Anda di halaman 1dari 45

Psikologi Dental

Muhammad Fiqih Sabilillah, S.ST, M.Kes

Semester II
Prodi D IV Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Materi Pokok/ Topik Pembahasan

Kecemasan Anak (Aspek Psikologis pada Dental:


Element Situation).
Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Tujuan pembelajaran pada mata kuliah ini,


mahasiswa diharapkan mampu memahami materi
metode pembentukan tingkah laku anak dalam
meminimalisir rasa takut anak pada saat
melakukan perawatan gigi.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Mampu menjelaskan macam-macam metode


pembentukan tingkah laku anak.
3 Aspek Pencabutan (Ekstraksi) Gigi Sulung

Aspek Psikologis
Aspek Etiologis
Aspek Tumbuh dan Kembang Anak
Aspek Psikologis

Pasien anak jelas berbeda dengan pasien


dewasa. Operator harus dapat mengetahui
psikologis anak pada saat pertama kali
bertemu.
Bagaimana sikap anak untuk pertama kali
bertemu dengan operator, berada di dalam
ruangan, berinteraksi dengan bermacam
benda dan alat di dalam ruangan.
Aspek Psikologis

Dengan mengetahui sikap, operator akan


mudah berkomunikasi sesuai dengan sikap
yang ditunjukkan anak.
Selain itu peran orang tua sangat membantu
berkomunikasi dengan pasien anak sehingga
operator dapat menentukan diagnosa dan
rencana perawatan yang dibutuhkan.
Aspek E9ologis
Pencabutan gigi anak harus memperhatikan
penyebab utama kondisi gigi anak tidak dapat
dipertahankan (tidak dapat dirawat).
Insidensi pencabutan gigi anak => karies =>
merupakan kondisi patologis yang sering kali
diabaikan oleh orang tua pada umumnya.
Gigi anak yang terkena karies dan tidak di
rawat => linu, sakit saat makan, gusi mudah
berdarah => tahap pulpitis, adanya peradangan
=> Gangren Pulpa (non vital) => ekstraksi.
Aspek Tumbuh dan Kembang Anak
Operator => efek yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi anak
pasca pencabutan.
Dibutuhkan Rontgen panoramic agar lebih tepat
dalam memperhatikan tumbuh kembang gigi
sulung.
Selain itu akan mempermudah operator dalam
menentukan perawatan serta memberikan
informasi yang tepat sesuai untuk diberikan kepada
orang tua anak dalam menjaga dan merawat gigi.
Tujuan Metode Pembentukan Tingkah Laku
Anak

Pembentukan tingkah laku pada pasien anak


bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku kearah
yang ideal melalui langkah-langkah tertentu.
Tingkah laku yang ideal ditunjukkan oleh pasien
yang menjaga kebersihan gigi dan mulutnya,
melatih pengaturan diet, santai serta kooperatif
selama perawatan gigi.
Tujuan Metode Pembentukan Tingkah Laku
Anak

Pembentukan tingkah laku dimulai dengan


merencanakan perawatan gigi yang akan
dilakukan sehingga melatih anak untuk menerima
perawatan dalam keadaan santai dan kooperatif.
Tujuan Metode Pembentukan Tingkah Laku
Anak

Langkah yang dapat dilakukan pada anak usia


sekolah adalah

1. Pemeriksaan dan profilaksis.

2. Fissure sealant atau penggunaan fluor topikal.

3. Restorasi oklusal yang kecil pada gigi susu.


Tujuan Metode Pembentukan Tingkah Laku
Anak

Pendekatan bertahap dalam pembentukan tingkah


laku dapat menunda kemajuan perawatan tetapi
dengan kerjasama yang baik dapat lebih
bermanfaat karena waktu yang dilewatkan
tersebut dapat dianggap investasi yang nyata.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak
Tell-Show-Do (TSD)

Pendekatan TSD sebagai metode persiapan, dipopulerkan


pertama kali oleh Addelston (1959). Langkahnya sebagai
berikut:

1. Penjelasan prosedur pada anak dengan bahasa sederhana.

2. Menunjukkan perawatan yang akan dilakukan sebelum


perawatan.

3. Saat operator yakin anak mengerti dengan apa yang akan


dilakukan maka operator memulai prosedur pelaksanaan
perawatan.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak

Penguatan (Reinforcement)

Penguatan dapat diartikan sebagai pengukuhan


pola tingkah laku yang akan meningkatkan
kemungkinan tingkah laku tersebut terjadi lagi
dikemudian hari.

Upaya dalam memperkuat tingkah laku adalah


dengan cara memberikan perhatian, doa, senyum
dan pelukan.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak

Benda penguat yang dapat diberikan yaitu stiker,


poster, leaflet dll.

Bentuk penguat dengan penghargaan adalah


hadiah dan dapat diberikan pada tahap akhir
perawatan sebagai penghargaan atas tingkah laku
yang baik.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak
Desensitisasi

Desensitisasi adalah salah satu teknik yang paling


sering digunakan oleh ahli psikologi untuk
melawan rasa takut.

Tahapan ini dimulai ketika pasien dalam keadaan


relaksasi. Pasien membayangkan stimulus yang
membangkitkan rasa takut dalam gambaran yang
bertingkat.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak

Modeling

Modeling adalah peniruan melalui proses observasi


dan memperhatikan suatu tingkah laku orang lain
(model).

Modeling dapat berupa film ataupun model


langsung.

Teknik modeling dapat diterapkan pada berbagai


situasi perawatan gigi tetapi paling sering diterapkan
pada anak yang cemas saat perawatan gigi.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak

HOME (Hand Over Mouth Exercise)

Teknik HOME digunakan untuk membuat


komunikasi dengan anak yang mampu bekerja
sama.

Metode HOME sering dianjurkan untuk


penanganan perilaku anak yang histerikal,
mengganggu dan berpotensi membahayakan.
Biasanya anak tersebut tidak takut, tidak mau
bekerjasama dan mencari jalan untuk menghindar.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak
Teknik ini dilakukan dengan cara menahan anak
yang melawan menggunakan tangan atau handuk
di atas mulutnya. Tujuannya untuk menahan
perlawanan.

Selanjutnya berbicara dengan perlahan dan jelas


kepada anak bahwa tangan akan diangkat setelah
berhenti menangis. Bila anak kooperatif maka
tangan diangkat dan diberi pujian.

Teknik ini sebaiknya jangan digunakan pada anak


yang takut.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak

Sedasi (Farmakologi)

Teknik ini efektif digunakan pada anak yang takut


tetapi perlunya perawatan dan mau dibantu (anak
yang kurang kooperatif, tidak punya alasan rasional
dan tidak mau bekerjasama).

Obat-obatan yang bersifat sedatif dapat digunakan


dengan beberapa cara yaitu secara oral, intravena,
intramuskular dan inhalasi.
Metode Pembentukan Tingkah Laku Anak

Sedatif adalah obat-obatan yang menciptakan


ketenangan, pengurangan rasa sakit atau
kecemasan, digunakan bersama dengan anestesi
lokal.

Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan


penting dalam proses pengobatan penyakit
respiratori (saluran pernafasan) akut dan kronis.
Terima Kasih
Psikologi Dental

Muhammad Fiqih Sabilillah, S.ST, M.Kes

Semester II
Prodi D IV Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Materi Pokok/ Topik Pembahasan

Faktor yang mempengaruhi perilaku pasien dan


Aspek Psikologis pada Dental: Element Situation.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Tujuan pembelajaran pada mata kuliah ini,


mahasiswa diharapkan mampu memahami materi
faktor yang mempengaruhi perilaku pasien.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi


perilaku pasien.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai