JUDUL
“BIO AKUSTIK”
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan karna Kasih-Nya kepada saya
dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “BIO-OPTIK” dengan waktu yang sudah
ditentukan.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah “ILMU BIOMEDIK
DASAR”. Diucapkan banyak terima kasih kepada:
DIPA F. HIDAYAT. yang telah membimbingi kami sampai makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bioakustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi dan gelombang
bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.... Bunyi atau suara merupakan
salah satu jenis gelombang yang dirambatkan pada medium udara. Bunyi atau suara
itu timbul akibat vibrasi yang ditimbulkan dari materi sumber bunyi tersebut. Getaran
ini akan menyebabkan merambatnya gelombang dalam medium, yang dalam hal ini
adalah udara, dan perambatannya berupa perubahan tekanan secara merambat dan
merenggang. Sehingga kita mengenal gelombang bunyi sebagai gelombang
longitudinal yang berupa rapatan dan renggangan dimana bentuknya juga khas.
Setiap benda memiliki karakteristik material yang berbeda, sehingga jika sebuah
benda digetarkan dapat menyebabkan bunyi yang terdengar akan terasa berbeda pula
jika dibandingkan dengan benda lainnya. Selain itu setiap benda yang bergetar juga
memiliki kekhasan dalam bentuk getaran atau frekuensinya. Dan gelombang bunyi ini
dapat berbentuk sinyal periodik yang sederhana (frekuensi tunggal) maupun yang
kompeks (kombinasi banyak frekuensi).
Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi getaran dari molekul zat dan saling
beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan
gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar secara transversal atau longitudinal.
Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga
berfungsi secara efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi
sinyal listrik yang dibawa ke otak melalui syaraf. Telinga manusia merupakan
detektor bunyi yang sangat sensitif.
Adapun pemanfaatan bioakustik dalam bidang kesehatan. Salah satu contoh alat
kesehtan yang menggunakan pemanfaatan gelombang ultrasonik adalah USG
( Ultrasonography).
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan
menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot,
ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk
memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat dan
akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti
bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah suatu
perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi atau getaran molekul –
molekul dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi
menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari tentang
proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup.
B. Bunyi
Bunyi merupakan getaran di dalam medium elastis pada frekuensi dan intensitas
yang dapat didengar oleh telinga manusia. Bunyi termasuk gelombang mekanik,
karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara, yaitu udara. Ada
tiga syarat agar terjadi bunyi. Syarat yang dimaksud yaitu ada sumber bunyi,
medium, dan pendengar.
Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara,
atau udara. Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari
gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoretis dapat dijelaskan dengan
kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan
suara desibel (dB). Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di
udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi
yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut
ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
C. Ultrasonic
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk
bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya
beberapa hewan yang menggunakan konsep ultrasonic, seperti lumba-lumba
menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang
ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan
gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik). Gelombang ultrasonik
dapat merambat pada medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang
ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada
tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.
Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi
elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan
oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek
piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut
derau (noise), di mana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang
periodik, tetapi banyaknya kompjjonen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang
ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak
suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang
seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
Ultasonik/bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan “kristal piezo elektrik”.
Prinsip penggunaan ultrasonik salah satunya adalah efek biologis. Efek biologis
adalah efek yang ditimbulkan ultrasonic ini merupakan gabungan dari berbagai efek
misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain itu
ultrasonic menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel dan kapiler serta
merangsang aktifitas sel. Selain itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia
apabila daya ultrasonik ditingkatkan.
Efek gelombang ultrasonik :
Mekanik
Efek secara mekanik yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi
beberapa benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.
Panas
Nelson Heerich dan Krusen, menunjukkan bahwa sebagian ultrasonik
mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, sedangkan sebagian lagi
pada titik tersebut mengalami perubahan panas. Pada jaringan bisa terjadi
pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
Kimia
Gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksidasi dan terjadi hidrolisis
pada ikatan polyester.
Efek biologis
Efek yang ditimbulkan ultrasonik ini merupakan gabungan dari berbagai efek
misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain
itu ultrasonik menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel dan
kapiler serta merangsang aktifitas sel. Sesuai hukum Van’t Hoff
(menimbulkan panas) otot mengalami paralyse dan sel-sel hancur; bakteri,
virus dapat mengalami kehancuran. Selain itu menyebabkan keletihan pada
tubuh manusia apabila daya ultrasonik ditingkatkan.
Frekuensi Dan Daya Ultrasonik
1) Untuk diagnostik: f = 1-5 MHz,daya = 0,01 W/cm2
2) Untuk pengobatan: daya sampai 1 W/cm2
3) Untuk merusak sel-sel/jaringan kanker: daya 103 W/cm2
Hal-Hal Yang Didiagnosis Dengan Ultrasonik
Ultrasonik dapat dipergunakan untuk beberapa diagnosis, diantaranya :
Mendiagnosis tumor otak (echo encephalo graphy), memberi informasi
tentang penyakit-penyakit mata, daerah / lokasi yang dalam dari bola mata,
menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor-tumor
retina.
Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya
hati, lambung, usus, mata, mamma, jantung janin.
Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus/ kandung
peranakan dan kasus-kasus perdarahan yang abnormal serta treatened abortus
(abortus yang sedang berlangsung).
Memberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion
(timbunan zat cair dalam kantong jantung).
Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan
Sebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonik mempunyai efek kimia dan
biologi maka ultrasonik dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonik memberi
efek kenaikan temperature dan peningkatan tekanan; efek ini timbul karena jaringan
mengabsorpsi energi bunyi dengan demikian ultrasonik dipakai sebagai diatermi/
pemanasan lokal pada otot yang cedera.
Selain itu ultrasonik dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas
(kanker). Sel-sel ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah lain
kadang-kadang menunjukkan rangsangan pertumbuhan ; masih diselidiki lebih lanjut.
Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonik dalam pengobatan sangat berhasil
namun sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat sulit.
Sedangkan pada penyakit meniere dimana keadaan penderita kehilangan pendengaran
dan keseimbangan, apabila diobati dengan ultrasonik dikatakan 95 % berhasil baik,
ultrasonik menghansurkan jaringan dekat telinga tengah.
D. Bising
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan
aktivitas alam (bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi mesin). Bunyi dinilai
sebagai bising sangatlah relative sekali, misalnya ; musik ditempat – tempat diskotik,
bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidak merasa suatu kebisingan, tetapi
bagi orang – orang yang tidak pernah berkunjung ditempat diskotik akan merasa
suatu kebisingan yang mengganggu. Pengaruh utama dari kebisingan adalah
kerusakan pada indera pendengar dan akibat ini telah diketahui dan diterima
umum..Alat ukur kebisingan adalah sound level meter.
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi
maka bising dibagi dalam 3 kategori :
1) Audible noise (bising pendengaran)
Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz.
2) Occupational noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan)
Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin ditempat kerja, bising dari mesin
ketik.
3) Impuls noise (impact noise = bising impuls)
Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak.
Macam – macam bising mencakup parameter dasar dan parameter turunan yaitu :
a. Parameter dasar :
1) Frekuensi, dinyatakan dalam hertz yaitu siklus perdetik.
2) Tekanan bunyi dinyatakan dalam watt yaitu energy pancaran bunyi total.
3) Tekanan bunyi, dinyatakan dalam mikropal (uPa), yaitu intensitas
sebagai akar dari kuadrat amplitudo.
b. Parameter turunan
1) Tingkat tekanan bunyi
Dinyatakan dalam dB, yang menyatakan tingkat dalam frekuensi yang
berkaitan dengan tekanan bunyi.
2) Tingkat bunyi
Sama dengan dB yang mana menunjukkan tingkat linieritas.
Mendeteksi Bising
Peralatan
Salah satu alat – alat yang dipakai dalam labolatorium dan kegunaan dalam
survey kebisingan adalah :
Tape recorder
Real time analyser
Impulse noise meter
Noise dose meter
Metode pengukuran bising
Maksud mengukur kebisingan adalah :
a) Memperoleh data kebisingan dimana saja.
b) Untuk mengurangi tingkat kebisingan agar tidak menimbulkan gangguan.
Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah sound level. Alat ini untuk
mengukur kebisingan antara 30-130 dB dari frekuensi 20-20.000 Hz.
F. Suara
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan
terjadi di udara sekitarnya. Peningkatan tekanan disebut kompresi, sedangkan
penurunannya disebut rarefaction. Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh
getaran benda, getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang
berubah secara kontinyu terhadap waktu. Pada hakekatnya suara dan bunyi adalah
sama. Hanya saja kata “suara” dipakai untuk makhluk hidup, sedangkan bunyi
dipakai untuk benda mati.
Pembentukkan Suara (FONASI)
Pada pembentukan suara vokal, pita suara tertarik saling mendekat oleh otot,
udara di paru dihembuskan, tekanan dibawah pita suara meningkat dan pita
suara yang tertutup dipaksa membuka.
Terjadi aliran cepat udara ke atas yang menyebabkan penurunan tekanan di
antara pita, menyebabkan pita suara bergerak bersama, menghambat
keluarnya udara secara parsial.
Rongga mulut berubah bentuk akibat garakan lidah, rahang bawah, palatum
lunak, dan pipi untuk menentukan suara yang diucapkan.
Kadang-kadang hilangnya suara, gangguan bicara, atau rasa sakit timbul
akibat obstruksi di pita suara.
Hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan, salah satu metode yang digunakan
adalah laringoskopi.
Metode lain juga yang digunakan adalah MRI, USG, dan berbagai prosedur
radiologis misalnya sinar-X, CT-scan, dan sebagainya.
Frekuensi dasar dari hasil vibrasi yang kompleks tergantung dari massa dan tegangan
dari pita suara.
Laki-laki mempunyai frekuensi suara 125 Hz.
Wanita mempunyai frekuansi suara 250 Hz.
Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat dan
akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti
bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah suatu
perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-
molekul zat dan saling beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi
menghasikan gelombang yang merambat melalui medium padat, cair, dan udara.
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat
gelombang bunyi ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis
dan pengobatan.
Bioakustik dalam keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu
penyakit maupun dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja
yang mana dapat merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran
dan bila pemaparan dalam waktu yang lama akan menyebabkan ketulian. Pada
dasarnya pengendalian kebisingan dapat dilakukan terhadap sumbernya,
perjalanannya dan penerimanya. Langkah terakhir adalah penggunaan alat pelindung
pendengaran.
DAFTAR PUSTAKA