Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG ORAL HYGIENE DAN ROM (Range Of Motion)


RUANG SERUNI A RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

Kelompok 6:
1. Agung Rizki Kurniawan (7419002)
2. Aima Nur Maulida (7319003)
3. Arriyanti Nurcahyani (7419006)
4. Naudia Aini Putri (7419024)
5. Ria Astriani (7419032)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019-2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG ORAL HYGIENE DAN ROM (Range Of Motion)
RUANG SERUNI A RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

Kelompok 6:
1. Agung Rizki Kurniawan (7419002)
2. Aima Nur Maulida (7319003)
3. Arriyanti Nurcahyani (7419006)
4. Naudia Aini Putri (7419024)
5. Ria Astriani (7419032)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi tugas praktek profesi
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul
‘Ulum Jombang di Ruang Seruni A RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada :
Hari/Tanggal :
Kelompok : 6
Ruangan : Ruang Seruni A
Judul SAP : Oral hygiene dan ROM (Range Of Motion)
Telah dikonsultasikan dan disetujui sebagai laporan praktek profesi.

Surabaya, 2020

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan

(…………………………….) (………...……..…………….)

Kepala Ruangan

(………………..…………….)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Personal hygiene dan ROM (Range Of Motion)


Sub Pokok Bahasan : Oral hygiene
Sasaran : keluarga pasien CVA
Waktu : 10:00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang Seruni A RSUD Dr. Soetomo
Hari : Sabtu, 20 Januari 2020

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang oral hygiene peserta mampu melakukan oral hygiene
dan melakukan latihan ROM pasif
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga pasien dapat :
1. Mengetahui dan memahami pengertian oral hygiene.
2. Mengetahui dan memahami tujuan oral hygiene
3. Mengetahui dan memahami bahaya kurangnya oral hygiene
4. Mengetahui dan memahami cara melakukan oral hygiene
5. Mengetahui dan memahami pengertian ROM
6. Mengetahui dan memahami tujuan ROM
7. Mengetahui dan memahami indikasi ROM
8. Mengetahui dan memahami prosedur ROM
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
Lembar balik
E. Pengorganisasian
1. Moderator : Aryanti Nur Cahyani
2. Pemateri : Naudia Aini Putri
3. Observer : Aima Nur Maulida
4. Notulen : Ria Astriani
5. Fasilitator : Agung Riski Kurniawan

F. Uraian Tugas
1. Protokol/Pembawa Acara/Moderator
Uraian Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan dan memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan
c. Menyimpulkan materi penyuluhan
d. Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh/Pengajar/Pemateri
Uraian Tugas :
a. Menyampaiakn materi penyuluhan, menjelaskan dengan jelas dan dengan bahasa yan
g mudah dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk aktif bertanya
d. Menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peserta
3. Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama peserta
b. Memotivasi peserta untuk aktif bertanya mengenai materi yang belum jelas
c. Menjelaskan mengenai isi yang ada pada leaflet apabila peserta masih belum jelas
d. Mengevaluasi kembali para peserta penyuluhan untuk memberikan feed back dari
pertanyaan
4. Notulen
a. Mencatat pertanyaan audien
b. Mencatat daftar hadir audien
c. Mencatat kesimpulan diskusi
5. Observer
a. Mengevaluasi jalannya penyluhan mulai dari evaluasi struktur, proses, dan hasil.
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan audien
1 8 menit Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan &
memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan &
penyuluhan dan pokok memperhatikan
materi yang akan
disampaikan
4. Menggali pengetahuan 4. Menjawab
pasien tentang oral hygiene pertanyaan
2 20 menit Penyajian Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan dan
1. Pengertian oral hygiene. memperhatikan
2. Tujuan oral hygiene
3. Bahaya kurangnya oral
hygiene
4. Cara melakukan oral
hygiene
5. Pengertian ROM
6. Tujuan ROM
7. Indikasi ROM
8. Prosedur ROM
3 13 menit Evaluasi 1. Menyimpulkan inti Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan
3. Memberi kesempatan pada
responden untuk bertanya
4. Memberi kesempatan pada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
3 5 menit Penutup 1. Tanya jawab 1. Mengajukan
2. Menyimpulkan hasil
Pertanyaan
penyuluhan 2. Memahami
3. Salam penutup 3. Membalas
Salam
H. Evaluasi Pembelajaran
1. Evaluasi Struktur
a. Pemateri dan peserta pada posisi yang sudah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Materi sudah disiapkan 3 hari sebelum acara
d. Peralatan sudah disiapkan 1 jam sebelum acara
e. Leaflet telah tersedia
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Pasien dan keluarga antusias dalam kegiatan penyuluhan
c. Pasien dan keluarga mendengarkan penyuluhan dengan seksama
d. Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan
e. Pasien dan keluarga mengikuti penyuluhan sampai selesai
3. Evaluasi hasil
a. Pasien dan keluarga penyuluhan aktif mengajukan pertanyaan tentang materi yang dis
ampaikan
b. Pasien dan keluarga penyuluhan dapat mengulang dan menjawab pertanyaan yang dia
jukan oleh pemateri
c. 95% Pasien dan keluarga memahami materi yang disampaikan
d. Pasien dan keluarga dapat mengambil manfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan s
ehari-hari
e. Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyuluhan
berlangsung.
LAMPIRAN
MATERI
I. KONSEP ORAL HYGIENE
A. Pengertian Oral Hygiene
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi
(Clark, dalam Shocker, 2008). Menurut Taylor, et al (dalam Shocker, 2008), oral hygiene
adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut,
mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan
perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara
mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Menurut Perry, dkk (2005), pemberian
asuhan keperawatan untuk membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.

B. Tujuan Oral Hygiene


Menurut Clark (dalam Shocker, 2008), tujuan dari tindakan oral hygiene adalah sebagai
berikut:
1. Mencegah penyakit gigi dan mulut
2. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
3. Mempertinggi daya tahan tubuh
4. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene,
adalah:
1. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

C. Bahaya Kurangnya Oral Hygiene


Tujuan utama dari kesehatan rongga mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak dan
mencegah lengketnya bakteri yang terbentuk pada gigi. Akumulasi plak bakteri pada gigi
karena hygiene mulut yang buruk adalah faktor penyebab dari masalah utama kesehatan
rongga mulut, terutama gigi. Kebersihan mulut yang buruk memungkinkan akumulasi bakteri
penghasil asam pada permukaan gigi. Asam demineralizes email gigi menyebabkan
kerusakan gigi (gigi berlubang). Plak gigi juga dapat menyerang dan menginfeksi gusi
menyebabkan penyakit gusi dan periodontitis. Banyak masalah kesehatan mulut, seperti
sariawan, mulut luka, bau mulut dan lain-lain dianggap sebagai efek dari kesehatan rongga
mulut yang buruk. Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat dihindari hanya dengan
menjaga kebersihan mulut yang baik (Forthnet, 2010).

D. Cara Melakukan Oral Hygiene


1. Peralatan
a. Air segar h. Obat kumur
b. Handuk wajah i. Sikat gigi
c. Bengkok yang dilapisi dengan j. Pasta gigi
kresek k. Minyak indra untuk menjaga
d. Gelas berisi air hangat 2 buah kelembapan mulut dan
e. Sarung tangan menghindari sariawan
f. Pinset l. Spatel lidah
g. Kassa

2. Prosedur tindakan
a. Pastikan identitas pasien
b. Lakukan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
c. Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada keluarga
pasien
d. Dekatkan alat-alat
e. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
f. Inspeksi rongga mulut
g. Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras
h. Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.
i. Jika pasien sadar, minta klien membuka mulutnya
j. Jika pasien tidak sadar, secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan
spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara
molar belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).
k. Gosok gigi klien menggunakan pasta gigi dan sikat gigi
l. Dengan menggunakan pinset, ambil kassa yang direndam dengan obat kumur, oleskan
pada gigi dan mulut klien hingga mulut klien bersih.
m. Oleskan minyak indra pada mulut klien
n. Jelaskan kepada keluarga dan klien bahwa tindakan telah selesai.
o. Lepaskan sarung tangan.
p. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
q. Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
r. Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien
3. Prosedur pembersihan gigi palsu
a. Jelaskan prosedur pada pasien yang akan di lakukan perawatan gigi palsu
b. Cuci tangan, pakai sarung tangan
c. Minta pasien untuk membuka gigi palsunya.
d. Sikat permukaan gigi palsu dengan sikat gigi dan pasta gigi. Pegang gigi palsu di
dekat air.
e. Pegang sikat secara horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan untuk
membersihkan permukaan penggigit pada permukaan gigi sebelah luar.
f. Pegang sikat secara vertikal dan gunakan gosokan pendek untuk membersihkan
permukaan dalam gigi.
g. Pegang sikat secara horizontal dan gunakan gerakan ke belakang dan ke depan untuk
membersihkn permukaan penggigit pada permukaan dalam gigi.
h. Bilas gigi palsu dengan air biasa
i. Kembalikan gigi paslu pada pasien atau simpan dalam air biasa di dalam cangkir
plastik
j. Minta pasien untuk berkumur
k. Masukan kembali gigi palsu jika pasien menginginkan.
l. Buang sarung tangan pada tempat sampah.
m. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
n. Rapikan peralatan
o. Cuci tngan
p. Tanyakan pada pasien jika gigi palsu terasa nyaman
q. Catat prosedur pada catatan perawat.

II. KONSEP ROM (RANGE OF MOTION)


A. Pengertian ROM
Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi
dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. (Potter and Perry, 2006)

B. Tujuan ROM
1. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi persendian
4. Mencegah kontraktur sendi
C. Indikasi ROM
1. Pasien tirah baring lama
2. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
3. Pasien dengan kasus fraktur
4. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih

D. Prosedur ROM
1. Leher, spina, serfikal
a. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45°
b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap
bahu, rentang 40-45°.
e. Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180°.
f. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2. Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas
kepala, rentang 180°
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°
c. Hiperektensi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-
60°
d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan
jauh dari kepala, rentang 180°
e. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin,
rentang 320°
f. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan
sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°
g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala, rentang 90°
h. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3. Siku
a. Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi
bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
b. Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
4. Lengan bawah
a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke
atas, rentang 70-90°.
b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,
rentang 70-90°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi : Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang
80-90°
b. Ekstensi : engerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada
dalam arah yang sama, rentang 80-90°
c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,
rentang 89-90°
d. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°
e. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50°.
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6. Jari-jari tangan
a. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang
30-60°
d. Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30°
e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
a. Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90°
b. Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°
c. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
d. Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
e. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama
f. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
8. Pinggul
a. Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
b. Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120°
c. Hiperekstensi : Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
d. Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°
e. Adduksi : Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin,
rentang 30-50°
f. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°
g. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°
h. Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Lutut
a. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
b. Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
10. Mata kaki
a. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-
30°
b. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang
45-50°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-jari kaki
a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
c. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°
d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
e. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC
Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia, Buku Saku Praktikum.
Jakarta: EGC.
Perry, dkk. 2005. Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar, Edisi 5. Jakarta: EGC.
Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta :
EGC
Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner &
Suddarth, Edisi 8, Vol 3. Jakarta: EGC.
Soedirman NANDA. 2005. Nursing diagnoses; Definitions & Classification, Nanda
Internasional, Philadelphia.
Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 univ. Jenderal
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
ORAL HYGIENE dan ROM (RANGE OF MOTION)
RUANG SERUNI A RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
SABTU, 20 JANUARI 2020

No. Nama Alamat TTD


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai