NIM : P17325118431
1. Identitas Konselor :
b. Usia : 20 Tahun
2. Identitas Konseli :
a. Nama : Lia
b. Usia : 45 Tahun
Dan adapun Satuan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling adalah sebagai berikut :
B. Ritme : Cerita
D. Permasalahan : Ibu Lia datang membawa anaknya yang sudah beberapa hari kesulitan
makan. Ibu anak tersebut mengeluh bahwa anaknya merasa sakit di bagian gusinya.
BIMBINGAN KONSELING
pasien, berjabat tangan dan mempersilahkan duduk). “Perkenalkan nama saya Sylvaniawati
Sukma yang sedang bertugas di klinik ini. Ibu, sebelumnya saya isi informed concern terlebih
Sylva : “Sebelumnya bu apa yang perlu saya bantu? Keluhannya yang dirasakan apa
saja bu ?”.
Konseli : “Begini teh, gigi seri anak saya sudah tumbuh di atas sini, ini kelihatan putih di
Konseli :“9 tahun teh. Kasian itu ada luka putih-putih seperti sariawan jadi susah makan”
Sylva : “Oh coba saya liat dulu ya bu, adek boleh dibuka mulutnya ya sebentar”
Sylva : “Oh ibu ini namanya ulcus decubitus, anak ibu bukan sedang tumbuh gigi tapi
Sylva : ”Ini disebabkan oleh tekanan dari gigi seri yang akan tumbuh bu”
Sylva : “Sebelumnya apa ibu sudah memberi obat- obatan untuk meredakan rasa sakit
Sylva : “Apa yang membuat ibu lambat datang ke Klinik untuk memeriksakan gigi ?”.
Sylva : “Ohh Iya bu, apakah ibu tahu apa yang menyebabkan gigi anak ibu sakit ?”.
Sylva : “ Oh gitu yah bu, sebagaimana yang saya sampaikan sebelumnya bahwa Ulcus
dekubitus itu merupakan akar gigi susu yang menonjol. Biasaya, gigi susu yang telah habis
mahkotanya menyisakan akar gigi. Tekanan kunyah pada sisa akar gigi tersebut sering
membuat kemiringan akar gigi berubah. Ujung akar bisa berubah miring ke langit-langit atau
ke arah bibir dan menyembul ke arah gusi. Tajamnya ujung akar seringkali membuat luka dan
Sylva :“Nampaknya ibu benar- benar nggak tahu ya apa itu ulcus decubitus ?”.
Konseli :“Iya teh saya bener-bener gatau sama sekali, lalu ini cara menghilangkannya
bagaimana ya?”.
Sylva : “Perawatan untuk ulcus dekubitus ini adalah dengan pencabutan gigi susu
tersebut bu, sehingga ujung akar tidak akan melukai gusi lagi bu”
Sylva :“Nah, kedepannya lebih diperhatikan kembali ya bu. alangkah baiknya jika ibu
telah melihat ujung akar gigi keluar dari gusi, langsung bawa ke dokter gigi terdekat untuk
dilakukan pencabutan ya bu, agar tidak melukai gusi dan bibir bagian dalam dan lakukan juga
Konseli :“Iya teh, Inshaa Allah saya akan lebih memperhatikan kesehatan gigi anak saya
Sylva : “Tidak apa-apa, semoga kedepannya lebih baik lagi yah bu. Dan untuk
penanganan selanjutnya saya lakukan perujukan ke dokter gigi terdekat untuk dilakukan
pencabutan ya”
Sylva : “baik ibu semoga cepat sembuh anaknya, dan jangan lupa selalu merawat