Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“GIGI BERLUBANG (KARIES GIGI)”

Oleh :

I GEDE EKA AKSARA DHARMA

NIM. P07125019030

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KESEHATAN GIGI

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Identitas

 Pokok Bahasan : Gigi Berlubang (Karies Gigi)

 Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Karies gigi

2. Penyebab Karies gigi

3. Proses terjadinya Karies gigi

4. Tahap-tahap Karies gigi

5. Akibat Karies gigi

6. Pengobatan Karies gigi

7. Pencegahan Karies gigi

 Sasaran : Anak kelas IV dan V SD

 Waktu : ± 30 Menit

II. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan tentang gigi berlubang, siswa kelas IV dan

V SD diharapkan dapat memahami tentang gigi berlubang.


B. Tujuan Khusus

1. Setelah menjelaskan tentang definisi karies gigi, siswa kelas IV dan V SD

diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali pengertian dari karies

gigi dengan baik dan benar tanpa melihat buku.

2. Setelah menjelaskan tentang penyebab karies gigi, siswa kelas IV dan V SD

diharapkan dapat memahami dan menyebutkan kembali apa saja penyebab

karies gigi dengan baik dan benar tanpa melihat buku.

3. Setelah menjelaskan tentang bagaimana proses terjadinya karies gigi, siswa

kelas IV dan V SD diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali

proses terjadinya karies dengan baik dan benar tanpa melihat buku.

4. Setelah menjelaskan tentang tahapan karies gigi, siswa kelas IV dan V SD

diharapkan mampu memahami dan dapat menyebutkan kembali tahapan gigi

berlubang minimal 3 tahapan dengan baik dan benar tanpa melihat buku.

5. Setelah menjelaskan tentang akibat dari karies gigi, siswa kelas IV dan V SD

diharapkan mampu memahami dan menyebutkan minima 3 akibat dari gigi

berlubang dengan baik dan benar tanpa melihat gigi.

6. Setelah menjelaskan tentang cara pengobatan karies gigi, siswa kelas IV dan

V SD diharapkan mampu memahami dan menjelaskan kembali bagaimana

cara pengobatan gigi berlubang dengan baik dan benar tanpa melihat buku.

7. Setelah menjelaskan tentang cara pencegahan karies gigi, siswa kelas IV dan

V SD diharapkan mampu memahami dan menyebutkan minimal 3 cara

pencegahan karies gigi dengan baik dan benar tanpa melihat buku.
III. Ringkasan Materi

1. Pengertian karies gigi (menurut Kidd dan becha, 1992)

Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi, yang disebabkan aktifitas

jasad relik dengan cara meragikan karbohodrat dalam mulut. Tandanya, adanya

demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti kerusakan bahan

organiknya.

2. Penyebab karies gigi (menurut Hermawan, 2010)

Faktor utama penyebab karies

a. Gigi dan air ludah

Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak mempermudah

terjadinya karies.

b. Adanya bakteri penyebab karies

Bakteri penyebab karies adalah dari jenis streptococcus dan lactobacillus.

c. Makanan yang kita konsumsi

Makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi seperti permen dan

coklat, memudahkan terjadinya karies Menurut Kidd, (2013) Faktor penyebab

karies adalah plak, peran karbohidrat makanan, kerentanan permukaan gigi,

dan waktu

d. Plak

Plak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta produk-produknya,

yang terbentuk pada semua permukaan gigi. Akumulasi bakteri ini tidak

terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan.

Jika email yang bersih terpapar dirongga mulut maka akan ditutupi oleh
lapisan organic yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri

atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva. (Kidd, Edwina A. M, 2013)

e. Peran Kerbohidrat Makanan

Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang

menempel padagigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan

demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan

asam bagi bakteri dan sintesa polisakharida ekstra sel. Walaupun demikian,

tidak semua karbohidrat sama derajat kariogeniknya. (Kidd, Edwina A. M,

2013).

f. Kerentanan Permukaan Gigi

Permukaan gigi yang rentan maksudnya ialah tempat-tempat yang

memungkinkan menempelnya plak seperti oklusal gigi maupu sela-sela gigi

yang sulit untuk di bersihkan menyebabkan area tersebut rentan terjadinya

karies.

g. Waktu

Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama

berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut

terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh karena

itu bila saliva ada dilingkungan gigi, maka karies tidak Poltekes Kemenkes

Yogyakarta menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan

dalam bulan atau tahun. Dengan demikian sebenarnya terdapat kesempatan

yang baik untuk menghentikan penyakit ini


3. Proses terjadinya karies gigi (menurut Suryawati, 2010. Kidd dan Bechal, 2012)

Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan glukosa dapat

diragikan oleh bakteri tertentu dan akan membentuk asam, sehingga pH plak akan

menurun sampai dibawah 5 dalam tempo 3-5 menit. Penurunan pH yang

berulang-ulang dalam waktu tertentu mengakibatkan demineralisasi permukaan

gigi (Kidd dan Bechal, 2012).

Proses terjadinya karies dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi.

Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti musin, sisa-

sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposit dan sisa makanan serta bakteri. Plak

merupakan tempat tumbuh bakteri (Suryawati, 2010). Karies gigi juga disebabkan

oleh sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri yang menempel pada waktu

tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut

menjadi kritis (5,5) yang akan menyebabkan demineralisasi email yang berlanjut

menjadi karies gigi. Secara perlahan-lahan demineralisasi akan menyerang ke

arah dentin tetapi belum sampai terjadi pembentukan lubang (kavitas). Kavitasi

baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut (Suryawati, 2010).

4. Tahap-tahap karies gigi

Karies terjadi melalui beberapa tahapan yaitu :

1. Kerusakan gigi baru terjadi pada lapisan luar gigi yaitu email.

Pada keadaan ini belum menimbulkan keluhan atau sakit tapi apabila tidak

dilakukan perawatan maka kerusakan dapat terjadi lebih lanjut.


2. Pada tahap ini kerusakan sudah mencapai lapisan di bawah email yaitu dentin,

kita sudah merasakan ngilu apabila dipakai makan, minum dingin, manis atau

asam.

3. Bila pada tahap II tidak dilakukan perawatan maka kerusakan pada gigi

Waktu 12 akan berlanjut mengenai lapisan gigi yang lebih dalam lagi yaitu

pulpa. Pada saat ini akan terasa sakit berdenyut-denyut dan terus-menerus

secara spontan.

4. Pada tahap ini sudah terjadi keradangan yang terus menjalar dan kumankuman

akan dengan mudah masuk ke saluran akar gigi sehingga menyebabkan

kerusakan pada jaringan penyangga gigi. (Agustina, 2008)

5. Akibat karies gigi (ditulis oleh Atifa Adlina, ditinjau oleh dr. Tania Savitri –

Dokter Umum. 2020)

1. Rasa nyeri yang parah

Gigi berlubang menimbulkan rasa nyeri yang kadang tidak boleh dianggap

sepele. Tingkat keparahan nyeri ini tergantung pada seberapa besar gigi

berlubang.

2. Mempengaruhi struktur rahang

Jika mengalami gigi berlubang namun dibiarkan terlalu lama, hal ini akan

menyebabkan bahaya gigi berlubang yang lainnya seperti infeksi semakin

meluas.

3. Pembentukan abses

Abses adalah hal yang akan terjadi jika gigi berlubang tidak diobati

sehingga infeksi menyebar ke jaringan lunak dari mahkota, mulut, dan rahang.
4. Penyakit gusi

penyakit gusi juga bisa menjadi salah satu bahaya dari masalah gigi anda

yang berlubang. Seperti gingivitis, ditandai dengan adanya rasa nyeri dan

peraangan pada gusi, dan bisa menjalar ke bagian gusi lainnya.

5. Gigi patah

Gigi merupakan salah satu anggota tubuh yang kuat. Namun, saat terjadi

sesuatu seperti cedera maka akan mengakibatkan gigi menjadi patah.

6. Bau mulut

Bau mulut tidak sedap atau halitosis dapat disebabkan oleh beragam hal.

Namun studi menunjukkan, 80% bau mulut disebabkan oleh adanya masalah

pada kesehatan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang atau masalah gusi. 

6. Pengobatan karies gigi (ditinjau oleh dr. Tjin Willy. 2018)

Pengobatan gigi berlubang dapat berbeda-beda, tergantung keparahan

kondisi yang dialami masing-masing pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat

dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang meliputi:

 Filling

Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan

dalam mengatasi gigi berlubang. Saat proses berlangsung, dokter terlebih

dahulu akan menggunakan bor untuk membuang bagian gigi yang rusak. Gigi

yang sudah dibuang bagian rusaknya kemudian ditambal dengan bahan-bahan

khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak.


 Root canal 

Root canal atau perawatan saluran akar gigi umumnya dilakukan ketika

kerusakan yang terjadi sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi.

Tindakan ini adalah untuk memperbaiki kerusakan yang ada tanpa harus

mencabut gigi.

 Cabut gigi

Tindakan ini biasanya dilakukan ketika kerusakan yang terjadi sudah parah

dan tidak dapat dipulihkan lagi. Pemasangan gigi palsu atau implan

gigi menjadi solusi untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut.

Gigi yang berlubang akan menimbulkan rasa nyeri, terutama jika kondisi

semakin memburuk. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa

nyeri adalah:

 Membersihkan gigi hingga ke area yang sensitif.

 Menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.

 Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau diclofenac. Namun

penggunaan obat-obatan ini harus berdasarkan rekomendasi dokter.

7. Pencegahan karies gigi (ditinjau oleh dr. Tjin Willy. 2018)

Gigi berlubang adalah gangguan yang umum dan dapat terjadi pada semua

orang. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gigi

berlubang adalah:
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung

fluoride.

- Membersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya satu kali sehari.

- Menggunakan obat kumur atau mouthwash setelah menyikat gigi.

- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam,

seperti permen atau minuman ringan.

- Mengurangi kebiasaan ngemil.

- Jika gigi berlubang disebabkan kondisi kesehatan, seperti penyakit

refluks asam lambung atau mulut kering, konsultasikan dengan dokter

terkait cara mengatasinya.

- Berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan

obat, suplemen, atau produk herba apa pun.

- Kontrol kebersihan gigi dan mulut minimal setiap 6 bulan sekali ke

dokter gigi maupun, klinik pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

IV. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiaatan Sasaran Waktu


1. Pembukaan :

a. Salam pembuka a. Menjawab salam

b. Perkenalan b. Mendengarkan

c. Apersepsi penyuluhan ± 5 Menit

c. Memberikan

pertanyaan
2. Penjelasan Meteri : Mendengarkan,
Menjelaskan sub pokok bahasan memperhatikan dan ± 15 menit

tentang gigi berlubang menyimak penjelasan dari

penyuluh yang di sampaikan


3. Tahap Evaluasi : Sasaran atau para siswa

Menanyakan kembali materi yang dapat menjawab pertanyaan

telah disampaikan oleh penyuluh yang di berikan oleh ± 7 Menit

kepada sasaran penyuluh dengan baik dan

benar
4. Penutup : Sasaran mendengarkan

Memberikan kesimpulan materi kesimpulan yang telah

yang telahj disampaikan kepada diberikan oleh penyuluh dan ± 3 Menit

sasaran mengucapkan mengucapkan terimakasih

terimakasih dan mengucapkan

salam

V. Media dan Metode Penyuluhan

A. Media Penyuluhan

1. LCD

2. Laptop

3. Flipchart

4. Microphone

B. Metode Penyuluhan

1. Tanya Jawab

2. Ceramah

VI. Sumber Kepustakaan


1. Materi Karies. Drg. Regina, M.Biomed

2. https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/bahaya-gigi-berlubang/#gref

3. Suryawati, 2010. http://repository.unimus.ac.id/1330/3/BAB%20II.pdf

4. Buku Bahan Ajar Preventif Dentistry

5. Dr. Tjin Willy.5 juli 2018. https://www.alodokter.com/gigi-berlubang

6. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/749/4/Chapter2.doc.pdf

VII. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian karies gigi!

2. Jelaskan apa penyebab karies gigi!

3. Jelaskan proses terjadinya karies gigi!

4. Sebutkan minimal 3 tahapan karies gigi!

5. Sebutkan minimal 3 akibat dari karies gigi!

6. Jelaskan bagaimana cara pengobatan karies gigi!

7. Sebutkan minimal 3 cara pencegahan karies gigi!

LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui Denpasar, 14 Agustus 2020

Dosen Pembimbing SAP Penyuluh

Ni Wayan Arini S, Si,T, M.Kes I Gede Eka Aksara Dharma

NIP : 19641231985032012 NIM : P07125019030

Anda mungkin juga menyukai