Anda di halaman 1dari 8

TUJUAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN

Rahmatia Sitanggang/181101137

Rahmatiasitanggang@gmail.com

ABSTRAK

Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan klien dan
tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi keperawatan mungukur keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Tujuan
Untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan
mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan
yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. Metode yang digunaka adalah
metode kualitatif dimana maksudnya dengan cara mengumpulkan sebanyak-banyaknya data
untuk dianalisis. Yaitu dengan Literature review ini dengan menganalisis yang berfokus pada
tujuan evaluasi dalam keperawatan. Adapun tinjauan literatur yang digunakan seperti buku teks,
bukureferensi, jurnal, dan google scholar. Dengan kata kunci tujuan evaluasi, dokumentasi
evaluasi, tahap evaluasi. Dan yang digunakan adalah 14 literatur yang diterbitkan 10 tahun
terakhir.

KATA KUNCI : Tujuan Evaluasi, Dokumentasi Evaluasi, Tahap Evaluasi.

PENDAHULUAN ditentukan, untuk mengetahui

Sebagai perawat yang pemenuhan kebutuhan klien secara

professional harus selalu berfikir kritis optimal dan mengukur hasil dari proses

dari setiap tahap kita harus selalu keperawatan. Evaluasi dalam

berfikir kritis karena untuk keberhasilan keperawatan adalah kegiatan dalam

perawatan terutama dalam tahap menilai tindakan keperawatan yang

evaluasi. telah ditentukan, untuk mengetahui


pemenuhan kebutuhan klien secara
Evaluasi adalah suatu usaha optimal dan mengukur hasil dari proses
untuk mengukur dan memberi nilai keperawatan.
secara obyektif pencapaian hasil-hasil
yang telah direncanakn sebelumnya. Evaluasi yaitu penilaian hasil
dan proses. Penilaian hasil menentukan
Evaluasi dalam keperawatan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai
merupakan kegiatan dalam menilai sebagai keluaran dari tindakan.
tindaka keperawatan yang telah Penilaian peoses menentukan apakah

ada kekeliruan dari setiap tahapan sendiri. (Ali, 2009)


proses mulai dari pengkajian, diagnosa,
Evaluasi merupakan tahap akhir
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu
yang bertujuan untuk menilai apakah Untuk melihat kemampuan klien
tindakan keperawatan yang telah dalam mecapai tujuan. Hal ini bisa
dilakukan tercapai atau tidak untuk dilaksanakan dengan mengadakan
mengatasi suatu masalah. (Meirisa, hubungan dengan klien berdasarkan
2013). Pada tahap evaluasi, perawat respon klien terhadap tindakan
dapat mengetahui seberapa jauh keperawatan yang diberikan, sehingga
diagnosa keperawatan, rencana perawat dapat mengambil keputusan.
tindakan, dan pelaksanaan telah
tercapai. METODE

Meskipun tahap evaluasi Metode yang digunaka adalah

diletakkan pada akhir proses metode kualitatif dimana maksudnya

keperwatan tetapi tahap ini merupakan dengan cara mengumpulkan sebanyak-

bagian integral pada setiap tahap proses banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu

keperawatan. Pengumpulan data perlu dengan Literature review ini dengan

direvisi untuk menentukan kecukupan menganalisis yang berfokus pada tujuan

data yang telah dikumpulkan dan evaluasi dalam keperawatan. Adapun

kesesuaian perilaku yang observasi. tinjauan literatur yang digunakan seperti

Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam buku teks, bukureferensi, jurnal, dan

hal keakuratan dan kelengkapannya. google scholar. Dengan kata kunci

Evaluasi juga diperlukan pada tahap tujuan evaluasi, dokumentasi evaluasi,

intervensi untuk menentukan apakah tahap evaluasi. Dan yang digunakan

tujuan intervensi tersebut dapat dicapai adalah 14 literatur yang diterbitkan 10

secara efektif. (Nursalam, 2008). tahun terakhir.

TUJUAN HASIL DAN BAHASAN

Tahap evaluasi merupakan


perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan berkesinambungan dengan
melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya. Evaluasi keperawatan

mungukur keberhasilan dari rencana Evaluasi dalam keperawatan


dan pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
yang dilakukan dalam memenuhi tindakan keperawatan yang telah
kebutuhan klien. ditentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara Tipe pernyataan tahapan evaluasi dapat
optimal dan mengukur hasil dari proses dilakukan secara formatif dan sumatif.
keperawatan. Penilaian keberhasilan Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
adalah tahap yang menentukan apakah dilakukan selama proses asuhan
tujuan tercapai. Evaluasi selalu keperawatan, sedangkan evaluasi
berkaitan dengan tujuan, apabila dalam sumatif adalah evaluasi akhir. a)
penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, Pernyataan evaluasi formatif. Hasil
maka perlu dicari penyebabnya. Hal observasi dan analisa perawat terhadap
tersebut dapat terjadi karena beberapa respon pasien segera pada saat atau
faktor : tujuan tidak realistis, tindakan setelah dilakukan tindakan keperawatan
keperawatan yang tidak tepat dan dan ditulis pada catatan perawatan. b)
terdapat faktor lingkungan yang tidak Pernyataan evaluasi sumatif.
dapat diatasi. Alasan pentingnya Rekapitulasi dan kesimpulan dari
penilaian sebagai berikut : observasi dan analisa status kesehatan
menghentikan tindakan atau kegiatan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis
yang tidak berguna, untuk menambah pada catatan perkembangan. Tujuannya
ketepatgunaan tindakan keperawatan, menjamin asuhan keperawatan secara
sebagai bukti hasil dari tindakan optimal, meningkatkan kualitas asuhan
perawatan dan untuk pengembangan keperawatan, mengakhiri rencana
dan penyempurnaan praktik tindakan keperawatan, menyatakan
keperawatan. apakah tujuan keperawatan telah

Tipe pernyataan evaluasi tercapai atau belum, meneruskan

menurut Setiadi (2012) sebagai berikut: rencana tindakan keperawatan,


memodifikasi rencana tindakan
keperawatan dan dapat menentukan
penyebab apabila tujuan asuhan
keperawatan belum tercapai.

Manfaatnya untuk menentukan


perkembangan kesehatan klien, untuk
menilai efektifitas, efisiensi, dan
produktifitas dari tindakan keperawatan
yang telah diberikan, untuk menilai

pelaksanaan asuhan keperawatan, dalam pelaksanaan pelayanan


mendapatkan umpan balik dan sebagai keperawatan.
tanggung jawab dan tanggung gugat
Jenis Evaluasi:
perumusan diagnosa keperawatan, dan
1. Evaluasi struktur
kemampuan tehnikal perawat.
Evaluasi struktur difokuskan
3. Evaluasi hasil
pada kelengkapan tata cara atau keadaan
sekeliling tempat pelayanan Evaluasi hasil berfokus pada
keperawatan diberikan. Aspek respons dan fungsi klien. Respons
lingkungan secara langsung atau tidak prilaku klien merupakan pengaruh dari
langsung mempengaruhi dalam intervensi keperawatan dan akan terlihat
pemberian pelayanan. Persediaan pada pencapaian tujuan dan kriteria
perlengkapan, fasilitas fisik, ratio hasil.
perawat-klien, dukungan administrasi,
pemeliharaan dan pengembangan
kompetensi staf keperawatan dalam area 5. Hal – hal yang ada dalam
yang diinginkan. Evaluasi : Kecukupan informasi,
relevansi faktor-faktor yang berkaitan,
2. Evaluasi proses
prioritas masalah yang disusun,
Evaluasi proses berfokus pada kesesuaian rencana dengan masalah,
penampilan kerja perawat dan apakah pertimbangan fator-faktor yang unik,
perawat dalam memberikan pelayanan perhatian terhadap rencana medis untuk
keperawatan merasa cocok, tanpa terapi, logika hasil yang diharapkan,
tekanan, dan sesuai wewenang. Area penjelasan dari tindakan keperawatan
yang menjadi perhatian pada evaluasi yang dilakukan, keberhasilan rencana
proses mencakup jenis informasi yang yang telah disusun, kualitas penyusunan
didapat pada saat wawancara dan rencana dan timbulnya masalah baru.
pemeriksaan fisik, validasi dari
Hasil Evaluasi :

1. Tujuan tercapai/masalah teratasi: jika


klien menunjukkan perubahan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan

2 Tujuan tercapai sebagian/masalah


teratasi sebagian: jika klien
menunjukkan perubahan sebagian dari

standar dan kriteria yang telah teratasi: jika klien tidak menunjukkan
ditetapkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan
bahkan timbul masalah baru
3. Tujuan tidak tercapai/masalah tidak
Penentuan masalah teratasi, teratasi O (Objective) : adalah informasi yang
sebagian, atau tidak teratasi adalah didapat berupa hasil pengamatan,
dengan cara membandingkan antara penilaian, pengukuran yang dilakukan
SOAP/SOAPIER dengan tujuan dan oleh perawat setelah tindakan
kriteria hasil yang telah ditetapkan. dilakukan.

S (Subjective) : adalah informasi A (Analisis) : adalah membandingkan


berupa ungkapan yang didapat dari antara informasi subjective dan
klien setelah tindakan diberikan. objective dengan tujuan dan kriteria
hasil, kemudian diambil kesimpulan
bahwa masalah teratasi, teratasi
sebahagian, atau tidak teratasi.

P (Planning) : adalah rencana


keperawatan lanjutan yang akan
dilakukan berdasarkan hasil analisa.

Contoh: dx medis: batuk dg produksi 5. Mengajarkan batuk efektif


secret purulen
6. Mengkaji karakteristik secret:
dx keperawatan: Bersihan jalan nafas konsistensi,jumlah,warna, dan bau
tidak efektif b.d produksi secret yg
7. Mengkolaborasikan pemeriksaan
berlebih
secret secara laboratorium
implementasi:
evaluasi : S : pasien mengatakan
1. Monitoring status pernafasan sudah lebih bisa bernafas lega tapi

2. Menganjurkan pasien minum air masih merasa berat saat bernafas

hangat O : k/u baik, RR 20x/i,

3.Mengkolaborasikan dg dokter masih menggunakan otot bantu

pemberian mukolitik pernafasan, secret purulen dg produksi


± 4 ml warna hijau berbusa dan berbau
4. Melakukan fisioterapi dada: postural
drainase dan claaping A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi no 1,2,4, dan 6

PENUTUP • Menentukan kriteria, standar, dan

Kesimpulan pertanyaan evaluasi

1. Evaluasi adalah proses penilaian • Mengumpulkan data mengenai

pencapaian tujuan serta pengkajian keadaan klien terbaru

ulang rencana keperawatan. • Menganalisa dan membandingkan data

2. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat terhadap kriteria dan standar

kemampuan klien dalam mecapai • Merangkum hasil dan membuat


tujuan. kesimpulan

3. Proses evaluasi • Melaksanakan tindakan yang sesuai

• Mengukur pencapaian tujuan klien berdasarkan kesimpulan

• Membandingkan data yang terkumpul 5. Dokumentasi keperawatan berguna

dengan tujuan dan pencapaian tujuan sebagai sarana komunikasi dan


berkaitan dengan aspek legal serta
4. Komponen evaluasi jaminan dalam pemberian kualitas
pelayanan.

REFERENSI

Achmadi, L. D., Pondaag, L., & Kebutuhan Dasar Manusia.


Babakal, A. (2015). Gambaran Bogor : In Media.
Tingkat Pengetahuan Perawat
Carpenito, L. J. (2013). Buku Saku
dalam Penerapan Standar
Diagnosis keperawatan. Edisi
Asuhan Keperawatan di
13. Jakarta : EGC
Ruangan Rawat Inap Interna
RSUD Datoe Bhinangkang. Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Jurnal Keperawtan. 3 (3), 1-3. dan Berpikir Kritis. Jakarta :
Salemba Medika.
Atoilah, E. M., & kusnadi, E. (2013).
Askep Pada dengan Gangguan Esther, John D. 2010.
Patofisiologi Aplikasi pada
Praktik

Keperawatan. Dialih bahasakan EGC.


oleh Andry Hartono. Jakarta :
Hutahean, S. (2010). Konsep dan Simamora, R. H. (2009).
Dokumentasi Dokumentasi Proses
Keperawatan. Jember
Proses Keperawatan. Jakarta :
Universitas Press.
CV. Trans Info Media.
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Kosim, Y. (2015). Konsep Dasar
dalam Pembinaan Etika Perawat
Keperawatan. Jakarta : Cv. Trans Info
Pelaksana dalam Peningkatan
Medika.
Kualitas Pelayanan Asuhan
Muttaqin, A. (2010). Pengkajian Keperawatan. IKESMA, 4(2).
Keperawatan Aplikasi pada
Tarwoto, & Wartonah. (2010).
Praktik Klinik. Jakarta : Salemba
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Medika.
Proses Keperawatan. Jakarta :
Potter, A.P., & Perry, G.A. Salemba Medika.
(2010). Fundamental
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017).
Keperawatan Buku 1 Edisi
Standar Diagnosis
7. Jakarta : Salemba
Keperawatan Indonesia Definisi
Medika
dan Indikator Diagnostik.
Rohmah, N., & Walid, S. (2016). Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Proses Keperawatan : Teori &
Wilkinson, Judith M., dan Nancy,
Aplikasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Ahern R., (2011). Buku
Media.
Saku Diagnosa
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. Keperawatan.
(2014). Buku Ajar Keperawatan Jakarta : EGC.
Dasar. Jakarta : EGC.
Wijaya, M., A., & Rantung, G., A.
Simamora, R. H. (2010). (2015). Persepsi Pasien
Komunikasi dalam Terhadap Kompetensi
Keperawatan. Jember Profesional Perawat. Jurnal
Universitas Press. Skolastik Keperawatan. 1 (1),
75-77.

Anda mungkin juga menyukai