Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kebersihan Gigi dan mulut

Waktu : 20 menit

Tempat : Rumah Tn. I

Sasaran : Ny.D, An.A

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Ny.D, An.A dapat memahami tentang
Kesehatan Gigi dan Mulut
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.
b. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
d. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar.
e. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
f. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

A. Rencana Kegiatan Penyuluhan


1. Topik
Kebersihan Gigi dan Mulut
2. Metode
Diskusi
Tanya jawab

3. Media (alat dan bahan)


Leaflet, lembar balik. Sikat gigi, dan pasta gigi.
4. Langkah-langkah kegiatan/Strategi

Langkah Kegiatan

1. Pembukaan Pembukaan
(3 menit)
a. Memberi salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan

2. Apersepsi Penyampaian isi materi


(14 menit) a. Pengertian kesehatan gigi dan mulut secara
benar.
b. Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c. Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
d. Penyebab terjadinya kerusakan gigi secara
benar.
e. Cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
f. Cara menggosok gigi dengan benar.

3. Penutup Penutup
(3 menit) a. Memberikan kesempatan Ny.D, An.A
bertanya
b. Memberikan timbal balik
c. Memberikan pertanyaan secara lisan
d. Memberi reinfocrmen positif
e. Mengucapakan salam penutup
1. Evaluasi
b. Struktur

i.Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Rumah Tn. I berlangsung sesuai dengan


waktu yang ditentukan.
ii.Penyelenggara dapat menyediakan media atau alat-alat yang diperlukan saat
melakukan penyuluhan.

c. Proses

i. Ny.D, An.A dapat memperhatikan dan mendengarkan materi penyuluhan.


ii. Ny.D, An.A terlibat aktif saat berlangsungnya penyuluhan dengan mengajukan
pertanyaan.

d. Hasil:
i. Ny.D, An.A dapat menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara
benar.
ii. Ny.D, An.A dapan menjelaskan kembali ungsi gigi dan manfaat menggosok
gigi.
iii. Ny.D, An.A dapat menjelaskan tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
iv. Ny.D, An.A dapat menjelaskan penyebab terjadinya kerusakan gigi secara
benar.
v. Ny.D, An.A dapat menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
vi. Ny.D, An.A dapat menjelaskan cara menggosok gigi dengan benar.
A. Lampiran Materi Penyuluhan

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu  upaya  untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut pada anak.  Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu
proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan
untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara
jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa
tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. 
Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi
bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang
gigi, gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan
secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu
banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur
gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi,
serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada
keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai
masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.

II.      FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI


A.  Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3
fungsi utama yaitu :
a.    Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
b.    Keindahan (estetika)
c.    Berbicara (phonetic).
B.  Macam –macam gigi beserta fungsinya
a.    Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi).
Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi
seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen
pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
b.    Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang paling
panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4,
dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan
gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
c.    Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya
ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun
dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk
melumatkan makanan.
d.   Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan
digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi
premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar
permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar
permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

C.  Manfaat Menggosok Gigi


1.    Supaya gigi tetap bersih.
2.    Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang sehat.

3.    Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

4.    Dapat berfungsi dengan baik.


III.   TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG
1.    Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih seperti kapur
pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai
membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram menunjukkan proses demineralisasi yang
sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya
lubang.
2.    Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi yang
melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau
minum manis, asam, panas atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan
atau minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah
di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan bau mulut (Halitosis).

IV.   PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI


Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
          1.  Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko
terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang.
Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna. Dentinogenesis
imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus, gangguan
ini bukanlah penyebab utama dari karies.

2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi
dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang
sering terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri
penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar,
bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus,
Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi
perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka
bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH
dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah
melarutkan mineral gigi.

Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :

1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan
dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur.
Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor
yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi
yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih
mudah mengalami demineralisasi.
4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi
yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat
terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang manis
(misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian
makan pada anak-anak dengan cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini
sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia,  kebersihan mulut yang buruk,
pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat
mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher,
ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
V. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT

1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan
rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi
ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan yang
berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu
minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah melekat
pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya
menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi
segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi yang
tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung
perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk merawat kesehatan gigi
dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan
maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan
catatan rutin.
VI.   LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah
cara menyikat gigi yang benar:
            1.  Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.

2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.


3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh
lainnya, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor
yang dapat  merusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada
yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Upaya kesehatan
gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan,
kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk
pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang mengabaikan
kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak
terlalu penting, padahal manfaatnya  sangat vital dalam menunjang
kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
Mulut bukan hanya untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi
fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut
merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan
bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit
umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut.    Pada
umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih
banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies
dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila
anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka
gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan Zein, 2005).
Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Gigi
berlubang atau karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang dimulai dari
permukaan gigi atau enamel menuju ke dalam gigi atau dentin. Proses
tersebut terjadi karena sejumlah factor di dalam mulut yang berinteraksi
satu sama lain. Masyarakat umumnya cenderung beranggapan bahwa gigi
susu tidak perlu dirawat karena akan diganti dengan gigi tetap. Sehingga,
hal ini menyebabkan keadaan gigi susu saat diperiksakan di klinik sudah
parah dan anak berisiko menderita sakit gigi dengan segala macam
komplikasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Ny.D, An.A dapat
memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.
b. Menjelaskan 2 fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c. Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
d. Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara
benar.
e. Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
f. Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.

B. Rencana Kegiatan
1. Topik
Kebersihan Gigi dan Mulut
2. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
3. Media (Alat dan Bahan)
Leaflet, lembar balik, sikat gigi dan pasta gigi.
4. Waktu dan Tempat
Waktu : senin, 23 April 2018, pukul 16.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. I
5. Pengorganisasian
Penyaji : Ajeng Tary Kurniasih
Dokumentasi : Novi Jayanti

C. Kriteria Evaluasi
1. Struktur

i. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Rumah Tn. I berlangsung


sesuai dengan waktu yang ditentukan.
ii. Penyelenggara dapat menyediakan media atau alat-alat yang
diperlukan saat melakukan penyuluhan.

2. Proses
i. Ny.D, An.A dapat memperhatikan dan mendengarkan materi
penyuluhan.
ii. Ny.D, An.A terlibat aktif saat berlangsungnya penyuluhan
dengan mengajukan pertanyaan.

3. Hasil:
i. Ny.D, An.A dapat menjelaskan kembali pentingnya menggosok
gigi, cara merawat gigi, tanda gigi sakit, dan cara menangani gigi
sakit
ii. Ny.D, An.A dapat memperagakan tatacara menggosok gigi yang
benar.

Anda mungkin juga menyukai