Anda di halaman 1dari 19

KELOMOPOK 5

Disusun Oleh:

1. Nok Laila Siyam (P1337425120095)

2. Zahra Destiara (P1337425120100)

3. Elsista Putri Adinda (P1337425120086)

4. Karina Diva Alifia Harsono (P1337425120092)

5. Suci Sukmawati (P1337425120078)

6. Yunita Dwi Untari (P1337425120082)

7. Zahra Sanya Sasmita (P1337425120070)

8. Amallia Putri Andini (P1337425120075)

9. Serliana Dewi Kurniawati (P1337425120061)

10.Adelia Rachma Putri (P1337425120067)

11.Bastian Muzaqi (P1337425120052)

12.Yulia Oktaviana (P1337425120056)


Mekanisme bahan anestesi topical dan infiltrasi terhadap
tubuh

MATERI

 SEL SARAF
 PEMILIHAN ANESTESI
 MEKANISME BAHAN ANESTESI TOPIKAL
 MEKANISME BAHAN ANESTESI INFILTRASI
 PEMBEKUAN DARAH DAN PENYEMBUHAN JARINGAN
SETELAH PENCABUTAN GIGI
 SEL SARAF
 SEL SARAF

Sel saraf adalah sel yang mengantarkan implus atau rangsangan dari panca indera ke otak dan
sebaliknya. Sel saraf juga bertanggung jawab atas Gerakan refleks. Sel-sel saraf disebut neuron,
neuron tersebut yaitu membentuk suatu sistem saraf pada manusia.
Bagian – bagian sel saraf :
1. Dendrit

Percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma yang pendek dan bercabang-cabang.
Berfunngsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan Sel

Bagian utama dari sel saraf , di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus
(anak inti sel). Berfungsi untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit
(akson).
3. Inti Sel

Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit/akson

Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.
Berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya
5. Selubung Mielin

Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin banyak mengandung lemak dan
bersegmen-segmen. Berfungsi untuk melindungi neurit dari kerusakan dan mencegah impuls bocor.
6. Sel Schwann

Sel schwann adalah sel yang mengelilingi selubung mielin. Berfungsi untuk mempercepat jalannya
impuls, membantu menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu regenerasi neurit.
7. Nodus Ranvier

Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin. Fungsi
utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau sebaliknya.
8. Oligodendrosit

Oligodendrosit adalah sebuah sel pendukung yang menyediakan isolasi bagi sel-sel saraf
dengan membentuk selubung mielin di sekitar akson. Berfungsi untuk membentuk selubung
mielin yang sama pada sistem saraf pusat dan sebagai sel penyokong
9. Sinapsis

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.
Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang
disebut tombol sinapsis. Berfungsi untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel
saraf lain.
 PEMILIHAN ANESTESI
 Pemilihan Anestesi

Faktor lokal dan umum menentukan pilihan anestesi untuk pencabutan gigi tertentu :
Faktor lokal penentu pemilihan anestesi :
1. Infeksi akut pada daerah kerja
2. Pasien yang meminum obat tertentu

Faktor umum penentu pemilihan anestesi :


1. Pasien yang badannya sangat besar atau gemuk
2. Pasien dengan penyakit sistemik (bronchitis kronis, emfisema, asma, TBC dan sebagainya).
3. Pada Wanita hamil trimester pertama dan terakhir
4. Pada penyakit hemoragik yang langka
 MEKANISME BAHAN ANESTESI
TOPIKAL
 Mekanisme Bahan Anestesi Topikal

Anestesi topikal yaitu Obat yang bekerja dengan menghalangi impuls saraf yang membawa pesan
rasa sakit ke otak Efek bius bisanya berlangsung selama satu jam atau lebih. Durasi anestesi topikal
bergantung pada jenis dan jumlah yang diterapkan, tetapi biasanya sekitar 30 menit. Teknik anestesi
topikal yaitu :
Membran mukosa dikeringkan untuk mencegah larutnya bahan anastesi topikal.
Bahan anastesi topical dioleskan melebihi area yang akan disuntik ± 15 detik (tergantung petunjuk
pabrik) jika kurang dari waktu tersebut, obat tidak efektif.
1. Anastesi topical harus dipertahankan pada membran mukosa minimal 2 menit, agar obat bekerja
efektif. Salah satu kesalahan yang dibuat pada pemakaian anastesi topikal adalah kegagalan
operator untuk memberikan waktu yang cukup bagi bahan anastesi topikal untuk menghasilkan
efek yang maksimum.
 MEKANISME BAHAN
ANESTESI INFILTRASI
TERHADAP TUBUH
 Mekanisme Anestesi Infiltrasi Terhadap Tubuh
Anestesi infiltrasi yaitu untuk menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi pada daerah atau sekitar
jaringan yang akan dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa dikulit dan jaringan yang terletak
lebih dalam misalnya, daerah kecil dikulit atau digusi. Teknik anastesi infiltrasi yaitu:
Bersihkan kalkulus dari tempat penyuntikan, bersihkan sulkus gingiva dengan rubber cup dan pasta
profilaksis lalu berikan desinfektan dengan menggunakan cotton pellet kecil.
Masukkan jarum kedalam sulkus gingiva pada bagian mesial distal gigi dengan bevel jarum menjauhi gigi.
Tekan beberapa tetes larutan ke dalam sulkus gingiva untuk anastesi jaringan di depan jarum Injeksi intra
ligament pada anak.
Gerakkan jarum ke apikal sampai tersendat diantara gigi dan crest alveolar biasanya kira-kira 2 mm.
Tekan perlahan-lahan. Jika jarum ditempatkan dengan benar harus ada hambatan pada penyuntikan dan
jaringan di sekitar jarum memutih. Jika tahanan tidak dirasakan, jarum nmungkin tidak benar posisinya dan
larutan yang disuntikkan akan mengalir kedalam mulut.
Suntikan perlahan-lahan, banyaknya 0,2 ml.
Untuk gigi posterior, berikan suntikan di sekitar tiap akar.
Dapat pula diberikan penyuntikan di bagian mesial dan distal akar tetapi dianjurkan bahwa tidak lebih dari
0,4 ml larutan disuntikan ketiap akar.
1. Cartridge harus dibuang dan tidak boleh digunakan untuk pasien yang lain, walaupun sedikit sekali
larutan yang digunakan.
KANDUNGAN BAHAN ANESTESI
1. Vehicle, sarana pada lokal anestesi adalah air steril dengan sodium chloride, yang menjaga
keseimbangan osmotik antara larutan anestesi dan jaringan tubuh.
2. Buffer, termasuk sodium hydroxide dan asam hydrochloride, yang digunakan untuk mengatur ph
dan mereduksioksidasi vasokonstriktor.
3. Antioksidan, paling sering digunakan dalam anestesi adalah sodium metabisulfid, yang
ditambahkan untuk mencegah oksidasi vasokonstriktor.
2. Vasokonstriktor, penambahannya sokonstriktor dan sodium metabisulfit menurunkan ph larutan
anestesi lokal.
3. REAKSI JARINGAN TERHADAP OBAT INFILTRASI
Anastesi infiltrasi menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi pada sekitar jaringan yang akan
dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa dikulit dan jaringan yang terletak lebih dalam
misalnya daerah kecil dikulit atau gusi (pencabutan gigi).
 PEMBEKUAN DARAH DAN
PENYEMBUHAN JARINGAN SETELAH
PENCABUTAN GIGI
 Pembekuan Darah dan Pentembuhan Jaringan Setelah Pencabutan Gigi

Setelah pencabutan, biasanya rongga bekas pencabutan ditekan dengan tampon atau kapas.
Tujuannya untuk menutup pembuluh darah kapiler sehingga darah tidak keluar lagi. Di permukaan
terluar luka akan terbentuk beku darah. Selanjutnya akan terbentuk jaringan baru selapis demi
selapis selama 2 sampai 4 minggu hingga seluruh lubang bekas giginya tertutup. Beku darah tidak
boleh sampai hilang, karena ini merupakan proses awal penyembuhan. Selama 24 jam klien tidak
boleh berkumur-kumur, meludah dan menghisap daerah bekas luka agar beku darah tidak lepas. Jika
beku darah lepas maka akan terjadi pendarahan lagi. Klien tetap bisa menyikat gigi tetapi tidak boleh
menyikat daerah bekas luka. Pada saat berkumur, tidak perlu mengocok-ngocok air didalam mulut
dan biarkan air keluar dari mulut dengan cara menundukkan kepala tanpa harus meludahkannya.
Begitu pula dengan air ludah, lebih baik dibiarkan mengalir dengan cara menundukkan kepala dan
tidak boleh meludahkannya, atau lebih baik ditelan saja.
 Thank you

Anda mungkin juga menyukai