Anda di halaman 1dari 6

PERAWATAN DENTAL FLUOROSIS PADA ANAK

Amandia Dewi Permana Shita


Bagian Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

ABSTRACT

Dental fluorosis is a health condition caused by a child receiving too much fluoride during tooth
development. Excessive fluoride can cause white spots, and in severe cases, brown stains or pitting or mottling of
enamel. Dental fluorosis can be cosmetically treated by a dentist. The cost and success can vary significantly
depending on the treatment. Tooth bleaching, microabrasion, and conservative composite restorations or porcelain
veneers are commonly used treatments. Generally speaking, bleaching and microabrasion are used for superficial
staining, whereas the conservative restorations are used for more unaesthetic situations.

Key Words : dental fluorosis, fluoride, mottled enamel

Korespondensi (Correspondence) : Amandia Dewi permana Shita, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jl.
Kalimantan No. 37 jember 68121, Telp (0331) 333536, Fax (0331) 331991

Gigi merupakan salah satu bagian dibedakan antara kasus fluorosis ringan
tubuh yang penting, karena memiliki fungsi dengan kekusaman email yang disebabkan
dalam membantu pencernaan makanan, oleh infeksi pada masa anak-anak, sebab-
berbicara, dan juga fungsi estetik. Terdapat sebab genetik atau karena trauma. Akan
beberapa gangguan dalam masa tetapi kekusaman demikian biasanya tidak
pembentukan gigi atau dikenal dengan mengganggu estetika.2 Pada keadaan
gangguan formatif, misalnya kelainan numerik dental fluorosis yang lebih parah (TF 5-9),
seperti adanya kekurangan jumlah gigi atau perubahan pasca erupsi mengakibatkan
adanya gigi ekstra. Selain itu terdapat juga pembentukan pit-pit atau gempilnya email
kelainan bentuk dan ukuran gigi, dan yang bagian luar. Kerusakan email luar yang
terakhir adalah gangguan dalam struktur sedemikian itu meningkatkan resiko terjadinya
jaringan.1 retensi deposit mikroba yang berhubungan
Gangguan dalam struktur jaringan dengan karies gigi. Oleh karena itu adalah
dapat timbul pada berbagai fase mungkin bahwa gigi yang sudah rusak
pembentukan gigi. Gangguan di dalam tersebut menjadi lebih rentan terhadap
struktur email dapat terjadi sewaktu karies.4,5
pembentukan matriks, mineralisasi atau Perawatan gigi yang mengalami
resorpsi matriks sebelumnya. Gangguan fluorosis harus ditangani sejak dini untuk
tersebut akan menyebabkan suatu defisiensi mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu
ketebalan email yang disebut hipoplasi. penampakan fisik dari perubahan pasca
Hipoplasi email bisa disebakna oleh erupsi dari dental fluorosis kadang-kadang
pemberian fluoride yang berlebihan sehingga tidak bisa diterima, untuk itu peran dokter gigi
menyebabkan dental fluorosis.1 Tanda disini adalah melakukan perawatan kosmetik
pertama dari berlebihnya pemasukan fluor ke untuk mengatasi problem estetik yang
dalam tubuh selama periode pembentukan diakibatkan oleh fluorosis.
gigi adalah erupsi gigi dengan email yang
berbintik-bintik. Walupun mekanisme yang TINJAUAN PUSTAKA
tepat mengenai terjadinya fluorosis email
belum sepenuhnya diketahui, diduga bahwa Menurut WHO (1962) yang dimaksud
fluor yang berlebihan tersebut mempengaruhi dengan karies gigi adalah suatu proses
fungsi ameloblast yang salah satu akibatnya patologi dimulai dari bagian luar gigi, dengan
adalah tak sempurnanya mineralisasi. Fluorosis melemahnya jaringan keras gigi dan
email bisa disebabkan oleh dosis tunggal terbentuk lubang, yang dapat terjadi sesudah
yang tinggi, dosis berulang kali yang rendah, gigi tumbuh (erupsi). Enamel adalah lapisan
atau kontak dengan zat berkadar F rendah gigi yang paling luar, lebih keras
yang terus menerus. Oleh karena itu, fluorosis dibandingkan dengan lapisan di bawahnya
dapat timbul karena fluor pada air minum yang disebut dentin. Hal ini disebabkan
atau pemberian suplemen fluor.2 karena enamel lebih banyak mengandung
Secara klinis fluorosis pada gigi mineral dan bahan-bahan organik. Struktur
dapat dilihat seperti bercak putih (opaque) enamel gigi terdiri dari susunan kimia komplek
pada enamel, yang kemudian bisa menjadi dengan gugus kristal yang terpenting yaitu
tampak bergaris-garis, bercak, atau seperti hidroksil apatit. Unsur-unsur kimia yang lebih
stain kekuningan sampai coklat tua.3 Apabila banyak terdapat di permukaan enamel
fluorosisnya ringan, email hanya akan adalah F, Cl, Zn, Pb dan Fe, sedangkan
kehilangan cahayanya, yang jika dikeringkan karbonat dan magnesium lebih sedikit
akan tampak bintik putih kusam. Akan sukar dibanding bagian lainnya. Ion kimia paling
Perawatan dental fluorosis…(Amandia S)

penting yang diharapkan banyak diikat oleh (yang sejak itu disebut dental fluorosis). Studi
hidroksil apatit adalah ion fluor, di mana ini dilakukan oleh suatu tim yang dipimpin
hidroksil apatit akan berubah menjadi fluor oleh H. Trendley Dean, seorang staff
apatit dan lebih tahan terhadap asam.6 kesehatan gigi dan epidemiologist di Amerika.
Fluoride memegang peranan Dengan melakukan sejumlah survai yang
penting dalam pencegahan dan kontrol ektensif di Amerika, Dean menunjukkan
karies. Di seluruh dunia, fluoride telah hubungan yang berbanding lurus antara
digunakan untuk pencegahan karies dengan konsentrasi fluoride di dalam air minum
berbagai cara yaitu fluoridasi pada air dengan dental fluorosis.4
minum, dicampurkan dalam garam dapur, Agar bisa diikat oleh email, maka
dengan pemberian aplikasi topikal baik fluor harus diletakkan dalam bentuk
berupa gel atau larutan, tak terkecuali fluoroapatit, dimana ion hidroksil digantikan
pemberian yang dicampurkan dalam pasta oleh ion fluor. Fluor yang diperoleh dari cairan
gigi. Penemuan sifat anti-kariogenik fluoride jaringan selama periode pembentukan gigi
bermula dari suatu penelitian mengenai dan dari saliva serta air minum pada periode
hubungan antara fluoride dalam air minum pasca erupsi, diikat email dalam bentuk ini
dengan terjadinya gangguan pada (Kidd). Selama proses mineralisasi email, fluor
pembentukan gigi, yaitu mottling pada akan bergabung dan membentuk ikatan
enamel atau dental fluorosis.4 dengan rumus Ca10(PO4)6(OHF) yang disebut
Fluor berperan untuk menghambat hidroksi-fluoroapatit. Fluor bersama-sama
karies di dalam lingkungan mulut melalui dengan ion kalsium dan fosfat akan
mekanisme demineralisasi melalui bergabung dan membentuk fluorapatit
pembentukan fase tahan asam dan dengan ikatan kimia Ca10(PO4)6F2 yang
meningkatkan remineralisasi enamel yang bersifat lebih stabil dan tidak mudah larut
karies dan belum berlubang. Sebaliknya, fluor dalam asam. Pada konsentrasi fluor yang
juga menghambat metabolisme karbohidrat tinggi, maka akan terbentuk endapan CaF2.
oleh mikroflora plak asidogenik.7 Fluor memiliki Bila fluor dalam konsentrasi yang tinggi
tiga peranan, yaitu pada pembentukan terdapat pada awal periode mineralisasi
enamel gigi dengan terbentuknya fluor apatit email maka CaF2 dapat terbentuk lebih
sehingga membuat gigi lebih resisten dahulu, sehingga proses mineralisasi
terhadap demineralisasi oleh asam dari selanjutnya terhambat menyebabkan
bakteri, mempengaruhi metabolisme bakteri, hipoplasi yang biasa disebut dengan fluorosis
selain itu mempengaruhi pembentukan email.8
polisakarida di dalam sel yang digunakan Pendapat lain tentang mekanisme
sebagai cadangan untuk menghasilkan terjadinya fluorosis dianggap sebagai
asam, menambah atau merangsang penyakit perkembangan. Ameloblas-
remineralisasi yang akan menghentikan ameloblas sangat peka terhadap fluorida.
proses karies berlangsung.8 Fluorida mungkin dapat menyebabkan
Banyak cara mempengaruhi kadar fluorosis dalam tiap stadium dentogenesis.
fluor dalam email karena fluor dapat Karena terlalu banyak fluorida mungkin dapat
memasuki email dalam tiga tahap pada terjadi kista antara lapisan ameloblas dan
periode pertumbuhannya. Fluor dalam kadar email yang telah terbentuk dan terutama
rendah, sesuai dengan kadar rendahnya fluor pada tempat dimana terdapat ameloblas-
dalam cairan jaringan, akan menyatu ameloblas bersekresi aktif. Pada tempat-
dengan kristal apatit selama periode tempat itu kelak ditunjukkan bahwa sewaktu
pembentukan gigi. Setelah kalsifikasi gigi pematangan pre eruptif terjadi fluorosis.
selesai, tetapi sebelum erupsi, lebih banyak Fluorida tidak hanya berpengaruh pada
lagi fluor yang diserap oleh permukaan email ameloblas. Pembentukan nukleus kristal-kristal
yang berkontak dengan cairan jaringan. email, pertumbuhan kristal yang berlangsung
Akhirnya setelah erupsi dan selama hidup, disana sesudahnya dan pertukaran kalsium
email terus menyerap fluor dari lingkungan dipengaruhi juga. Berdasarkan yang terakhir
sekitarnya.2 ini, kekurangan kalsium berlangsung bersama-
Penggunaan fluoride dalam waktu sama dengan bertambahnya parathormon.
yang lama selama pembentukan enamel Ada pendapat yang mengatakan bahwa
mengakibatkan perubahan-perubahan klinik terlalu banyak fluorida akan menghambat
yaitu mulai dari timbulnya garis putih yang resorpsi matriks email dan dengan demikian
kecil pada enamel sampai dengan yang terjadilah fluorosis.1
parah yaitu enamel menjadi putih seperti Tampilan klinis dari dental fluorosis
kapur dan opaque, dan mungkin sebagian bisa dikelompokkan menjadi 10 kelas, berkisar
patah segera sesudah gigi erupsi. antara 0-9, yang menggambarkan secara
Keparahannya tergantung dari banyaknya berurutan tingkat keparahan dental fluorosis.
pemakaian fluoride selama periode Karena pada waktu erupsi semua permukaan
pembentukan gigi.4 gigi menerima pengaruh yang sama, maka
Pada tahun 1930-an, melalui studi sistem klasifikasi ini tidak perlu diterapkan
banding binatang percobaan dan pada semua permukaan gigi tetapi hanya
epidemiologis, diketemukan pertama kali pada permukaan fasial saja, yang mana hal
hubungan sebab akibat antara fluoride di tersebut sudah bisa menggambarkan
dalam air minum dengan mottled enamel keparahan dari seluruh permukaan gigi.

119
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 7 No. 2 2010: 118-23

Klasifikasi ini didasarkan pada indeks TF yang Skor TF 9 : Hilangnya sebagian besar enamel
aslinya diusulkan oleh Thylstrup dan Fejerskov luar yang mengakibatkan
pada tahun 1978. Berikut ini klasifikasinya:4 perubahan bentuk anatomis pada
Skor TF 0 : Translusensi normal, warna putih permukaan gigi. Sering dijumpai
krem dan mengkilapnya enamel adanya rim enamel yang opaque
tetap bertahan sesudah dilakukan di servikal
pengeringan dan pengusapan
pada permukaannya Selain indeks TF diatas, berikut ini
juga dikemukakan sistem klasifikasi fluorosis
Skor TF 1 : Terlihat garis-garis putih opaque dari Dean yang direkomendasikan pada
kecil-kecil menyilang permukaan tahun 1942:4
gigi. Garis-garis itu terdapat di 1. Normal. Enamel menunjukkan
seluruh permukaan gigi. Letak garis translusensi normal, yaitu strukturnya
ini sesuai dengan letak perikimata. mirip dengan kaca, permukaan halus
Pada beberapa kasus, mungkin mengkilap, dan warnanya putih krem
terlihat adanya sedikit snow muda
capping pada cusp/insisal edge 2. Questionable. Terjadi abrasi sedikit
pada enamel, yang berkisar mulai
Skor TF 2 : Garis opaque putih lebih menonjol, bintik putih yang kecil sampai
dan sering berfusi untuk kemudian terjadinya white spot. Klas ini
membentuk daerah berkabut diperuntukkan pada kasus-kasus
(buram) yang kecil, yang meragukan antara normal dan very
menyebar ke seluruh permukaan. mild
Biasanya terjadi snow capping 3. Very Mild . Terjadi bercak putih kecil,
pada insisal edge dan puncak opaque, tidak teratur pada
cusp permukaan gigi tetapi tidak
melibatkan lebih dari 25% permukaan
Skor TF 3 : Terjadi fusi garis-garis putih, dan gigi. Yang sering dimasukkan dalam
daerah opaque berkabut di kelompok ini adalah gigi-gigi premolar
beberapa bagian permukaan. atau molar kedua yang menunjukkan
Diantara daerah berkabut tersebut adanya opasitas pada puncak cusp
bisa terdapat garis-garis putih yang tidak melebihi 1-2 mm
4. Mild. Terjadi daerah opaque putih
Skor TF 4 : Pada seluruh permukaan terlihat pada enamel yang lebih luas, tetapi
adanya opasitas atau nampak tidak melebihi 50% dari permukaan
putih seperti kapur (chalky white). gigi
Sebagian dari permukaan yang 5. Moderate. Semua permukaan enamel
terdedah terhadap atrisi atau terserang, dan pada permukaan yang
pemakaian, nampak kurang biasanya menjadi subyek atrisi,
terserang nampak adanya atrisi yang jelas.
Sering terjadi pewarnaan coklat
Skor TF 5 : Seluruh permukaan opaque, dan Severe. Semua permukaan enamel terserang
ada pit-pit bulat (hilangnya dan hipoplasia sangat jelas, ditandai dengan
enamel permukaan setempat) perubahan bentuk umum gigi. Terjadi
yang diameternya kurang dari 2 pembentukan pit-pit yang saling bergabung.
mm Pewarnaan coklat menyebar, dan pada gigi
sering terjadi kerusakan seperti karatan.
Skor TF 6 : Pit-pit kecil sering berfusi sehingga
membentuk pita yang lebarnya
dalam arah vertikal kurang dari 2
mm. Klas ini meliputi juga kasus
dimana cuspal rim dari enamel
fasial telah terlepas dan
berkurangnya dimensi vertikal
yang terjadi kurang dari 2 mm

Skor TF 7 : Ada enamel bagian terluar yang


terlepas, sehingga membentuk
daerah yang tidak teratur pada
permukaan gigi. Permukaan yang
terserang lebih dari separuh. Gambar 1. Mild dental fluorosis
Enamel utuh yang tersisa, opaque

Skor TF 8 : Hilangnya lapisan enamel terluar


melibatkan lebih dari separuh.
Enamel utuh yang tersisa opaque

120
Perawatan dental fluorosis…(Amandia S)

tingkat dental fluorosis mulai dari yang paling


ringan sampai yang paling parah.4
Penampakan fisik dari perubahan
pasca erupsi dental fluorosis mild dan more
severe kadang-kadang tidak bisa diterima,
dan untuk itu pasien bisa meminta bantuan
pada dokter gigi agar dilakukan perawatan
kosmetik (Fejerskov). Perawatan yg biasanya
dilakukan adalah dengan melakukan
grinding dan polishing, mengetsa gigi dengan
bahan asam hidroklorit, memutihkan gigi
dengan hidrogen peroksida, remineralisasi
dengan sodium fluoride dan larutan calcium
sucrose phosphate, mahkota veneer dari
bahan resin atau porselen, serta mahkota
tiruan. Dengan beberapa upaya juga telah
dicoba untuk menghilangkan fluorosis dari
sebelah luar, yaitu dianjurkan aplikasi dengan
18% asam garam, yang selama beberapa
detik dengan kapas diletakkan pada gigi
yang berubah warna. Sesudahnya dipoles (<
2000 putaran/menit) dengan serbuk batu
apung halus dan rubbercup serta dinetralisasi
dengan natrium bikarbonat dan dipoles
kembali akan memberi hasil yang
memuaskan. Juga dapat digunakan 18 HCl
Gambar 2. Moderate fluorosis (kiri) dan Severe yang dicampur dengan serbuk batu apung
fluorosis (kanan) dan digosok beberapa kali (5 detik) dengan
cotton pellet pada bagian yang berubah
warna, dilanjutkan dengan memoles
menggunakan kepingan amril yang halus
agar email mengkilap lagi, hasilnya bagus
sekali, kecuali bila lesinya dalam (Murray,
Schuurs).

PEMBAHASAN
Setiap pemeriksaan dento-enamel
harus dimulai dengan pemeriksaan
gambaran umum dari gigi-gigi yang ada.
Pemeriksaan dental fluorosis juga mengikuti
hukum tersebut. Dental fluorosis hampir selalu
menyerang semua gigi. Semua permukaan
gigi yang terserang, mendapatkan serangan
yang sama pada waktu gigi tersebut erupsi ke
dalam mulut. Meskipun ada sedikit
perbedaan yang terjadi (karena perubahan
pasca erupsi) pada permukaan yang
berbeda pada gigi yang sama, adalah cukup
apabila skore dilakukan pada permukaan
fasial saja. Gigi yang homolog juga
mendapatkan pengaruh yang setara,
walaupun demikian, setiap gigi yang ada di
dalam mulut harus di skore.4
Beberapa penelitian terakhir telah
Gambar 3. Moderat effect (kiri) dan Severe menunjukkan bahwa pemasukan suplemen
effect (kanan) dari fluoridasi air minum fluor dapat merupakan faktor resiko
terjadinya fluorosis gigi. Tingkat
Berdasarkan pengalaman para perkembangan email yang paling rentan
peneliti pada beberapa tempat didunia, terhadap kelebihan pemasukan fluor adalah
indeks TF banyak memberikan manfaat, pada tingkat transisi, yang terjadi diantara
karena jelas, teliti, dan sensitif untuk tingkat sekretori akhir dan tingkat maturasi
pengukuran dental fluorosis dalam berbagai dini. Pada gigi seri tetap pertama dan kedua
keadaan. Kisaran skore dari Indeks TF yang yang penting untuk estetik, periode resiko
luas menjadikannya sebagai suatu sistem terbesar adalah pada waktu anak berusia
klasifikasi multiguna, yang bisa digunakan sekitar 8 bulan sampai 3 tahun.9
untuk mengukur pengaruh fluoride yang Derajat porositas email pada waktu
timbul pada populasi, yang menunjukkan erupsi akan menentukan sifat gigi pasca

121
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 7 No. 2 2010: 118-23

erupsi. Tekanan fisik dalam mulut seperti atrisi, gigitan edge to edge dan pada pasien yang
abrasi, dapat menyebabkan lepasnya memiliki kebiasaan bruxism. Kelebihan kontur
permukaan enamel yang porus karena dapat merugikan periodontium. Dan sebagai
fluorosis, dan akhirnya mendedahkan enamel tindakan pencegahan, anak-anak
di bawahnya yang biasanya normal. Gigi seharusnya diawasi pada saat menggunakan
yang pada waktu erupsi menunjukkan pasta gigi dan juga perawatan topikal
porositas yang ekstensif (skore TF 4), segera fluoride seharusnya diberikan setelah anak
sesudah erupsi, pori-pori tersebut akan mencapai usia 3 tahun.4,11
menjadi pit-pit atau enamel permukaannya
lepas. Gambaran yang dihasilkan mempunyai KESIMPULAN
kharakteristik seperti pada skore TF 5-9. Ciri-ciri
lain dari perubahan pasca erupsi pada dental 1. Dental fluorosis terjadi sebagai akibat dari
fluorosis yang lebih parah, adalah penggunaan fluoride dalam waktu yang
kecenderungan untuk terjadinya atrisi pada lama selama pembentukan gigi. Ciri-
bagian oklusal. Hal ini disebabkan karena cirinya adalah meningkatnya porositas
enamel yang porus mudah terlepas oleh enamel permukaan dan subsurface,
karena tekanan oklusal. Enamel yang menjadikan enamel tampak opaque.
mengalami hipomineralisasi pada permukaan 2. Penyebaran dental fluorosis simetris di
fasial yang berbatasan dengan permukaan dalam mulut, tetapi tidak semua gigi
oklusal juga sering mengelupas. Lepasnya menerima pengaruh yang sama. Gigi
enamel di dekat cusp, sebagian disebabkan yang erupsinya lebih awal jarang yang
oleh adanya tekanan fisiologis pada terkena, sedangkan yang erupsinya
permukaan oklusal.4,10 belakangan adalah yang paling sering
Pada beberapa populasi yang terkena dan paling parah.
dental fluorosisnya cukup parah, 3. Perawatan dental fluorosis pada anak-
penduduknya, khususnya para wanita, sering anak bertujuan untuk memulihkan fungsi
menggerinda permukaan fasial (yang estetik gigi. Perawatan yang dilakukan
berubah warna dan bentuknya) gigi insisivus berupa grinding dan polishing, mengetsa
atas untuk alasan kosmetik (dengan gigi dengan bahan asam hidroklorit,
menggunakan suatu benda yang abrasif memutihkan gigi dengan hidrogen
atau kikir) untuk menghilangkan permukaan peroksida, remineralisasi dengan sodium
enamel yang berubah warna dan porus. fluoride dan larutan calcium sucrose
Penampakan fisik dari perubahan pasca phosphate, mahkota veneer dari bahan
erupsi dental fluorosis mild dan more severe resin atau porselen, serta mahkota tiruan.
kadang-kadang tidak bisa diterima, dan 4. Anak-anak harus didampingi pada saat
untuk itu pasien bisa meminta bantuan pada menggosok gigi untuk menghindari
dokter gigi agar dilakukan perawatan tertelannya pasta gigi.
kosmetik. Biasanya perawatannya dengan
jalan mengggerinda enamel bagian luar DAFTAR PUSTAKA
yang porus dan fluorotik sampai struktur 1. Schuurrs, AHB. Patologi Gigi geligi:
dibawahnya yang merupakan enamel yang Kelainan-Kelainan Jaringan Keras Gigi.
padat, dan mineralisasinya baik terbuka. Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.
Bentuk dental fluorosis yang lebih ringan 1993.
(Skore TF 2-3) bisa dirawat oleh dokter gigi
dengan prinsip perawatan yang serupa 2. Kidd Edwina, Bechal Sally J. Dasar-Dasar
dengan diatas. Opasitas yang jelas dan karies: Penyakit dan
pewarnaan pada gigi insisivus biasanya Penanggulangannya. Jakarta: EGC. 1991.
diambil dengan mengoleskan phosphoric
acid pada permukaan enamel, dan 3. Murray JJ. Appropriate Use of Fluorides for
kemudian dipoles dengan pumice. Prosedur Human Health. WHO Geneva. 1986.
ini diulang beberapa kali pada tiap
kunjungan, dan perawatan diakhiri dengan 4. Fejerskov Ole, Manji F, Baelum V, Ingolf
mengoleskan larutan mineral dan fluoride JM. Fluorosis. Jakarta: Hipokrates. 1991.
topikal. Pada kasus dental fluorosis yang lebih
parah, bercirikan adanya pit-pit atau 5. Agency for Toxic Substances and Disease
terlepasnya enamel permukaan (TF 5-9), perlu Registry. Toxicological Profile for Fluorides,
dilakukan restorasi pada permukaan labial Hydrogen Fluoride, and Fluorine. Atlanta:
gigi-gigi insisivus atas dengan komposit resin, Department for Health and Human
menggunakan teknik etsa asam atau Services. 2003.
porcelain veneers. Perlu diingat bahwa
perawatan awal dengan asam pada enamel 6. Newburn E. Cariology. The Williams and
yang fluorotik, mungkin memerlukan waktu Wilkins CO. Baltimore. 1978.
yang lebih lama apabila dibandingkan
dengan enamel normal. Hasil dari perawatan 7. Anusavice, Kenneth. Buku Ajar Ilmu Bahan
semacam ini, dalam jangka panjang secara Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC. 2004.
kosmetik tidak memuaskan, dan pada tahap
berikutnya harus dibuatkan mahkota. Namun
prosedur ini tidak dapat dilakukan pada

122
Perawatan dental fluorosis…(Amandia S)

8. Indriawati S, Rantinah SBS. Perawatan


Fluorosis Pada Gigi Anak. Majalah
Kedokteran Gigi. 2007; 14 (1): 59-64.

9. Departemen Kesehatan. Fluor dan


Kesehatan Gigi-Mulut: Laporan Ahli WHO
Tentang status kesehatan gigi-Mulut dan
Fluor. Jakarta. 1997.

10. Levy SM. An Update on Fluorides and


Fluorosis. Journal of The Canadian Dental
Association. 2003; 69:286-91

11. Cortes DF, et al. Drinking Water Fluoride


Levels, Dental Fluorosis, and caries
Experience in Brazil. Journal of Public
Health Dentistry. 1996; 56:226-8

123

Anda mungkin juga menyukai