Anda di halaman 1dari 14

CHAIRSIDE ASSISTANT DALAM

PROSTHODONTIA

CULIA RAHAYU
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2016
PROSTHODONTIA
• Adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang
mempelajari tentang gigi tiruan (Protesa).
Fungsi gigi tiruan adalah menggantikan gigi
yang hilang akibat hilangnya gigi, baik karena
dicabut ataupun karena kecelakaan

• Gigi tiruan dibagi menjadi :


• 1. Gigi tiruan lepasan (removable
prosthodontia) : GTS (Partial Denture), GTL
(Full Denture)
• 2. GTC (fixed prosthodontia) :
Bridge/jembatan
• 3 tahap CSA pembuatan GTL sebagian :
• 1. Pembuatan model kerja
• 2. Pengiriman model kerja ke laboratorium
• 3. Pengepasan gigi tiruan (Insertion)
• Alat dan bahan yang harus dipersiapkan pada
pembuatan model kerja :
• 1. Kaca mulut dan pinset
• 2. Sendok cetak sesuai ukuran
• 3. Rubber bowl + spatula
• 4. Bahan cetak/alginat
• 5. Malam merah/wax
• 6. Lampu spirtus + spirtus
• 7. Le crown mess/wax knife
• 8. Gips stone/hard stone
• 9. Shade guide
• Macam-macam sendok cetak :
• A. Menurut anatomi rahang
• 1. Sendok cetak rahang atas
• 2. Sendok cetak rahang bawah
• B. Menurut besarnya rahang
• 1. Sendok cetak no 1 atau no A atau L
• 2. Sendok cetak no 2 atau no B atau M
• 3. Sendok cetak no 3 atau no C atau S
• C. Menurut ada tidaknya gigi pada rahang :
• D. Menurut bagian rahang yang dicetak :
• 1. Sendok cetak untuk seluruh rahang
• 2. Sendok cetak untuk sebagian rahang
• CSA dalam pembuatan model kerja :
• 1. Mempersiapkan alat dan bahan dalam satu
baki instrumen
• 2. Mengatur duduk pasien dengan posisi
supine atau tergantung kenyamanan operator
dalam arah pencetakan
• 3. Pasang celemek pada dada pasien
• 4. Setelah siap, transfer sendok cetak yang sesuai
dengan indikasi gigi tiruan atau tergantung
permintaan operator/dokter gigi untuk
disesuaikan besar/kecilnya rahang
• 5. Kemudian mulailah proses pengadukan alginat
diawali dengan bahan cetak sesuai dengan
takaran ke dalam bowl, bawalah bowl ke wastafel
di bawah air mengalir
• 6. Adukan bahan cetak dengan gerakan tangan
kiri memutar bowl sedangkan tangan kanan
mengaduk (dengan spatula) dengan gerakan
melipat. Aduklah sampai konsistensinya
tearcampur homogen dan mengkilat
• 7. Taruhlah adonan ke dalam sendok cetak
yang telah disesuaikan tadi sampai penuh
membentuk gunung. Haruskanlah permukaan
adonan tersebut dengan cara tangan asisten
dibasahi air terlebih dahulu
• 8. Lakukan transfer ke operator
• 9. Setelah prosedur pencetakan oleh operator,
asisten siap mengisi cetakan negatif tersebut
dengan gips stone. Cetakan negatif adalah
bentuk serbaliknya darai rahang yang dicetak
• 10. Pengisian ceakan negatif dilakukan setelah
pasien selesai prosedur pencetakan.
• 11. Tahap berikutnya membuat catatan gigitan
dari malam/wax
• 12. Tahap berikutnya mencocokkan warna gigi
dengan panduan shade guide (jika prosedur
pembuatan gigi tiruan anterior)
• 13. Setelah itu memberesi pasien
• 14. Tahapan berikutnya pengisian cetakan negatif.
Sebelum mengisi basahi cetakan negatif
tersebut dengan air mengalir supaya saliva atau
debris hilang
• 15. Aduklah gips stone dengan air sampai
konsistensi bahan adukan lembek tidak cair
• 16. Ketuk-ketuklah bowl agar gelembung
udara hilang
• 17. masukkan adonan gips sedikit demi sedikit
ke dalam cetakan negatif sambil diketuk-ketuk
lagi lagi. Isilah sampai penuh
• 18. Tunggu sampai gips kering dan model kerja
bisa dilepas dari cetakan negatifnya
• 19. Model kerja siap dikirim ke laboratorium
beserta catatan gigitan dan nomor warna gigi
Cara pengiriman model kerja ke
laboratorium
• 1. Terlebih dahulu merapikan model kerja dengan
mengurangi akses-akses yang tidak penting dengan
cara memotong atau mengikir model kerja
• 2. Mengoklusikan model kerja RA dan RB disertai
catatan gigitan diantara kedua model kerja sehingga
diperoleh oklusi pasien yang sebenarnya. Ikatlah model
kerja tersebut
• 3. Madsukkan model kerja tersebut ke dalam kotak
plastik yang aman dari benturan dan sertakan identitas
dokter gigi yg mengirim, anasir gigi, nomor warna gigi,
tgl pengambilan
Chairside Assistant pada waktu
pengepasan (insertion)
• 1. Siapkan artikulating paper, bur stone,
amplas kasar, amplas halus dan beberapa tang
klamer/tang orthodontia (tang pipih, tang
setengah bulat, tang universal)
• 2. Jika base plate (akrilik) terlalu kasar atau
runcing dapat dilakukan pengurangan (base
plate) dengan menggunakan amplas kasar
kemudian halus atau dengan bur stone
• 3. Jika klamer terlalu kencang asisten dapat
menggunakan tang klamer untuk
melonggarkannya sampai pasien merasa
nyaman
• 4. Jika gigi tiruan mengalami traumatik oklusi
dapat dicek menggunakan artikulating paper.
Lakukan pengurangan anasir gigi dengan bur
stone sampai traumatik oklusi hilang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai