Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

JUDUL
“BIO AKUSTIK”

DOSEN: DIPA F. HIDAYAT, S.SI., M.SI


OLEH
THIRZA LEA AMANDA ASTABIR

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan karna Kasih-Nya kepada saya
dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “BIO-OPTIK” dengan waktu yang sudah
ditentukan.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah “ILMU BIOMEDIK
DASAR”. Diucapkan banyak terima kasih kepada:

 DIPA F. HIDAYAT. yang telah membimbingi kami sampai makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.

 Untuk semua orang yang terlibat dalam pembuatan makalah ini

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah


ini, oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik untuk membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dan diharapkan dapat memberi manfaat kepada serta
menambah pengetahuan pembaca. Terima kasih.

Tomohon, Oktober 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bioakustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi dan gelombang
bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.... Bunyi atau suara merupakan
salah satu jenis gelombang yang dirambatkan pada medium udara. Bunyi atau suara
itu timbul akibat vibrasi yang ditimbulkan dari materi sumber bunyi tersebut. Getaran
ini akan menyebabkan merambatnya gelombang dalam medium, yang dalam hal ini
adalah udara, dan perambatannya berupa perubahan tekanan secara merambat dan
merenggang. Sehingga kita mengenal gelombang bunyi sebagai gelombang
longitudinal yang berupa rapatan dan renggangan dimana bentuknya juga khas.
Setiap benda memiliki karakteristik material yang berbeda, sehingga jika sebuah
benda digetarkan dapat menyebabkan bunyi yang terdengar akan terasa berbeda pula
jika dibandingkan dengan benda lainnya. Selain itu setiap benda yang bergetar juga
memiliki kekhasan dalam bentuk getaran atau frekuensinya. Dan gelombang bunyi ini
dapat berbentuk sinyal periodik yang sederhana (frekuensi tunggal) maupun yang
kompeks (kombinasi banyak frekuensi).
Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi getaran dari molekul zat dan saling
beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan
gelombang. Gelombang bunyi dapat menjalar secara transversal atau longitudinal.
Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga
berfungsi secara efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi
sinyal listrik yang dibawa ke otak melalui syaraf. Telinga manusia merupakan
detektor bunyi yang sangat sensitif.
Adapun pemanfaatan bioakustik dalam bidang kesehatan. Salah satu contoh alat
kesehtan yang menggunakan pemanfaatan gelombang ultrasonik adalah USG
( Ultrasonography).
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan
menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot,
ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk
memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN

Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat dan
akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti
bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah suatu
perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi atau getaran molekul –
molekul dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi
menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari tentang
proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup.

A. Anatomi Pendengaran (Telinga)


Telinga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Telinga Luar
 Daun telinga (Aurikerl)
Merupakan tempat mengumpunya bunyi dan menyalurkan bunyi kelian
telinga. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastis dan kulit.
 Liang telinga (Meatus Auditorius Eksternal)
Mengarahkan bunyi ke telinga tengah. Berfungsi juga sebagai buffer
terhadap kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas
membran timpani. Liang telinga berbentuk huruf S,dilengkapi dengan
rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan
kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang
telinga tidak kering.
 Membran timpani (gendang telinga)
Membran timpani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm2,mengalami vibrasi dan
diteruskan ke telinga tengah. Membran timpani berfungsi untuk
mengubah bunyi menjadi getaran.
2. Telinga Tengah
a) Tulang pendengaran yang disebut osikel, terdiri dari:
1) Maleus (martil)
2) Inkus (landasan)
3) Stepes (sanggudi).
Tulang pendengaran saling berhubungan, prosesus longus maleus
melekat pada inkus, inkus melekat pada stapes, dan stapesterletak pada
tingkap lonjong yang berhubungan langsung dengan koklea. Mereka
mentransfer gelombang suara ketelinga bagian dalam. Terletak meliputi
pembukaan kedalam telinga bagian dalam yang disebut jendela oval.
Ada membran lain yang disebut jendela bulat yang membentang pada
pembukaan dan perbatasan dengan koklea ditelinga bagian dalam.
b) Saluran Eustachius
Saluran eustachius berfungsimenghubungkan ruang telinga tengah hingga
ke belakang faring. Hubungan saluran eustachius dan telinga tengahini
akan tertutup dan akan terbuka pada saat mengunyah dan menguap.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam
disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (labirin osea)
adalah rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisi cairan
perlimfe.
a) Koklea (organ mendengaran)
Koklea merupakan saluran berongga yang berbentuk seperti rumah siput,
terdiri dari cairan kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel
syaraf (menyerupai sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke
dalam cairan tersebut.
b) Vestibular: berfungsi menjaga keseimbangan.
c) Canalis Semisirkularis: berfungsi menjaga keseibangan.
Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan ke lubang telinga,
dan menuju gendang telinga. Membran timpani bergetar untuk merespons gelombang
suara yang menghantamnya . Getaran ini mengakibatkan tulang pendengaran
(ossicle) di telinga tengah bergerak. Secara mekanis getaran dari membran timpani ini
akan disalurkan, menuju cairan yang berada di rumah siput( koklea). Getaran yang
sampai di koklea ini akan menghasilkan gelombang, sehingga rambut sel yang ada di
koklea akan bergerak. Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi
elektrik ke saraf pendengaran ( auditory nerve,) dan menuju ke pusat pendengaran di
otak. Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut menjadi suara yang dapat dikenal
oleh otak.

B. Bunyi
Bunyi merupakan getaran di dalam medium elastis pada frekuensi dan intensitas
yang dapat didengar oleh telinga manusia. Bunyi termasuk gelombang mekanik,
karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara, yaitu udara. Ada
tiga syarat agar terjadi bunyi. Syarat yang dimaksud yaitu ada sumber bunyi,
medium, dan pendengar.
Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara,
atau udara. Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari
gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoretis dapat dijelaskan dengan
kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan
suara desibel (dB). Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di
udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi
yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut
ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

1. Gelombang Bunyi dan Kecepatan


Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang
akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi
gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat
pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di
mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke
tempat lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu
tidak ada perpindahan secara massal.
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas, zat cair atau
gas yang merambat kedepan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini
menjalar secara transversal atau longitudinal, lain dengan cahaya hanya menjalar
secara transversal saja. Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi
maka akan terjadi suatu peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan
atmosfir, peningkatan tekanan ini disebut kompresi sedangkan penurunan tekanan
disebut rarefaksi (peregangan).Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi vivrasi
(f), panjang gelombang (λ), dan kecepatan (V).
2. Sumber Bunyi
Fenomena yang menghasilkan bunyi, misalnya pembakaran minyak dalam suatu
mesin, selalu menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan instrument musik. Ruang
mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk menghasilkan
vibrasi melalui pita suara. Garpu tala yang di getarkan akan menghasilkan bunyi. Dari
contoh diatas dapat disimpulkan bunyi itu bisa berasal dari alam dan bisa berasal dari
perbuatan manusia.
3. Mendeteksi Bunyi
Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi
sehingga dapat dianalisa frekuensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan
alat mikrofon dan telinga manusia. Alat mikrofon merupakan transduser yang
memberi respon terhadap tekanan bunyi dan menghasilkan isyarat/signal listrik.
4. Pembagian Frekuensi Bunyi
Berdasarkan frekuensi maka bunyi dibedakan dalam 3 daerah frekuensi yaitu :
 0 – 16 Hz (20 Hz) : Daerah infrasonic, yang termasuk disini adalah
getaran tanah, gempa bumi.
 16 – 20.000 Hz : Daerah sonik, yaitu daerah yang termasuk
frekuensi yang dapat didengar (audiofrekuensi).
 Di atas 20.000 Hz : Daerah ultrasonik.
Pembagian frekuensi bunyi mempunyai arti dalam hal pengobatan, diagnosis, nyeri
yang ditimbulkan, yaitu:
 Frekuensi bunyi antara 0 – 16 Hz (infrasound).
 Frekuensi 0 – 16 Hz ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, getaran
bangunan maupun truk mobil. Vibrasi yang ditimbulkan oleh truk mobil
biasanya mempunyai frekuensi sekitar 1 – 16 Hz.
 Frekuensi antara 16 – 20.000 Hz (frekuensi pendengaran).
 Data hasil percobaan diperoleh kepekaan telinga terhadap frekuensi bunyi
antara 16 – 4.000 Hz.
 Frekuensi di atas 20.000 Hz. Frekuensi di atas 20.000 Hz disebut
ultrasonik/bunyi ultra. Frekuensi ini dalam bidang kedokteran dipergunakan
dalam 3 hal pengobatan, destruktif/penghancuran dan diagnosis.
5. Intensitas Bunyi
Energi gelombang bunyi ada 2 yaitu : energi potensial dan energi kinetic. Intensitas
gelombang bunyi (I) yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2.
Apabila dinyatakan dalam rumus :
I = ½ ρv A2 (2 π f)2
Ket:
ρ = massa jenis medium (Kg/m3)
v = kecepatan bunyi (m/detik)
ρv = Z = impedansi Akustik
A = maksimum amplitudo atom – atom/molekul.
f = frekuensi
W = 2πf = frekuensi sudut Intensitas (I) dapat pula dinyatakan sebagai
berikut :
I = Po2/ 2 z
Po = perubahan tekanan maksimum (N/m2)

6. Skala Desibel (Nineau Bunyi)


Rumus ini menunjukkan nilai decibel (dB) yang dipergunakan untuk
membandingkan dua tekanan bunyi dalam medium yang sama.
7. Kekerasan Bunyi/Nyaring Bunyi
Kekerasan bunyi/nyaring bunyi merupakan bagian dari ukuran bunyi yang merupakan
perbandingan kasar dari logaritma intensitas efektifnya jarak penekanan bunyi yang
mengakibatkan respon pendengaran.
Kenyaringan bunyi tidak berkaitan dengan frekuensi ; kenyataan 30 Hz mempunyai
kekerasan sama dengan 4.000 Hz bahkan mempunyai perbedaan intensitas dengan
faktor 1.000.000 atau 60 dB.
8. Sifat Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan diserap oleh benda.
Apabila gelombang suara mengenai tubuh manusia (dinding) maka bagian dari
gelombang akan dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan/ditransmisi kedalam
tubuh.
Mula – mula gelombang bunyidengan amplitudo tertentu mengenai dinding,
gelombang bunyi tersebut dipantulkan (R). pantulkan tersebut tergantung akan
impedansi akustik.
Pernyataan itu ditulis sebagai berikut :
R/Ao = Z1-Z2/Z1+Z2
Z1,2 = impedansi akustik (V) dari kedua media.
9. Asas Dopler
Apabila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar akan terdapat frekuensi
dengan derajad rendah. Demikian pula apabila pendengar mendekati sumber bunyi
akan memperoleh frekuensi bunyi dengan derajad tinggi, percobaan ini disebut
Doppler shift. Sedangkan efek yang timbul akibat bergeraknya sumber bunyi atau
bergeraknya pendengar disebut efek Doppler.
Apabila diketahui fo = frekuensi mula – mula, sudut ө dari arah sumber bunyi dan
perubahan frekuensi (fd) maka :
fd = 2 fo Vd/Vs Cos ө
v = kecepatan darah v = kecepatan suara

C. Ultrasonic
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk
bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya
beberapa hewan yang menggunakan konsep ultrasonic, seperti lumba-lumba
menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang
ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan
gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik). Gelombang ultrasonik
dapat merambat pada medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang
ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tetapi pada
tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.
Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi
elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan
oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek
piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut
derau (noise), di mana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang
periodik, tetapi banyaknya kompjjonen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang
ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak
suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang
seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
Ultasonik/bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan “kristal piezo elektrik”.
Prinsip penggunaan ultrasonik salah satunya adalah efek biologis. Efek biologis
adalah efek yang ditimbulkan ultrasonic ini merupakan gabungan dari berbagai efek
misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain itu
ultrasonic menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel dan kapiler serta
merangsang aktifitas sel. Selain itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia
apabila daya ultrasonik ditingkatkan.
Efek gelombang ultrasonik :
 Mekanik
Efek secara mekanik yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi
beberapa benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.
 Panas
Nelson Heerich dan Krusen, menunjukkan bahwa sebagian ultrasonik
mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan, sedangkan sebagian lagi
pada titik tersebut mengalami perubahan panas. Pada jaringan bisa terjadi
pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
 Kimia
Gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksidasi dan terjadi hidrolisis
pada ikatan polyester.
 Efek biologis
Efek yang ditimbulkan ultrasonik ini merupakan gabungan dari berbagai efek
misalnya akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain
itu ultrasonik menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel dan
kapiler serta merangsang aktifitas sel. Sesuai hukum Van’t Hoff
(menimbulkan panas) otot mengalami paralyse dan sel-sel hancur; bakteri,
virus dapat mengalami kehancuran. Selain itu menyebabkan keletihan pada
tubuh manusia apabila daya ultrasonik ditingkatkan.
Frekuensi Dan Daya Ultrasonik
1) Untuk diagnostik: f = 1-5 MHz,daya = 0,01 W/cm2
2) Untuk pengobatan: daya sampai 1 W/cm2
3) Untuk merusak sel-sel/jaringan kanker: daya 103 W/cm2
Hal-Hal Yang Didiagnosis Dengan Ultrasonik
Ultrasonik dapat dipergunakan untuk beberapa diagnosis, diantaranya :
 Mendiagnosis tumor otak (echo encephalo graphy), memberi informasi
tentang penyakit-penyakit mata, daerah / lokasi yang dalam dari bola mata,
menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor-tumor
retina.
 Untuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya
hati, lambung, usus, mata, mamma, jantung janin.
 Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus/ kandung
peranakan dan kasus-kasus perdarahan yang abnormal serta treatened abortus
(abortus yang sedang berlangsung).
 Memberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion
(timbunan zat cair dalam kantong jantung).
Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan
Sebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonik mempunyai efek kimia dan
biologi maka ultrasonik dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonik memberi
efek kenaikan temperature dan peningkatan tekanan; efek ini timbul karena jaringan
mengabsorpsi energi bunyi dengan demikian ultrasonik dipakai sebagai diatermi/
pemanasan lokal pada otot yang cedera.
Selain itu ultrasonik dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas
(kanker). Sel-sel ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah lain
kadang-kadang menunjukkan rangsangan pertumbuhan ; masih diselidiki lebih lanjut.
Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonik dalam pengobatan sangat berhasil
namun sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat sulit.
Sedangkan pada penyakit meniere dimana keadaan penderita kehilangan pendengaran
dan keseimbangan, apabila diobati dengan ultrasonik dikatakan 95 % berhasil baik,
ultrasonik menghansurkan jaringan dekat telinga tengah.

D. Bising
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan
aktivitas alam (bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi mesin). Bunyi dinilai
sebagai bising sangatlah relative sekali, misalnya ; musik ditempat – tempat diskotik,
bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidak merasa suatu kebisingan, tetapi
bagi orang – orang yang tidak pernah berkunjung ditempat diskotik akan merasa
suatu kebisingan yang mengganggu. Pengaruh utama dari kebisingan adalah
kerusakan pada indera pendengar dan akibat ini telah diketahui dan diterima
umum..Alat ukur kebisingan adalah sound level meter.
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi
maka bising dibagi dalam 3 kategori :
1) Audible noise (bising pendengaran)
Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz.
2) Occupational noise (bising yang berhubungan dengan pekerjaan)
Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin ditempat kerja, bising dari mesin
ketik.
3) Impuls noise (impact noise = bising impuls)
Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak.
Macam – macam bising mencakup parameter dasar dan parameter turunan yaitu :
a. Parameter dasar :
1) Frekuensi, dinyatakan dalam hertz yaitu siklus perdetik.
2) Tekanan bunyi dinyatakan dalam watt yaitu energy pancaran bunyi total.
3) Tekanan bunyi, dinyatakan dalam mikropal (uPa), yaitu intensitas
sebagai akar dari kuadrat amplitudo.
b. Parameter turunan
1) Tingkat tekanan bunyi
Dinyatakan dalam dB, yang menyatakan tingkat dalam frekuensi yang
berkaitan dengan tekanan bunyi.
2) Tingkat bunyi
Sama dengan dB yang mana menunjukkan tingkat linieritas.
Mendeteksi Bising
 Peralatan
Salah satu alat – alat yang dipakai dalam labolatorium dan kegunaan dalam
survey kebisingan adalah :
 Tape recorder
 Real time analyser
 Impulse noise meter
 Noise dose meter
Metode pengukuran bising
Maksud mengukur kebisingan adalah :
a) Memperoleh data kebisingan dimana saja.
b) Untuk mengurangi tingkat kebisingan agar tidak menimbulkan gangguan.
Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah sound level. Alat ini untuk
mengukur kebisingan antara 30-130 dB dari frekuensi 20-20.000 Hz.

Pencegahan Ketulian Dari Proses Bising


Prinsip pencegahan ketulian dari proses bising adalah menjauhi dari sumber
bising. Untuk tujuan itu dapat dilakukan dengan cara :
a) Mesin atau alat – alat yang menghasilkanbising diberikan cairan pelumas.
b) Membuat tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat kerja.
c) Pekerja – pekerja diharapkan memakai pelindung telinga seperti ear
muff/penutup telinga.
E. Vibrasi
Vibrasi / Getaran adalah gerakan bolak-balik di satu periode dalam waktu
tertentu. Getaran memiliki hubungan dengan gerak osilasi pada benda dan gaya yang
memiliki hubungan dengan gerakan tersebut. Semua benda yang mempunyai massa
dan elastisitas pasti dapat bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa
(engineering) dapat mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya
biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
Vibrasi adalah getaran dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis.
Vibrasi dapat dibedakan dalam dua bentuk :
a) Vibrasi karena getaran udara yang pengaruhnya terutama pada akustik.
b) Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan timbulnya reonansi/turut
bergetarnya alat – alat tubuh dan berpengaruh terhadap alat – alat tubuh
yang sifatnya mekanis pula.
Vibrasi udara karena benda bergetar dan diteruskan melalui udara akan
mencapai telinga.getaran dengan frekuensi1-20 Hz tidak akan terjadi gangguan
pengurangan pendengaran tetapi pada intensitas lebih dari 140 dB akan terjadi
gangguan vestibuler yaitu gangguan orientasi. Penjalaran vibrasi mekanik melalui
sentuhan/kontak dengan permukaan benda yang bergerak. Sentuhan ini melalui
daerah yang terlokalisasi(tool-hand vibration) atau mengenai seluruh tubuh (whole
body vibration). Badan merupakan susunan elastis yang kompleks dengan tulang
sebagai penyokong alat – alat dan landasan kekuatan serta kerja otot. Kerangka, alat –
alat urat dan otot memiliki sifat elastis yang bekerja secara serentak sebagai peredam
dan penghantar getaran.
Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter yang dapat dijadikan sebagai tolak
ukur yaitu :
a. Amplitudo
Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan.makin
tinggi amplitudo yang ditunjukkan menunjukkan makin besar ganguan yang
terjadi.besarnya amplitudo tergantung pada tipe mesin yang ada.
b. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu putaran
waktu.Besarnya frekuensi yang timbul saat terjadinya vibrasi dapat mengindikasikan
jenis jenis ganguan yang terjadi.Frekuensi biasanya ditunjukkan dalam bentuk Cycle
Per Menit (CPM) yang biasanya disebut dengan instilah Hertz(Hz).
c. Phase Vibrasi
Phase adalah penggambaran akhir dari pada karakteristik suatu getaran atau
vibrasi yang terjadi pada suatu mesin.Phase adalah perpindahan atau perobahan posisi
pada bagian bagian yang bergetar secara relatif untuk menentukan titik referensi atau
titik awal pada bagian lain yang bergetar.

Efek Vibrasi Terhadap Tangan


Alat –alat yang dipakai akan bergetar dan getaran tersebut disalurkan pada tangan.
Getaran – getaran pada waktu singkat tidak berpengaruh pada tangan tetapi dalam
jangka waktu cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa :
a) Kelainan pada syaraf dan peredaran darah.
b) Kerusakan – kerusakan pada persendian tulang.

Mencegah Getaran Mekanis


Getaran suatu benda dapat dihindari dengan meletakkan bahan peredam dibawah
benda yang bergetar. Bahan peredam harus jauh lebih rendah frekuensinya dari
frekuensi getaran benda. Frekuensi dari bahan peredam sebaiknya 1 Hz.
Selain itu tempat duduk atau alas kaki diletakkan bahan peredam. Tebal tempat duduk
dan alas kaki sangat menentukanbesar redaman.

Efek vibrasi terhadap tubuh


Tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh. Pada frekuensi 3-
9hz: akan timbul resonansi pada dada dan perut. 6-10hz: dengan intensitas
0,6g,tekanan darah,denyut jantung,dan volume berdenyut sedikit berubah,pada
intenstitas 1,2g terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah. 10hz: leher,
kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi. 13-15hz:tenggorokan
akan mengalami resonansi.

F. Suara
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan
terjadi di udara sekitarnya. Peningkatan tekanan disebut kompresi, sedangkan
penurunannya disebut rarefaction. Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh
getaran benda, getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang
berubah secara kontinyu terhadap waktu. Pada hakekatnya suara dan bunyi adalah
sama. Hanya saja kata “suara” dipakai untuk makhluk hidup, sedangkan bunyi
dipakai untuk benda mati.
Pembentukkan Suara (FONASI)
 Pada pembentukan suara vokal, pita suara tertarik saling mendekat oleh otot,
udara di paru dihembuskan, tekanan dibawah pita suara meningkat dan pita
suara yang tertutup dipaksa membuka.
 Terjadi aliran cepat udara ke atas yang menyebabkan penurunan tekanan di
antara pita, menyebabkan pita suara bergerak bersama, menghambat
keluarnya udara secara parsial.
 Rongga mulut berubah bentuk akibat garakan lidah, rahang bawah, palatum
lunak, dan pipi untuk menentukan suara yang diucapkan.
 Kadang-kadang hilangnya suara, gangguan bicara, atau rasa sakit timbul
akibat obstruksi di pita suara.
 Hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan, salah satu metode yang digunakan
adalah laringoskopi.
 Metode lain juga yang digunakan adalah MRI, USG, dan berbagai prosedur
radiologis misalnya sinar-X, CT-scan, dan sebagainya.
Frekuensi dasar dari hasil vibrasi yang kompleks tergantung dari massa dan tegangan
dari pita suara.
 Laki-laki mempunyai frekuensi suara 125 Hz.
 Wanita mempunyai frekuansi suara 250 Hz.
 Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat dan
akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah akustika berarti
bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu bidang. Bioakustik adalah suatu
perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat yang sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau gerakan dari molekul-
molekul zat dan saling beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi
menghasikan gelombang yang merambat melalui medium padat, cair, dan udara.
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat
gelombang bunyi ultra maka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis
dan pengobatan.
Bioakustik dalam keperawatan banyak manfaatnya baik untuk diagnosis suatu
penyakit maupun dalam pengobatan. Kebisingan merupakan penyakit akibat kerja
yang mana dapat merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran
dan bila pemaparan dalam waktu yang lama akan menyebabkan ketulian. Pada
dasarnya pengendalian kebisingan dapat dilakukan terhadap sumbernya,
perjalanannya dan penerimanya. Langkah terakhir adalah penggunaan alat pelindung
pendengaran.
DAFTAR PUSTAKA

14 September 2011, (https://artikelnesia.com/2011/09/14/apa-itu-bunyi/)


https://id.wikipedia.org/wiki/Bunyi
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-konsep-
bioakustik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang
http://mashurikaseng.blogspot.com/2011/09/makalah-bioakustik.html
http://www.vibrasindo.com/blogvibrasi/detail/161/pengertian-vibrasi
Wahyu, 23 Maret 2012, (https://analisavibrasi.wordpress.com/2012/03/23/apa-itu-
vibration-vibrasi-getaran/)
Dr. J. F. Gabriel 1988 Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Denpasar
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai