Anda di halaman 1dari 73

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM


MENCEGAH RAMPAN KARIES PADA ANAK USIA DINI
DI TK NEGERI 01 SAWANGAN
DEPOK JAWA BARAT
TAHUN 2022

Oleh:

NABILA KHOIRU PUTRI

NIM: P17125019025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
TAHUN 2022
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM


MENCEGAH RAMPAN KARIES PADA ANAK USIA DINI
DI TK NEGERI 01 SAWANGAN
DEPOK JAWA BARAT
TAHUN 2022

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai


Salah satu tugas akhir semester VI T.A 2021/2022

Oleh:
NABILA KHOIRU PUTRI
NIM: P17125019025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN KTI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM MENCEGAH


RAMPAN KARIES PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI 01
SAWANGAN DEPOK JAWA BARAT

TAHUN 2022

Menyetujui,

Pembimbing

Adelina Barus, S.SiT, MA.Kes


NIP.195909031977112001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Ngatemi, S.Si.T., MKM


NIP. 196604051987032002
PERNYATAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu


Dalam Mencegah Rampan Karies Pada Anak Usia Dini Di TK Negeri 01
Sawangan Depok, Jawa Barat Tahun 2022” telah disetujui dan diperiksa untuk
dapat dipresentasikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik
Kesehatan Jakarta I Jurusan Kesehatan Gigi.

Jakarta, Juni 2022

Pembimbing

Adelina Barus, S.SiT, MA.Kes


NIP.195909031977112001
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu

Dalam Mencegah Rampan Karies Pada Anak Usia Dini Di TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat” telah diuji dan disetujui Tim Penguji Karya Tulis

Ilmiah Program Studi DIII Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I.

Jakarta, Juni 2022

Ketua

Indrayati Fadjeri, S.Si.T, M.kes


NIP.196905271989112001

Anggota

drg. Siti Nurbayani Tauchid, MKM


NIP. 1966010119930320
HALAMAN PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH

DEKLARASI ORISINALITAS

Yang Bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nabila Khoiru Putri
NIM : P17125019025
Email : nabila.khoiru25@gmail.com
Alamat Lengkap : Perumahan Nuri Bintaro Jaya, Blok D3 No 5,
Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Dengan ini Menyatakan bahwa :
a. Karya tulis saya, karya tulis ilmiah ini asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik A.Md.Kes (Ahli Madya Kesehatan), baik di
Poltekkes Kemenkes Jakarta I maupun di perguruan tinggi lain.
b. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan orang lain, kecuali tim pembimbing dan narasumber.
c. Dalam karya tulisan ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasi orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan diebutkan nama pengarang dan judul buku
asli serta dicantumkan dalam daftar pustaka.
d. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya
diperoleh, dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Poltekkes
Kemenkes Jakarta I.

Jakarta, Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Nabila Khoiru Putri


NIM. P17125019025
ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM MENCEGAH


RAMPAN KARIES PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI 01
SAWANGAN DEPOK, JAWA BARAT
viii, 73 Halaman, 2 Gambar, 4 Tabel, 8 Lampiran

NABILA KHOIRU PUTRI

Latar Belakang: Karies gigi (Rampan Karies) yang terdeteksi pada usia dini atau
masa bayi akan mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan gigi permanen, dan
estetika gigi. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya rampan karies adalah
ketidakpahaman orang tua tentang pencegahan rampan karies itu sendiri, terlebih
khususnya ibu. Tujuan: untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu
dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini di TK Negeri 01 Sawangan
Depok, Jawa Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dalam bentuk
GoogleForm Hasil: dari 50 ibu yang memiliki pengetahuan dalam mencegah
rampan karies pada anak usia dini sebanyak 24 ibu (48%) dengan kategori Cukup,
23 ibu (46%) dengan kategori Baik, dan 3 ibu (6%) dengan kategori kurang.
Berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan kategori pengetahuan terbanyak pada
kategori Cukup sebanyak 13 orang (26%) pada responden dengan pendidikan SMA.
Berdasarkan kelompok umur, ibu yang berumur 30-39 tahun memiliki kategori
pengetahuan baik paling banyak dibanding kelompok umur lain, yaitu 19 orang
(38%). Kesimpulan: Pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies dalam
kategori cukup. Jumlah ibu yang memiliki pengetahuan kategori baik terdapat pada
kelompok umur 30-39 tahun dan jumlah ibu dengan pendidikan SMA memiliki
pengetahuan dengan kategori baik lebih banyak daripada ibu dengan tingkat
pendidikan lainnya

Kata Kunci: Pengetahuan, rampan karies


ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF MOTHER'S KNOWLEDGE LEVEL IN


PREVENTING CARRIES IN EARLY CHILDREN IN TK NEGERI 01
SAWANGAN DEPOK, WEST JAVA
viii, 73 Pages, 2 Pictures, 4 Tables, 8 Attachments

NABILA KHOIRU PUTRI

Background: Dental caries (Rampant Caries) that detected at an early age or in


infancy will affect the development, growth of permanent teeth, and dental
aesthetics. One of the factors that influence the occurrence of caries is the lack of
understanding of parents about caries prevention itself, especially mothers.
Objective: The purpose of this study was to determine the level of knowledge of
mothers in preventing rampant caries in early childhood at TK Negeri 01 Sawangan,
Depok, West Java. Method: This study uses a descriptive method with a total
sampling technique. Data was collected using a questionnaire in the form of
GoogleForm. Result: from 50 mothers who had knowledge in preventing rampant
caries in early childhood, 24 mothers (48%) in the sufficient category, 23 mothers
(46%) in the Good category, and 3 mothers (6%) in the less category. Based on the
level of education, the highest knowledge category was in the sufficient category
as many as 13 people (26%) of respondents with high school education. Based on
age group, mothers aged 30-39 years have the category of Good knowledge the
most compared to other age groups is 19 people (38%). Conclusion: Mother's
knowledge in preventing rampant caries is in the sufficient category. The number
of mothers who have knowledge in the good category is in the age group of 30-39
years and the number of mothers with high school education has more knowledge
in the good category than mothers with other levels of education.

Keyword: Knowledge, rampant caries


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Mencegah Rampan Karies Pada
Anak Usia Dini Di TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat”.
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
akhir semester VI Tahun Akademik 2021/2022 di Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Jakarta I.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang memberikan bantuan selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini hingga
selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih kepada :
1. Ngatemi S.Si.T, MKM., selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Jakarta I.
2. drg. Eka Anggreni, M.Kes., selaku Wali Tingkat semseter VI Jurusan
Kesehatan Gigi Tahun Akademik 2021/2022
3. Adelina Barus, S.Si.T, MA.Kes., selaku pembimbing KTI Jurusan Kesehatan
Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 1.
4. Indrayati Fadjeri, S.Si.T, M.kes. dan drg. Siti Nurbayani Tauchid, MKM.,
selaku penguji Karya Tulis Ilmiah Jurusan Kesehatan gigi Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta I.
5. Rini Widiyastuti, S.Si.T, M.kes., selaku Pembimbing Akademik Jurusan
Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I.
6. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan doa baik secara materil
maupun moril.
7. Teman-teman semester VI Tahun Akademik 2021/2022 Jurusan Kesehatan
Gigi Politeknik Kesehatan kemenkes Jakarta 1
Semoga Allah senantiasa melimpahkan karunia dan rahmatnya kepada semua
pihak yang membantu saya dalam penyelesaian penelitian ini. Penulis menyadari
bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak memiliki

i
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga penelitian bermanfaat bagi peneliti khususnya bagi para
pembaca.
Jakarta, Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN KTI
PERNYATAN PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
HALAMAN PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
ABSTRACT

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1. Tujuan Umum ............................................................................................. 4
2. Tujuan Khusus ............................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 5
1. Manfaat Teoritis .......................................................................................... 5
2. Manfaat Praktis ........................................................................................... 5
E. Ruang Lingkup ............................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7


A. Pengetahuan ................................................................................................... 7
1. Pengertian .................................................................................................... 7

iii
2. Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ................................................... 7
3. Tingkat Pengetahuan ................................................................................. 10
4. Cara Mengukur Pengetahuan .................................................................... 11
5. Kriteria Pengetahuan ................................................................................. 12
B. Rampan Karies ............................................................................................. 12
1. Pengertian .................................................................................................. 12
2. Penyebab ................................................................................................... 13
3. Macam-macam .......................................................................................... 14
4. Akibat ........................................................................................................ 15
5. Pencegahan ................................................................................................ 15
6. Perawatan .................................................................................................. 17
C. Konsep Peran Ibu ......................................................................................... 18
D. Anak usia dini .............................................................................................. 20
E. Penelitian Relevan ........................................................................................ 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................24


A. Kerangka konsep .......................................................................................... 24
B. Desain penelitian .......................................................................................... 24
C. Populasi dan sampel ..................................................................................... 25
D. Waktu dan tempat penelitian ........................................................................ 25
E. Definisi operasional ...................................................................................... 26
F. Metode pengumpulan data ............................................................................ 28
1. Petugas Pengumpulan Data ....................................................................... 28
2. Instrument Pengumpulan Data .................................................................. 28
3. Mekanisme Pengumpulan Data................................................................. 28
G. Pengolahan data............................................................................................ 29
H. Analisis data ................................................................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................31


A. Pelaksanaan Pengambilan Data .................................................................... 31
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 32
C. Pembahasan .................................................................................................. 36

iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................39
A. Kesimpulan .................................................................................................. 39
B. Saran ............................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 27


Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan
karies .................................................................................................. 33
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan
karies berdasarkan tingkat pendidikan ............................................... 34
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu dalam mencegah rampan
karies pada anak usia dini berdasarkan usia ....................................... 35

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rampan Karies ................................................................................. 13


Gambar 2.2 Penyebab Rampan Karies ................................................................ 14

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Inform Consent

Lampiran 2. Instrumen Penelitian

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4. Surat Pernyataan Penelitian

Lampiran 5 Rekapitulasi Data

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 7. Bimbingan KTI

Lampiran 8. SPSS

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental, emosional, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang menjalani kehidupan yang produktif

secara sosial dan ekonomi (Undang- Undang RI Nomor 36 Tahun, 2009).

Sedangkan menurut Notoatmodjo pada tahun 2014, kesehatan adalah

keadaan sehat baik secara paripurna maupun sosial yang memungkinkan

setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh

yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya sebab kesehatan

gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh (Mulyana et al.,

2018). Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang utama di

Indonesia adalah karies gigi.

Karies gigi masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia

hingga saat ini. Organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 2003

melaporkan bahwa 60-90% anak-anak dan dewasa menderita karies gigi.

Di Amerika Serikat, karies gigi adalah penyakit yang paling banyak

dialami anak-anak, dimana sebanyak 51,6 % anak usia 5-9 tahun telah

mempunyai tambalan atau lesi karies lebih dari satu. Sedangkan di Asia

Tenggara prevalensi karies sangat tinggi, mencapai 45% - 98% (Astari et

al., 2018). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

1
2

pada tahun 2018, dengan prevelensi 45,3% penduduk Indonesia

mengalami masalah gigi rusak/berlubang/ sakit dengan kelompok umur 3-

4 memperoleh 36,4% dan umur 5-9 tahun didapatkan 54%. Sedangkan

prevelensi di provinsi Jawa Barat memperoleh 45,7%.

Menurut Heriandi pada tahun 2002 yang dijelaskan dalam (Astari et

al., 2018), Karies adalah suatu proses patologis pada jaringan keras gigi

yang terjadi sebagai akibat metabolisme karbohidrat oleh mikroorganisme

di dalam rongga mulut. Proses ini menyebabkan demineralisasi dan

destruksi struktur gigi. Pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, jenis karies

yang paling umum adalah karies rampan, yang dapat menyebabkan

berbagai masalah kesehatan umum pada anak-anak yang sedang dalam

masa pertumbuhan.

Karies gigi (Rampan Karies) yang terdeteksi pada usia dini atau

masa bayi akan mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan gigi

permanen, dan mempengaruhi estetika gigi. Salah satu penyebab yang

mempengaruhi rampan karies yaitu penggunaan susu botol. Banyak Ibu

yang mengeluh gigi anaknya berwarna coklat, mahkotanya rusak,

terkadang hanya tersisa mahkota kecil, dan tidak mengetahui apa

penyebab gigi rusak hingga menyebabkan rampan karies. Memelihara

kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memperoleh kesehatan

tubuh, khususnya pada anak-anak, karena pada masa anak-anak sangat

penting karena kondisi gigi susu (gigi decidui) saat ini sangat penting

sering terjadi pada anak-anak adalah karies gigi (Khotimah et al., 2013).
3

Ciri-ciri khas karies rampan yaitu terjadinya sangat cepat bila

dibandingkan karies gigi umumnya, menyebar kebeberapa gigi sekaligus

pada gigi bawah yang biasanya tahan terhadap karies, kavitas karies

berwarna putih sampai kekuningan, jaringan karies lunak yang seringkali

menimbulkan rasa nyeri atau dapat terjadi pembengkakan. Tanda-tanda

umum pada anak yang terkena rampan karies adalah sulit makan karena

nyeri saat mengunyah, sering mengemut makanannya untuk menghindari

terjadinya nyeri bila mengunyah, dan nyeri yang menyerang semua gigi

hingga menjadi sering menangis. (Mariati, 2015)

Karies Rampan adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan suatu kondisi dimana hampir atau semua gigi susu yang

mengalami kerusakan secara luas dan berkembang dengan cepat. Pada

umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang hari mulai dari anak

bermain hingga tertidur. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Winda et

al., 2015) menunjukkan bahwa tipe karies rampan yang paling banyak

ditemui pada anak usia 3-5 yaitu pada tipe III 19 siswa (38,78%),

kemudian terbanyak kedua ialah tipe I 14 siswa (28,57%), terbanyak

ketiga yaitu tipe II 13 siswa (26,53%), dan yang paling sedikit yaitu tipe

IV 3 siswa (6,12%).

Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya rampan karies

adalah ketidakpahaman orang tua tentang pencegahan rampan karies itu

sendiri, terlebih khususnya ibu. Pengetahuan orang tua dalam pencegahan

rampan karies dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan gigi dan


4

mulut anak. Keterlibatan orang tua sangat penting dalam membimbing

anak, menanamkan pemahaman, mengingat, dan memberikan fasilitas

untuk membantu anak menjaga kebersihan mulut (Norlita et al., 2020).

Berdasarkan penelitian (Jumriani,2019) dijelaskan gambaran pengetahuan

orang tua tentang rampan karies berada dalam kategori baik 6 orang (37,5)

sedangkan kurang baik sebanyak 10 orang (62,5%).

Studi Pendahuluan yang didiskusikan dengan kepala sekolah,

beberapa ibu di TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat menunjukan

kurang mengetahui tentang rampan karies. Berdasarkan uraian diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran tingkat

pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini di TK

Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran tingkat

pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini di TK

Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini di

TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat.


5

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah

rampan karies pada anak usia dini di TK Negeri 01 Sawangan

Depok, Jawa Barat.

b) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah

rampan karies pada anak usia dini di TK Negeri 01 Sawangan

Depok, Jawa Barat berdasarkan tingkat pendidikan.

c) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah

rampan karies pada anak usia dini TK Negeri 01 Sawangan Depok,

Jawa Barat berdasarkan usia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat dan dapat menambah

pengetahuan atau referensi bagi pembacanya khususnya terkait

gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada

anak usia dini di TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang teori yang berkaitan tingkat

pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini

di TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat.


6

b) Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang

gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies

pada anak usia dini di TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat.

c) Bagi Jurusan Kesehatan Gigi

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang

kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini bersifat deskriptif dilakukan untuk mengetahui

gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada

anak usia dini di TK Negeri 1 Sawangan Depok, Jawa Barat. Penelitian

dilakukan pada tanggal 11 – 13 April tahun 2022. Pengambilan data

menggunakan data primer dengan memberikan kuesioner Googleform

pengetahuan kepada ibu murid TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa

Barat sebanyak 50 sampel.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu

seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra yang dimilikinya.

Pada waktu penginderaan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra

pendengaran dan indra penglihatan (Notoatmodjo, 2014).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

bagi terbentuknya tindakan seseorang (Nursalam, 2014). Pengetahuan

Ibu sangat penting sebagai dasar pembentukan perilaku yang

mendukung atau tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.

Pengetahuan ini dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana,

yaitu melalui proses pendidikan. Peran Ibu harus mengetahui informasi

dari tenaga medis terhadap pendidikan kesehatan gigi yang baik dan

benar, terutama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak

(Mabruroh & Santoso, 2013).

2. Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Berdasarkan Budiman pada tahun 2013, ada beberapa factor yang

mempengaruhi pengetahuan, yaitu:

7
8

a. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan keterampilan baik di dalam maupun di luar

sekolah (baik formal maupun informal). Pendidikan

mempengaruhi proses belajar. Semakin tinggi pendidikan

seseorang, maka semakin mudah seseorang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi orang akan

cenderung untuk menerima informasi, baik dari orang lain maupun

dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk, semakin

banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Berdasarkan (Oktarina et al., 2016), Tingkat pendidikan di

kategorikan menjadi tiga kelompok yaitu tingkat pendidikan

rendah (tidak sekolah, TK, SD, dan SMP), tingkat pendidikan

menengah (SMA, SMK/sederajat), dan tingkat pendidikan tinggi

(D3/S1/S2).

b. Media massa/ sumber informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun informal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek

untuk membuat perbedaan dan menambah pengetahuan. Kemajuan

teknologi menyediakan berbagai media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang informasi baru.

Sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan


9

penyuluhan sangat berpengaruh terhadap pembentukan opini dan

keyakinan masyarakat.

c. Sosial budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh seseorang tanpa

mempertimbangkan apakah yang dilakukan itu baik atau buruk.

Status sosial ekonomi mempengaruhi pengetahuan seseorang

karena status ekonomi seseorang juga menentukan tersedianya

fasilitas yang dibutuhkan untuk suatu kegiatan tertentu.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kepada

orang – orang di lingkungannya. Hal tersebut terjadi karena adanya

interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan.

e. Pengalaman

Pengalaman sebagai suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi pengetahuan yang

diperoleh dari pemecahan masalah yang dihadapi masa lalu.

f. Usia

Usia mempengaruhi persepsi dan cara berpikir seseorang.

Seiring bertambahnya usia akan semakin berkembang pula


10

pemikiran dan persepsi seseorang sehingga pengetahuan yang

diperoleh akan semakin membaik.

3. Tingkat Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2014), Pengetahuan yang tercakup dalam

dominan kognitif memiliki enam tingkatan :

a. Tahu (know)

Merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah,

misalnya mengingat atau mengingat kembali suatu objek atau

stimulus tertentu. Contohnya, mengingat fungsi gigi selain untuk

mengunyah adalah untuk berbicara dan estetika.

b. Memahami (comprehension)

Memahami adalah kemampuan untuk menjelaskan dengan

benar objek yang diketahui. Contohnya, mampu menjelaskan

tanda-tanda rampan karies.

c. Aplikasi (application)

Yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Contohnya,

memakan makanan yang berserat dan berair, setelah diberi

penjelasan dengan contoh.

d. Analisi (analysis)

Yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi suatu

materi atau objek dalam komponen – komponen tetapi masih di


11

dalam suatu struktur organisasi tersebut. Contohnya, mampu

menjabarkan struktur gigi dengan masing – masing fungsinya.

e. Sintesis (synthesis)

Yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian – bagian

dalam suatu bentuk tertentu yang baru. Contohnya, individu

mampu menggabungkan diet makanan yang sehat untuk gigi,

menggosok gigi dengan tepat waktu, serta mengambil tindakan

yang tepat bila ada kelainan gigi, untuk mencegah terjadinya

penyakit gigi.

f. Evaluasi (evaluation)

Yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu objek tertentu. Contohnya, mampu menilai kondisi kesehatan

gigi anaknya pada saat tertentu.

4. Cara Mengukur Pengetahuan

Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian nilai 1 untuk

jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah (Arikunto, 2013).

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban

dengan skor tertinggi kemudian dikalikan 100% dan hasil persentase

dengan rumus yang digunakan sebagai berikut (Arikunto, 2013).

𝑆𝑃
N= × 100%
𝑆𝑀

Keterangan:
12

N = Nilai pengetahuan

SP = Skor yang di dapat

SM = Skor maksimum

5. Kriteria Pengetahuan

Menurut (Arikunto, 2013) pengetahuan seseorang dapat diketahui

dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

a. Baik : Hasil presentase 76% - 100%.

b. Cukup : Hasil presentase 56% - 75%.

c. Kurang : Hasil presentase <56%.

Selanjutnya dilakukan penilai dimana setiap jawaban benar dari

masing-masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0.

B. Rampan Karies

1. Pengertian

Karies Rampan adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan suatu kondisi dimana hampir atau semua gigi susu

yang mengalami kerusakan secara luas dan berkembang dengan cepat.

(Astari et al., 2018).

Ciri-ciri khas karies rampan yaitu terjadinya sangat cepat bila

dibandingkan karies biasa, menyebar kebeberapa gigi sekaligus pada

gigi bawah yang biasanya tahan terhadap karies, kavitas karies

berwarna putih sampai kekuningan, jaringan karies lunak, seringkali


13

menimbulkan rasa nyeri atau dapat terjadi pembengkakan (Astari et al.,

2018). Tanda-tanda umum pada anak yang terkena rampan karies

adalah sulit makan karena nyeri saat mengunyah, sering mengemut

makanannya untuk menghindari terjadinya nyeri bila mengunyah, dan

nyeri yang menyerang semua gigi hingga menjadi sering menangis

(Mariati, 2015).

Gambar 2.1 Rampan Karies

Sumber : https://dentalcaredepok.com/general-dentistry/

2. Penyebab

Rampan karies terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme

dalam plak dan saliva akibat yang mengkonsumsi makanan olahan yang

mengandung sukrosa di antara dua waktu makan (makanan selingan),

serta menurunya sekresi saliva (Purwaningsih et al., 2016). Rampan

karies disebabkan oleh kebiasaan minum susu formula, karena produk

susu mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang berkontak dengan gigi

akan difermentasikan oleh bakteri Streptococcus mutans menjadi asam.

Keadaan ini menyebabkan terjadinya proses demineralisasi yang

melarutkan struktur enamel (Ghaitsa & Adhani, 2017).


14

Gambar 2.2 Penyebab Rampan Karies

Sumber : (Listrianah et al., 2019)

3. Macam-macam

Menurut Adhani et al pada tahun 2014 menyatakan bahwa rampan

karies dibagi menjadi empat tingkat perluasan, yaitu:

a. Tipe I Minimal

Karies terdapat pada dua permukaan gigi anterior rahang atas

dan tidak terdapat pada permukaan gigi posterior.

b. Tipe II Mild

Karies terdapat pada lebih dari dua permukaan gigi anterior

rahang atas dan tidak terdapat pada gigi posterior.

c. Tipe III Moderat

Dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas

menderita karies dan ditemukan satu atau lebih gigi posterior

menderita karies.
15

d. Tipe IV Severe

Dua atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas

menderita karies, ditemukan satu atau lebih gigi dengan pulpa

terbuka, dan karies telah terlihat pada gigi anterior rahang

bawah.

4. Akibat

Nafsu makan anak dapat berkurang akibat dari karies rampan yang

sering terjadi oleh anak disebabkan adanya rasa nyeri. Adanya kavitas

dapat menjadi tempat tumbuh berkembang biaknya bakteri. Berbagai

macam bakteri akan berkumpul sehingga merupakan fokus

menginfeksi di bagian tubuh lainya. Selain itu, akibat karies rampan

yaitu mulut berbau tidak enak karena adanya plak dan debris makanan

yang ditumbuhi bakteri (Mariati, 2015). Lalu rampan karies dapat

berdampak pada gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies

gigi membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan

terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang

maksimal (Sinaga, 2013).

5. Pencegahan

Pencegahan karies rampan harus dilakukan secepatnya ketika gigi

susu anak telah erupsi yang dapat dilakukan menurut Mariati pada

tahun 2015 sebagai berikut:


16

a. Setelah makan, bersihkan gusi anak dengan kain atau lap bersih.

jika giginya sudah erupsi, bersihkan atau sikat gigi anak. Bersihkan

dan pijat gusi pada area yang ompong dan mulai flossing semua

gigi anak yang telah erupsi, biasanya pada usia 2-2,5 tahun.

b. Jangan membiarkan anak tertidur sambil minum melalui botol

yang berisi susu formula atau jus buah atau larutan yang manis.

c. Jika anak membutuhkan dot untuk pemberian makan yang regular

pada malam hari atau hingga tertidur, berilah anak dot bersih yang

direkomendasikan oleh dokter gigi atau dokter anak. Jangan pernah

memasukkan dot dengan minuman yang manis.

d. Jika air yang diberikan kepada anak tidak mengandung fluoride,

tanyakan dokter gigi apa yang sebaiknya diberikan pada anak.

e. Mulai berkunjung ke dokter gigi sejak tahun pertama kelahiran

secara teratur. Jika anak mempunyai masalah dengan giginya,

segera periksakan ke dokter gigi.

Sedangkan menurut (Norlita et al., 2020) pencegahan karies

gigi dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pencegahan primer,

sekunder, dan tersier. Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah

terjadinya penyakit dan mempertahankan keseimbangan fisiologis,

seperti modifikasi diet, pemakaian flour, melakukan pit dan fissure

sealant. Pencegahan sekunder bertujuan untuk mendeteksi karies

secara dini dan intervensi untuk mencegah berlanjutnya penyakit

seperti dengan melakukan pengobatan dan perawatan gigi dan mulut.


17

Tersier ditunjukan untuk mencegah meluasnya penyakit yang akan

menyebabkan hilangnya fungsi pengunyahan dan gigi seperti

perawatan pulpa atau melakukan pencabutan gigi.

6. Perawatan

Tindakan rampan karies yang dilakukan pada kunjungan pertama

adalah jika terasa nyeri, menghilangkan rasa nyeri yang dapat dilakukan

penumpatan sementara dengan obat-obatan yang diberikan pada kavitas

(Mariati, 2015). Obat dapat diberikan secara lokal maupun oral.

Pemberian obat secara lokal dilakukan langsung dengan zinc oxide

eugenol, sedangkan pemberian secara oral yaitu obat-obatan sedativa

dan analgesik. Obat ini diberikan terutama pada nyeri yang telah lanjut,

dan bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab karies.

Bila rasa nyeri telah hilang, maka perawatan dapat dilanjutkan.

Dalam pengendalian karies, perawatan karies rampan harus

dilakukan secara sistematis dan komprehensif serta sesuai dengan

prinsip pencegahan dan perawatan secara menyeluruh. Langkah

perawatan selanjutnya adalah mengurangi aktivitas bakteri untuk

mencegah kerusakan gigi, dan mencegah penjalaran yang cepat ke arah

pulpa untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri serta adanya bau

mulut. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menyikat gigi

secara benar dan teratur (Mariati, 2015).


18

Melakukan perawatan perlu diperhatikan penanggulangan tingkah

laku anak yang memang memerlukan keahlian tersendiri. Pada

prinsipnya penanggulangan tingkah laku dapat dilakukan dengan

melakukan pendekatan yang bersahabat sehingga tidak terkesan bahwa

dokter gigi itu akan menyakiti. Dalam melakukan perawatan khusus

pada penderita karies rampan yang umumnya masih sangat muda, harus

menghindari kesan nyeri. Bila melakukan perawatan pilih pertama yang

tidak menyakitkan atau bahkan yang dapat menyenangkan hati anak.

Perawatan harus sesingkat mungkin agar anak tidak bosan. Perlu juga

mempersiapkan teknik atau metode untuk memotivasi anak selama

perawatan (Mariati, 2015).

C. Konsep Peran Ibu

Ibu adalah panutan bagi setiap anak dalam segala hal, termasuk

kesehatan gigi. Ibu sangat erat dalam hubungan mereka dengan anak-anak

mereka. Hal ini karena anak-anak memang masih membutuhkan bimbingan

yang ketat, memerlukan kebijaksanaan yang besar, dan memerlukan cara

baik. Sehingga peran orang tua khususnya ibu sangat diperlukan dalam

membimbing, memberikan pengertian, meningkatkan dan menyediakan

fasilitas kepada anak agar dapat memelihara kebersihan gigi dan mulut.

Selain itu ibu juga berperan penting didalam mencegah terjadinya rampan

karies pada anak (Agustina, 2018).

Peran orang tua, khususnya ibu harus mengetahui informasi dari

petugas kesehatan terhadap pendidikan kesehatan gigi yang baik dan benar,
19

diutamakan dalam hal pemeliharaan kesehatan gigi anak (Cahyaningrum,

2017). Peranan ibu dalam keluarga adalah sebagai istri dan ibu dari anak-

anaknya. Ibu merupakan salah satu komponen orang tua yang mempunyai

peran dan fungsi. Ibu adalah seorang wanita yang disebagian besar keluarga

mempunyai peran sebagai pemimpin kesehatan dan pemberi asuhan

(Mutiara & Eddy, 2015). Pola asuh orang tua khususnya ibu berperan

penting dalam merubah kebiasaan yang buruk bagi kesehatan anak. Sikap,

perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh

anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan

diresapi dan menjadi kebiasaan pula bagi anak-anaknya (Rompis et al.,

2016).

Pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut akan

menentukan status kesehatan gigi anak di masa yang akan datang. Awal

pertumbuhan gigi merupakan proses yang penting dalam tumbuh kembang

anak. Ibu harus mengetahui cara merawat gigi anaknya tersebut, dan ibu

harus mengajari anaknya cara merawat gigi dengan baik. Banyak faktor

yang menyebabkan sulitnya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada

anak. Salah satu faktor yang penting adalah peranan ibu. Sebagai pemegang

figure pertama yang dikenal anak sejak lahir, perilaku dan kebiasaan ibu

akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya, begitu juga dalam

pola makan anak. Ibu mempunyai peran penting dalam membentuk pola

makan anak terutama pada fase perkembangan anak usia di bawah 5 tahun

(Agustina, 2018)
20

D. Anak usia dini

Menurut Indrawan & Wijoyo pada tahun 2020 mengemukakan bahwa

yang dimaksud dengan anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara

3 sampai 6 tahun. Mereka bisa mengikuti program prasekolah dan

kindergarten. Di Indonesia, Anak usia 4 sampai 6 tahun biasanya mereka

mengikuti program TK (Taman Kanak-Kanak). Ciri-ciri anak prasekolah

yng meliputi aspek fisik, soial, emosi dan kognitif :

1. Ciri fisik yaitu penampilan atau gerak-gerik anak prasekolah dapat

dengan mudah dibedakan dari anak yang berbeda dalam tahapan

sebelumnya.

2. Ciri sosial yaitu anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan

orang disekitarnya. Anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua

sahabat yang cepat berganti. Anak prasekolah cepat menyesuaikan diri

secara sosial. Sahabat yang biasanya dipilih biasanya yang jenis

kelaminnya sama.

3. Ciri emosional anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya

dengan bebas terbuka, sikap marah, iri hati pada anak praseolah sering

terjadi.

4. Ciri kognitif yaitu anak prasekolah umumnya sudah terampil

berbahasa, anak prasekolah senang berbicara didalam kelompoknya.


21

Menurut (Depkes, 2009) menyebutkan bahwa usia dikategorikan

sebagai berikut:

1. Masa balita = 0 - 5 tahun.

2. Masa kanak-kanak = 5 - 11 tahun.

3. Masa remaja awal =12 - 1 6 tahun.

4. Masa remaja akhir =17 - 25 tahun.

5. Masa dewasa awal =26 - 35 tahun.

6. Masa dewasa akhir =36 - 45 tahun.

7. Masa lansia awal = 46 - 55 tahun.

8. Masa lansia akhir = 56 - 65 tahun.

9. Masa manula = 65 - sampai atas

E. Penelitian Relevan

1. Hasil penelitan yang dilakukan oleh Jumriani pada tahun 2019 dengan

judul “Gambaran Pengetahuan orang tua Terhadap Kejadian Rampan

Karies Pada Siswa Di TK Karya Kota Makassar” didapatkan,

pengetahuan orang tua tentang rampan karies berada dalam kategori

baik 6 orang (37,5%) dan kurang baik sebanyak 10 orang (62,5%)

sedangkan dari pemeriksaan menunjukan bahwa rampan karies tipe I

sebanyak 3 orang (18,8%), tipe II 5 anak (31,2%), tipe III 6 Anak

(37,5%), dan tipe IV 2 anak (12,5%). Persamaan penelitian ini adalah

pada variable pengetahuan. Sedangkan perbedaan terdapat pada tempat,

waktu, responden dan metode intervensi.


22

2. Berdasarkan penelitian “Gambaran Pengetahuan orang tua Tentang

Karies Gigi (Studi Siswa Kelas 1 Sd Negeri Kebonagung 1 Kecamatan

Sukodono Kabupaten Sidoarjo)” oleh Rosanti et al pada tahun 2020,

didapatkan hasil frekuensi pengetahuan orang tua tentang karies gigi

sebesar 55,4% yang dapat disimpulkan termasuk dalam kategori kurang.

3. Hasil penelitan yang dilakukan oleh Marliah et al., pada tahun 2020

dengan judul “Pengetahuan Ibu Tentang Rampan Karies Pada Anak

Balita” didapatkan pengetahuan orang tua tentang rampan karies

berada dalam pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 18 orang

(60,0%) sedangkan dengan kategori baik sebanyak 5 orang (16,7%)

dapat disimpulkan termasuk dalam kategori cukup.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Keumala pada tahun 2018 dengan judul

“Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Ibu Dengan Terjadinya

Rampan Karies Di Tk Aba Cot Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten

Aceh Barat Daya.” menunjukkan bahwa distribusi frekuensi

pengetahuan ibu tentang rampan karies berada dalam kategori kurang

baik 65%, sikap ibu dalam kategori kurang baik 57,5%, dan tindakan

ibu dalam kategori kurang baik 67,5%. Dapat disimpulkan ada

hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dengan terjadinya

rampan karies di TK Aba Cot Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten

Aceh Barat Daya.

5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hanifa et al pada tahun

2021 dengan judul “Pengetahuan Ibu Tentang Karies Gigi Pada Anak
23

Balita Di Paud Taman Posyandu Wildan Kraton” menyatakan bahwa

tingkat rata-rata pengetahuan ibu tentang pengertian karies dalam

kategori kurang (54,34%) , penyebab karies dalam kategori kurang

(54,34%), pencegahan karies dalam kategori kurang (54,77%), akibat

karies dalam kategori sedang (56,51%), perawatan karies dalam

kategori kurang (55,07%). Dapat disimpulan dari perhitungan 5 aspek

tersebut rata-rata pengetahuan ibu tentang karies gigi termasuk dalam

kategori kurang (55,06%).


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya merupakan kerangka

hubungan antar konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian

yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2018).

Pendidikan

Pengetahuan

Usia

Variabel Bebas (Independent) Variabel Terikat (dependent)

B. Desain penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif dengan metode survey atau pemberian kuesioner kepada ibu

murid TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat. Pendekatan waktu yang

digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dimana penelitian ini

dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan

(sekali waktu) antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan Ibu dalam

24
25

mencegah rampan karies pada anak usia dini di TK Negeri 01 Sawangan

Depok, Jawa Barat.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi penelitian

Populasi adalah suatu objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam

penelitian ini adalah ibu murid TK Negeri 01 Sawangan Depok yang

berjumlah 50 orang.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi atau wakil populasi yang diteliti

(Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini akan menggunakan total

sampling dimana semua populasi berhak dijadikan sampel sesuai

dengan penentuan jumlah sampel Menurut (Sugiyono, 2013) Total

sampling diambil apabila populasi kurang dari 100 orang. Jadi, sampel

penelitian ini adalah ibu murid TK Negeri 01 Sawangan yang berjumlah

50 orang.

D. Waktu dan tempat penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 – 13 April

2022.
26

2. Tempat penelitian

Tempat penelitian yang akan dilaksanakan di TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat yang beralamat di Komp. Bapennas Jln.

Pertiwi blok A no.152 Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan,

Kabupaten Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. 16516

E. Definisi operasional

Definisi operasional adalah uraian mengenai batasan variable yang

dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2018).
27

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Tingkat Wawasan ibu tentang Mengisi Kuesioner 1= Pengetahuan baik Ordinal
Pengetahuan rampan karies. lembar (Bila jawaban benar
kuesioner/ 76-100%)
angket 2= Pengetahuan cukup
(Bila jawaban benar
skornya 56 -75%)
3= Pengetahuan
kurang (Bila jawaban
benar skornya <56%)
(Arikunto, 2013)

2 Tingkat Tahapan sekolah yang Mengisi kuesioner 0: Tingkat pendidikan ordinal


pendidikan ditetapkan berdasarkan identitas di rendah (tidak sekolah
ijazah terakhir yang kuesioner/ sampai tingkat SMP)
dimiliki. angket 1: Tingkat
Pendidikan menengah
(SMA,SMK)
2: Tingkat
Pendidikan tinggi
(D3/S1/S2)
(Oktarina et al., 2016)
3 Usia Masa hidup seseorang Mengisi kuesioner 1: ≤ 29 tahun Rasio
setelah lahir di dunia identitas di 2: 30- 39 tahun
hingga dilakukan kuesioner/ 3: ≥ 40 tahun
penelitian. angket (Oktarina et al., 2016)
28

F. Metode pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diambil

secara langsung dari kuesioner Ibu TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa

Barat.

1. Petugas Pengumpulan Data

Pengumpulan dilakukan oleh peneliti yang berstatus mahasiswa

Poltekkes Kemenkes Jakarta I Semester VI Jurusan Kesehatan Gigi.

2. Instrument Pengumpulan Data

Instrument penelitian yaitu alat untuk pengumpulan data

(Notoatmodjo, 2018). Instrument pengumpulan data pada penelitian

yang akan dilakukan yaitu:

a. Kuesioner dalam bentuk Googleform.

3. Mekanisme Pengumpulan Data

Dalam penelitian yang dilakukan ini data yang digunakan

merupakan data primer. Data primer adalah data yang diambil oleh

peneliti secara langsung.

Tahapan yang dilakukan :

a. Mengurus izin penelitian pada hari senin, 11 April 2022 ke TK

Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat.

b. Pemberian link Googleform pada hari selasa, 12 April 2022 yang

berisikan informed concent, kuesioner dan dokumentasi kepada ibu

murid TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat yang disebarkan

melalui WhatsApp.
29

c. Pengisian link Googleform pada hari selasa, 12 April 2022 kepada

ibu murid TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat yang

disebarkan melalui WhatsApp dan link tersebut dikembalikan di hari

yang sama.

G. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan setelah data yang dibutuhkan telah

diperoleh. Pada penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu:

1. Editing
Proses editing bertujuan untuk memastikan semua variabel terisi.

Selama proses ini dilakukan penyuntingan data oleh peneliti agar data

yang salah atau meragukan dapat langsung di telusuri kembali kepada

responden yang bersangkutan

2. Coding
Proses coding atau pengkodean data dilakukan terhadap variable

yang ada dalam penelitian ini yaitu pengetahuan orang tua, pendidikan

orang tua dan usia orang tua. Pada proses ini peneliti memberikan

simbol-simbol tertentu untuk setiap jawaban.

3. Entry Data
Data yang berupa angka dimasukkan ke komputer sehingga lebih

mudah diolah. Melakukan rekapan semua hasil penelitian dan

penyajian data berupa tabel untuk memudahkan dalam memahami data.

4. Cleaning
Proses ini akan melakukan pemeriksaan kembali untuk

memastikan tidak ada kesalahan dalam melakukan entry data.


30

H. Analisis data

Pada penelitian yang akan dilakukan ini analisa menggunakan

teknik deskriptif. Analisa data disini adalah data hasil penelitian disajikan

dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisis menggunakan analisa

deskriptif, sehingga didapatkan gambaran variabel yang diteliti.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pengambilan Data

1. Jenis data dan instrument serta peralatan yang digunakan

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang diambil oleh peneliti secara

langsung. Data diperoleh dengan cara menghubungi responden melalui

grup WhatsApp TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat yang

dikoordinasi oleh guru TK tersebut dengan menyebarkan link kuesioner

kepada ibu dari murid TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat yang

berjumlah 50 orang, selanjutnya responden mengisi kuisioner sesuai

pendapat pengetahuan responden. Instrument yang digunakan yaitu

berupa angket atau kuesioner dalam bentuk Googleform yang berisi 20

pertanyaan.

2. Waktu Pengumpulan data

Pengambilan data ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 April

2022 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk Googleform.

3. Deskripsi Perlakuan

Setelah peneliti mendapatkan izin dari kepala sekolah TK

Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat pada tanggal 11 April 2022.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12 April 2022, Pengumpulan

data dilakukan oleh peneliti sendiri yang berkoordinasi dengan

31
32

walikelas untuk membantu menyebarkan link kuesioner melalui grup di

WhatsApp. Diperoleh hasil pengisian kuesioner Googleform sebanyak

50 ibu dari murid TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat yang

bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner yang dibagikan.

B. Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan pada Ibu dari Murid TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat yang berjumlah 50 orang mengenai gambaran

tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini

di TK Negeri 01 Sawangan Depok, Jawa Barat , didapatkan hasil sebagai

berikut :

1. Hasil Penelitian Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam

Mencegah Rampan Karies Pada Anak Usia Dini Di TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat Tahun 2022

Pengetahuan dikategorikan menjadi tiga yaitu baik apabila

responden dapat menjawab 76% - 100% dari pertanyaan dengan benar,

cukup apabila responden dapat menjawab 56% - 75% dari pertanyaan

dengan benar, dan kurang apabila dapat menjawab < 56% dari

pertanyaan dengan benar. Hasil pengumpulan data tentang pengetahuan

ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini di TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
33

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan
karies
Kategori Tingkat Frekuensi (orang) Presentase (%)

Pengetahuan

Baik (76%-100%) 23 46%

Cukup (75%-56%) 24 48%

Kurang (< 55%) 3 6%

Total 50 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 Diketahui bahwa dari 50 responden yang

memiliki tingkat pengetahuan dalam mencegah rampan karies dengan

kategori baik sebanyak 23 orang (46%), kategori cukup sebanyak 24

orang (48%) dan kategori kurang sebanyak 3 orang (6%).

2. Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Mencegah

Rampan Karies Pada Anak Usia Dini Berdasarkan Tingkat

Pendidikan.

Penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam

mencegah rampan karies pada anak usia dini TK Negeri 01 Sawangan

Depok, Jawa Barat tahun 2022 berdasarkan tingkat pendidikan,

didapatkan hasil yang digambarkan pada tabel 4.2 sebagai berikut:


34

Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan
karies berdasarkan tingkat pendidikan

Kategori Pengetahuan
Tingkat Jumlah
Baik Cukup Kurang
Pendidikan
n % n % n % n %

Rendah 5 10 7 14 1 2 13 26

Menengah 12 24 13 26 2 4 27 54

Tinggi 6 12 4 8 0 0 10 20

Total 23 46 24 48 3 6 50 100

Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 50 responden terdapat 13 orang

(26%) dengan tingkat pendidikan rendah memiliki kategori pengetahuan

baik sebanyak 5 orang (10%), cukup sebanyak 7 orang (14%) dan kurang

sebanyak 1 orang (2%). Pada tingkat pendidikan menengah sebanyak 27

orang (54%) dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 12 orang

(24%), cukup sebanyak 13 orang (26%) dan kurang sebanyak 2 orang

(4%). Selanjutnya tingkat pendidikan tinggi sebanyak 10 orang (20%)

dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 6 orang (12%), cukup

sebanyak 4 orang (8%) dan tidak terdapat pengetahuan kurang.


35

3. Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Mencegah

Rampan Karies Pada Anak Usia Dini Berdasarkan Usia

Penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam

mencegah rampan karies pada anak usia dini TK Negeri 01 Sawangan

Depok, Jawa Barat tahun 2022 berdasarkan usia, didapatkan hasil yang

digambarkan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu dalam mencegah rampan
karies pada anak usia dini berdasarkan usia
Kategori Pengetahuan
Jumlah
Usia Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

≤ 29 tahun 1 2 4 8 0 0 5 10

30- 39 tahun 19 38 11 22 2 4 32 64

≥ 40 tahun 3 6 9 18 1 2 13 26

Total 23 46 24 48 3 6 50 100

Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 50 responden, didapatkan

tingkat pengetahuan berdasarkan umur responden yaitu pada umur ≤ 29

tahun sejumlah 5 orang (10%) memliki kategori tingkat pengetahuan

baik sebanyak 1 orang (2%), cukup sebanyak 4 orang (8%) dan tidak

terdapat pengetahuan kurang. Selanjutnya usia 30 – 39 tahun sebanyak

32 orang (64%) dengan kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 19

orang (38%), cukup sebanyak 11 orang (22%) dan kurang sebanyak 2


36

(4%). Usia ≥ 40 tahun dengan frekuensi 13 orang (26%) memiliki

kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (6%), cukup

sebanyak 9 orang (18%) dan kurang sebanyak 1 orang (2%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada ibu dari murid TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat diperoleh data responden yang memiliki

pengetahuan dalam mencegah rampan karies pada kategori baik sebanyak

23 orang (46%), kategori cukup sebanyak 24 orang (48%) dan kategori

kurang sebanyak 3 orang (6%). Hal ini menunjukan sebagian besar

responden di lokasi penelitian memiliki pengetahuan yang cukup. Akan

tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan Rosanti et al pada

tahun 2020, didapatkan hasil frekuensi pengetahuan orang tua tentang karies

gigi sebesar 55,4% dengan kategori kurang, selanjutnya pada hasil

penelitian Jumriani pada tahun 2019 dengan kategori kurang baik sebanyak

10 responden (62,5%), lalu pada penelitian Keumala pada tahun 2018

menunjukkan bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang rampan

karies berada dalam kategori kurang baik sebanyak 26 responden (65%),

selanjutnya penelitian Hanifa et al pada tahun 2021 dengan hasil penelitian

kategori kurang sebanyak 55,06%. Namun, penelitian ini sejalan dengan

yang dilakukan oleh Marliah et al., pada tahun 2020 didapatkan

pengetahuan orang tua tentang rampan karies berada dalam pengetahuan

dengan kategori cukup sebanyak 18 orang (60,0%).


37

Hal ini terjadi disebabkan pengetahuan yang dimiliki ibu berasal dari

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, yang didukung oleh faktor

predisposisi yaitu dekatnya lokasi penelitian dengan fasilitas pelayanan

kesehatan masyarakat yang aktif dalam kegiatan promosi kesehatan yang

berjarak kurang lebih 500 meter. Selain itu, faktor lain yang dapat

memengaruhi hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden memiliki

latar belakang tingkat pendidikan rendah hingga menengah, hal tersebut

dapat memengaruhi wawasan yang dimiliki seseorang. Pendidikan

memengaruhi proses belajar. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka

semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

pendidikan tinggi orang akan cenderung untuk menerima informasi, baik

dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang

masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan

(Budiman, 2013). Diperkuat dengan pernyataan oleh (Agustina, 2018) jika

pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut akan menentukan status

kesehatan gigi anak di masa yang akan datang.

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan ibu berdasarkan tingkat

pendidikan didapatkan dengan jumlah paling banyak berada dalam kategori

pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (26%) dengan pendidikan akhir

SMA. Hal ini dapat disebabkan karena responden di lokasi penelitian

menerima informasi dari pendidikan formal sehingga menambah

pengetahuan terhadap kehidupannya, selain itu melalui interaksi sosial dan

berbagai jenis media informasi juga memungkinkan responden


38

mendapatkan pengetahuan lebih banyak. Pengetahuan tersebut dapat

diperoleh secara alami maupun secara terencana, yaitu melalui proses

pendidikan. Ibu dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi

dan mulut merupakan faktor predisposisi perilaku yang tidak

mendukung kesehatan gigi dan mulut anak (Mabruroh & Santoso, 2013),

pernyataan ini diperkuat oleh Budiman & Riyanto (2013).

Selanjutnya hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi

pengetahuan ibu berdasarkan umur didapatkan responden terbanyak pada

umur 30 – 39 tahun berjumlah 32 orang (64%) dengan kategori pengetahuan

tertinggi pada tingkat pengetahuan baik, yaitu sebanyak 19 orang (38%).

Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden 30 – 39 tahun termasuk

kategori dewasa awal - akhir yang memiliki kemampuan untuk memilah

berbagai macam informasi yang telah berkembang dan mempunyai

pemikiran yang lebih matang sehingga mempengaruhi pengetahuan yang

dimiliki responden. Pernyataan tersebut diperkuat pada Budiman & Riyanto

tahun (2013) bahwa usia mempengaruhi persepsi dan cara berpikir

seseorang. Seiring bertambahnya usia akan semakin berkembang pula

pemikiran dan persepsi seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh

akan semakin membaik.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian Gambaran tingkat pengetahuan

ibu dalam mencegah rampan karies pada anak usia dini di TK Negeri 01

Sawangan Depok, Jawa Barat Tahun 2022 didapatkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies dominan

memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (48%).

2. Tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies berdasarkan

tingkat pendidikan terbanyak pada pendidikan menengah (SMA) 13

orang (26%) dengan tingkat pengetahuan cukup.

3. Tingkat pengetahuan ibu dalam mencegah rampan karies berdasarkan

usia dominan rentang umur 30-39 tahun sebanyak 19 orang (38%)

dengan tingkat pengetahuan baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti berikan

diantara sebagai berikut:

1. Bagi Orang tua murid (ibu)

Menambah pengetahuan tentang pencegahan rampan karies sejak

dini melalui media informasi lainnya seperti berita, media sosial,

diharapkan lebih meningkatkan perhatian mengenai pencegahan rampan

39
40

karies sejak dini sehingga dapat mengurangi resiko karies pada anak usia

dini.

2. Bagi Pihak Sekolah

Agar dapat bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan

gigi/UKGS/PKM terdekat agar dapat diadakan program penyuluhan

kepada orang tua murid maupun pelayanan kesehatan gigi pada anak

usia dini sehingga memiliki pengetahuan mengenai pencegahan rampan

karies sejak dini.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan variable dan

metode yang berbeda sehingga menambah wawasan dan materi

pembahasan pada penelitian yang dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Adhani, R., Sari, N. N., & Aspriyanto, D. (2014). Nursing mouth caries anak 2-5
tahun di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Jurnal PDGI, 63(1), 1–7.
Agustina, F. (2018). Gambaran rampan karies pada anak ditinjau dari faktor
pengetahuan dan sikap ibu di TK Al-Falah Ilir Barat I Palembang 2018.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Astari, P., Roesnoer, M., & Utami, S. P. (2018). Prevalensi Karies Rampan Pada
Anak Usia Balita Di Taman Kanak-Kanak Kota Padang. B-Dent, Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 1(2), 97–101.
https://doi.org/10.33854/jbdjbd.2
Budiman, R. A. (2013). Kapita selekta kuesioner: pengetahuan dan sikap dalam
penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2013, P4-8.
Budiman, & Riyanto. (2013). Disusun Oleh : Disusun Oleh : In Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan (Issue 11150331000034).
Cahyaningrum, A. N. (2017). Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Karies
Gigi Pada Balita di Paud Pyra Sentosa Relationship of Mother Behavior
Against Dental Caries Incidence in Toddler at Putra Sentosa Early
Childhood. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, 5(April 2017), 143.
https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.142-151
Depkes, R. I. (2009). Klasifikasi umur menurut kategori. Jakarta: Ditjen Yankes.
Ghaitsa, G., & Adhani, R. (2017). Perbandingan Indeks Karies Antara Anak yang
Mengkonsumsi Susu Botol dengan Tanpa Botol Usia 2-5 Tahun Tinjauan
Playgroup Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin. Dentino: Jurnal
Kedokteran Gigi, 2(2), 205–210.
Hanifa, F. N., Hidayati, S., & Soesilaningtyas. (2021). Pengetahuan Ibu tentang
Karies Gigi pada Anak Balita di Paud Taman Posyandu Wildan kraton.
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi, 2(1), 57–66.
http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
Indrawan, I., & Wijoyo, H. (2020). Pendidikan Anak Pra-sekolah. CV. Pena
Persada.
Jumriani. (2019). Gambaran Pengetahuan Orang Tua Terhadap Kejadian Rampan
Karies Pada Siswa Di TK Karya Kota Makassar. Media Kesehatan Gigi, 18,
1–476. http://journal.poltekkes-
mks.ac.id/ojs2/index.php/mediagigi/article/download/968/444
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Nasional
RISKESDAS 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Keumala, C. R. (2018). Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Ibu Dengan
Terjadinya Rampan Karies Di Tk Aba Cot Bakâ€TM U Kecamatan Lembah
Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
DAN LINGKUNGAN HIDUP, 3(1), 57–68.
Khotimah, K., Suhadi, & Purnomo. (2013). Faktor - Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di SD Negeri
Karangayu 03 Semarang. Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, 014,
1–10.
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view
/177
Listrianah, L., Zainur, R. A., & Hisata, L. S. (2019). Gambaran Karies Gigi Molar
Pertama Permanen Pada Siswa – Siswi Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang
Tahun 2018. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 13(2), 136–149.
https://doi.org/10.36086/jpp.v13i2.238
Mabruroh, N., & Santoso, O. (2013). Pengaruh Edukasi Menggunakan Kartu
Indikator Karies Anak (Kika) Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang
Pencegahan Karies Gigi Sulung Di Kelurahan Randusari Semarang. Faculty
of Medicine Diponegoro University.
Mariati, N. W. (2015). Pencegahan dan perawatan karies rampan. Jurnal
Biomedik: JBM, 7(1).
Marliah, Arsad, Roesmono, B., & Andinagauleng, A. (2020). Pengetahuan Ibu
Tentang Rampan Karies Pada Anak Balita. 8, 77–83.
Mulyana, Nagauleng, A., & Pipi. (2018). Pengetahuan Ibu Tentang Pemeliharaan
Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak. JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA,
6(1), 2089–9408. https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/JIKI/article/view/55
Mutiara, H., & Eddy, F. N. E. (2015). Peranan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan
Gigi Anak dengan Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar. Medical Journal
of Lampung University, 4(8), 1–6.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1464
Diakses tanggal 22 November 2019
Norlita, W., Isnaniar, I., & Hidayat, M. (2020). Peran Orang Tua dalam
Pencegahan Karies Gigi pada Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun) di TK Aisyiyah
2 Pekanbaru. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 11(1), 93–103.
https://doi.org/10.37859/jp.v11i1.2145
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, D. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Salemba Medika.
Oktarina, Tumaji, & Roosihermiatie, B. (2016). Correlation of mother factors and
their kindergarten’s oral health status in Kemayoran Village, Krembangan
Subdistrict, Surabaya City. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 19(4), 226–
235.
Purwaningsih, A., Sudaryanto, A., Widodo, A., & Kep, A. (2016). Pengaruh
Pemberian Susu Formula Menggunakan Botol Susu (Dot) Terhadap
Kejadian Rampan Karies Pada Anak Prasekolah Di Kelurahan Pabelan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rompis, C., Pangemanan, D., & Gunawan, P. (2016). Hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies
anak TK di Kota Tahuna. E-GIGI, 4(1).
https://doi.org/10.35790/eg.4.1.2016.11483
Rosanti, S. D., Hadi, S., & Ulfah, S. F. (2020). Gambaran Pengetahuan Orang Tua
Tentang Karies Gigi ( Studi Siswa Kelas 1 SD Negeri Kebonagung 1
Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo ) Poltekkes Kemenkes Surabaya ,
Jurusan Keperawatan Gigi Abstract : Dental and oral health is an integral part
of overall. Jurnal Skala Kesehatan, 11(2), 80–89.
Sinaga, A. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan perilaku Ibu dalam
Mencegah Karies Gigi Anak Usia 1–5 Tahun di Puskesmas Babakan Sari
Bandung. Jurnal Darma Agung, 21(13), 141.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Undang- Undang RI Nomor 36 Tahun 2009. (2009). Undang- Undang RI Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Winda, S. U., Gunawan, P., & Wicaksono, D. A. (2015). Gambaran Karies
Rampan Pada Siswa Pendidikan Anak Usia Dini Di Desa Pineleng Ii Indah.
E-GIGI, 3(1). https://doi.org/10.35790/eg.3.1.2015.6630
LAMPIRAN
Lampiran 1. Inform Consent

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
No Telepon/HP :

Setelah mendapatkan penjelasan yang cukup dan mengerti mengenai


manfaat penelitian yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam
Mencegah Rampan Karies Pada Anak Usia Dini Di TK Negeri 1 Sawangan Depok,
Jawa Barat.”. Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian ini.
Demikian surat pernyataan ini saya setujui dengan sadar dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.

Jakarta, Maret 2022

ttd

(Responden)
Lampiran 2. Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU DALAM MENCEGAH RAMPAN
KARIES PADA ANAK USIA DINI.

No. Responden : ………………………………………………………


Nama Ibu : ………………………………………………………
Umur/Tanggal lahir : ……tahun/ ………………………………………….
Pendidikan Terakhir : ………………………………………….…………..
Nama Anak : ………………………………………………………
Jenis Kelamin anak : Laki-laki / Perempuan
KUESIONER PENGETAHUAN IBU
Pilihlah jawaban dibawah ini dengan cara memberikan tanda silang (x) pada
jawaban yang saudara pilih
1. Gigi yang sehat adalah
a. Gigi yang bersih dan bersinar
b. Gigi yang bersih dan tidak berlubang
c. Gigi yang keropos
2. Gigi berlubang (rampan karies) adalah penyakit yang mengenai
a. Permukaan gigi
b. Lidah dan bibir
c. Tulang
3. Yang menyebabkan gigi berlubang (rampan karies) adalah
a. Makan makanan yang manis dan lengket
b. Sering menggosok gigi
c. Makan buah-buahan
4. Gejala dari gigi berlubang adalah
a. Gigi berwarna coklat pucat
b. Mulut menjadi bau
c. Sakit dan nyeri pada gigi
5. Proses gigi berlubang dimulai dari
a. Akar gigi
b. Permukaan gigi
c. Tulang
6. Gigi berlubang pada anak terjadi dalam waktu yang
a. Singkat dan cepat
b. Lama
c. Bulanan hingga tahunan
7. Apakah gigi berlubang bisa dicegah?
a. Bisa
b. Tidak bisa
c. Tergantung besarnya lubang pada gigi
8. Bagaimana cara mencegah terjadinya gigi berlubang?
a. Membatasi makan makanan yang manis dan menggosok gigi secara teratur
b. Menggosok gigi setiap hari
c. Mengurangi porsi makan anak, tidak memakan buah-buahan
9. Makanan yang tidak baik untuk kesehatan gigi anak adalah
a. Ikan, ayam, dan daging
b. Permen, es krim, dan coklat
c. Strawberry, melon dan semangka
10. Makanan yang baik untuk kesehatan gigi anak adalah
a. Mengandung banyak zat gula
b. Permen, es krim, dan coklat
c. Strawberry, melon, dan semangka
11. Kebiasaan anak meminum susu dengan dot hingga tertidur dapat
menyebabkan:
a. Gigi anak berwarna gelap dan tidak bersinar
b. Gigi anak terasa ngilu dan sakit
c. Gigi anak terasa sakit, gigi berlubang, serta gigi mudah keropos
12. Apa yang harus dilakukan jika ada gigi berlubang pada anak
a. Dibiarkan saja karena gigi susu anak akan berganti dengan gigi permanen
b. Segera dibawa kedokter gigi agar segera diberi perawatan
c. Menyikat gigi dengan teratur agar tidak terjadi hal yang lebih parah
13. Apa itu lapisan yang menempel pada gigi (plak)
a. Lapisan yang menguatkan gigi
b. Lapisan sisa makanan pada gigi
c. Lapisan yang disebabkan oleh bakteri yang berasal dari makanan
14. Bagaimana cara membersihkan lapisan yang menempel pada gigi (plak)
a. Berkumur-kumur dan menyikat gigi
b. Berkumur-kumur saja
c. Mencongkel lapisan tersebut
15. Apa itu fungsi fluoride untuk gigi yang terdapat pada odol
a. Mencegah lubang gigi karena dapat menambah ketahanan pada gigi
b. Membuat gigi lebih bersinar
c. Menguatkan gigi lebih putih
16. Berapa kali minimal anjuran menggosok gigi pada anak?
a. 3 kali sehari
b. 2 kali sehari
c. 1 kali sehari
17. Kapan waktu yang dianjurkan untuk menyikat gigi?
a. Pagi hari sebelum sarapan dan malam hari sebelum tidur
b. Pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur
c. Pagi hari setelah sarapan dan sore hari waktu mandi
18. Apa saja permukaan gigi yang harus di sikat?
a. Bagian dalam saja
b. bagian depan, dalam dan dataran pengunyahan
c. Bagian depan dan dalam saja
19. Berapa kali dianjurkan untuk memeriksakan gigi anak ke dokter gigi?
a. 1 kali sebulan
b. 1 kali dalam tiga bulan
c. 1 kali dalam enam bulan
20. Apakah sikat gigi boleh digunakan secara bersamaan?
a. Boleh
b. Tidak boleh
(Agustina, 2018)
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Pernyataan Penelitian
Lampiran 5 Rekapitulasi Data

NAMA USIA PENDIDIKAN REKAP JAWABAN TOTAL


NO NILAI KET
IBU IBU TERAKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 JAWABAN
1 Ny. EN 33 SMA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16 80 Baik
2 Ny. RY 32 SMA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 11 55 Kurang
3 Ny. RW 30 SMA 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Baik
4 Ny. AH 42 SMP 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 80 Baik
5 Ny. EFA 34 SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18 90 Baik
6 Ny. SMD 41 SMP 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 11 55 Kurang
7 Ny. EDJ 35 SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 18 90 Baik
8 Ny. IYS 39 SMP 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Cukup
9 Ny. TG 36 SMA 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Baik
10 Ny. RMK 45 SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14 70 Cukup
11 Ny. M 36 SMP 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13 65 Cukup
12 Ny. RE 27 SMA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15 75 Cukup
13 Ny. DA 31 SMA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Baik
14 Ny. DN 42 SMP 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14 70 Cukup
15 Ny. LHA 29 SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 15 75 Cukup
16 Ny. AS 33 SMA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Baik
17 Ny. DM 31 S1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85 Baik
18 Ny. NM 38 SMA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80 Baik
19 Ny. WU 36 SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15 75 Cukup
20 Ny. MW 41 SMA 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14 70 Cukup
21 Ny. NA 26 S1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Baik
22 Ny. EP 43 SMP 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15 75 Cukup
23 Ny. SM 36 SMA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Baik
24 Ny. IK 32 SMP 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Baik
25 Ny. I 37 S1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85 Baik
26 Ny. TH 48 SMP 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80 Baik
27 Ny. Y 43 SMA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 13 65 Cukup
28 Ny. KH 37 S1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik
29 Ny. SY 35 SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 80 Baik
30 Ny. YKD 31 SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 16 80 Baik
31 Ny. NK 38 SMA 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12 60 Cukup
32 Ny. RWA 44 SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15 75 Cukup
33 Ny. AZ 30 S1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik
34 Ny. RWI 33 SMA 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Cukup
35 Ny. RR 31 SMA 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 13 65 Cukup
36 Ny. LKF 29 S1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 15 75 Cukup
37 Ny. DR 30 SMP 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 15 75 Cukup
38 Ny. SP 28 S1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 14 70 Cukup
39 Ny. NB 37 SMA 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Cukup
40 Ny. DM 39 SMA 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 9 45 Kurang
41 Ny. ASY 31 D3 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 75 Cukup
42 Ny. URJ 38 SMP 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 15 75 Cukup
43 Ny. NH 44 SMA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 75 Cukup
44 Ny. MI 50 D3 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Cukup
45 Ny. HEP 31 SMA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Cukup
46 Ny. AMH 38 SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik
47 Ny. NHI 34 SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 16 80 Baik
48 Ny. BW 37 SMA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Baik
49 Ny. S 41 SMA 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 Cukup
50 Ny. YM 50 S1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 80 Baik
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 7. Bimbingan KTI

FORMAT BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

Nama : Nabila Khoiru Putri

NIM : P17125019025

Nama Pembimbing : Adelina Barus, S.SiT, MA.Kes

Paraf
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Saran
Pembimbing

Selasa, 25 Januari Tentukan topik judul yang dapat di


1. Diskusi Judul
2022 mengerti dan cocok.

Konsultasi Judul “Gambaran


Pengetahuan orangtua dalam
Senin, 31 Januari
2. mencegah rampan karies pada Silahkan acc judul.
2022
anak usia dini di TK Pertiwi
VI”
ACC Judul “Gambaran
Pengetahuan orangtua dalam
Selasa, 01
3. mencegah rampan karies pada Dapat dilanjutkan ke bab 1
Februari 2022
anak usia dini di TK Pertiwi
VI”

Perbaiki kepenulisan, masukan


Kamis, 03
4. Konsultasi BAB I sitasi ke mendeley dan boleh
Februari 2022
dimulai menyusun BAB II

Jumat, 25
5. Konsultasi BAB I dan BAB II Perbaiki kesalahan tulis dan sitasi
Februari 2022

Rabu, 02 Maret Tambahkan materi di BAB II dan


6. Konsultasi BAB II dan BAB III
2022 BAB III di rapihkan.

Jumat, 11 Maret Konsultasi BAB I, BAB II dan


7. Perbaiki penulisan
2022 BAB III
Perbaiki penulisan dan
8 April 2022 Konsultasi revisi sempro
memasukan tambahan materi

Jumat , 20 Mei Perbaiki penulisan dan


9 Konsultasi BAB IV dan V
2022 memasukan tambahan materi

Selasa, 24 Mei Perbaiki penulisan dan


10 Konsultasi BAB IV dan V
2022 memasukan tambahan materi

Rabu, 25 Mei
11 Konsultasi BAB IV dan V Revisi dan memasukan materi
2022

Senin, 30 Mei
12 Konsultasi Bab I – BAB V Perbaikan kepenulisan
2022

Perbaikan kepenulisan dan


Selasa, 31 Mei Konsultasi Revisi Bab I – BAB
13 menambahkan beberapa poin yang
2022 V
kurang.

Kamis, 2 Juni Konsultasi Revisi Bab I – BAB ACC KTI BAB 1-BAB V untuk
14
2022 V sidang

Perbaikan pada kepenulisan dan


Rabu, 15 Juni
15 Konsultasi revisi sidang KTI menambahkan beberapa poin yang
2022
kurang.

Kamis, 16 Juni
16 Konsultasi revisi sidang KTI ACC KTI
2022
Lampiran 8. Output SPSS

kriteria pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 23 46.0 46.0 46.0
Cukup 24 48.0 48.0 94.0
Kurang 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kriteria pendidikan * kriteria pengetahuan Crosstabulation


kriteria pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total
Kriteria pendidikan 0 Count 5 7 1 13
% of Total 10.0% 14.0% 2.0% 26.0%
1 Count 12 13 2 27
% of Total 24.0% 26.0% 4.0% 54.0%
2 Count 6 4 0 10
% of Total 12.0% 8.0% 0.0% 20.0%
Total Count 23 24 3 50
% of Total 46.0% 48.0% 6.0% 100.0%

Kriteria usia * kriteria pengetahuan Crosstabulation


kriteria pengetahuan
Baik Cukup Kurang Total
Kriteria usia 1 Count 1 4 0 5
% of Total 2.0% 8.0% 0.0% 10.0%
2 Count 19 11 2 32
% of Total 38.0% 22.0% 4.0% 64.0%
3 Count 3 9 1 13
% of Total 6.0% 18.0% 2.0% 26.0%
Total Count 23 24 3 50
% of Total 46.0% 48.0% 6.0% 100.0%

Anda mungkin juga menyukai