Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM 2

PROMOSI KESEHATAN GIGI DI MASYARAKAT

Dosen Pembimbing: Salikun, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh:
Dina Kurnia Sari P1337425218003
Laila Fatimah Az-Zahra P1337425218012
Berneta Aulia Praditya P1337425218014
Suyatmi P1337425218015
Azmi Fitrotul Qorin P1337425218027
Wahid Maulana P1337425218031
Fera Indriani P1337425218035
Wimarsinta Mia Valentina P1337425218037
Galih Sulung Raharja P1337425218050
Vissabilla Parasjaty P1337425218051

DIV KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


TAHUN 2019
A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan gigi di Indonesia, terutama pada anak masih sangat


memprihatinkan. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang paling sering terjadi.
Karies gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konsumsi makanan manis dan
lengket, pemeliharaan gigi yang kurang baik, dan keadaan gigi itu sendiri. Secara umum
karies gigi disebabkan adanya interaksi empat faktor utama yang ada di rongga mulut, yaitu :
host (gigi dan saliva), mikroorganisme (Plak), substrat (diet) dan waktu. Karies bersifat
irreversible, artinya kerusakan yang terjadi pada gigi tidak dapat sembuh seperti luka
jaringan. Bila kondisi ini dibiarkan dan tidak dilakukan perawatan, maka kerusakan lebih
parah dapat terjadi yang pada akhirnya gigi akan dicabut. Kehilangan gigi dapat
mempengaruhi proses pengunyahan, fungsi bicara dan estetika.
Pemahaman yang salah dari orang tua tentang kesehatan gigi, merupakan masalah
yang umun terjadi. Mengingat besarnya peran orang tua dalam peningkatan pengetahuan
terhadap pencegahan kesehatan gigi pada anak, maka perlu melakukan pendekatan khusus
terhadap orang tua tentang kesehatan gigi pada anak. Pendidikan kesehatan gigi pada orang
tua yang mempunyai anak usia 5-9 tahun sangat penting karena pada usia tersebut adalah
masa kritis. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan, khususnya masa pertumbuhan gigi
permanen perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan agar karies gigi pada anak tidak terjdi.
Pendekatan pemecahan masalah yang dilakukan untuk menekan prevalensi karies gigi
pada anak adalah dengan usaha promotif dan preventif. Tujuan pencegahan karies gigi pada
hakikatnya adalah mempertahankan gigi geligi asli seumur hidup agar kesehatan gigi dengan
fungsi optimal dapat dinikmati. Berbagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
berkunjung ke dokter gigi secara periodik, pembersihan plak dengan menyikat gigi secara
teratur dan menghindari makanan yang tinggi gula. Upaya pencegahan kerusakan gigi anak
dititik beratkan pada anak kelompok umur < 14 tahun (usia SD) karena anak-anak seusia
tersebut mulai tumbuh gigi tetap sehingga rentan terhadap penyakit karies gigi pada gigi
permanen.

B. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat kepada para orang tua, sebagaiman orang tua yang memiliki peran penting dalam
menjaga dan merawat kesehatan gigi bagi anak usia dini.

C. SASARAN
Para orang tua yang memiliki anak balita di lingkungan Dsn. Langensari

D. TARGET
1. Meningkatan pengetahuan orang tua guna menjaga dan merawat kesehatan gigi
bagi anak.
2. Diharapkan orang tua dapat memberikan arahan pada anak tentang menjaga
kesehatan dan mulut.
E. BENTUK KEGIATAN
Dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
para orang tua. Penyuluhan sebagai fariabel bebas dan pengetahuan kesehatan gigi
sebagai fariabel terikat.

F. METODE KEGIATAN
Metode penyampaian promosi kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan power
point dan liflet.

G. MEDIA
Menggunakan media visual ( power point)

H. EVALUASI
1. Dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang kesehatan gigi dan
mulut.
2. Dapat mengubah perilaku orang tua yang sebelumnya merasa kesehatan gigi pada
anak tidak penting menjadi penting

Anda mungkin juga menyukai