Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KARIES PADA GIGI ANAK

Hari / Tanggal : Selasa / 25 Juli 2017

Waktu : Pukul 16.00 sampai selesai

Pokok pembahasan : Karies pada gigi anak

Sub pokok pembahasan : Menjelaskan tentang cara menggosok gigi dengan benar untuk

mencegah karies pada gigi

Sasaran : Anak – anak RT 05 & RT 06

Pemateri : Dara Ayu Rosdiana

Tempat : Posko Praktik Keperawatan Komunitas Stikes Yogyakarta

A. Tujuan instruksional umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Anak – anak RT 05 & RT 06
mengetahui karies pada gigi sehingga mereka dapat mencegahnya dengan cara
menggosok gigi dengan benar.

B. Tujuan instruksional khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Anak – anak RT 05 & RT 06
dapat memahami dan dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian karies pada gigi
b. Penyebab dari karies pada gigi
c. Tanda dan gejala karies pada gigi
d. Penatalaksanaan karies pada gigi
e. Pencegahan karies pada gigi
C. Kegiatan

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 2 menit Pembukaan : Menjawab salam,
1. Memberi salam mendengarkan dan
2. Berdoa memperhatikan
3. Memperkenalkan diri
4. Menyampaikan maksud dan
tujuan
5. Menyampaikan kontrak
waktu
2. 10 menit Pelaksanaan : menjelaskan dan Menyimak dan
menyampaikan materi penyuluhan memperhatikan
1. Pengertian karies pada gigi
2. Penyebab karies pada gigi
3. Tanda dan gejala dari karies
pada gigi
4. Penatalaksanaan karies
pada gigi
5. Pencegahan karies pada gigi
3. 2 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta peserta menjelaskan dan menjawab
menyebutkan kembali : pertanyaan
1. Pengertian karies pada gigi
2. Penyebab dari karies pada
gigi
3. Tanda dan gejala karies
pada gigi
4. Penatalaksanaan karies
pada gigi
5. Pencegahan karies pada
gigi
1. 1 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih
Berdoa
Mengucapkan salam

D. Kepanitiaan
Ketua pelaksana : Felly Saputra
Sekertaris : Fatihatur Rohmah
Bendahara : Jati Rahmahwati Putri
Seksi acara : Dara Ayu Rosdiana
E. Metode
Ceramah, Tanya jawab dan Demonstrasi
F. Media
Leaflet, Sikat gigi, Laptop
G. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1) Peserta dapat hadir dan mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
2) Media lengkap dan dapat difungsikan dengan baik
3) Ruangan nyaman dan pencahayaan cukup
b. Kriteria proses
1) Anak – anak mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal
2) Keadaan ruangan tidak gaduh
3) Anak- anak berdiskusi dan tanya jawab sesuai dengan sesi tanya jawab
c. Kriteria hasil
Menjelaskan pengertian tentang
1) Pengertian karies pada gigi
2) Penyebab dari karies pada gigi
3) Tanda dan gejala karies pada gigi
4) Penatalaksanaan karies pada gigi
5) Pencegahan karies pada gigi
H. Sumber referensi

https://www.academia.edu/31003743/SAP_KARIES_GIGI_PADA_ANAK_DAN_TEO
RI_KARIES_GIGI

Mansjoer, Arif. 2011. Kapita Selekta Kedokteran.Fakultas Kedokteran UI. Media


Aesculapius Communite Oral Health : Jakarta.

Behrman. 2012. Ilmu Kesehatan Anak NELSON.Jakarta : EGC.


LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN
Karies gigi adalah suatu penyakit dari jaringan kapur (kalsium) gigi, ditandai
dengan kerusakan jaringan gigi, yang dimulai pada permukaan gigi dalam area
predileksinya yaitu pit, fisur, kontak proksimal dan secara progresif menyerang ke arah
pulpa. Kerusakan gigi termasuk di dalamnya dekalsifikasi dari bahan-bahan anorganik
dan desintegrasi dari bahan-bahan anorganik dari jaringan gigi. (Mansjoer, Arif, 2011)
Karies gigi adalah masalah mulut yang utama pada anak dan usia remaja, periode
karies ini dapat terjadi pada usia anak 4-8 tahun pada gigi sulung dan usia 12-13 tahun
pada gigi tetap sebab pada usia itu email masih mengalami maturasi setelah erupsi
sehingga terjadi karies. Jika tidak ditangani dengan segera karies dapat menular kepada
gigi yang lainnya. (Behrman, 2012)

B. ETIOLOGI
Karies pada gigi dapat disebabkan oleh
1. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut.
2. Susunan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan jarang memakan
makanan yang berserat yang dapat membersihkan gigi.
3. Sering makan makanan yang manis – manis
4. Saliva. Berkurangnya sekresi serta kekentalan saliva. Saliva dapat menghambat
karies karena aksi buffer, kandungan bikarbonat, amoniak dan urea dalam saliva
dapat menetralkan penurunan pH yang terjadi saat gula dimetabolisme bakteri plak.
Kecepatan sekresi saliva berakibat pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya.
Bila sekresi berkurang akan terlihat peningkatan akumulasi plak sehingga jumlah
mikroorganisme (streptococus mutans) akan bertambah
5. Faktor psikologis. Pada umumnya dapat mengakibatkan timbulnya kebiasaan buruk
dalam makan atau memilih makanan. Stress juga dihubungkan sebagai penyebab
berkurangnya sekresi dan kekentalan saliva.
6. Faktor turunan.
Orang tua yang peka terhadap karies akan mempunyai anak yang juga peka
terhadap karies. Hal ini disebabkan karena dalam keluarga mempunyai pola
kebiasan makan yang sama dan pemeliharaan kesehatan gigi yang sama pula
C. Tanda dan Gejala
1. Tampak warna coklat pada gigi dan berlubang
2. Nyeri baru timbul ketika pembusukan sudah mengenai dentin
3. Nyeri baru timbul setelah mencapai pulpa
4. Nyeri saat dipakai untuk mengigit karena bakteri masuk ke pulpa dan pulpa mati
D. Penatalaksanaan
1. Menggosok gigi secara teratur minimal 2kali dalam sehari setiap setelah makan dan
sebelum tidur di malam hari.
2. Menggunakan sikat gigi yang halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil
3. Menggunakan pasta gigi yang sesuai untuk mengurangi bakteri didalam mulut dan
menimbulkan bau yang segar dimulut.
4. Kunjungi dokter minimal 6 bulan sekali atau bila mengalami pengelupasan gigi.
5. Melakukan penambalan pada gigi, gigi yang layak untuk ditambal bila terdapat salah
satu tanda :
a. Gigi sangat sensitif terhadap panas, dingin dan manis
b. Terbentuk lubang yang rentan dengan perlekatan plak, dan sisa makanan.
c. Fungsi terganggu
d. Estetik terganggu
Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak dengan
gigi yang berlubang.
E. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Yaitu pencegahan yag dilakukan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara
peningkatan dan perlindungan khusus. Peningkatan kesehatan melalui pendidikan
kesehatan, standar nutrisi yang baik, membatasi frekuensi makanan dan minuman
yang manis – manis dan melakukan pemeriksaan gigi secara berkala.
2. Pencegahan Sekunder
Yaitu diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat untuk menghentikan proses
penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yang karies dapat
dilakukan pencabutan atau penambalan, dengan demikian lengkung gigi dapat
dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahan dipertahankan, infeksi
dan peradangan kronis dapat dihilangkan sehingga kesehatan mulut yang baik
dapat dipertahankan.
3. Pencegahan Tersier
Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan dapat diatasi dengan
pembuatan gigi palsu.
F. CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR
1. Langkah pertama ambil sikat dan pasta gigi
2. Langkah kedua sikat gigi mulai dari gigi depan dengan cara menjalankan sikat
secara pelan – pelan naik turun
3. Langkah selanjutnya gosok gigi bagian sebalah kanan dan kiri dengan irama naik
turun dan secara memutar.
4. Setelah selesai menggosok area gigi bagian kanan, kiri dan depan, selanjutnya
membersihkan gigi bagian dalam. Caranya gunakan ujung bulu sikat untuk
menjangkau area gigi geraham dengan sedikit tekanan sampai ujung.

Anda mungkin juga menyukai