Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI PADA MASA REMAJA

A. Perkembangan komunikasi pada masa remaja


Pada masa ini, remaja sudah dapat menunjukan kemampuan berdiskusi atau
berdebat dan sudah mulai berfikir secara konseptual, pola pikir remaja sudah mulai
menunjukan kearah yang lebih positif. Oleh karena itu pada saat anak mengalami
ketegangan, mereka mencari rasa aman yang biasa didapatkan pada masa kanak-
kanak. Orang tua ataupun orang yang terdekat dengan remaja harus menghindari
sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang dilakukan.
Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya.
remaja butuh diskusi dalam menangani masalahnya sehingga penjelasan tentang
persepsi yang kurang tepat sangat penting dilakukan. Komunikasi yang dapat
dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya,
hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga
kerahasiaan dalam komunikasi,.
Dalam berkomunikasi, remaja sering menggunakan bahasa yang telah
berkembang, ia telah banyak belajar dari lingkungan dan dengan demikian bahasa
remaja terbentuk dari kondisi lingkungan, karena kekayaan lingkungan merupakan
pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan
proses meniru. lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan
khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang
dimiliki adalah bahasa yang berkembang didalam keluarga atau bahasa itu. Dengan
demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda pula
kemampuan dan perkembangan bahasanya, sehingga pembentukan kepribadian
yang dihasilkan dari pergaulan akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa.
Apabila remaja bicara disertai emosional maka cara terbaik yang dilakukan
adalah memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela (interupsi) dan hindari
komentar/ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut/mencela.
B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan komunikasi
1. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah untuk menerima
informasi dan makin bagus pengetahuan yang dimiliki sehingga penggunaan
komunikasi dapat secara efektif akan dapat dilakukannya. Dalam komunikasi dengan
anak atau orang tua juga perlu diperhatikan tingkat pendidikan khususnya orang tua
karena berbagai informasi akan mudah diterima jika bahasa yang disampaikan sesuai
dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya.
2. Sikap
Sikap dalam komunikasi dapat mempengaruhi proses komunikasi berjalan efektif atau
tidak (hal tersebut dapat ditunjukan seseorang yang memiliki sikap kurang baik akan
menyebapkan pendengar kurang percaya terhadap komunikator, demikian sebaliknya
apabila dalam komunikasi menunjukan sikap yang baik maka dapat menunjukan
kepercayaan dari penerima pesan atau informasi). Sikap yang diharapkan dalam
komunikasi tersebut seperti, percaya, empati menghargai dan lain-lain, kesemuanya
dapat mendukung berhasilnya komunikasi yang baik.
A. Perkembangan Komunikasi Dewasa
Pada usia dewasa terjadi:
Puncak kematangan fisik: suatu gejala dimana suatu individu sudah mencapai batas
maksimal pertumbuhan dan perkembangan fisiknya seperti berat badan, bentuk tubuh
dan organ-organ tubuh didalamnya.
Mental: Bisa mengambil keputusan serta mampu mengambil resiko dari keputusan
sendiri, dapat mengendalikan emosi.
Sosial: Mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, mampu menerima perbedaan
didalam lingkungan itu sendiri, bisa menjadi pemimpin dalam kelompok atau
perkumpulan.
Teknik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa dengan cara
mengembangkan komunikasi sebagai media transfer informasi seperti memberikan
motivasi, solusi, dan informasi yang dibutuhkan orang lain (individu atau kelompok).
Orang dewasa juga biasanya berkomunikasi untuk mencari serta mendapatkan
informasi atau hal-hal lain untuk menambah pengetahuan baik secara verbal maupun
nonverbal.Materi komunikasi pada masa ini adalah: kegiatan kerumah tanggaan,
kegiatan professional, dan kegiatan sosial.

3. Status kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh dalam komunikasi, hal ini dapat diperlihatkan
ketika seseorang sakit atau mengalami gangguan psikologis maka ia cenderung
kurang komunikatif atau pasif, dengan demikian dalam komunikasi membutuhkan
kesiapan secara fisik dan psikologis untuk mecapai komunikasi yang efektif
4. System sosial
System sosial yang dimaksud adalah budaya yang ada dimasyarakat, dimana setiap
daerah memiliki budaya atau cara yang berbeda. Hal tersebut dapat mempengaruhi
proses komunikasi seperti orang batak dengan orang Madura ketika berkomunikasi
dengan bahasa komunikasi yang berbeda dan sama-sama tidak memahami bahasa
daerah maka akan merasa kesulitan untuk mencapai tujuan dari komunikasi.
5. lingkungan
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar area, lingkungan dalam
komunikasi yang dimaksud ini dapat berupa situasi atau lokasi yang ada. Lingkungan
baik atau tenang akan memberikan dampak berhasilnya tujuan komunikasi
sedangkan lingkungan yang kurang baik akan memberikan dampak yang kurang.
6. Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya dan
bertambah pengalaman serta meningkatkan kebutuhan bahasa. Pada masa remaja
perkembangan biologis yang menunjang kemampuan bahasa telah mencapai tingkat
kesempurnaan dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan
mampu menunjukan cara berkomunikasi dengan baik.
7. Status sosial ekonomi
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situsai yang
baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota keluarganya.
Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus
sosial tinggi beda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan tampak
dari perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang yang hidup dalam keluarga
terdidik dan tidak terdidik, dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh
terhadap perkembangan bahasa.
8. Kondisi fisik
Kondisi fisik yang dimaksud adalah kesehatan seorang anak. Seseorang yang cacat
yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap dan
organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam bahasanya.
C. Teknik komunikasi
1. Secara umum teknik komunikasi yang dilakukan adalah :
a. Mendengarkan
Adalah proses aktif dari penerimaan informasi dan pengolahan reaksi seseorang
terhadap pesan yang diterima. Contoh sikap yang dibutuhkan untuk menjadi
pendengar yang baik adalah : pandang klien saat sedang berbicara, tidak
menyilangkan kaki dan tangan, anggukkan kepala jika klien membicarakan hal yang
penting atau memerlukan umpan balik.
b. Klarifikasi
Adalah berupaya untuk menjelaskan ide atau pikiran klien yang tidak jelas atau
meminta klien untuk menjelaskan artinya. Contohnya orang tua mengatakan saya
belum paham dengan apa yang kamu katakan, dapatkah kamu menjelaskan kembali.
c. Pemusatan
Adalah pertanyaan atau pernyataan yang membantu klien meluaskan topik
pembicaraan yang penting, contohnya orang tua menanyakan kepada anaknya
mengenai pelajaran disekolahnya, apakah mengalami kesulitan, atau ada pelajaran
yang kurang disukai dan tidak menanyakan hal-hal yang lain mengenai uang jajan.
2. Teknik komunikasi yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap remaja yang mulai
beranjak dewasa adalah :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara.
Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua ketika berkomunikasi dengan anaknya adalah
memberikan kesempatan kepada remaja untuk berbicara mengenani apa yang ingin
disampaikannya dan orang tua berusaha untuk mendengarkan apa yang disampaikan
oleh remaja, hal ini dapat membuat remaja merasa nyaman dan mau melanjutkan
pembicaraan dengan orang tua.
b. Mengenal diri remaja dengan cara memahami perasaannya.
Agar komunikasi dapat lebih efektif orang tua perlu meningkatkan kemampuannya
dan mencoba memahami perasaan anak sebagai lawan bicara ketika dia sedang
mengalami masalah, karena banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan
remaja, yang disebabkan karena orang tua kurang dapat memahami perasaan
anaknya yang diajak bicara.
D. Hambatan dalam komunikasi
1. Secara umum hambatan yang terjadi dalam komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan
b. Perbedan persepsi
c. Pesan yang kurang jelas
d. Perbedaan status, pengetahuan dan bahasa.
2. Hambatan komunikasi yang sering terjadi antara orang tua dan remaja adalah :
a. Orang tua merasa tau lebih banyak dari pada remaja
b. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat.
c. Orang tua cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan.
d. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan memahaminya.
e. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami
remaja.
f. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan
terhadap remaja.
2.4 Komunikasi Terapeutik Sesuai Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Alex (Remaja)
1. Masa remaja adalah masa yang sulit, Karena remaja dihadapkan pada duasituasi yang
bertentangan yaitu berpkir dan berperilaku antara anak danorang dewasa. Masa remaja adalah
masa yang penuh konfik dan dilemasehingga komunikasi dengan remaja harus lebih hati dan
dan terbuka, karenakegagalan komunikasi akan menyebabkan kegagalan remaja.
2. Perkembangan komunikasi pada usia remaja ditunjukkan dengan kemampuanberdiskusi
atau berdebat karena pola perkembangan kognisinya sudah mulaiberpikir secara konseptual.
Sehubungan dengan perkembangan komunikasiini, maka yang dapat kita lakukan adalah
mengijinkan remaja berdiskusi ataucurah pendapat pada teman sebaya. Hindari beberapa
pertanyaan yang dapatmenimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi
karena akanmenimbulkan ketidakpercayaan remaja.
3. Sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja adalah mampu sebagaiSAHABAT buat
remaja. Tidak meremahkan atau memperlakukan dia sebagaianak kecil dan tidak membiarkan
dia berperilaku sebagai orang dewasa. Polaasuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih
tergolong anak-anak, iatak bisa diperlakukan seperti anak kecil. Remaja sudah mulai
menunjukkanjati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama teman
sebayaketimbang dengan orangtua. Beberapa sikap penting yang harus diperhatikandalam
berkomunikasi dengan remaja adalah: menjadi pendengar yang baik.Mengajak berdiskusi,
tidak memotong pembicaraan, menjadi sahabat, dusukbersama, memeluk, merangkul,
ngobrol dan bercengkrama.
4. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja adalah saling menghormati,menghargai,
saling percaya, dan terbuka
5. Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja. Dalam berkomunikasi
dengan remaja, kita tidak bisa mengendalikan alurpembicaraan, mengatur atau memegang
kendali secara otoriter. Remaja sudahpunya pemikiran dan perasaan sendiri tentang hal yang
ia bicarakan pada.Komunikasi yang bisa diterima remaja adalah terbuka, dua arah,
mendengaraktif, menyediakan waktu yang cukup, Jangan memaksa remaja,
mendorongremaja untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya. Hindari
komentarmenyindir atau meremehkan, berikan pujian pada aspek terbaik yang dialakukan
sekecil apapun dan hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.

Anda mungkin juga menyukai