Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KARIES GIGI DI TANJUNG PENGAPIT

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN DAN D-III KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM
TA 2022/2023

iii
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Karies Gigi


Sasaran : Anak-Anak
Waktu : 08.00 s/d Selesai

Tempat : Sekolah SDN 010 Galang Baru

Hari/Tanggal : 04 Februari 2023

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karies gigi merupakan kerusakan gigi akibat bakteri yang bersifat progresif
karena gigi terpajan lingkungan rongga mulut (Hartono dan Enny, 2018). Karies gigi
merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan tersebar luas di sebagian
penduduk dunia.

Data Kemenkes RI tahun 2019, prevalensi kesehatan gigi dan mulut di


Indonesia terhadap tingkat karies sebesar 70% dan 50% diantaranya adalah golongan
umur balita mengingat penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 240 juta jiwa dan
masih akan terus meningkat.

Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang dibiarkan menempel di
gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran pada gigi. Gigi jadi keropos dan
akhirnya berlubang atau patah. Anak-anak yang giginya mengalami karies gigi akan
kehilangan daya kunyah, sehingga pencernaanya terganggu.

Gigi yang terkena karies dan tidak terawat dengan baik akan berdampak buruk
dengan gigi sehat yang lainnya dan akan menjadi gigi karies yang sebelumnya akan
menjadi lebih parah. Komplikasi dari gigi berlubang bisa terjadi bila kuman yang
sudah masuk melewati saraf dan masuk ke akar gigi. Peradangan tersebut
menyebabkan keluarnya eksudat (nanah) sebagai produk peradangan yang
4
dikeluarkan oleh tubuh ke permukaan gusi melalui saluran yang disebut fistel
(fistula). Infeksi kronis (menahun) pada satu atau lebih gigi primer, bisa
menyebabkan kerusakan gigi permanen yang sedang berkembang dibawahnya
(Sumawinata, 2018).

Anak prasekolah masih memiliki kebiasaan makan yang khas pada masa
todler, seperti makanan ringan dan pemilih makanan yang berasa kuat. Anak
prasekolah sangat wajar untuk mencoba makanan baru, terutama makanan manis.
Mereka tidak tahu sedikitpun tentang kesehatan gigi maupun gigi mereka yang sudah
keropos. Akan sangat dikhawatirkan jika mereka akan menuju ke komplikasi karies
gigi dan merasa minder dengan gambaran dirinya. Orang tua seharusnya menjadi
peran perlindungan kesehatan gigi anaknya. Mereka harus mengetahui dan paham
tentang karies gigi anaknya.

kelalaian orang tua karena kurang mengerti akan perawatan karies gigi anaknya
mengakibatkan gigi susu anak telat untuk tanggal sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk gigi tetap dibawahnya tumbuh di tempat yang tidak semestinya.
Gigi yang tidak beraturan akan mengakibatkan anak menjadi kurang percaya diri,
pemalu, dan kurang aktif dalam lingkungan sosial. Infeksi pada gigi dan gusi akan
terjadi bila karies gigi sama sekali tidak dirawat dan tidak diperhatikan benar.
Kewajiban orang tua yang menjaga kesehatan giginya dan kewajiban orang tualah
yang menjaga senyum anak-anaknya.

5
B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Setelah Mengikuti kegiatan penyuluhan Kesehatan selama 30 menit,
Diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami pengertian , penyebab ,
tanda dan gejala , cara pengobatandan cara pencegahan karies gigi.

Tujuan khusus:

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta mampu;


a. Menjelaskan dan memahami pengertian karies gigi.
b. Menjelaskan dan memahami penyebab karies gigi.
c. Menjelaskan dan memahami tanda dan gejala karies gigi..
d. Menjelaskan dan memahami pengobatan karies gigi.
e. Menjelaskan dan memahami cara pencegahan karies gigi.

6
C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik Kegiatan
Karies Gigi
2. Sasaran
Anak Anak

D. Metode
1.Ceramah
2.Diskusi

E. Media
Leaflet

F. Tempat
SD 010 Galang Baru

G. Waktu

Hari/ Tanggal : Sabtu, 04 Februari 2023


Jam : 08.00 s/d Selesai

H. Struktur

Moderator : Mayang Sari

Penyaji : Naomi Rabela Hanjaros

Fasilitator : Salwa Julianti

Obserfer : Hafizhiana

7
I. Settingan Tempat

Pembimbing Penyaji dan moderator

Audiens Audiens

Audiens Audiens

Audiens Audiens

Audiens Audiens

J. Uraian Tugas
1) Membuka acara

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan tujuan dan topik

4) Menjelaskan kontrak waktu

5) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atau penjelasan yang tidak

dipahami

6) Memberikan kesempatan pada penyaji untuk menjawab pertayaan dan audiens.

8
Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 Menit Pembukaan :

a. Memberi salam a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan

c. Memperjelas topik, waktu dan c. Menyetujui


tujuan penyuluhan

2 20 Menit Pelaksanaan :

a. Menjelaskan pengertian Karies Gigi a. Menjawab sesuai dengan kemampuan

b. Menjelaskan penyebab Karies Gigi b. Mendengarkan dan memperhatikan

9
c. Menjelaskan tanda dan gejala Karies c. Mendengarkan dan memperhatikan
Gigi
d. Mendengarkan dan memperhatikan
d. Menjelaskan Pengobatan Karies Gigi
e. Mendengarkan dan menjelaskan
e. Menjelaskan Cara Pencegahan Karies
Gigi
3 5 Menit Penutup :

a. Menanyakan kembali yang telah a. Mendengarkan dan memperhatikan


dijelaskan
b. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan materi penyuluhan
c. Menjawab salam
c. Melakukan evaluasi

d. Menutup dan memberi salam

K. Materi Karies Gigi

a. Pengertian Karies Gigi

Menurut Kamus Kedokteran Dorland (2017), karies gigi adalah suatu


proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada
bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang
diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk
kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin
dan dapat mengenai bangian pulpa. Karies gigi adalah kondisi saat muncul
lubang pada gigi. Karies giggi disebabkan oleh bakteri.

Karies gigi merupakan masalah kesehatan paling umum di dunia.


Apabila lubang tidak diatasi, lubang akan membesar dan mempengaruhi
lapisan dalam gigi. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit gigi parah, infeksi
dan lepasnya gigi.

10
b. Penyebab Karies Gigi

1. Adanya bakteri pada mulut

Memiliki akteri pada mulut merupakan hal yang wajar, tetapi

kombinasi bakteri, sisa makanan dan air liur adalah pembentuk plak

2. Kadar gula yang tinggi


Semakin tinggi kadar gula darah pada makanan semakin
melengket plak. Seiring waktu, kerusakan gigi terbentuk saat
bakteri pada plak mengubah gula menjadi asam. Asam pada
plak mengikis mineral pada enamel luar gigi yang keras. Erosi
ini menyebabkan lubang-lubang kecil pada gigi.

c. Tanda dan Karies Gigi

1. Sakit Gigi

2. Gigi Sensitif

3. Nyeri ringan hingga tajam saat mengkonsumsi


makanan manis, panas, atau dingin

4. Lubang yang terlihat pada gigi

5. Noda berwarna coklat, hitam, atau putih pada


permukaan gigi.

6. Nyeri saat mengigit makanan

d. Cara Pengobatan Karies Gigi


1. Tambal gigi
2. Pencabutan gigi
3. Kunjungi dokter gigi secara rutn untuk pembersihan dan pemeriksaan
gigi
11
4. Sikat gigi setidaknya 2 kali sehari menggunakan pasta gigi
5. Kumur dengan air setelah mengkonsumsi makanan dan cemilan

e. Cara Pencegahan Karies Gigi


Cara mencegah terjadinya gigi berlubang menurut Agustina (2006),
yaitu:

1. Kontrol ke dokter setiap 6 bulan sekali.


2. Kurangi makanan yang sifatnys lengket di gigi
karena udah sekali menimbulkan plak.
3. Makanan yang lengket tidak hanya terdiri dari permen atau
cokelat, tetaepi juga makanan yang memiliki karbohidrat
tingggi atau berbagai jenis fastfood. Lebih baik perbanyak
makanan yang engandung kalsium seperti ikan dan susu.

4. Jangan lupa menggosok gigi sesudah makan.


5. Menggosok gigi sesudah makan merupakan hal yang
penting, terutama sebelum tidur. Sebab sewaktu tidur
air ludah kita berkurang sehingga kuman akan udah
berkembang biak sebanyak-banyaknya.
6. Gosoklah gigi dengan cara yang benar.
7. Karang gigi yang terbentuk harus secepatnya dibuang.
8. Gigi yang berlubang harus secepatnya ditambal

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes, J. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun


2008. Diakses dari http://dinkes.jatimprov.go.id pada 9
September 2018
Warotitjan, d. (2018). Pengalaman Karies Gigi Serta Pola Makan dan
Minum pada Anak Sekolah Dasar di Desa Kiawa Kecamatan
Kawangkoan Utara. Jurnal e-GiGi (eG) , 63.
Yusuf. (2019). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

14
ABSENSI PESERTA HADIR PENYULUHAN
DI TANJUNG PENGAPIT

NO NAMA PESERTA UMUR ALAMAT PARAF

Mengetahui,
Pembimbing Lahan

15

Anda mungkin juga menyukai