkitis atau radang cabang tenggorokan

Ada juga beberapa efek yang dapat timbul dari kebiasaan

merokok, antara lain:

a. Wajah keriput

b. Lingkungan akan menjadi bau

c. Menjadi contoh yang buruk bagi anak

d. Menjadi gerbang pengguna narkoba

K. KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

L. Definisi Kebersihan Gigi dan Mulut


Kebersigan gigi individu merupakan tanggung jawab individu

terhadap dirinya sendiri.Tanggung jawab merupakan intensitas

tertinggi dalam tingkatan sikap setelah menerima (receiving),

menanggapi (responding), menghargai (valuing).

2
2
2
3

Adanyatanggung jawab tersebut menimbulkan perilaku yang baik

terhadap kesehatan gigi dan mulutnya yitu menjaga kebersihan

gigi dan mulut sehingga OHI-S tidak akan menjadi buruk (Sodri,

Adhani, & Hatta, 2018)

Kebersihan gigi dan mulut sangat dipengaruhi oleh endapan

yang melekat pada permukaan gigi seperti stainning, plak, dan

karang gigi.

M. Faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut


g. Faktor fisiologis

 Posisi gigi, posisi gigi yang berjejer dan tidak teratur dalam

lengkung rahang mempermudah deposit pada permukaan

gigi.

 Tindakan oral hygiene, tindakan ini berkaitan dengan

perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang

meliputi menyikat gigi penggunaan alat bantu sikat gigi

dan kontrol kesehatan gigi termasuk kebersihan gigi dan

mulut.

 Anatomi gigi, bagian gigi yang terlindungi dibawah yang

cenderung, pit dan fissure gigi, ruang yang dibawah titik

kontak gigi mempermudah lapisan plak yang melekat

pada tempat tersebut.

 Gesekan penguyahan (friksi), yaitu perilaku mengunyah

makanan seseorang bila mengunyah hanya menggunakan

2
3
24

sebelah rahang maka bagian yang tidak dipergunakan

mengunyah tempat yang baik bagi pertumbuhan plak dan

deposit makanan yang melekat.

 Struktur permukaan gigi, anatomi jaringan sekitar gigi,

struktur jaringan permukaan gigi yang kasar dan tepi gusi

yang tidak baik akan mempecepat pertumbuhan plak

h. Faktor diet makanan meliputi diet makanan yang lunak, manis

dan melekat akan mempercepat terbentuknya plak,

dibandingkan dengan diet makanan yang cair dan berserak,

keras.

i. Faktor lingkungan sekitar meliputi lamanya waktu dan

frekuensi makanan dalam kegiatan sehari-hari.bila seseorang

mengabaikan kebersihan gigi dalam jangka waktu yang lama

dan makin seringnya frekuensi makan manis dan melekat akan

semkain sering dan mudah plak tumbuh dan berkembang pada

permukaan gigi (Andriyani, 2017).

N. Pemeriksaan OHI-S
Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)

menggunakan pengukuran Green and Vermellion yaitu dilakukan

pengukuran indeks debris (DI) dan calculus indeks(CI).

pemeriksaan dilakukan pada 6 gigi Insisifus satu kanan atas (11),

Molar satu kanan atas (16), Molar satu kiri atas (26), Insisifus

24
25

satu kiri bawah (31), Molar satu kiri bawah (36) dan Molar satu

kanan bawah (46).

Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak

ada maka penilaian dilakukan sebagai berikut

j. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada penilaian

dilakukan pada molar kedua atas atau bawah

k. Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah

tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga atas atau

bawah

l. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah

tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.

m. Bila insisifus pertama kanan atas tidak ada, penilain

dilakukan pada insisifus pertama kiri atas.

n. Bila insisifus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak

dapat dilakukan penilaian.

o. Bila insisifus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian

dilakukan pada insisifus pertama kanan bawah.

p. Bila insisifus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada,

tidak dapat dilakukan penilaian

Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang

seharusnya diperiksa tidak ada, maka penilaian debris indeks

dan kalkulus indeks maka dapat dihitung apabila ada dua gigi

indeks yang dapat diniai.

25
26

Kriteria penilaian kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)

seseorang dapat dilihat dari adanya debris dan kalkulus pada

permukaan gigi.Untuk menentukan kriteria penilain debris atau

penilaian OHI-S.maka dipakai tabel debris score dan calculus

score (Mardelita, Sukendro, & Karmawati, 2018).

Pemeliksaan plak dilakukan dengan cara pewarnaan yaitu

disclosing sulition pada gigi yang diperiksa dengan cara tablet

disclosing solution dikunyah lalu ratakan pada seluruh

permukaan gigi tanpa ditelan atau meludah selanjutnya dilakukan

perhitungan skor pada setiap gigi yang diperiksa.

Kriteria untuk menilai debris indeks adalah sebagai berikut :

Skor Kriteria

0 Tidak ada debris atau stain

1 Plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal

atau terdapat stain ekstrinsik dipermukaan yang diperiksa

2 Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3

permukaan gigi yang diperiksa

3 Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan gigi yang diperiksa

𝐷𝑒𝑏𝑟i𝑠i𝑛𝑑𝑒𝑥 = j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑝𝑒𝑛i𝑙𝑎i𝑎𝑛𝑑𝑒𝑏𝑟i𝑠

j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑔i𝑔i𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑i𝑝𝑒𝑟i𝑘𝑠𝑎

Pemeriksaan kalkulus dilakukan pada permukaan bukal dan

palatal dan lingual menggunakan prob priodontal yang

26
27
ujungannya dimasukkan kesulkus gingival, bagian tajam ke arah

27
28

proksimal diraba dari apical kekoronal, kemudian skor hasil

pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.

Kriteria skor kalkulus adalah sebagai berikut :

Skor Kriteria
0 Tidak ada kalkulus

1 Kalkulus supra gingiva menutup tidak lebih dari 1/3

permukaan servikal yang diperiksa

2 Kalkulus supra gingiva menutuplebih dari 1/3 tapi kurang dari

2/3 permukaan gigi yang diperiksa atau terdapat bercak-

bercak kalkulus subgingiva disekeliling servikal gigi

3 Kalkulus supra gingiva menutup lebih dari 2/3 permukaan

atau ada kalkulus subgingiva continu disekeliling sevikal gigi

j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑝𝑒𝑛i𝑙𝑎i𝑎𝑛𝑐𝑎𝑙𝑐𝑢𝑙𝑢𝑠
𝐶𝑎𝑙𝑐𝑢𝑙𝑢𝑠i𝑛𝑑𝑒𝑥 =
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑔i𝑔i𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑i𝑝𝑒𝑟i𝑘𝑠𝑎

Peniaian debris score dan calculus score adalah sebagai

berikut:

a. Baik (good, apabila nilai berada diantara 0-0,6

b. Sedang (faire) apabila nilai berada di antara 0,7-1,8

c. Buruk (poor), apabila nilai berada di antara 1,9-3,0

Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut:

a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.

b. Sedang (faire), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0

28
29

c. Buruk (poor), apabila nilai berada dianatar 3,1-6,0

OHI-S atau Oral Hyigiene Indeks Simplified merupakan hasil

penjumlahan Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI)

(Mardelita, Sukendro, & Karmawati, 2018).

Rumus OHI-S = Debris Index + Calculus Index

Atau

OHI-S = DI +CI

O. Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa

masalah gigi dan mulut terjadi karena kita kurang menjaga

kebersihan mulut dan gigi.Kesadaran menjaga Oral Hygiene

sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah

gigi dan mulut yang paling manjur.Lebih baik mencegah dari

pada mengobati (Merita Diana Lisa BR Sitepu, 2019).

Cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan cukup efektif

dalam menjaga oral hygiene seperti:

1. Sikat gigi

Semua orang sudah tau tentunya cara yang satu ini,

mungkin juga sudah dilakukan setiap hari.

a) Pemilihan bulu sikat yang halus agar tidak melukai

gusi. Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-

kurangnya tiap sebulan sekali, dengan demikian bulu

sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi.

29
30

b) Pasta gigi yang tepat untuk kesehatan gigi dan mulut

adalah pasta gigi yang mengandung fluoride.

c) Kumur-kumur antiseptik apabila antiseptik tidak ada

bisa digantikan dengan air garam dan cukup efektif.

2. Dental floss atau benang gigi

Cara ini mulai banyak diperkenalkan, dan cukup ampuh

untuk membersihkan di sela-sela gigi.Tekniknya harus

dimengerti dan tepat karena jika tidak malah bisa melukai

gusi dan membuat radang.

3. Pembersih lidah

Pembersih lidah juga digunakan karena tumpukan debris

di lidah penuh dengan kuman-kuman

P. Pengaruh Rokok pada Kesehatan Gigi dan Mulut


Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga

mulut, misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi, dan langit-

langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur (Hidayat

R, 2016).

q. Pengaruh Rokok terhadap Lidah

Rokok dapat menyebabkan rangsangan pada

papilafiliformis (tonjolan/ juntai pada lidah bagian atas)

sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi).Hasil

pembakaran rokok warna hitam kecokelatan mudah

dideposit sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit,

30
31

asin, dan maniskarena rusaknya ujung sensoris dari alat

perasa (Tastebuds).

r. Pengaruh Rokok terhadap Gusi

Jumlah karang gigi terhadap perokok cenderung lebih

banyak daripada yang bukan perokok.Bila karang gigi tidak

dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan, seperti

gingivitis atau gusi berdarah.

s. Penebalan Mukosa akibat Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor penyebab bercak

putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat

dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30- 70 tahun yang

mayoritas pendritanya pria, terutama yang perokok.

t. Stain karena tembakau

Gigi dapat berubah warna karena tembakau, dianggap

disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya nikotin tidak

berwarna dan mudah larut.Pada orang 77 yang merokok

selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan

email gigi dan sulit untuk dihilangkan.

Q. PEROKOK

R. Definisi Perokok
Perokok berasal dari berbagai kelas, sosial, status, serta

kelompok yang berbeda, hal ini disebabkan karena rokok dapat

31
32

diperoleh dengan mudah.Perokok dibagi menjadi dua yaitu

perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang

yang merokok secara langsung menghisap rokok, sedangkan

perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung

menghisap rokok tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan

dari mulut orang yang sedang merokok (Merita Diana Lisa BR

Sitepu, 2019).

S. Kategori Perokok
Kategori perokok secara umum dibagi menjadi dua jenis,

yaitu perokok aktif dan perokok pasif.Berikut adalah penjelasan

tentang kategori perokok (Elsy Putri Parwati, Muhammad Ali

Sodik, 2018).

1. Perokok Aktif

Rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari hisapan

perokok atau asap utama rokok yang dihisap secara

langsung. Jadi perokok aktif merupakan seseorang yang

merokok dan langsung menghisap rokok maumpun

menghirup asap rokoknya sehingga berdampak pada

kesehatan serta lingkungan sekitar.

2. Perokok Pasif

Perokok pasif merupakan asap rokok yang dihirup

seseorang yang tidak merokok (Pasive smoker). Asap rokok

merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

32
33

Dinyatakan lebih berbahaya terhadap perokok pasif dari

pada perokok aktif. Asap rokok yang dihembuskan oleh

perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih

banyak mengandung karbon monoksida, empak kali lebih

banyak mengandung tar dan nikotin.

Setiap perokok dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan

tergantung pada jumlah rokok yang dikonsumsi, berikut

adalah tingkatan jenis perokok:

1. Perokok ringan (1-10 batang)

2. Perokok sedang (11-20 batang)

3. Perokok berat (>20 batang)

T. KERANGKA TEORI
Kerangka teori penelitian adalah suatu uraian konsep-konsep

serta variabel-variabel yang akan diukur (diteliti) maupun yang tidak

diteliti (Notoatmodjo, 2015). Variabel yang digunakan adalah:

2. Variabel independent atau bebas adalah variabel yang

dipengaruhi.

3. Variabel dependent atau bertingkat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independent.

Maka dapat digambarkan kerangka teori sebagai beriku:

Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah rokok

berpengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut pada perokok.

33
34

Rokok

Kebersihan Gigi dan Mulut

Tar
Nikotin
Gas karbonmonoksida

Perokok
Pemriksaan OHI-S

34
BAB III
METODE PENELITIAN

U. DIAGRAM ALIR
Secara sistematis langkah-langkah dalam penelitian ini seperti
gambar berikut:

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Rokok berpengaruh terhadap kebersihan


gigi dan mulut pada perokok

Konseptualisasi

Analisis

V. Gambar 3.1 DiagramKesimpulan


Alir dan Saran

35
W. STUDI LITERATUR
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literature dengan

metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta

mengelolah bahan penelitian (zed, 2008:3).

X. PENGUMPULAN DATA

Data yang digunakan berasal dri textbbok, journal, artikel ilmiah,

literature review yang berisikan tentang rokok berpengaruh

terhadap kebersihan gigi dan mulut pada perokok..

Y. ANALISIS
Memulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekuensi

diperhatikan dari yang paling relevan, relevan dan cukup relevan.

Cara lain dapat juga dengan melihat tahun penelitian diawali dari

yang paling mutakhir dan berangsur-angsur mundur ke tahun yang

lebih lama.

Membaca abstrak dari setiap penelitian lebih dahulu untuk

memberikan penilaian apakah permasalahan yang dibahas sesuai

dengan yang hendak dipecahkan dalam penelitian.

Mencatat bagian-bagian penting dan relavan dengan

permasalahan penelitian, mencatat sumber-sumber informasi dan

mencantumkan daftar pustaka.

Membuat catatan kutipan atau informasi yang disusun secara

sistematis sehingga dengan mudah dapat mencari kembali jika

sewaktu-waktu diperlukan (Darmadi, 2011).

36
BAB IV
PEMBAHASAN

Rokok adalah silindres dari kertas berukuran panjang abtara 70

hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter

sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah pecah

(Agus Supriatna, Jhonny Angki, 2018).

Menurut World Health Organization (WHO), tembakau

membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan di proyeksikan

akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu

70% korban berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh

kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia (Marisa Eka

Yulianita, 2020).

Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor terjadinya

karies karena adanya kandungan tembakau seperti tar, nikotin,

dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga

permukaan menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak

(Intan, 2018).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian terintegrasi dari

kesehatan secara keseluruhan, sehingga perihal kesehatan gigi

dan mulut perlu dibudayakan di seluruh lingkungan keluarga dan

masyarakat.Perawat gigi dan mulut secara keseluruhan diawali dari

37
38

kebersihan gigi dan mulut pada setiap individu (Kirana Patrrolina

Sohombing, 2020).

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan hasil

prevalensi perokok dari tahun ketahun semakin meningkat.

Mengonsumsi rokok pada tahap awal tidak dirasakan efeknya,

namun lama kelamaan akan muncul berbagai penyakit dalam tubuh

perokok, dan menyebabkan timbulnya konsisi patologik di dalam

rongga mulut, merupakan bagian yang mengalami kerusakan

akibat rokok. Penyakit karies gigi, kebersihan gigi, penyakit

periodontal, kehilangan gigi dan kanker mulut merupakan kasus

yang ditemukan pada perokok (Karen Rompis, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian Asiking (2016) menunjukkan bahwa

dari 58 responden yang memiliki kebiasaan merokok sedang

dengan kesehatan gigi dan mulut yang tidak sehat berjumlah 21

responden (36,2%), lebih banyak dibanding merokok ringan

dengan kesehatan gigi dan mulut tidak sehat 3 responden (5,2%),

sedangkan kebiasaan merokok berat dengan kesehatan gigi dan

mulut yang tidak sehat berjumlah 12 responden (20,7).

Berdasarkan hasil penelitian Supriatna (2018) menunjukkan

bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan remaja tentang dampak

merokok bagi kesehatan gigi dan mulut dari 92 responden yang

memiliki pengetahuan baik sebanyak 37 responden (40,21%). Dan

yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 54 responden

38
(58,69%). Dan yang memiliki pengetahuan kurang baik 1

responden (1,08%).

Berdasarkan hasil penelitian Intan (2018) menunjukkan bahwa

128 orang diperoleh bahwa Responden yang Tidak merokok

adalah sebanyak 23 orang (18,0%), perokok ringan sebanyak 28

orang (21,3%), perokok sedang sebanyak 50 0rang (39,1%), dan

perokok berat sebanyak 27 orang (21,1%).

Berdasarkan hasil penelitian Prabowo (2020) menunjukkan

bahwa klasifikasi perokok tertinggi termasuk dalam kategori berat

yaitu sebanyak 37 responden (68,5%). Sedangkan pada klasifikasi

perokok sedang sebanyak 17 orang (31,5%). Tidak ditemukan

perokok dengan kategori ringan di pulau Harapan.

Dari beberapa penelitian diatas dapat kita lihat bahwa kebiasaan

merokok dapat berpengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut

perokok, dan dari tahun ketahun menunjukkan jumlah perokok

mengalami peningkatan.

39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Z. KESIMPULAN
Dari hasil data pendukung yang bersumber dari jurnal maupun

referensi-refensi yang ada, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa:

Rokok berpengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut pada

perokok, karena rokok mengandung tar, nikotin, yang dapat

diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga

permukaan menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak.

AA. SARAN

1. Bagi perokok

Diharapkan bagi perokok agar menjaga kesehatan gigi dan

mulut dengan menyikat gigi setelah merokok atau berkumur-

kumur dengan air putih setelah merokok dan konsul 6 bulan

sekali.

2. Bagi tenaga kesehatan

Agar meningkatkan program penyuluhan tentang bahaya

dari merokok dan pentingnya menjaga kesehatan dan

kebersihan gigi dan mulut.

3. Bagi generasi selanjutnya

40
Ingin membuat studi literature sampel dan masalah yang

sama, semoga dapat menjadi sumber informasi atau pedoman

dalam menyusun studi literature yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, D. 2017. Hubungan Merokok Dengan Kebersihan Gigi Dan


Mulut Siswa Smk Di Bandar Lampung. Vol.XIII No.1 April
2017.

Asking, W. Julia Rottie. Reginus Malara. 2016. Hubungan Merokok


Dengan kesehatan Gigi dan Mulut Pada Pria Dewasa Di
Desa Poyowa kecil Kecamatan Kotamobagu selatan kota
Kotamobagu. ejournal Keperawatal (e-Kp) Volume 4 Nomor 1,
Februari 2016. 2.

Fadhilah, N. 2020.Gambaran Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Pada


Siswa Laki-Laki Perokok dan Non Perokok di SMA Assalam
Tanjung Sari Lampung Selatan tahun 2020.[KTI]. Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang. P. 11.

Kusuma, A. R. P. 2020. Pengaruh Merokok Terhadap kesehatan Gigi


dan Rongga Mulut. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas islam
Sultan Agung. http://www.unissula.ac.id.

Intan, Asmawati, Sondang. 2018. Hubungan Kebiasaan Merokok Dan


pH Saliva dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Masyarakat Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang. Julnal Ilmiah PANNMED Vol. 13 No.
2 september-Desember 2018.

Mardelita, S., Sukendro, S. J., & Karmawati, I. A. 2018.Pelayanan


Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Individu. Jakarta Selatan.

Parwati, E. P. Muhammad Ali sodik.2018. Pengaruh Merokok pada


Perokok Aktif dan Perokok Pasif terhadap Kadar
Trigliserida. STikes Surya Mitra Husada. 3-4.
Elsyputri3@gmail.com, alisodik2012@gmail.com

Prabowo, B. Truyawati Rosida. Hidayati Ahmad. 2020. Hubungan


Klasifikasi Perokok Dengan Kesehatan Jaringan
Periodontal Masyarakat yang Merokok di Pukau Harapan
diukur dengan Skor CIPTN.Jurnal Riset Hesti Medan Akper
Kesdam I/BB medan. 91-92.
https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti.

BB. Rezekika, A. 2018.Gambaran Pengetahuan Tentang Pengaruh


Rokok dengan Kebersihan Gigi dan mulut pada Masyarakat
dusun I Desa Karang Anyar Kecematan Aek Kuo Kabupaten
Labuhan Batu Utara.[KTI]. Medan. Politeknik Kesehatan
kemenkes RI Medan.P. 6.

Rompis. K. Vonny N. S. Wowor. Damajanty H. C. Pangemanan. 2019. Tingkat


Pengetahuan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Gigi Mulut Pada
Siswa SMK Negeri 8 Manado.Jurnal e-Clinic (eCI), Vol. 7, Nomor 2,
Juli-Desember 2019.

Sihombing, K. P. Rosdiana T. simare-mare. Antika Nabila Tobing. 2020.


Description of knowledge, Attiudes, And Actions About And Oral
Health Maintenances Of Students In Primary School Off 101896
Of Kiri Hulu-I Tanjung Morawa Disctrict Of Sumatera Utara
Province. Kesehatan Jurnal Gigi7 nomor 2
(2020)117.http://ejournal.poltekkes- smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/index.

Sitepu, M. D. L. BR. 2019.Gambaran Pengetahuan Perokok Tentang


Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap OHI-S Di Desa Marike
Kecamatan Kutambaru.[KTI]. Medan. Politeknik Kesehatan kemenkes
RI Medan. P. 5-7.

Sodri, J. A., Adhani, R., & Hatta, I. 2018.Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan
Tindakan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status Kebersihan
Rongga Mulut Perokok. Dentin Jurnal Kedokteran Gigi, Vol.II No.1
April 2018.

Sumetri, N. N. 2016. Merokok Dan Efeknya terhadap Kesehatan Gigi dan


Rongga Mulut.Jurnal kesehatan Gigi Volume 4 No. 2.49- 50.

Supriatna, A. Jhonny Angki. 2018. Pengetahuan Remaja Tentang Pengaruh


Rokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat di Desa
Lotang Salo Kecamata Panca Rijang Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2018.Vol. 17 No. 2 Tahun 2018.

Tarigan, I. U. Anni Yulianti. 2019. Gambaran Kesaran Masyarakat terhadap


Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia.Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan kesehatan, Vol. 3, No. 2, Agustus 2019.
124.

Yulianita, M. E. Chitra Dewi Rasyid, Kasriani, 2020. Hubungan Kebiasan


Merokok Dengan Kejadian Karies Gigi di Dusun Bilaji Kecamatan
Barombong Kabupaten Gowa.Jurnal Mitrasehat, volume X nomor 2,
November 2020.

Anda mungkin juga menyukai