Anda di halaman 1dari 32

ANESTESIA

anestesia, Yunani = Tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi dua kelompok: A. Anestesi Umum, adalah tindakan menghilangkan rasa sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih kembali. Cara pemberian: 1. Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk tindakan yang singkat atau induksi anestesi.Umumnya diberikan tiopental, pada kasus tertentu dpt digunakan ketamin, diazepam, dll.Untuk tindakan yang lama anestesi parenteral dikombinasikan dengan cara lain.

2. Perektal.Dpt dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau tindakan singkat. 3. Anestesi Inhalasi, yaitu anestesi dg menggunakan gas atau cairan anestesi yg mudah menguap (volatile agent) sebagai zat anestetik melalui udara pernapasan.Zat anestetik yg digunakan berupa campuran gas (dg O2) dan konsentrasi zat anestetik tsb tergantung dari tekanan parsialnya. Tekanan parsial dlm jar.otak akn menentukan kekuatan daya anestesi, zat anestetika disebut kuat bila dg tekanan parsial rendah sudah dpt memberi anestesi yang adekuat.

B. Anestesi/Analgesi Lokal, adalah tindakan menghilangkan rasa nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran. Pemberian anestetik lokal dpt dg teknik: 1. Permukaan/topikal, yaitu pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal da atas selaput mukosa. 2. Infiltrasi, yaitu penyuntikan analgetika lokal langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka, atau insisi sasaranya n.perifer.Cara yg sering digunakan adalah blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan.

3. Blok, yaitu penyuntikan analgetika lokal langsung pada foramen tempat masuk/keluarnya syaraf.

4. Pericemental Anestesi, yaitu anestesi langsung ke ligamen, cementum, periosontium atau intraseptal.

Cara Anestesi
1. Infiltrasi
Asepsis Tusukkan jarum pada muco buccal fold Aspirasi dan masukkan obat 1,5 cc Bila aspirasi ada darah, geser ujung jarum dan aspirasi ulang dan masukkan obat anestesi Cabut jarum Cek keberhasilan anestesi

2.Mandibular Blok
a. Indirect mandibular Blok Antisepsis Amati pertemuan linea obliqua externa dan linea mylohyoidea Tusukkan jarum pd tempat tsb, dari arah kontralateral (P2) sampai terkena tulang Arahkan jarum lurus menyusuri tulang sampai tidak terasa lagi Pindahkan ke kontralateral lagi, dan dorong jarum mengenai tulang Tarik jarum 2mm, aspirasi dan masukkan obat 1cc

b. Direct mandibular Blok Asepsis Amati pertemuan linea obliqua externa dg linea mylohyoidea, tusukkan jarum di belakang titik pertemuan tsb 1cm dari arah kontralateral sampai mengenai tulang lingula Aspirasi, depositkan obat 1cc Tarik jarum setengahnya, aspirasi, masukkan obat cc Tarik seluruh jarum

3. Pericemental Injection
Asepsis Tusuk jarum ke jaringan periodontium menyusuri cervical gigi Masukkan obat anestesi Dilakukan pada 4 permukaan gigi (mesia, buccal, lingual/palatal & distal) Tampak gingiva sekitar gigi warna kepucatan (keputihan)

4. Topical Anestesia
Dilakukan pada permukaan mukosa atau gingiva Cara dan bentuk: 1. Spray: cair gas Contoh: - xylonor - Chorethyl 2. Oles: jelly dan cream Contoh: - precain gel - Lidocain cream

DENTAL ANESTHETICS

ada tiga cabang persarafan utama di mulut... 1. nervus maksilaris. induk saraf rahang atas 2. nervus mandibularis. induk saraf rahang bawah. 3. nervus lingualis. induk saraf lidah.

Rahang Bawah, Gigi: I1, I2, C


ANESTESI I ANESTESI II

TEHNIK
TEMPAT

Infiltrasi Labial Infiltrasi Lingual


Muco Buccal Fold dekat akar gigi YBS Alveolaris Inferior Mentalis Muco Buccal Fold akar gigi YBS Lingualis

NERVE

Rahang Bawah, Gigi: P1, P2, M1, M2, M3


ANESTESI I ANESTESI II ANESTESI III

TEHNIK

Blok Mandibular

Lanjutan

Infiltrasi Buccal
Muco Buccal Fold gigi YBS Buccalis

TEMPAT Lingula Medial dari Foramen Lingula Mandibularis NERVE Alveolaris Inferior Lingualis

Rahang Atas, Gigi: I1, I2


ANESTESI I ANESTESI II

TEHNIK
TEMPAT

Infiltrasi Labial Blok Palatal


Muco Buccal Fold dekat akar gigi YBS Alveolaris Superior Anterior Foramen Incisivum Incisivus

NERVE

Rahang Atas, Gigi: C


ANESTESI I ANESTESI II

TEHNIK
TEMPAT NERVE

Infiltrasi Labial Blok Palatal


Fossa Canina Alveolaris Superior Anterior Foramen Incisivum Incisivus

Rahang Atas, Gigi: P1, P2


ANESTESI I ANESTESI II

TEHNIK
TEMPAT

Infiltrasi Buccal
Mucco Buccal Fold dekat akar gigi YBS Alveolaris Superior Media

Blok Palatal
Foramen Palatinus Minor Palatinus Minor

NERVE

Rahang Atas, Gigi: M1


ANESTESI I ANESTESI II

TEHNIK
TEMPAT

Infiltrasi Buccal Blok Palatal


Muco Buccal Fold dekat akar gigi medial & Distal gigi YBS Alveolaris Superior Media & Alv.Sup.Posteri or Foramen Palatinus Minor (mukosa) antara M1&M2 Palatinus Minoris

NERVE

Rahang Atas, Gigi: M2


ANESTESI I TEHNIK TEMPAT Infiltrasi Buccal Muco Buccal Fold dekat akar gigi YBS Alveolaris Superior Posterior ANESTESI II Blok Palatal Foramen Palatinus Minoris, Mukosa M1&M2 Palatinus Minoris

NERVE

Rahang Atas, Gigi: M3


ANESTESI I ANESTESI II

TEHNIK

Infiltrasi Buccal

Blok Palatal

TEMPAT

Muco Buccal dekat akar gigi YBS

Foramen Palatinus Mayus (mukosa) palatal akar gigi Palatinus Mayus

NERVE

Alveolaris Superior Posterior

Anda mungkin juga menyukai