Dosen Pengampu :
Hermien Nugraheni, M.Kes
Dosen Pembimbing :
Sadimin, S.Si, M.Kes
Disusun Oleh :
1.) Hanifah Wisma Dwijayanti P1337425120005
2.) Putri Pramudia Sari P1337425120006
3.) Salsabila Putri Ramadhani P1337425120016
4.) Andre Tunggono P1337425120017
5.) Anisa Febyanti P1337425120030
6.) Dicky Rangga Pahlevi P1337425120039
7.) Dilla Nur Fadhillah P1337425120040
8.) Ananta Pinaka Fajrin P1337425120045
9.) Elsi Utami Aulia R. P1337425120077
10.) Suci Sukmawati P1337425120078
11.) Amelia Prastikawati S. P. P1337425120079
12.) Faiz Hanif Riandi P1337425120080
13.) Naila Intan Widhiannisa P1337425120081
14.) Yunita Dwi Untari P1337425120082
15.) Geifira Nur Aqila M. P1337425120083
16.) Aulia Maharani P1337425120084
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit gigi dan mulut masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit gigi dan mulut
sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-
anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan
mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar
Data-data mengenai penyakit gigi yang dialami anak-anak dan usia dewasa di Indonesia menunjukkan
kondisi yang sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Hal ini memperlihatkan masih rendahnya kesadaran
akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut, yang sebenarnya sangat esensial bagi kesehatan
secara umum dan juga kualitas hidup seseorang. Masih rendahnya pengetahuan terhadap cara
menggosok gigi yang benar pada masyarakat dikarenakan kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat di
pedesaan oleh pemerintah daerah, hal ini ditujukkan masih tingginya angka karies dan penyakit gigi
lainnya.
Berdasarkan The Global Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan gigi dan mulut
khususnya karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia
(3,58 milyar jiwa). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi
terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah
kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul
(abses) sebesar 14%.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 89 Tahun 2015 tentang Upaya Kesehatan Gigi
dan Mulut, kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi
serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan individu makan,
berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena
adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut dapat merefleksikan kesehatan tubuh secara keseluruhan
termasuk jika terjadi kekurangan nutrisi dan gejala penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi
dan mulut dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari di antaranya menurunnya kesehatan
secara umum, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan mengganggu performa dan kehadiran di
sekolah atau tempat kerja.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai yaitu
1. untuk mengetahui penyebab kurangnya minat masyarakat terhadap kesehatan gigi dan
mulut
2. untuk mengetahui tingkat fasilitas layanan kesehatan gigi dan mulut di indonesia
D. Manfaat
Laporan ini diharap dapat memberikan informasi lebih kepada msyarakat dalam
hal kesehatan gigi dan mulut dan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan dapat
meningkatkan minat masyarakat terhadap kesehatan gigi da mulut.
BAB II
PEMBAHASAN
Selain dilakukannya pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, kita perlu juga
melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat. Penyuluhan
kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti,
tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
(Machfoedz, 2009). Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya yang
mudah dilakukan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut masyarakat. Dengan adanya penyuluhan ini masyarakat diharapkan mampu
memaham dan mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan
benar.
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut umum yang harus diketahui masyarakat,
diantaranya :
a. Cara menggosok gigi yang baik dan benar
b. Memilih sikat gigi yang baik dan benar
c. Memahami waktu yang tepat untuk menggosok gigi, dan
d. Mengenal penyakit yang bermanifestasi di dalam rongga mulut
a. Memberikan pendidikan kepada kader dan masyarakat bagaimana cara merawat klinik
agar tetap terlihat rapi dan bersih
b. Memberikan penyuluhan kepada kader tentang cara menjaga dan merawat alat-alat
kesehatan gigi dengan baik
c. Memberikan pelatihan kepada kader mengenai cara mensterilkan alat dan bahan agar
selalu terjamin kesterilannya dan dapat terawat dengan baik
d. Memberikan pelatihan kepada kader mengenai pengoperasian alat-alat kesehatan gigi
yang berteknologi modern
e. Memberikan pendidikan mengenai pentingnya kelengkapan fasilitas kesehatan gigi guna
menarik minat masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan gigi dan mulut
Sujai, Toat dkk. 2019. Pembentukan Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat di Puskesmas Geyer 1
Kabupaten Grobogan Tahun 2019. [Online]. Dikutip pada laman
https://id.scribd.com/document/422348668/Proposal-Kegiatan-Pelatihan-Kader