Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KARANG GIGI (KLASIKAL SASARAN ANAK SEKOLAH DASAR), MAKANAN


YANG BAIK DAN MAKANAN YANG MERUSAK GIGI (KLASIKAL SASARAN
MASYARAKAT UMUM), PLAK GIGI DAN CARA PENCEGAHANNYA (CHAIR
SIDE TALK SASARAN MASYARAKAT UMUM)

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut

Dosen Pembimbing : Nining Ningrum

Disusun oleh :
Ahisya Criss Algia Tresna (P17325122403)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
JURUSAN KESEHATAN GIGI
PROGRAM SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI DAN MULUT
2023
DAFTAR ISI
SATUAN ACARA PENYULUHAN 1
KARANG GIGI

Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi


Sub Pokok Bahasan : Karang Gigi
Sasaran : MIN 2 SUKABUMI
Tempat/Lokasi : Jl. Raya PasirIpis, Kec. Surade, Kab. Sukabumi, Prov.
Jawa Barat
Waktu : 30 menit .

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Karang Gigi, siswa diharapkan
memahami tentang Karang Gigi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Karang gigi, siswa diharapkan
mampu:
 Menjelaskan apa itu Karang gigi?
 Menyebutkan penyebab Karang gigi
 Menjelaskan proses terjadinya dan letak Karang gigi
 Menjelaskan tentang cara mencegah Karang gigi

C. MATERI
1. Pengertian Karang Gigi
Karang gigi atau dental calculus adalah kumpulan plak yang
termineralisasi yang sangat lengket diatas permukaan gigi dan akan
sulit untuk dibersihkan jika hanya dengan menggosok gigi.
2. Faktor Penyebab Karang Gigi
Karang gigi disebabkan oleh penumpukan plak yang mengeras yang
didiamkan
dan tidak ada penanganan Plak gigi merupakan lapisan tipis pada gigi
yang
terbentuk akibat sisa makanan yang tertinggal pada gigi
3. Proses Terjadi dan Letak Karang Gigi
Adanya plak yaitu adanya sisa makanan ditambahnya air ludah
kemudian sisa makanan tersebut mengendap dan terjadilah
pengerasan Letak karang gigi yaitu ada 2 :
 Karang gigi supragingival, yaitu karang gigi yang terletak di atas gusi
atau dipermukaan gigi yang tampak dirongga mulut
 Karang gigi subgingival, yaitu karang gigi yang terletak di bawah
gusi/saku gusi atau dipermukaan akar gigi.
4. Cara Mencegah Karang Gigi
a. Melakukan scaling
b. Sikat gigi dua kali sehari
c. Melakukan flossing gigi
d. Perbanyak mengonsumsi makanan yang berserat dan
mengandung air seperti buah-buahan
e. Mengunyah menggunakan dua sisi rahang
f. Rutin scaling gigi setiap 6 bulan sekali

D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. MEDIA PENYULUHAN
Power point

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. KEGIATAN KEGIATAN PESERTA WAKTU


PENYULUAN
1. Pembukaan : 5 menit
1. membuka/memulai Menjawab salam
dengan
mengucapkan
salam
2. memperkenalkan Memperhatikan
diri
3. kontrak waktu Menyepakati kontrak waktu
4. menjelaskan Memperhatikan
maksud dan
pendidikan
kesehatan
2. Pelaksanaan : 10 menit
1. menggali Menjawab pertanyaan
pengetahuan peserta
tentang karang gigi
2. menjelaskan Mendengarkan
pengertian karang
gigi
3. menyebutkan factor- Mendengarkan
faktor terjadinya
karang gigi
4. menjelaskan proses Mendengarkan
terjadinya karang gigi
5. menjelaskan tentang Mendengarkan
cara mencegah
karang gigi
3. Diskusi/tanya jawab 5 menit
Peserta mengajukan Mengajukan pertanyaan
pertanyaan dari
materi yang belum
dipahami
4. Evaluasi Melaksanan post-test 5 menit
5. Penutup 5 menit
1. Menyimpulkan materi Memperhatikan
2. Salam penutup Menjawab salam
G. MATERI POST-TEST
1. Apa itu karang gigi?
2. Bagaimana proses terjadinya karang gigi
3. Bagaimana cara membersihkan karang gigi

H. Evaluasi Hasil
Diharapkan Siswa/i MIN 2 SUKABUMI mampu menyebutkan kembali
mengenai :
1. Pengertian karang gigi
2. Proses penyebab terjadinya karang gigi
3. Faktor-faktor penyebab karang gigi
4. Cara mencegah karang gigi

I. SUMBER
a Hoag. Philip M, and Pawlak, Elizabeth A., Essential of Periodontics
(eop), ed. 4, 1990, The C.V. Mosby Company, Chapters 19 to 30
b Artini, Eliza, Indriyani, (2002). Pendidikan Kesehatan Gigi.
Kedokteran EGC Jakarta

J. SKETSA MEDIA PEMBELAJARAN


MATERI PENYULUHAN
KARANG GIGI

1. Pengertian Karang Gigi


Karang gigi atau dental calculus adalah deposit plak atau sisa makanan
yang mengandung mikroorganisme/bakteri yang menempel pada gigi
dalam jangka waktu lama yang mengalami pengerasan/terkalsifikasi.
Mikroorganisme tersebut yang mengolah sisa makanan/plak yang
menempel di permukaan gigi, dengan bantuan saliva/air liur, mengubah
konsistensi lapisan ‘lembut’ plak menjadi keras [Gambar 1.1].
Berdasarkan lokasinya, karang gigi dibagi menjadi 2 macam yaitu karang
gigi supragingival [Gambar 1.2] dan karang gigi subgingival. Karang gigi
supragingival terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di
rongga mulut, biasanya warnanya lebih terang, putih
kekuningan/konsistensinya seperti kapur. Sedangkan karang gigi
subgingival terletak di bawah gusi/saku gusi atau di permukaan akar gigi,
biasanya warnanya lebih gelap, padat dan keras, secara visual tidak bisa
terlihat.

Gambar 1.1 karang gigi


Sumber : Wikipedia

Gambar 1.2 Karang gigi supragingival


Sumber : Prasko17.blogspot.com
Karang gigi merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit
periodontal (penyakit pada gusi dan jaringan penyangga gigi). Jika tidak
dibersihkan dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi pada gusi,
biasa disebut gingivitis [Gambar 1.3]. Tanda-tanda yang tampak pada
inflamasi awal adalah adanya warna kemerahan, mengkilat dan sedikit
pembengkakan pada gusi. Inflamasi akan semakin parah sehingga gusi
mudah berdarah saat menggosok gigi, bahkan bisa terjadi perdarahan
spontan
Jika gingivitis tidak ditanggulangi dengan baik maka peradangan akan
berlanjut ke jaringan periodontal hingga tulang alveolar gigi, yang akan
tampak dengan pemeriksaan radiologi gigi yang bersangkutan. Keadaan
ini biasa disebut dengan periodontitis [Gambar 1.4]. Jika peradangan
sudah mengenai jaringan periodontal gigi hingga tulang alveolar gigi,
maka gigi akan goyah dan bisa terlepas sendiri dari soketnya. Selain
menyebabkan gangguan pada jaringan periodontal, karang gigi juga bisa
menimbulkan bau mulut yang tidak enak.

Gambar 1.3 Gingivitis


Sumber : Hello Sehat

Gambar 1.4 Periodontitis


Sumber : Alodokter

2. Faktor Penyebab Karang Gigi


 Kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga, misalnya jarang
menyikat gigi atau tidak membersihkan gigi dengan benang gigi
 Kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang banyak
mengandung gula, seperti permen, susu, minuman kemasan, dan
kue
 Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
 Mulut kering, misalnya akibat efek samping obat-obatan, penyakit
autoimun, atau gangguan tiroid
 Karang gigi yang menumpuk ini tidak dapat dibersihkan dengan
menyikat gigi seperti biasa. Hal ini memungkinkan bakteri yang ada di
karang gigi menyebabkan iritasi serta merusak gusi dan gigi.

3. Proses Terjadinya dan Letak Karang Gigi


Karang gigi adalah endapan keras berwarna putih kekuningan sampai
coklat kehitaman, seperti semen yang melekat pada gigi asli dan gigi
palsu. Keberadaan karang gigi seringkali dikaitkan dengan cara
memelihara kebersihan mulut yang kurang baik.
Pembentukan karang gigi atau kalkulus diawali dari terbentuknya plak.
Plak adalah lapisan bakteri pada permukaan gigi [Gambar 1.5].
Pembentukan lapisan bakteri ini dimulai ketika protein pada ludah
membentuk lapisan tipis (film) pada permukaan gigi. Lapisan ini
menyebabkan bakteri menempel pada permukaan gigi. Lapisan tipis ini
akan membentuk plak gigi dengan kepadatan bakteri lebih dari 200 juta
sel bakteri per milligram. Plak pada permukaan gigi dapat melekat baik
pada gigi, lubang gigi dan permukaan kasar lainnya. Setelah
pembentukan plak, 4 hingga 8 jam kemudian, plak akan mulai mengkristal
atau mengeras. Proses pengerasan ini dapat terjadi dari sejak hari
pertama hingga hari ke-14. Kecepatan pembentukan karang gigi sangat
bervariasi baik antar individu, antar gigi pada rongga mulut yang sama
dan antar waktu meskipun pada individu yang sama. Karang gigi akan
terus terbentuk hingga mencapai ketebalan maksimal, sekitar 10 minggu
hingga 6 bulan.
Plak gigi pada individu yang mempunyai resiko tinggi mudah terbentuknya
karang gigi, mempunyai kadar fosfat yang tiga kali lebih tinggi jika
dibandingkan dengan yang beresiko rendah, oleh karena itu fosfat adalah
mineral yang lebih berperan dalam pembentukan karang gigi.

Gambar 1.5 Plak yang diolesi oleh disclosing


Sumber : Wikipedia

4. Cara Mencegah Karang Gigi


a) Sikat Gigi dengan Rutin
Menyikat gigi adalah kegiatan rutin yang wajib Anda lakukan,
setidaknya dua kali sehari. Dengan sikat gigi secara teratur, Anda
dapat mencegah timbulnya karang gigi yang semakin menebal.
Waktu yang disarankan untuk menyikat gigi adalah pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur. Agar bersihnya maksimal,
cobalah sikat gigi selama dua menit. Lebih spesifiknya, menyikat gigi
selama 30 detik untuk masing-masing bagian gigi, yaitu bagian
depan, dalam, samping kanan, dan samping kiri. Sikat gigi yang
digunakan sebaiknya memiliki ukuran dan bentuk sesuai dengan
mulut agar dapat menjangkau seluruh area gigi. Selain itu, jangan
lupa untuk mengganti sikat gigi dengan yang baru setiap 3 atau 4
bulan sekali ketika area sikat sudah menipis atau terkoyak.
b) Membersihkan dengan Benang Khusus
Cara membersihkan karang gigi selanjutnya adalah dengan
benang khusus gigi, atau disebut dengan flossing [Gambar 1.6].
Benang khusus gigi berfungsi untuk mengangkat kotoran atau
plak pada sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.

Gambar 1.5 Flossing gigi


Sumber : Alodokter

c) Gunakan Teknik yang Benar saat Sikat Gigi


Sikat gigi merupakan teknik dasar untuk menjaga kebersihan gigi.
Nah, agar Anda dapat merasakan manfaatnya, maka menyikat gigi
juga perlu dilakukan dengan cara benar. Sebagai cara
membersihkan karang gigi, teknik sikat gigi yang benar dapat
dilakukan dengan gerakan memutar ke atas dan bawah. Arahkan
sikat gigi 45 derajat terhadap gusi dan digerakkan atas bawah,
depan belakang hingga mengenai seluruh permukaan gigi.
Pastikan untuk menyikat gigi dengan halus agar tidak merusak
enamel gigi.
d) Mengunyah Buah-buahan Berserat
Cara membersihkan karang gigi lainnya dapat dilakukan dengan
mengunyah buahbuahan yang kaya akan kandungan serat dan
air, seperti apel, stroberi, dan semangka.
Mengunyah buah-buahan berserat dan berair merupakan salah
satu cara pembersihan mandiri atau self-cleansing yang terbukti
efektif menurunkan kotoran pada gigi.
e) Rajin Minum Air Putih
Mengapa mengonsumsi air putih bisa menjadi salah satu cara
menghilangkan karang gigi? Hal ini karena rongga mulut yang
lembab dapat menjaga kebersihan gigi dari sisa makanan. Minum
air putih setelah makan juga akan membantu membilas sisa-sisa
makanan yang menempel pada gigi sehingga mencegah
terjadinya plak. Mengingat, penumpukan plak merupakan
penyebab karang gigi. Air putih juga akan membantu
menyeimbangkan zat mineral pada rongga mulut untuk mencegah
gigi berlubang.
f) Scaling Gigi
Cara menghilangkan karang gigi yang sudah mengeras adalah
dengan prosedur dari dokter gigi atau yang disebut dengan
scaling gigi. Scaling gigi dilakukan dengan menggunakan alat
bernama ultrasonic scaler yang berfungsi merontokkan karang gigi
pada sela gigi dan garis gusi. Untuk hasil maksimal, Anda dapat
melakukan scaling gigi setidaknya 6 bulan sekali sekaligus
melakukan pemeriksaan gigi.
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pengajuan permohonan pengesahan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) dengan


judul Karang Gigi

Bandung, 27 Oktober 2023


Menyetujui,

Dosen Pengampu Penyuluh

Nining Ningrum S.Si.T.,M.Kes Ahisya Criss


NIP.196607091988032001 Algia Tresna
NIM. P17325122403
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN 2
MAKANAN YANG BAIK DAN MAKANAN YANG MERUSAK GIGI

Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi


Sub Pokok Bahasan : Makanan yang baik dan makanan yang merusak gigi
Sasaran : Masyarakat
Tempat/Lokasi : Jl. Raya PasirIpis, Kec. Surade, Kab. Sukabumi,
Prov. Jawa Barat
Waktu : 30 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Makanan yang Baik dan
Makanan yang Merusak Gigi, masyarakat diharapkan memahami tentang
Makanan yang Baik dan Makanan yang Merusak Gigi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Makanan yang Baik dan
Makanan yang Merusak Gigi, masyarakat diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi makanan sehat
2. Mengetahui manfaat makanan sehat bagi tubuh
3. Mengetahui jenis makanan yang baik dan makanan yang dapat
merusak gigi
4. Mengetahui manfaat mengonsumsi makanan yang baik untuk gigi
5. Menjelaskan dampak mengomsumsi makanan yang kurang baik
untuk gigi

C. MATERI
1. Makanan Sehat
Makanan sehat adalah makanan yang bergizi, higenis dan
berkecukupan atau makana yang sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan usia dan kondisi tubuh. Sedangkan makanan yang
berkecukupan untuk gigi adalah makanan yang kaya protein seperti
daging, ikan, dan telur. Makanan dengan protein tinggi ini mengandung
banyak kalsium, fosfor, dan vit D. Seperti yang telah banyak diketahui,
makanan yang kaya akan kandunan kalsium dapat membantu
meningkatkan kekuatan gigi dan tulang.
2. Manfaat makanan sehat bagi tubuh
Mengonsumsi makanan sehat memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan tubuh dan kesejahteraan umum. Berikut beberapa manfaat
dari mengonsumsi makanan sehat :
a. Menjaga berat badan yang sehat
b. Meningkatkan fungsi otak
c. Meningkatkan kesehatan pencernaan
d. Meningkatkan kesehatan tulang
e. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
3. Jenis makanan yang dapat merusak gigi
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan gula tinggi
dan asam yang tinggi. Contohnya seperti permen asam, terlalu banyak
mengonsumsi gula/coklat, alkohol,cuka, jeruk atau lemon dan lainnya.
Jenis makanan yang baik untuk gigi :
a. Teh hijau
b. Produk susu dan yogurt rendah lemak dan gula
c. Keju
d. Buah-buahan
e. Sayuran
4. Manfaat mengomsumsi makanan yang baik untuk gigi
Berikut beberapa manfaat dari mengonsumsi makanan yang baik untuk
gigi:
a. Pencegahan terjadinya karies
b. Kesehatan gusi lebih baik
c. Produksi air liur yang sehat
5. Dampak mengomsumsi makanan yang kurang baik untuk gigi
Berikut beberapa akibat umum dari mengonsumsi makanan yang tidak
baik untuk gigi:
a. Karies gigi (gigi berlubang)
b. Gigi sensitif
c. Dapat mengikis email gigi
d. Radang gusi

D. METODE
Ceramah dan tanya jawab

E. MEDIA
Power Point

F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO. KEGIATAN KEGIATAN WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
1. Pembukaan : 5 menit
1. membuka/memulai Menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan
salam
2. memperkenalkan Memperhatikan
diri Menyepakati kontrak
3. kontrak waktu waktu
4. menjelaskan Memperhatikan
maksud dan tujuan
2. Pelaksanaan : 10 menit
1. Menggali Menjawab
pengetahuan peserta pertanyaan
tentang definisi
makanan sehat
2. Menjelaskan manfaat
makanan sehat Mendengarkan
3. Menjelaskan jenis
makanan yang baik Mendengarkan
dan merusak gigi
4. Menjelaskan manfaat
mengonsumsi Mendengarkan
makanan yang sehat
untuk gigi
5. Menjelaskan akibat
dari mengonsumsi Mendengarkan
makanan yang
kurang baik untuk gigi
3. Diskusi/tanya jawab 5 menit
Peserta mengajukan Mengajukan
pertanyaan dari materi pertanyaan
yang belum dipahami
4. Evaluasi Melaksanakan post- 5 menit
test
5. Penutup 5 menit
1. Menyimpulkan materi Memperhatikan
2. Salam penutup Menjawab salam

G. Evaluasi Hasil/Post Test


Diharapkan masyarakat mampu menyebutkan kembali mengenai :
a. Menjelaskan definisi makanan sehat
b. Mengetahui manfaat yang sehat bagi tubuh
c. Mengetahui jenis makanan yang baik dan makanan yang dapat
merusak gigi
d. Mengetahui manfaat mengomsumsi makanan yang baik untuk gigi
e. Menjelaskan akibat mengomsumsi makanan yang kurang baik
untuk gigi
H. Sumber
1. Djuwita, I dan Sridadi. 1993. Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta:
Departemen Kesehatan.
2. Herijulianti, dkk. 2002. Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC.
3. Drg Audy, http://www.plusku.com
J. Sketsa Pembelajaran
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Makanan Sehat


Makanan sehat adalah makanan yang higienis, bergizi, dan
berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makan yang tidak
mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan
kesehatan. Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup
mengandung karbohidrat, lemak. protein, mineral, vitamin dalam jumlah
yang seimbang sesuai kebutuhan. Makanan yang berkecukupan adalah
makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi
tertentu. Selain memenuhi persyaratan pokok tersebut. perlu diperhatikan
juga cara memasak makanan, suhu makanan pada saat disajikan, dan
bahan makanan yang mudah dicerna. Makanan yang baik untuk
kesehatan gigi adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit
atau zat yang dapat membahayakan kesehatan, Jenis-jenis Makanan
yang Baik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut makanan yang kaya protein,
seperti kacang-kacangan, daging, ikan dan telur. Makanan dengan
protein tinggi ini mengandung banyak kalsium, fosfor, dan vitamin D.
Sayur-sayuran seperti wortel, serta sayuran berdaun hijau seperti bayam,
sawi kaya akan vitamin A dan termasuk dalam makanan yang baik untuk
gigi. Seperti yang telah banyak diketahui, makana yang kaya akan
kandungan kalsium dapat membantu meningkatkan kekuatan gigi dan
tulang. [Gambar 1.1]

Gambar 1.1 Makanan yang sehat


Sumber : RSUD Bangkinang

2. Manfaat mengonsumsi makanan yang sehat untuk tubuh


Mengonsumsi makanan sehat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
tubuh dan kesejahteraan umum. Berikut adalah beberapa manfaat utama
dari mengonsumsi makanan sehat:
a) Meningkatkan Kesehatan Jantung:
Makanan sehat, khususnya yang rendah lemak jenuh dan
kolesterol, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran, buah-buahan, dan
biji-bijian utuh dapat membantu mengontrol tekanan darah dan
kadar kolesterol dalam darah. [Gambar 1.2]
Gambar 1.2 Makanan rendah lemak
Sumber : Blog Sayurbox
b) Menjaga Berat Badan yang Sehat:
Diet sehat membantu dalam mengatur berat badan dan mencegah
obesitas. Makanan tinggi serat dan rendah kalori dapat membuat
Anda merasa kenyang lebih lama, mengurangi nafsu makan
berlebihan. [gambar 1.3]

Gambar 1.3 Makanan tinggi serat dan rendah kalori

c) Meningkatkan Fungsi Otak:


Nutrisi yang berasal dari makanan sehat, seperti asam lemak
omega-3, vitamin, dan mineral, mendukung kesehatan otak. Diet
yang kaya antioksidan dapat melindungi otak dari kerusakan
radikal bebas.
d) Meningkatkan Kesehatan Tulang:
Kalsium dan vitamin D dalam makanan sehat membantu
memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis. Konsumsi
makanan kaya kalsium seperti produk susu rendah lemak dan
sayuran berdaun hijau membantu menjaga kesehatan tulang.
[gambar 1.4]
Gambar 1.4 makanan kaya kalsium

e) Meningkatkan Kesehatan Pencernaan:


Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
utuh membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan
pencernaan. Probiotik yang ditemukan dalam makanan seperti
yogurt dapat membantu menjaga keseimbangan mikroba dalam
saluran pencernaan.
f) Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Diet sehat memberikan nutrisi penting yang mendukung sistem
kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Asupan vitamin C dan
antioksidan lainnya dapat membantu mencegah penyakit dan
mempercepat penyembuhan.
g) Menjaga Kesehatan Gigi:
Makanan rendah gula dan tepung dapat membantu mencegah
karies gigi dan masalah kesehatan gigi lainnya. Kalsium dari
makanan sehat membantu menguatkan gigi.
h) Menjaga Kesehatan Kulit:
Nutrisi dari makanan sehat membantu menjaga kulit sehat,
mencegah penuaan dini, dan melindungi dari kerusakan matahari.
i) Meningkatkan Energi dan Produktivitas:
j) Diet sehat memberikan energi yang berkelanjutan, mengurangi
kelelahan, dan meningkatkan produktivitas sehari-hari.
k) Mencegah Penyakit Kronis:
Makanan sehat dapat membantu mencegah penyakit kronis
seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, dan tekanan
darah tinggi.

3. Jenis makanan yang baik dan yang dapat merusak gigi


a Jenis makanan yang baik untuk gigi
- Teh hijau
Teh hijau memiliki senyawa yang sangat bermanfaat bagi gigi,
antioksidan alaminya mencegah plak terakumulasi sehingga
mengurangi resiko gigi berlubang dan bau fluoride yang dapat
mulut. Beberapa jenis teh hijau bahkan mengandung melindungi
gigi dari kerusakan.
- Produk susu dan yogurt rendah lemak dan gula
yogurt selain minuman sehat dapat membantu mengurangi
resiko crosi pada gigi karena kaya kalsium.
- Keju
Keju adalah produk turunan dari susu yang memiliki manfaat
yang karena mengandung fosfat dan kalsium. Selain itu keju
signifikan membantu menyeimbangkan tingkat keasaman atau
pH dalam mulut, menghasilkan air liur yang lebih banyak dan
membangun kembali enamel gigi, serta membunuh bakteria
penyebab gigi berlubang dan penyakit gusi.
- Buah-buahan
Buah yang dimakan mentah dapat mengurangi plak dan memijat
gusi Anda. Pilihlah buah-buahan yang kaya vitamin C, karena
jika Anda kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gigi dan
gusi lebih rentan terhadap penyakit.
- Sayur-sayuran
Sayuran seperti brokoli, wortel. ubi jalar, dan labu kaya akan
vitamin A yang baik untuk membangun enamel gigi. Akan sangat
baik jika memakannya mentah.

b Jenis makanan yang dapat merusak gigi


Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat merusak gigi
jika dikonsumsi secara berlebihan atau jika tidak diikuti dengan
perawatan gigi yang baik. Berikut beberapa jenis makanan yang
dapat merusak gigi:
- Makanan Tinggi Gula: Makanan dan minuman yang tinggi gula,
seperti permen, cokelat, kue, es krim, minuman bersoda, dan jus
buah kemasan, dapat memicu pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan asam dalam mulut. Asam ini dapat merusak
enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. [gambar 1.4]

Gambar 1.4 makanan tinggi gula

- Makanan Asam: Makanan dan minuman asam, seperti jeruk,


lemon, tomat, dan minuman bersoda berkarbonasi, dapat
melunturkan enamel gigi. Ini bisa menyebabkan gigi menjadi
lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan.
- Makanan Keras: Makanan keras seperti es batu, permen
karet, atau kacang-kacangan yang keras dapat merusak gigi
dengan memecah atau menggores enamel gigi.
- Makanan Berwarna: Makanan dan minuman yang sangat
berwarna, seperti kopi, teh, anggur merah, dan saus tomat,
dapat menyebabkan noda pada gigi. Noda ini dapat
mempengaruhi penampilan gigi Anda.
- Makanan dengan Pati Terlalu Lama: Makanan yang
mengandung pati, seperti roti, keripik kentang, dan pasta, bisa
menempel pada gigi dan menjadi makanan bagi bakteri dalam
mulut. Ini bisa menyebabkan pembentukan plak gigi.
- Makanan dan Minuman Panas: Makanan dan minuman yang
sangat panas dapat merusak gigi dengan merusak enamel
atau memicu kontraksi gigi yang tiba-tiba, yang dapat
menyebabkan retak atau kerusakan gigi.
- Alkohol dan Tembakau: Minum alkohol berlebihan dan
merokok tembakau dapat menyebabkan masalah kesehatan
mulut, termasuk risiko penyakit gusi dan kanker mulut.
- Makanan dengan Zat Pewarna: Makanan dengan pewarna
buatan, seperti permen keras berwarna cerah, dapat
meninggalkan noda pada gigi.
- Makanan Lengket: Makanan yang lengket, seperti karamel
atau permen kunyah, bisa sulit untuk dibilas dari gigi dan
dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.

4. Manfaat mengonsumsi makanan yang baik untuk gigi


1. Pencegahan Karies Gigi: Makanan yang rendah gula dan karbohidrat
tidak memberikan makanan bagi bakteri dalam mulut yang
menghasilkan asam. Ini membantu mencegah terbentuknya plak gigi
dan kerusakan enamel gigi yang dapat mengakibatkan karies gigi
(lubang gigi).
2. Kesehatan Gusi yang Lebih Baik: Makanan yang kaya serat dan
nutrisi seperti vitamin C, D, dan K dapat membantu menjaga
kesehatan gusi Anda dan mengurangi risiko penyakit gusi. [gambar
1.5]

Gambar 1.5 Gusi sehat


3. Produksi Air Liur yang Sehat: Makanan seperti wortel dan apel yang
perlu dikunyah secara intensif membantu merangsang produksi air
liur, yang penting dalam membersihkan mulut dari partikel makanan
dan bakteri.
4. Pertahanan Alami melawan Bakteri: Beberapa makanan, seperti
produk susu rendah lemak dan keju, mengandung kalsium dan fosfor
yang membantu menguatkan enamel gigi. Selain itu, beberapa
makanan, seperti teh hijau dan cranberry, mengandung senyawa
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut.
5. Minuman Sehat: Air adalah minuman terbaik untuk gigi dan kesehatan
mulut secara umum. Minuman seperti teh hijau dan air putih tidak
mengandung gula tambahan yang dapat merusak gigi dan mereka
membantu membersihkan mulut.
6. Perbaikan Estetika Gig : Makanan yang tidak merusak gigi membantu
menjaga gigi tetap putih dan bebas dari noda.
7. Mencegah Sensitivitas Gigi : Mengonsumsi makanan yang tidak
merusak gigi dapat membantu mencegah email gigi yang rusak, yang
dapat mengakibatkan sensitivitas gigi terhadap makanan dan
minuman panas, dingin, manis, atau asam.

5. Akibat mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk gigi


Mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk gigi secara berlebihan
atau tanpa menjalani praktik kebersihan mulut yang baik dapat
menyebabkan berbagai akibat negatif pada kesehatan gigi Anda. Berikut
beberapa akibat umum dari mengonsumsi makanan yang tidak baik untuk
gigi:
a) Karies Gigi (Lubang Gigi): Makanan tinggi gula dan karbohidrat,
seperti permen, minuman manis, kue, dan keripik, dapat
menyediakan nutrisi bagi bakteri dalam mulut yang menghasilkan
asam. Asam ini dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan
karies gigi atau lubang gigi. [Gambar 1.6]

Gambar 1.6 Karies gigi

b) Erosi Gigi: Makanan yang sangat asam, seperti jeruk, tomat, dan
saus tomat, dapat melarutkan enamel gigi. Erosi gigi bisa
menyebabkan gigi menjadi sensitif, kehilangan struktur, dan
bahkan retak. [Gambar 1.7]
Gambar 1.7 Erosi gigi

c) Penyakit Gusi: Makanan yang tinggi gula dan karbohidrat juga


dapat menyebabkan pertumbuhan plak gigi dan menyebabkan
peradangan gusi, yang merupakan tanda gingivitis. Jika tidak
diobati, ini bisa berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih
serius. [Gambar 1.8]

Gambar 1.8 Contoh penyakit gusi

d) Kerusakan Estetika: Makanan yang berwarna, seperti kopi, teh,


anggur merah, dan minuman berwarna lainnya, bisa
menyebabkan perubahan warna pada gigi dan mengurangi
penampilan estetika gigi.
e) Bau Mulut: Makanan tertentu, terutama yang memiliki bau kuat
seperti bawang putih dan bawang, atau yang tinggi gula, bisa
menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
f) Kerusakan pada Tambalan Gigi: Makanan yang keras atau
lengket, seperti permen karet atau makanan yang perlu dikunyah
dengan keras, bisa merusak tambalan gigi atau perawatan gigi
lainnya.
g) Hilangnya Gigi: Pola makan yang tidak sehat dan konsumsi
makanan yang merusak gigi dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan kerusakan pada gigi dan akhirnya kehilangan gigi.
h) Sensitivitas Gigi: Makanan dan minuman yang terlalu panas,
dingin, manis, atau asam dapat memicu sensitivitas gigi jika email
gigi telah rusak.
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pengajuan permohonan pengesahan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) dengan


judul Makanan yang baik dan makanan yang merusak gigi

Bandung, 27 Oktober 2023


Menyetujui,

Dosen Pengampu Penyuluh

Nining Ningrum S.Si.T.,M.Kes Ahisya Criss


NIP.196607091988032001 Algia Tresna
NIM. P17325122403
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN 3 (CST)
PLAK DAN CARA PENCEGAHANNYA

Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi


Sub Pokok Bahasan : Plak dan Cara Mencegahnya
Sasaran : Klien
Tempat/Lokasi : Klinik JKG Poltekkes Kemenkes Bandung
Waktu : 15 menit

1. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah dilakukan penyuluhan klien diharapkan dapat memahami
mengenai Plak dan cara Mencegahnya.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Plak dan cara mencegahnya Klien
diharapkan mampu :
a Menjelaskan kembali pengertian Plak
b Menyebutkan kembali tempat yang mudah terbentuknya Plak
c Menyebutkan kembali penyebab terjadinya plak pada gigi
d Menguraikan kembali akibat terjadinya Plak
e Menyebutkan kembali cara pencegahan Plak pada gigi

3. Materi
1. Pengertian plak
Plak gigi merupakan suatu lapisan tipis pada permukaan gigi yang
berwarna putih kekuningan yang terdiri atas bakteri, sisa makanan,
dan pelicle.
2. Tempat yang mudah terbentuk Plak
Sebagian besar plak ditemukan pada permukaan gigi yang sulit untuk
dibersihkan seperti pada sela-sela gigi, di permukaan depan gigi,
bagian permukaan belakang gigi, permukaan mengunyah, di
sepanjang garis gusi (Plak supraginggival), atau di bawah garis gusi
(Plak subginggival)
3. Penyebab terjadinya Plak
Faktor utama penyebab timbulnya plak, yaitu :
- Malas menggosok gigi sehingga plak akan menumpuk dengan
cepat
- Kurang teliti membersihkan gigi
- Banyak mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi
- Jarang makan buah dan sayur
- Jarang kontrol ke dokter gigi
4. Akibat terjadinya Plak
Plak yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan berbagai penyakit,
diantaranya :
- Gigi berlubang
- Bau nafas
- Karang gigi
- Radang gusi
- Gusi berdarah

5. Cara pencegahan plak


- Menyikat gigi dua kali sehari
- Membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi menggunakan
benang gigi
- Kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan
tepung Perbanyak konsumsi buah dan sayur
- Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala setiap 6 bulan sekali

4. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

5. Media/Alat Peraga
Leaflet

6. Kegiatan Belajar Mengajar


NO. KEGIATAN KEGIATAN PESERTA WAKTU
PENYULUHAN
1. Pembukaan 2 menit
1. membuka/memulai Menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan
salam
2. memperkenalkan Memperhatikan
diri
3. kontrak waktu Menyepakati kontrak waktu
4. menjelaskan Memperhatikan
maksud dan tujuan
2. Pelaksanaan : 5 menit
1. Menggali Menjawab pertanyaan
pengetahuan
peserta tentang
definisi plak
2. Menjelaskan Mendengarkan
pengertian plak
3. Menjelaskan Mendengarkan
tempat yang
mudah terbentuk
plak
4. Menjelaskan akibat
terjadinya plak Mendengarkan
5. Menjelaskan cara
pencegahan plak Mendengarkan

3. Diskusi/tanya jawab 2 menit


Peserta mengajukan Mengajukan pertanyaan
pertanyaan dari materi
yang belum dipahami
4. Evaluasi Melaksanakan post-test 4 menit
5. Penutup 2 menit
1. Menyimpulkan Mendengarkan
materi
2. Salam penutup Menjawab salam

G. Materi Post Test


- Apa itu plak gigi ?
- Sebutkan akibat terjadinya plak gigi!
- Bagaimana pencegahan plak gigi

H. Evaluasi Hasil
Diharapkan klien mampu menceritakan kembali mengenai :
1. Pengertian plak
2. Tempat yang mudah terbentuk plak gigi
3. Penyebab terjadinya plak
4. Akibat terjadinya plak
5. Menjelaskan cara pencegahan plak gigi

I. Sumber
Siti Anggareni (2007) Plak Gigi, Sumber Penyakit Gigi dan Mulut
https://anggareni83.wordpress.com/2007/12/22/plak-gigi/ dr. Sienny
Agustin (2021) Mudah dan Praktis, 5 Cara Menghilangkan Plak pada Gigi
https://www.alodokter.com/ begini-cara-menghilangkan-plak-pada gigi
dr. Sony Prabowo (2022) plak gigi begini cara membersihkannya
https://ciputrahospital.com/ingin-menghilangkan-plak-gigi-begini-caranya/

J. Skesta Pembelajaran
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian plak
Plak pada gigi merupakan suatu lapisan tipis yang diakibatkan oleh
mikroorganisme, sisa makanan dan bahan organik yang terselip di sela-
sela gigi, kadang juga banyak ditemukan pada gusi ataupun lidah. Plak
merupakan agregat sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme
pada permukaan gigi mulai erupsi dengan cepat akan dilindungi lapisan
tipis glikoprotein yang disebut aequired pellicle. Glikoprotein di dalam air
ludah akan diserap dengan spesifik pada hidroksiaptit dan melekat erat
pada permukaan gigi. Menurut Depkes (Departemen kesehatan) plak
adalah lapisan tipis yang tak berwarna (transparan) tidak dapat dilihat
dengan mata biasa, melekat pada gigi dan membentuk koloni atau
kumpulan yang terdiri dari air liur, sisa-sisa makanan, jaringan mati,
fibrinogen, mikroorganisme dan lain sebagainya. Untuk melihat plak
digunakan zat pewarna yaitu disclosing solution. [Gambar 1.1] Plak
adalah bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di dalam rongga
mulut pada gigi. Pada awalnya plak ini biasa berwarna kuning, kemudian
lama-kelamaan jika dibiarkan begitu lama akan mengeras dan
menghitam, hingga seperti batu karang membentuk gugusan karang dan
tak dapat dihilangkan hanya dengan sekedar menggosok gigi. Mungkin
kita tak pernah menyadari bahwa beberapa kebiasaan buruk yang kita
lakukan ternyata membawa efek negatif bagi kesehatan gigi kita

Gambar 1.1 Plak yang diolesi oleh Disclosing

2. Tempat yang Mudah Terjadinya Plak


Menurut pendapat Hoag dan Pawlak (2008) plak gigi terbentuk dengan
cepat pada sepertiga bagian gusi permukaan fasial dan lingual serta
permukaan interproksimal yang berdekatan dengan gusi. Menurut Marsh
dan Martin (2016) sebagian Plak ditemukan pada permukaan gigi yang
sulit untuk dibersihkan seperti pada fisur, daerah interdental, dan sulkus
gusi [Gambar 1.2]
Gambar 1.2 Plak terjadi disela sela gigi

3. Penyebab terjadinya plak


- Tidak menggosok gigi secara teratur
Kemunculan plak merupakan hasil dari kebiasaan buruk Anda
menggosok gigi menggosok gigi tidak akan membantu
menghilangkan plak. Namun dengan kegiatan rutin yang dilakukan
minimal dua kali sehari tersebut, setidaknya akan mencegah plak gigi.
- Terlalu banyak makan coklat dan permen
Terlalu sering menikmati coklat dan permen ini sama halnya dengan
memberi makan pada bakteri-bakteri di mulut agar mereka lebih
gemuk. Apalagi jika Anda tidak menggosok gigi dan melanjutkan
kegiatan Anda dengan tidur, bagaikan mendapatkan pesta, para
bakteri akan betah tinggal di dalam mulut Anda [Gambar 1.3]

Gambar 1.3

- Jarang makan buah dan sayuran


Buah dan sayur adalah makanan yang kaya akan vitamin. Namun
selain nutrisi yang dikandung oleh mereka, tekstur kasarnya sekaligus
menjadi sikat gigi alami yang bisa dimakan dan dinikmati
kelezatannya oleh lidah Anda. Sikatlah gigi anda dua kali sehari agar
plak tidak betah menempel di gigi.
- Jarang kontrol ke dokter gigi
Periksakanlah kesehatan gigi anda ke dokter gigi setidaknya 6 - 12
bulan sekali. Walaupun kegiatan sepelenamun sebenarnya
memeriksakan diri ke dokter gigi akan memberikan manfaat lebih bagi
kita.
4. Akibat terjadinya Plak
Adanya plak gigi yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Beberapa akibat yang
mungkin terjadi akibat plak gigi termasuk:
a) Karies Gigi (Lubang Gigi): Bakteri dalam plak dapat merombak gula
dari makanan dan minuman menjadi asam, yang dapat merusak
enamel gigi dan menyebabkan lubang gigi (karies gigi). Lubang gigi
yang tidak diobati dapat berkembang menjadi masalah yang lebih
serius.
b) Penyakit Gusi: Plak yang terakumulasi di sekitar garis gusi dapat
menyebabkan iritasi dan peradangan gusi, yang dikenal sebagai
gingivitis. Jika gingivitis tidak diobati, itu bisa berkembang menjadi
penyakit gusi yang lebih serius, seperti periodontitis, yang dapat
merusak jaringan pendukung gigi dan mengakibatkan kehilangan
gigi.
c) Bau Mulut (Halitosis): Plak gigi yang dibiarkan mengeras menjadi
tartar dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap karena bakteri
dalam plak menghasilkan zat-zat yang menimbulkan bau.
d) Perubahan Estetika: Plak yang menumpuk di gigi dapat
menyebabkan perubahan warna gigi dan penampakan yang tidak
estetis. Ini dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang terhadap
penampilan mereka.
e) Infeksi: Plak gigi yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan
infeksi gigi dan akar gigi, yang dapat sangat menyakitkan dan
memerlukan perawatan gigi yang intensif.
f) Penyakit Sistemik: Penelitian juga telah menunjukkan bahwa kondisi
kesehatan gigi dan mulut yang buruk, termasuk masalah plak gigi,
dapat berhubungan dengan risiko penyakit sistemik, seperti penyakit
jantung, diabetes, dan penyakit pernapasan.
.
5. Cara Pencegahan Plak Gigi
a) Menyikat gigi dua kali sehari
b) Membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi menggunakan benang
gigi
c) Kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung
d) Perbanyak konsumsi buah dan sayur
e) Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala setiap 6 bulan sekali
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pengajuan permohonan pengesahan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) dengan


judul Plak dan cara pencegahannya.

Bandung, 27 Oktober 2023


Menyetujui,

Dosen Pengampu Penyuluh

Nining Ningrum S.Si.T.,M.Kes Ahisya Criss


NIP.196607091988032001 Algia Tresna
NIM. P17325122403

Anda mungkin juga menyukai