Aldo berumur 8 tahun dengan keluhan gigi belakang kanan bawah berlubang datang ke
dokter gigi bersama ibunya. Pada kunjungan pertama dan kedua ,anak gagal diberikan perawatan
gigi karena ank meronta, menangis histeris, dan bertinak koopertaif saat akan dilakukan
pemeriksaan. Ibu Aldo sedikit putus asa dan meminta agar dokter gigi dapat merawat gigi anak
tersebut pada kunjungan kali ini
(Anak menangis sambil dibujuk oleh ibu dan ayah masuk kedalam praktek dokter gigi)
Anak : Ibu, aku tidak mau ibu. Itu pasti sangat sakit
Ibu : Cobalah nak, ayok masuk. Nanti kamu ibu bawa jalan jalan kalau kamu mau
nak lagian kan biar gigi nya tidak sakit lagi kayak semalam
Ibu : Iya bu dia mau periksa gigi. Kemarin dua kali kunjungan, dia masih tidak mau
Persepsionis : Silahkan ambil no antrian nya ya bu, nanti kalau sudah urutan ibu langsung saya
antar ke ruang perawatan.. Adek nya duduk dulu yaaa…
Si anak tetap masih dalam keadaan takut dan menangis sambil mengajak pulang
Anak : Ibu kita pulang saja, aku mengantuk pengen tidur di rumah saja
Ibu : Sabar dulu ya nak kita hanya sebentar saja kok nanti kalau sudah siap kita
langsung pulang
Tak lama kemudian, no antrian mereka sudah tiba. Mereka segera masuk diantar oleh
resepsionis ke ruangan dokter
Saat memasuki ruangan, dokter menyambut dengan memberi senyuman dengan ramah
secara spontan sambil mempersilahkan mereka duduk terlebih si anak.
Dokter :Selamat pagi nek, buk. Wah hai nakkk baju nya bagus sekali..(sambil tersenyum
ramah ) Pinter sekali mau dating lagi sama tante
(Anak masih tetap merajuk sambil menarik baju ibunya meminta ingin pulang)
Dokter :Wah Aldo kenapa giginya kok nangis datang ke tempat tante
Anak :Ibu aku mau pulang saja. Takutttttt…. (sambil melirik dokter)
(Anak tetap ketakutan dan sesekali melirik ruangan perawatan dan dokter mulai bertanya
mengenai keluhan dengan agak mencondongkan badan ke depan)
Dokter : Maaf Ibu, nek, ada yang bisa saya bantu (dengan muka ramah)
Ibu : Jadi begini dok, kan gigi belaknag bawah kanan Aldo berlubang dan kemarin
dua kali kunjungan masih tidak mau diberi perawatan. Saya sudah berusaha membujuk dia di
rumah tetapi tetap saja Aldo tidak mau dan ketakutan dok.
Dokter :Wah begitu ya bu…Kira kira apa yang bisa saya bantu bu
Ibu :Iya dok, makanya saya minta tolong kali ini sama dokter bantuannya agar Aldo
mau pada perawatan kali ini
Dokter :Kira kira kalau kebiasaan anak sehari hari mengonsumsi apa saja bu
Ibu : Sehari hari sih dok sering jajan makanan manis dok
Nenek :Iya dok cucu saya jajan nya memang begitu sehari harinya dok
Dokter :Aldo kalau habis makan manis sikat gigi ga…(sambil memasang muka ceria )
(Si anak terdiam menggelengkan kepala sambil murung tetap dekat ibu)
Dokter :Kan kalau ga sikat gigi, gigi nya makin sakit deh…(sambil berudaha mendekati
si anak perlahan lahan)
Ibu :Aldo nya malas sikat gigi dok… (sambil raut muka agak malu)
Dokter :Wah..iya ya bu hmm..baik bu, nek apa ada lagi informasi yang mau
disampaikan?
Dokter :Baik pak, bu apa ada lagi informasi yang mau disampaikan?
Dokter :Baik nek, bu, anaknya kita periksa dulu ya bu, pak
Dokter :Gigi Aldonya tante periksa dulu ya..Biar nanti giginya nggak sakit lagi kayak
semalam. Aldo pasti ga mau kan kesakitan lagi kayak semalam
(Sambil merajuk, Aldo menuju dental chair bersama ibu dan ayahnya. Sementara dokter diam
diam menyuruh perawat mengambil alat yang diperlukan untuk pemeriksaan.)
Dokter :Aldo naik kesini dulu ya..Nanti ga lama kok tante liat giginya (sambil berdiri
dekat dental chair)
(Saat akan memulai pemeriksaan, Aldo langsung ingin bangkit memanggil ibu )
Dokter : Wah nanti kalo Aldo pulang giginya makin sakit lagi loh.. Ga sakit loh kan
Cuma mau diperiksa doang
Dokter : Nanti habis diperiksa tante kasih hadiah loh (sambil menidurkan kembali anak)
Dokter :Eh eh itu apa namanya ayokkk… Aldo suka Spongebob ga.. ih liat lucu bgt
liat(sambil mengalihkan perhatian Aldo)
(Aldo sempat terdiam dan melihat apa yang dipegang oleh dokter)
Dokter : Atau Aldo suka yang itu imut bgt kan sama kayak Aldo ihh
Dokter : Ini namanya kaca gigi biar nanti gigi Aldo Nampak sama tante..Muka Aldo juga
bisa nampak loh… (sambil menunjukkan kaca gigi di depan Aldo) muka spongebobnya juga
(Saat dokter menggunakan alat selanjutnya, Aldo langsung bangkit menangis kepada ibu)
Aldo :Ibu, Aldo tidak mau Aldo mau pulang saja. Aldo takutttt
Ibu :Gapapa nak..Malu loh diliat nangis sama dokternya, masa mau kalah sama
dokternya
Dokter :Gapapa Aldo Cuma bentar kok nanti tante janji habis ini langsung pulang deh
Dokter :Masa Aldo mau kalah sama spongbob nya kan nanti diliati nagis lohh
Ibu :Ihhh Aldo biar giginya ga sakit loh (mulai kesal terhadap Aldo)
Perawat :Bu, sebaiknya diluar saja bu agar Aldo nya tidak makin nangis dimarahi
(Aldo kembali tenang dan dokter kembali melakukan pemeriksaan sambil melempar pertanyaan
kecil untuk mengalihkan perhatian anak mulai dari makanan kesukaan, tokoh kartun kesukaan,
dan juga mainan kesukaan)
Saat selesai melakukan pemeriksaan Aldo kembali duduk bersama nenek dan ibu ke meja
wawancara
Dokter :Wah Aldonya pinter sekali…Nih tante kasih hadiah (sambil memberi hadiah)..
Lain kali kalo mau lagi tante tambahi deh hadiahnya
Ibu :Baik dok nanti saya usahakan.Untuk pencabutan gigi Aldo, saya setuju dok tapi
apakah itu tidak sakit dok buat Aldo yang masih kecil?
Dokter :Hmmmm jadi bun anti selama pencabutan kita akan anastesi bu dan stelah
pencabutan kita akan berikan obat bu yang kira kira bisa membantu menguangi nyeri nya bu
Ibu :Kalau begitu saya setuju yang penting Aldo nya sembuh
Dokter :Kalau untuk pencabutan kita akan cabut gigi yang ini bu (sambil menunjukkan di
phantom) Untuk perawatan selanjutnya kita lakukan kira kira minggu depan bu
Ibu :Rajin sikat gigi dok pagi dan malam serta kurangi jajan makanan manis dok dan
nanti akan dilakukan pencabutan
Dokter :Kira kira saya rasa untuk hari ini sekian dulu biar Aldonya ga bosan nunggu dan
jadi trauma perawatan selanjutnya
Dokter :Wah Aldonya pinter deh.. Tapi makin pinter lagi kalo rajin sikat gigi..Tante janji
deh bakal ngasih Aldo hadiah kalo nanti dating lagi..Jangan banyak jajan makanan manis lagi ya,
nanti giginya jadi makin sakit loh
(Sambil senyum dan memberi perlakuan hangat, dokter mempersilakan mereka pulang)
Dokter :Terima kasih banyak ya nek, bu, dada Aldo datang lagi ya kesini sama tante …
Ditunggu kehadirannya kembali nek, bu untuk perawatan selanjutnya miggu depan