Disusun Oleh:
DEWI RESMI SEPTIANI PUTRI
NIM. P2.06.25.2.17.009
III. Materi
TIK I : Pengertian Karies
Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang
ditandai dengan kerusakan jaringan dimulai dari
permukaan gigi ( pit, fissure, dan daerah
interproksimal) meluas ke arah pulpa ( Tarigan, 1990)
TIK II : Pengertian Flour
Flour (flourida) adalah zat yang memiliki kemampuan
mencegah kerusakan gigi dan karies gigi. (Djamiel,
Melanie Sadono,2011)
TIK III : Manfaat Flour
1. Mencegah timbulnya lubang pada enamel akibat
penyakit karies gigi (Dr. drg. Malanie Sadono
Djamil,Mbiomed)
2. Merangsang remineralisasi yang akan menghentikan
proses karies (Depkes RI,1983)
3. Pembentukan enamel gigi dengan terbentuknya fluor
apatit sehingga membuat gigi lebih resisten terhadap
demineralisasi oleh asam dari bakteri( S.Amandia
Dewi)
2. Flouridasi Topikal
Penggunaan flour secara topikal adalah flour yang
langsung diberikan pada permukaan gigi. Pemakaian
flour secara topikal harus dilakukan secara teratur,
dan penelitian menunjukan bahwa dengan cara ini
kerusakan gigi akibat karies gigi dapat dicegah. Flour
memperkuat gigi dengan jalan membuat lapisan
enamel yang sangat keras,yang tidak mudah larut
dalam asam. Karena itu pemakaian flour secara
topikal sangan dianjurkan. (Depkes RI,1983)
Flour untuk flouridasi topikal tersedia dalam bentuk :
1) Pasta gigi. Pasta yang kita gunakan sehari-hari di
rumah umumnya mengandung flour.
Pencampurannya harus melalui serangkaian uju
dan sertifikasi kelayakan dari Ditjen POM.
2) Gel. Flour berbentuk gel hanya ada dan diberikan
di ruang dokter gigi. Aplikasinya adalah dengan
mengoleskan gel ini (biasanya menggunakan
sendok cetak) ke permukaan gigi. Namun,tidak
semua pasien diberi aplikasi flour, bergantung
pada kesehatan rongga mulutnya.
Ada juga gel yang dapat digunakan
sehari-hari dan hanya diberikan pada
pasien yang diduga akan terserang
penyakit gigi. Pemakaiannya dalam
pengawasan dokter
3) Obat kumur. Flouridasi dengan cara ini
hanya dianjurkan bagi orang dewasa
karena anak-anak belum mampu
berkumur dengan sempurna sehingga
dikhawatirkan flour akan tertelan.
(Djamil,Melanie Sadono.2011)
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. Evaluasi
1. Bentuk : Pertanyaan langsung
2. Jenis : Lisan
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian flour !
2. Sebutkan manfaat flour !
3. Sebutkan cara penggunaan flour !
Jawaban :
1. Flour (flourida) adalah zat yang memiliki kemampuan mencegah
kerusakan gigi dan karies gigi
2. a. Mencegah timbulnya lubang pada enamel akibat penyakit karies gigi
b. Merangsang remineralisasi yang akan menghentikan proses
c. Pembentukan enamel gigi dengan terbentuknya fluor apatit sehingga
membuat gigi lebih resisten terhadap demineralisasi oleh asam dari
bakteri
3. Flouridasi Sistemik
Penggunaan fluor secara sistemik adalah fluor yang
diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk struktur
gigi. Penggunaan fluor secara sistemik yaitu untuk gigi yang belum
erupsi. Dilakukan dengan beberapa cara,yaitu :
1) Fluoridasi air minum
2) Fluoridasi garam dapur
3) Fluoridasi air susu
4) Tablet hisap fluor
Flouridasi Topikal
Penggunaan flour secara topikal adalah flour yang
langsung diberikan pada permukaan gigi. Pemakaian flour secara
topikal harus dilakukan secara teratur, dan penelitian menunjukan
bahwa dengan cara ini kerusakan gigi akibat karies gigi dapat
dicegah. Flour memperkuat gigi dengan jalan membuat lapisan
enamel yang sangat keras,yang tidak mudah larut dalam asam.
Karena itu pemakaian flour secara topikal sangan dianjurkan.
Flour untuk flouridasi topikal tersedia dalam bentuk :
1) Pasta gigi. Pasta yang kita gunakan sehari-hari di rumah
umumnya mengandung flour. Pencampurannya harus melalui
serangkaian uju dan sertifikasi kelayakan dari Ditjen POM.
2) Gel. Flour berbentuk gel hanya ada dan diberikan di ruang
dokter gigi. Aplikasinya adalah dengan mengoleskan gel ini
(biasanya menggunakan sendok cetak) ke permukaan gigi.
Namun,tidak semua pasien diberi aplikasi flour, bergantung
pada kesehatan rongga mulutnya.
Ada juga gel yang dapat digunakan sehari-hari dan hanya
diberikan pada pasien yang diduga akan terserang penyakit
gigi. Pemakaiannya dalam pengawasan dokter
3) Obat kumur. Flouridasi dengan cara ini hanya dianjurkan bagi
orang dewasa karena anak-anak belum mampu berkumur
dengan sempurna sehingga dikhawatirkan flour akan tertelan.
Mengetahui :
Pembimbing, Penyuluh,