Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Gigi Pada
Program Studi D-III Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Palembang
Oleh :
RIZKY HANDAYANI
NIM PO.71.25.0.15.049
Dengan mengucap Puji dan syukur Kepada Allah SWT, Karya Tulis Ilmiah ini saya
persembahkan untuk:
لَاُه
ّ ( لAllah SWT) yang senantiasa memberikan nikmat, rahmat, kesehatan dan kekuatan
yang tiada hentinya dan Nabi Muhammad SAW
Kedua orang tuaku tercinta bapak HAIRUDIN, S.Pd, M.Si & mamak PRIYANI,S.Pd yang
senantiasa mendengar keluh kesah, selalu memberikan motivasi, dan selalu mengiringi
setiap langkahku melalui do’a. Terimakasih juga untuk dukungan moral dan materi yang
diberikan selama ini. this is for you my parent ({}) ♡♡♡♡♡
Aak ku tercinta Delca Handayani yang selalu sabar dengan prilaku adiknya dan Adekku
tersayang Putri Handayani yang ngeselin tapi nyatanya baik hati.
Sahabat Tercinta @princesshamasahsquad SEPTI ALIFIA CAHYATI, Amd.kg (sep),
INTAN Rahmawati AMD,KG (kon),HERLENA APRILIANI amd.kg (HER), MAISSY AMD.KG
(mes) Terimakasih karena kalian selalu siap menampung air mata, tawaku, tempat
sharing n tempat gosip tentunya, makasih atas tempat, makanan. I love u guys n I will
miss u guys, persahabatan ini takkan ku lupakan sampai akhir hayat memisahkan kita.
♡♡
Dosen Pembimbing drg. Saluna Deynilisa,M.Pd dan Mariyam Syanariah, S.Pd, M.Kes
dosen penguji drg. Sri Wahyuni,M.Kes yang senantiasa memberikan bimbingan.
Seluruh dosen dan staf karyawan jurusan keperawatan gigi
Untuk teman-teman almamaterku dan teman-teman seperjuanganku di kampus yang
tak bisa ku sebutkan satu persatu. Mari kita lanjutkan perjuangan kita di luar sana Be
Professional Dental Nurse, mengabdi kepada masyarakat. Jaga nama baik almamater
dan buat harum nama kampus kita.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan bantuan dari
semua pihak. Shalawat serta salam penulis tujukan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabatnya dan orang-orang yang beriman sampai akhir
zaman.
Karya Tulis Ilmiah dengan dibuat sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan
Jurusan Keperawatan gigi. Judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “EFEKTIVITAS
PLAK”
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan Semua Pihak yang
dengan sabar membimbing dan mengarahkan semuanya agar dapat menyeselesaikan ini
1. Ibu drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes Selaku direktur Politeknik Kesehatan
3. Bpk drg. Saluna Deynilisa, S.Pd selaku pembimbing I KTI, yang telah banyak
Kemenkes Palembang.
5. Keluarga ku tercinta yang telah memberikan dukungan moral, material dan do’a
yang tulus serta bantuan dalam memotivasi penulis untuk tetap semangat.
v
6. Sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan yang telah memberikan dorongan dan
Atas segala bantuan penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Karya Tulis
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
A. Buah Nanas
1. Pengertian Buah Nanas ............................................................................ 4
2. Morfologi Buah Nanas ............................................................................ 5
3. Jenis – Jenis Buah Nanas ......................................................................... 7
4. Kegunaan Buah Nanas............................................................................. 9
5. Kandungan dan Manfaat Buah Nanas ..................................................... 9
B. Plak
1. Pengertian Plak ........................................................................................ 12
2. Proses Pembentukan Plak ........................................................................ 12
3. Komposisi Plak ....................................................................................... 13
4. Lokasi Plak .............................................................................................. 13
5. Penyakit yang disebabkan oleh Plak ....................................................... 14
6. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Plak ..................................... 15
7. Pencegahan Pembentukan Plak ............................................................... 15
8. Cara Melihat Plak .................................................................................... 17
C. Efek Buah Nanas Terhadap plak ................................................................... 17
vii
A. Kerangka konsep ........................................................................................... 20
B. Definisi Operasional ...................................................................................... 20
C. Hipotesis ....................................................................................................... 21
A. Hasil .............................................................................................................. 27
B. Pembahasan ................................................................................................... 29
A. Kesimpulan .................................................................................................... 31
B. Saran .............................................................................................................. 31
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I .................................................................................................................... 4
Gambar II................................................................................................................... 12
ix
DAFTAR TABEL
Tabel I ........................................................................................................................ 10
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
Plak merupakan suatu deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang terdiri
dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler apabila
seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Plak bisa dibersihkan secara mekanis
maupun kimiawi. Salah satu cara untuk membersihkan plak adalah dengan cara
mengkonsumsi buah nanas, karena tekstur buahnya berserat dan berair, sehingga dapat
membersihkan gigi secara alami. Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti
Efektifitas Mengkonsumsi Buah Nanas Dalam Menghambat Pembentukan Plak yang
dilakukan di Asrama Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2018.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul akibat dari adanya perlakuan
tertentu. Adapun sampel penelitian ini sama dengan total populasi yaitu 60 orang yang
terdiri dari 30 orang mengkonsumsi buah nanas dan 30 orang tidak mengkonsumsi buah
nanas. Teknik pengambilan sampel diambil dari populasi Non Random dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya, dan analisa data yang digunakan adalah analisa data Bivariat
dengan pengujian statistik T-test yang membandingkan mengkonsumsi buah nanas dengan
tidak mengkonsumsi buah nanas dalam menghambat pembentukan plak. Penelitian ini
dilakukan dengan pemeriksaan objektif untuk melihat skor plak dengan menggunakan
basic instrumemnt. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skor plak
sebelum mengkonsumsi buah nanas adalah 0,207 sedangkan nilai skor plak sesudah
mengkonsumsi buah nanas adalah 0,03 dengan perbedaan rata-rata 0,177. jadi
mengkonsumsi buah nanas lebih efektif menghambat pembentukan plak.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi dan mulut. Sampai saat ini masih menjadi keluhan utama
kesehatan gigi dan mulut menyebabkan banyaknya masyarakat Indonesia yang menderita
penyakit gigi dan mulut baik pada usia anak-anak maupun dewasa. Hal ini dapat dilihat
dari data Riset Kesehatan Dasar (2013) bahwa perilaku menyikat gigi penduduk umur
lebih dari 10 tahun dengan jumlah sampel sebesar 835.256 responden ditemukan hanya 2,3
% yang menyikat gigi dengan waktu benar yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum
tidur. Gigi geligi dapat sehat dengan mengkonsumsi buah-buahan yang berserat, karena
kandungan gizi dan serat yang terdapat di dalam buah-buahan tersebut sangat baik untuk
kesehatan gigi dan mulut. Banyak buah-buahan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
diantaranya buah apel, pir, strawberry dan buah nanas karena banyak mengandung kalsium
dan fosfor.
Buah nanas adalah tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia dan Paraguay.
Pohon nanas tumbuh subur di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia. Buah ini
memiliki warna kuning keemasan, buah nanas juga memiliki rasa yang enak, asam sampai
manis segudang khasiat yang baik untuk tubuh, kecantikan maupun kesehatan. (Nurjanah.,
dkk, 2013)
dapat mengurangi plak pada gigi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Embisa (2016) yang
menyatakan bahwa buah nanas merupakan salah satu buah yang mengandung serat dan air
1
2
yang cukup tinggi serta mengandung enzim bromelin yang berefek antibakteria yang baik
Plak merupakan suatu deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang
terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler apabila
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus:
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
pendidikan.
3. Bagi Masyarakat
Untuk menambah informasi dan dapat memberi manfaat buah nanas dapat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nanas
1. Pengertian Nanas
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis
tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil Amerika Selatan. Nanas dalam bahasa
ilmiah disebut ananas comosus. Kata Ananas asalnya dari bahasa tupi (Anana) yang
ada didaerah Rio de Janeiro, Brasil. Kata anana bermakna “buah yang sangat baik”.
Pada saat ini, nanas telah tersebar keseluruh dunia, terutama di sekitar khatulistiwa
antara 30o LU dan 30o LS. Di Indonesia, tanaman nanas sangat populer dan banyak
ditanam di tegalan dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Daerah pengahasil
nanas yang terkenal di antaranya Subang, Bogor, Riau, Palembang, dan Blitar.
Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan. Tanaman nanas
terdiri dari akar, batang, bunga, buah dan tunas-tunas. Akar nanas dapat dibedakan
menjadi akar tanah dan akar samping, kedalaman perakaran pada media tumbuh
yang baik tidak lebih dari 50 cm. Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang
4
5
20-25 cm atau lebih dengan diameter 2,0-3,5 cm, beruas-ruas pendek. Daun nanas tumbuh
memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih. Buah nanas ada yang
berbentuk slindris atau bulat telur, mata buah datar, daging buah berwarna kuning banyak
2. Morfologi Nanas
Struktur tubuh tanaman nanas terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan
tunas.
a) Akar
Kedalaman perakatan didalam tanah tidak lebih dari 30 cm. selain akar tanah
tanaman nanas juga memiliki akar samping yang keluar daru ruas-ruas batang
b) Batang
Batang nanas pendek dan tertutup oleh daun-daunnya. Bentuk batang nanas
seperti gada beruas-ruas pendek + 5 - 10 mm. ruas itu merupakan tempat melekat
daun dan tunas. Pada batang bagian bawah sering tumbuh tunas yang kelak akan
c) Daun
Permukaan daun bagian atas mengkilap berwarna hijau tua atau cokelat
atau keperakan. Bagian tepi daun ada yang berduri dan ada yang tanpa duri,
tergantung varietasnya.
6
Daun nanas tidak bertangkai dan tidak mempunyai tulang daun. Dunnya
panjang seperti talang. Mampu menampung embun di pagi hari. Oleh sebab itu,
nanas dapat bertahan hidup pada keadaan kering dalam waktu yang relatif lama.
Tata letak daun dari bawah keatas seperti spiral, mengelilingi batang dari arah
d) Bunga
Bunga nanas berada diujung tanaman yang tersusun dalam tangkai bunga
berukurang panjang. Setiap tangkai bunga terdiri dari 100-200 katup bunga yang
atas, membutuhkan waktu 12-20 hari. Bunga yang terbentuk berukuran kecil dan
e) Buah
Nanas termasuk buah majemuk karena terdiri dari kumpulan buah kecil
yang jumlahnya antara 100 – 200. Buah-buah tersebut dihubungkan oleh batang
tengah yang disebut hati. Secara visual hanya tampak satu buah berbentuk bulat
panjang atau bulat telur. Bekas putik bunga menjadi mata buah nanas. Pada
umumnya buah nanas tidak berbiji karena saat bunga mekar, bakal biji
berguguran. Yang dapat menjadi biji pada buah yang telah masak sangatlah
sedikit.
Biji nanas berbentuk bulat telur, berwarna cokelat, dan berukuran kecil.
Perbanyakan secara generatif dapat dilakukan dengan biji. Namun demikian, hal
f) Tunas Nanas
7
Pada tanaman nanas tumbuh beberapa tunas, yakni tunas akar, tunas batang,
dan tunas mahkota. Biasanya tunas akar muncul dari dalam tanah dan telah
berakar sehingga cocok untuk bibit tanaman. Penanaman bibit dari tunas akar
Tunas batang adalah tunas yang muncul dari batang jumlahnya cukup
banyak. Penanaman bibit dari tunas batang biasanya dapat berubah setelah
berumur 1,5 tahun. Tunas mahkota adalah tunas yang berasal dari mahkota buah.
Tunas ini kurang baik untuk digunakan sebagai bibit karena kurang kuat.
bagian vegetatif tanaman itu. Tanaman yang bibitnya berasal dari bagian
vegetatif tanaman itu (tunas-tunas) memiliki umur panen lebih pendek daripada
menjadi lima , yaitu : cayenne, cusen, spanish, abbacaxi, dan maipure. sebagai
berikut :
a) Golongan Cayenne
Ciri-ciri nanas golongan cayenne adalah daun tidak berduri. Bila berduri
maka hanya terdapat pada ujung daun saja. Buah berukuran besar, berbentuk
silindris, berawarna kuning banyak mengandung air rasanya agak masam. Berat buah
2,3-3,6 kg/buah. Cocok untuk bahan baku nanas kalengan, sirup, dan sari buah.
Nanas yang masuk golongan cayenne adalah nanas Hilo, nanas Subang, dan nanas
Cayenne.
8
tempat penanaman, misalnya nanas subang (si Madu dan Walungka atau Serawak),
nanas Semarang, buahnya besar tapi kurang manis dan seratnya kasar, dan bila telah
matang warna kulit buah buah tetap hijau. Demikian pula nanas Barabai (Lombok),
b) Golongan Queen
Ciri-ciri nanas golongan Queen adalah daun pendek, berduri tajam, dan
bengkok. Buah berukuran sedang, berbentuk kerucut sampai silinder. Kulit buah
Nanas yang termasuk golongan Queen adalah nanas Bogor, kualitas buah
baik sekali, yakni daging buah berserat halus dan berwarna kuning, serta memiliki
rasa manis. Buah yang telah matang kulitnya berwarna kuning tua. Nanas bogor
memiliki mata dalam sehingga bila dikupas banyak daging yang turut terkupas.
Nanas Blitar atau Kediri,kualitas buah juga tergolong baik, yakni rasanya
lezat dan manisdengan aroma dan flavor bagus, daging buah berwarna kuning tua
dan beserat halus, nanas Blitar memiliki mata dalam, sehingga bila dikupas daging
c) Golongan Abacaxi
Ciri-ciri nanas golongan Abacaxi adalah daun berukuran kecil, panjang, dan
berduri tajam. Buah berbentu kerucut, berukuran sedang. Kulit buah yang telah
masak berwarna hijau kekuningan. Berat buah rata-rata 1,4 kg/buah. Nanas yang
termasuk dalam golongan Abacaxi kurang cocok sebagai bahan baku nanas
kalengan.
d) Golongan Spanish
9
berduri halus hingga berduri tajam. Buah nanas ada yang berbentuk slindris atau
bulat telur, mata buah datar, daging buah berwarna kuning emas sampai putih,
rasanya asam. Beratnya antara 0,9-1,8 kg/buah. Sangat cocok untuk dijadikan buah
kaleng. Nanas yang termasuk golongan ini antara lain nanas Singapore spanish, Red
spanish.
e) Golongan Maipure
Ciri-ciri nanas golongan Maipure adalah daun halus, buah berukuran sedang
sampai besar dengan bobot antara 0,8-2,5 kg/buah. Buah berbentuk silindris dan kulit
buah berwarna kuning atau oranye kemerahan. Daging buah berwarna putih sampai
kuning tua tekstur daging buahnya lembut, berserat, dan banyak mengandung air.
Nanas matang enak dimakan segar dan rasanya manis, tetapi ada pula yang
rasanya manis asam. Buah matang terasa gatal di tenggorokan karena kandungan
asam oksalat tinggi. Buah matang dapat pula dibuat minuman (jus) atau kalengan
(canning). Daunnya dapat diolah menjadi serat (benang) yang bagus sebagai bahan
pakaian. Didalam buah terdapat zat bromelin yang bersifat sebagai pemecah protein
(pelunak daging), tetapi daya proteolitiknya lebih rendah dari pada papain. Daunya
(Sunarjono, 2004)
Nilai ekonomi tanaman nanas terletak pada buahnya. Buah nanas bukan
hanya dimakan sebagai buah segar, tetapi dapat diolah juga menjadi berbagai macam
10
makanan dan minuman. Buah nanas mengandung zat cukup tbanyak, seperti
disajikan tabel 1.
3 Kalsium Menghindari
dari resiko kanker
payudara
9 Gula
Meningkatkan Kadar gula
11
Kandungan yang terdapat dalam buah nanas meliputi enzim bromelin,zat klor,
mangaan, zodium, iodium, phenol, Nitrogen dan Asam Amino, Serat dan Kalium,
Asam Organik, Asam Chologen, Zat Valine dan Leucine, dan Gula.
Buah nanas mengandung enzim bromelin (Bromelin merupakan salah satu enzim
protease yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida
menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino) yang dapat membantu proses
Kandungan nitrogen dan asam amino dalam buah nanas yang tinggi dapat
enzim bromelin yang bermanfaat melunakan daging. Ibu hamil yang sedang hamil
organik memiliki bebrapa macam yaitu aspirin merupakan suatu jenis obat dari
keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgetik (terhadap rasa sakit atau
peradangan gusi, mengurangi resiko katarak. Asam Piruvat yang berfungsi untuk
pengobatan kanker, Asam Asetat asalah senyawa kimia asam organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. (Zilfahmi, 2012)
dapat ditemukan pada nanas. Asam ini memblokir formasi dari nitrosamine, zat yang
dapat menyebabkan kanker. Nitrosamine terbentuk ketika daging olahan yang diberi
pengawet dipanaskan pada suhu tinggi. Zat Valine dan leucine yang terdapat didalam
nanas juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan
12
otot. Zat ini juga termasuk salah satu zat esensial yang diperlukan untuk
usus halus dan lambung ubtuk mengkonsumsi buah nanas. Buah nanas juga memiliki
sifat abortus sehingga bagi wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi buah ini.
B. Plak
Gambar 2. Plak
1. Pengertian Plak
Plak merupakan suatu deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi
yang terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik
Dalam jumlah sedikit plak tidak dapat terlihat, kecuali apabila telah diwarnai
yang berada dalam rongga mulut. Apabila plak telah menumpuk, plak akan terlihat
Masa bakteri yang melekat sangat erat pada matriks mukopolisakarida. Film
ini tidak dapat lepas dengan berkumur, tetapi dapat dibuang dengan penyikatan. Plak
teratur di dalam mulut, tetapi untuk berkoloni ditempat yang permukaannya harus
glikoprotein yang berasal dari saliva, terbentuk pada permukaan gigi dalam hitungan
menit setelah pemolesan gigi. Pelikel berperan sebagai pengatur ion antara gigi dan
hidup sebanyak 106 per mm2 pada permukaan gigi; ini khusus untuk streptococci
yang secara selektif teradsorbsi. Nakteri berkoloni kembali pada permukaan gigi
mempermuda kolonisasi awal dengan cara ini. Kokus dominan dalam plak pada dua
hari pertama kemudian diikuti oleh organisme batang dan filamen. Keadaan ini
berhubungan dengan peningkatan jumlah leukosit pada bagian tepi gingiva. Antara
hari ke 6 dan 10, jika tidak ada prosedur pembersihan, muncul spesies vibrio dan
spirochaeta dalam plak dan keadaan ini berhubungan dengan terjadinya gingivitis
yang tampak secara klinis. Pada umunya, jumlah bakteri anaerob Gram negatif yang
3. Komposisi Plak
14
didalam plak adalah lactobacillus, selain bakteri plak juga berusu air, sisa-sisa saliva,
4. Lokasi Plak
Beberapa bakteri yang berkumpul dalam plak dapat mencerna gula dan
Asam ini akan merusak email gigi karena asam merupakan bahan yang
tajam dan dapat mengikis email dengan cara mengikat kalsium dan mineral
lambat laun akan kropos, dengan demikian kuman mudah masuk dan terus
Plak paling banyak terdapat pada leher gigi, tapi gusi, dan diantara gigi-gigi.
Bakteri yang ada didalam plak akan mengeluarkan racun, bila racun ini tetap
tinggal dekat gingiva dalam waktu yang lama maka gusi akan meradang dan
Apabila plak menempel pada gigi untuk periode yang lama, plak menjadi
sangat keras, ini dikarenakan adanya kalsium dan mineral lainnya dari saliva dan
beberapa makanan yang tinggal didalam plak dan plak mengalami dekalsivikasi.
yang mudah sekali menjadi hitam oleh makanan, teh dan tembakau. Permukaan
selalu diliputi dengan plak bakterial yang halus. Kalkulus dapat ditemukan pada
permukaan manapun.
a) Lingkungan fisik , yang meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan
permukaan gigi, pada gigi yang letaknya salah, pada permukaan gigi dengan kontur
tepi gusi yang buruk, pada permukaan email yang banyak cacat, pada daerah
cementoenamel junction yang kasar, terlihat jumlah plak yang terbentuk lebih
banyak.
b) Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah hanya terjadi pada permukaan gigi
yang tidak terlindung dan pemeliharaan kebersihan mulut dapat mencegah atau
c) Pengaruh diet terhadap pembentukan plak telah diteliti dalam dua aspek, yakni
pengeruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi bakteri di
dalam plak. Jenis Makanan yang keras dan lunak mempengaruhi pembentukan plak
pada permukaan gigi, Ternyata Plak banyak terbentuk apabila kita lebih banyak
jenis sukrosa, karena akan menghasilkan dextran dan levan yang memegang peranan
a) Mengontrol makanan
terutama sukrosa. Karena sukrosa merupakan bahan utama yang di butuhkan untuk
pembuatan matriks dari plak dan sumber energi untuk bakteri dalam usahanya
membentuk plak.
buah-buahan, karena serat sayuran dan buah-buahan merupakan self cleansing yang
b) Tindakan kimia
Karena bagian berat dari plak adalah bakter, maka usaha pertama adalah
mencegah bakteri berkolonisasi pada permukaan gigi. Hal ini dapat dilakukan
dengan antibiotika atau senyawa anti bakteri lain. Anti bakteri mampu mencegah dan
diinginkan.
Chlorhexidine 0,2% yang digunakan setiap hari dalam bentuk larutan kumur
mulut terbukti efektif dalam mencegah pembentukan plak pada pasien. Tetapi, efek
samping seperti perubahan warna dari gigi dan restorasi serta rasa yang tidak enak,
c) Tindakan Mekanis
Cara yang paling baik dan efektif untuk mencegah pembentukan plak adalah
dengan cara membersihkan mulut dan gigi secara mekanis yang digunakan untuk
Teknik menyikat gigi pun berbeda – beda, meskipun yang di anjurkan kedokteran
gigi 3 kali sehari, setiap sesudah makan dan sebelum tidur malam.
kata mengurangi semua plak traps yaitu tempat-tempat dimana plak mudah terbentuk
Plak tidak dapat dilihat dengan mata biasa, untuk melihatnya gunakan zat
pewarna merah yang berupa cairan yang disebut disclosing solution atau yang berupa
Disclosing solution diambil dengan pipet kemudian ditekan diatas lidah lalu ratakan
pada permukaan gigi, setelah rata boleh kumur-kumur maka akan kelihatran
permukaan gigi yang bewarna merah dan itu menunjukan adanya plak. Plak ini
dihilangkan dengan menggosok gigi sampai warna merah hilang, diulangi lagi
dengan memberikan disclosing solution kalau sudah tidak ada warna merah pada
permukaan gigi bearti sudah bersih dari plak. Kalau digunakan disclosing tablet
Menurut hasil penelitian Muhammad, 2013, bahwa buah nanas terdapat kandungan
yang sangat esensial seperti nitrogen, asam amino, karbohidrat, dan unsur-unsur
18
anorganik seperti magnesium, kalsiumm, fosofor, yang penting bagi tubuh. Buah
nanas juga mengandung bromelin yang berperan untuk memecah protein saliva dan
glikoprotein yang merupakan mediator bakteri untuk melekat pada permukaan gigi
dan asam sitrat. Cara kerja enzim bromelin yaitu dengan menurunkan tegangan
permukaan bakteri dengan cara menghidrolisis protein saliva dan glikoprotein yang
merupakan medikator bakteri untuk melekat pada permukaan gigi. Selain bromelin
nanas juga mengandung zat-zat seperti klor, mangaan, zodium, iodium, phenol
(C6H50H) yang memiliki efek sebagai antiseptic. Buah nanas juga mengandung serat
air sehungga dapat menjadi self cleansing. Akibatnya akumulasi plak dapat
diturunkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmanda pada tahun 2008 mengatakan buah
Menurut Satrio (2009) bahwa nanas mengandung serat dan air, serat dari 150 gram
nanas setara dengan separuh dari jeruk dan kandungan air sebanyak 85,30 gram yang
membuat buah nanas berguna untuk membantu proses pencernaan, membersihkan tubuh
dan gigi serta menurunkan kolesterol dalam darah, serta buah nanas juga memiliki
kandungan enzim bromelin. (Bromelin merupakan salah satu enzim protease yang mampu
menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih
kecil yaitu asam amino) yang dapat membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi
pembengkakan atau peradangan dalam tubuh. Kandungan nitrogen dan asam amino dalam
buah nanas yang tinggi dapat menurunkan pertumbuhan bakteri dalam mulut. Kandungan
buah nanas lainnya berupa sodium dan phosphor, unsur ini juga terdapat dalam larutan
sodium monofluorosphat, yang merupakan larutan kimia yang dipakai dalam mengontrol
19
plak. Plak merupakan suatu deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang
terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler apabila
Sebagai upaya pengontrolan plak, menurut (Houwink dkk, 1995 cit Ariyanti 2010),
pada dasarnya plak dapat dikontrol dengan alat-alat mekanis dan kimia. Begitu pula
dengan buah nanas yang memiliki serat-serat kasar dan mengandung banyak air yang
mampu mengendalikan plak dengan cara mekanik dan kimiawi secara alamiah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Gobler dan Bregnaut (1989) yang diambil dari (Laksminingrum,
2007 cit Ariyanti 2010), bahwa efek mekanis buah didapat dari gesekan antara serat
terhadap permukaan gigi yang diakibatkan oleh gerakan pengunyahan. Sedangkan efek
kimia didapat dari kandungan asam yang mampu menstimulasi aliran saliva sehingga turut
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konsep
B. Definisi Operasional
20
21
C. HIPOTESIS
plak
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menilai efektifitas mengunyah buah nanas terhadap skor plak antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu
kelompok yang diberi perlakuan mengunyah buah nanas dan kelompok kontrol tidak
1. Waktu
2. Tempat
Penelitian ini akan dilakukan di Asrama Jurusan Keperawatan Gigi Tahun 2018
Palembang
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Asrama Keperawatan Gigi
2. Sampel
Sampel diambil berdasarkan rumus L.R Gay yang menyatakan bahwa untuk riset
korelasi 30 subjek dan riset kausal komparatif 30 subyek per kelompok, sehingga pada
penelitian ini sesuai rekomendasi L.R Gay ukuran sampel 30 untuk kedua kolerasi dan
22
23
Penelitian ini menggunakan jenis sampel Non random sampling dengan teknik
tertentu yang dibuat peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah
diketahuinya (Notoatmodjo,2012).
b. Susunan gigi yang masih lengkap dan teratur sampai berjejal ringan.
D. Prosedur Kerja
a. Alat : alat oral diagnostic, gelas kumur, near bekken, sarung tangan, masker,
gelas ukur, alat tulis, formulir pemeriksaan dan lembar informed consent
2. Persiapan penelitian
penelitian.
3. Langkah-Langkah Penelitian
sebanyak 60 orang
giginya
d. Dihari penelitan, jam 20.00 kedua kelompok diminta untuk menyikat gigi
makan buah nanas dan kelompok kontrol tidak diberi buah nanas.
f. Setelah itu jam 20.30 kedua kelompok diukur skor plak awal dan setelah
g. Pagi harinya pada jam 07.00, kedua kelompok diperiksa skor plak akhir dengan
menggunakan disclosing.
4. Pemeriksaan subyek
pembersihan debris setelah diberi instrusi menyikat gigi. Cara pemeriksaan klinis
a. Digunakan bahan pewarna gigi yang berwarna merah (larutan disclosing) untuk
b. Pemeriksaan dilakukan pada mahkota gigi bagian fasial atau lingual dengan
membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi lima subdivisi gambar 3 yaitu :
bawah, bukal gigi molar pertama kanan atas, bukal gigi molar pertama kiri atas, l
ingual gigi molar pertama kiri bawah, lingual gigi molar pertama kanan bawah.
d. Cara penilaian plak adalah sebagai berikut : Nilai 0 = tidak ada plak Nilai 1 =
ada plak
e. Cara pengukuran untuk menentukan indeks plak PHP yaitu dengan rumus :
Sangat Baik :0
Buruk : 3,5 -5
E. Variabel Penelitian
Skor Plak
F. Analisis Data
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. Dalam analisa ini dapat dilakukan
G. Alur Penelitian
60 Subyek Penelitian
yang memenuhi
krteria inklusi
06.30
Keterangan :
A. Hasil Penelitian
penelitian ini adalah Mahasiswa yang tinggal di Asrama Keperawatan Gigi Palembang,
berusia > 17 tahun dan menandatangani informed consent (lembar persetujuan) dengan
jumlah sampel sebanyak 60 orang. Dimana sampel di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu 30
orang diberikan perlakuan mengkonsumsi buah nanas dan 30 orang diberikan perlakuan
Tabel 2 Distribusi rata – rata skor plak sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah
nanas dan skor plak sebelum dan sesudah yang tidak mengkonsumsi buah
nanas
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata skor plak sebelum mengkonsumsi
buah nanas 100 gram adalah 0.133 dan rata-rata skor plak sesudah mengkonsumsi buah
nanas 100 gram adalah 0.023. ternyata ada penurunan rata-rata skor plak sesudah
mengkonsumsi buah nanas 100 gram sebesar 0.11. dan rata-rata skor plak sebelum tidak
mengkonsumsi buah nanas 100 gram adalah 0.26 dan rata-rata skor plak sesudah tidak
27
28
mengkonsumsi buah nanas 100 gram adalah 0.283. ternyata ada penaikan rata-rata skor
Tabel 3 Rata-rata penurunan skor plak sebelum dan sesudah mengkonsumsi buah
nanas dan tidak mengkonsumsi buah nanas menggunakan T-test
Dari Tabel 3 diatas hasil penelitian pada mahasiswa Asrama Keperawatan Gigi
Palembang didapatkan P.Value sebesar 0.01 dengan perbedaan rata-rata penurunan skor
plak antara mengkonsumsi buah nanas dan tidak mengkonsumsi buah nanas 0,129.
Hasil analisa uji T menunjukan bahwa terdapat perbedaan skor plak yang
signifikan antara kelompok yang mengkonsumsi buah nanas dan kelompok yang tidak
mengkonsumsi buah nanas secara statistik kepercayaan 95% dimana P. value (0,000) < α
(0,05). Sehingga di dapat nilai t hitung mengkonsumsi buah nanas 3,568 dan t tabel 2,045,
nilai t hitung tidak mengkonsumsi buah nanas -1,564 dan nilai t tabel 2,045. Dari Uji – T
B. Pembahasan
Rata-rata skor plak sebelum mengkonsumsi buah nanas sebesar 0,133 dan rata-rata
skor plak sesudah mengkonsumsi buah nanas sebesar 0,023, hal ini menunjukan bahwa ada
penurunan skor plak yang mengkonsumsi buah nanas yaitu sebesar 0,11. Skor plak
29
sebelum yang tidak mengkonsumsi buah nanas sebesar 0,26 dan skor plak sesudah yang
tidak mengkonsumsi buah nanas 0,283, sehingga terjadi penurunan skor plak yang tidak
Analisis data menyebabkan hasil yang signifikan pada sampel kelompok perlakuan
yang mengkonsumsi buah nanas dan juga pada kelompok kontrol yang tidak
namun mengkonsumsi buah nanas lebih bersih dalam menurunkan skor plak dibandingkan
dengan tidak mengkonsumsi buah nanas yang dapat dilihat dari perbedaan, dimana
penurunan nilai rerata pada kelompok perlakuan lebih besar dari kelompok kontrol.
Penurunan skor plak dapat terjadi karena mengonsumsi makanan berserat dan padat yang
merangsang sekresi saliva yang mengandung agen anti bakteria. Saliva juga dapat
menghilangkan atau membilas sisa makanan pada permukaan gigi. Menurut Ilyas 2005,
dapat berperan sebagai pengendali plak secara alamiah. Konsumsi buah buahan segar
seperti buah nanas yang kaya akan serat dan air dapat melancarkan pembersihan
sendiri pada gigi (self cleansing), sehingga luas permukaan plak dapat dikurangi dan
karies gigi dapat dicegah. Hal ini sesuai dengan penelitian Satrio (2009) yang
menyatakan bahwa nanas mengandung serat dan air, serat dari 150 gram nanas memiliki
kandungan air sebanyak 85,30 gram yang membuat buah nanas berguna untuk membantu
proses pencernaan, membersihkan tubuh dan gigi serta menurunkan kolesterol dalam
darah, serta buah nanas juga memiliki kandungan enzim bromelin. Buah nanas mempunyai
kandungan sangat kompleks, kaya akan mineral baik makro maupun mikro, zat organik,
air, dan vitamin. Kandungan klor, iodium, fenol dan enzim bromelin pada nanas
sebagai bahan antiseptik mulut (Ilyas, 2005) Bromelin merupakan salah satu enzim
protease yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi
molekul yang lebih kecil yaitu asam amino, sehingga bromelin dimanfaatkan sebagai zat
antiplak. Kandungan nitrogen dan asam amino dalam buah nanas yang tinggi dapat
menurunkan pertumbuhan bakteri dalam mulut, kandungan buah nanas lainnya berupa
sodium dan phosphor, unsur ini juga terdapat dalam larutan sodium monofluorosphat, yang
merupakan larutan kimia yang dipakai dalam mengontrol plak. Plak merupakan suatu
deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi yang terdiri dari mikroorganisme
yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler apabila seseorang melalaikan
Sebagai upaya pengontrolan plak, menurut (Houwink dkk, 1995 cit Ariyanti 2010),
pada dasarnya plak dapat dikontrol dengan alat-alat mekanis dan kimia. Begitu pula
dengan buah nanas yang memiliki serat-serat kasar dan mengandung banyak air yang
mampu mengendalikan plak dengan cara mekanik dan kimiawi secara alamiah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Gobler dan Bregnaut (1989) yang diambil dari (Laksminingrum,
2007 cit Ariyanti 2010), bahwa efek mekanis buah didapat dari gesekan antara serat
terhadap permukaan gigi yang diakibatkan oleh gerakan pengunyahan. Sedangkan efek
kimia didapat dari kandungan asam yang mampu menstimulasi aliran saliva sehingga turut
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
0,11.
0,023.
B. Saran
dikonsumsi setiap hari yang berguna untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut.
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dan semoga dapat dilanjutkan untuk
31
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, Santi Purnama, 2010. Perbedaan Konsumsi Buah Nanas dan Jambu Biji Terhadap
Penurunan Akumulasi Plak Gigi Pada Siswa Kelas VI SDN Sapan 03 Kecamatan
Bojongsoang Kabupaten Bandung. Karya Tulis Ilmiah Bandung: Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Gigi.
Cahyono, Bambang. 2012. Budidaya Nanas Secara Kmersial. Pustaka Mina. Jakarta
Embisa, Yurnila A. 2016. Pengaruh konsumsi nanas (Ananas comosus L. Merr) terhadap
penurunan indeks plak pada anak usia 10-12 tahun di SD Inpres 4/82 Pandu. Jurnal
e-Gigi Volume 4 Nomor 2 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/
download/1376/13349) diakses pada tanggal 09 Januari 2018
Forrest, J.O. 1999. Pencegahan penyakit mulut (edisi 2). Terjemahan oleh : Lilian Wiyono.
Hipokrattes.
Lestari, Puji. 2017. Manfaat Dan Khasiat Nanas Muda Untuk Kesehatan.
http://www.agenqncjellygamat.com/manfaat-dan-khasiat-buah-nanas-muda-untuk-
kesehatan/ diakses pada tanggal 15 Januari 2018 (Gambar 1)
Marsela, Sendi. 2012. Pengaruh Mengonsumsi Buah Nanas (Ananas comosus l .merr) dan
Buah Pir (Pyrus bretschneideri) terhadap Jumlah Koloni Streptococcus sp. dalam
Saliva Anak Usia 10 – 12 Tahun. Stomatocnatic. Volume 4 Nomor 2
(file:///C:/Users/User/Downloads/2743-1-5523-1-10-20160610.pdf) diakses pada
tanggal 10 Januari 2018
Mitchell, Laura.2016. Kedokteran Gigi Klinik Semua Bidang Kedokteran Gigi. Jakarta:
EGC
Putri, Megananda Hirabya, dkk. 2002. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. EGC. Jakarta.
Rakhmanda AP.2008. Perbandingan efek antibakteria jus nanas pada berbagai konsentrasi
terhadap streptococcus mutans (karya tulis ilmiah), Semarang: Universitas
Diponegoro. diakses pada tanggal 15 Januari 2018
32
33
Samadi, Ir Budi, 2014. Panen Untung dari Budi Daya Nanas Sistem Organik. Yogyakarta:
Lily Publisher.
Sari, Dian. 2010. Hubungan Kehamilan Dengan Kesehatan Gigi dan Mulut.
https://drgdiansari.wordpress.com/2010/12/08/hubungan-kehamilan-dengan-
kesehatan-gigi-dan-mulut/ diakses pada tanggal 09 Januari 2018 (Gambar 2)
Satrio, 2009. Budidaya Buah Nanas.Jurnal Gizi dan Pangan. (http://www.gizi.net) diakses
pada tanggal 10 Januari 2018
Utami, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Pt Agromedia Pustaka. Jakarta
N
Lampiran 1
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri117 Palembang : Tahun Lulus 2009
2. SMP Negeri 38 Palembang : Tahun Lulus 2012
3. SMA YPI Tunas Bangsa Palembang : Tahun Lulus 2015
4. D III Jurusan Keperawatan Gigi : Tahun Lulus 2018
Poltekkes Kemenkes Palembang
Lampiran 6
Lampiran 7
Frequencies
Statistics
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Skor_plak_sebelum_mengkonsumsi_buah_nanas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Skor_plak_sesudah_mengkonsumsi_buah_nanas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Skor_plak_sesudah_yang_tidak_mengkonsumsi_buah_nanas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pair 1 Skor_plak_sebelum_mengk
,1333 30 ,20899 ,03816
onsumsi_buah_nanas
Skor_plak_sesudah_mengk
,0233 30 ,09353 ,01708
onsumsi_buah_nanas
Pair 2 Skor_plak_sebelum_yang_ti
dak_mengkonsumsi_buah_n ,2600 30 ,22376 ,04085
anas
Skor_plak_sesudah_yang_ti
dak_mengkonsumsi_buah_n ,2833 30 ,23501 ,04291
anas
N Correlation Sig.
Pair 1 Skor_plak_sebelum_mengk
onsumsi_buah_nanas &
30 ,612 ,000
Skor_plak_sesudah_mengk
onsumsi_buah_nanas
Pair 2 Skor_plak_sebelum_yang_ti
dak_mengkonsumsi_buah_n
anas &
30 ,938 ,000
Skor_plak_sesudah_yang_ti
dak_mengkonsumsi_buah_n
anas
Paired Samples Test
Paired Differences
Pair Skor_plak_sebelum_me
1 ngkonsumsi_buah_nana
s
,11000 ,16887 ,03083 ,04694 ,17306 3,56 29 ,001
Skor_plak_sesudah_me
ngkonsumsi_buah_nana
s
Pair Skor_plak_sebelum_yan
2 g_tidak_mengkonsumsi
_buah_nanas -
-,0233 ,08172 ,01492 -,0538 ,00718 -1,56 29 ,129
Skor_plak_sesudah_yan
g_tidak_mengkonsumsi
_buah_nanas
Lampiran 8
Kriteria =
Kriteria =
Kriteria penilaian tingkat kebersihan mulut berdasarkan indeks plak PHP (Personal
Hygiene Performance), Yaitu :
Sangat Baik :0
Baik : 0,1 – 1,7
Sedang : 1,8 – 3,4
Buruk : 3,5 -5
KARTU STATUS PASIEN
Kriteria =
Kriteria =
Kriteria penilaian tingkat kebersihan mulut berdasarkan indeks plak PHP (Personal
Hygiene Performance), Yaitu :
Sangat Baik :0
Baik : 0,1 – 1,7
Sedang : 1,8 – 3,4
Buruk : 3,5 -5
Data Tabulasi Pemeriksaan Pada Pasien Tidak Mengkonsumsi
Buah Nanas
Skor Skor
No Nama Umur Plak Kriteria Plak Kriteria
Awal Akhir
1 Alvi Syah R.T 18 0,6 Baik 0,1 Baik
2 Nur Ayu Sabrina W 19 0,3 Baik 0 Sangat Baik
3 Siti Nurhalimah 19 0,6 Baik 0 Sangat Baik
4 Tri Ayu Murni 18 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
5 Hera Arfianti 19 0,7 Baik 0,5 Baik
6 Dian Selasi 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
7 Laila Yusryyah 18 0,3 Baik 0 Sangat Baik
8 Zenti Nopiransi 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
9 Dian Resmawati 18 0,1 Baik 0 Sangat Baik
10 Puja Islamia 19 0,4 Baik 0 Sangat Baik
11 Catterin Malindo 19 0,3 Baik 0,1 Baik
12 Bella Martine P 18 0,3 Baik 0 Sangat Baik
13 Laura Lorenza 18 0,1 Baik 0 Sangat Baik
14 Jolanda Dwi Astari 18 0,2 Baik 0 Sangat Baik
15 Fatrianisa S 18 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
16 Intan Purnamasari 20 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
17 Fallusufa Ilma 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
18 Antri Elisa 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
19 Arni Velia Sandi 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
20 Mela Andriyani 19 0,1 Baik 0 Sangat Baik
21 Zainal Fanani 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
22 Laksamana Dipa 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
23 Sheva Edmaya 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
24 Luthfiyah Ananda A 17 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
25 Zulfiah Nur Safitri 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
26 Dwi Apriyulianti 20 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
27 Nurkhalifah W 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
28 Kelvin F 20 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
29 Viken Ayu R 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
30 Yesi Aulia Sari 20 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
Jumlah 4 0,7
Rata-rata 0,133333333 0,023333333
Skor Plak Pada Pasien Yang Tidak Mengkonsusmsi Buah Nanas
Skor Skor
No Nama Umur Plak Kriteria Plak Kriteria
Awal Akhir
1 Tesya Ariski 20 0 Sangat Baik 0,1 Baik
2 Sinta Bela Sari 19 0,5 Baik 0,6 Baik
3 Melmia Azizah 18 0 Sangat Baik 0,1 Baik
4 Tisya Syakirah 19 0,5 Baik 0,6 Baik
5 Novica Pratiqi 18 0,7 Baik 0,8 Baik
6 Umi Nur Safitri 18 0 Sangat Baik 0,1 Baik
7 Rike Veronica 18 0,1 Baik 0,2 Baik
8 Sherly Salfira 18 0,3 Baik 0,3 Baik
Melisa Putri 0,3
9 18 Baik 0,3 Baik
Dinanti
10 Selvi Minarti 18 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
11 Triska Amelia 19 0,3 Baik 0,3 Baik
12 Sis Mulyani 18 0,5 Baik 0,6 Baik
13 Shafira Dwita 18 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
14 Dewi Indah S 18 0,6 Baik 0,6 Baik
15 Juwita Sari 20 0,3 Baik 0,3 Baik
16 Anes Tri Apriyanti 19 0,1 Baik 0,3 Baik
17 Nadia Nur Fadila 18 0,3 Baik 0,3 Baik
18 Citra Sriwisayanti 18 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
19 Resty Ruyadany 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
20 Sari Nafitri 18 0,5 Baik 0,5 Baik
21 Febriani Valen 19 0 Sangat Baik 0 Sangat Baik
22 Desty Rahmadina 19 0,1 Baik 0,1 Baik
23 Sri Wahyuni 19 0,1 Baik 0,1 Baik
24 Julianti Eka Sari 18 0,5 Baik 0,5 Baik
25 Dies Ijti Maulidina 18 0,5 Baik 0,5 Baik
26 Sindi Anggara 19 0,6 Baik 0,6 Baik
27 Fenny Isranovianty 18 0,3 Baik 0,3 Baik
28 Tomy Megananda 19 0,3 Baik 0,3 Baik
29 Rahmad Dandi 19 0,1 Baik 0,1 Baik
30 Nurjannah 20 0,3 Baik 0 Sangat Baik
Jumlah 7,8 8,5
Rata-rata 0,26 0,283333333
LAMPIRAN 9