Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KOMUNIKASI TERAPEITIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN


GIGI PADA KELOMPOK DAN MASYARAKAT”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan Gigi

DISUSUN OLEH
Anggini Zaqiah Aprilia/P17325119404

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
Jl. Eyckman No. 40 Telp.(022) 2033630 Fax. (022) 2042522
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “komunikasi terapeitik dalam asuhan keperawatan gigi pada
kelompok dan masyarakat”.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya saya selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Bandung, 5 juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
1.3 Tujuan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Pengertian Komunikasi terapeutik, kelompok dan masyarakat ........
2.2 Unsur-unsur komunikasi terapeutik....................................................
2.3 Bentuk-bentuk komunikasi dalam kelompok dan masyarakat............
2.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi kelompok dan
masyarakat..........................................................................................
2.5 Strategi komunikasi terapeutik pada kelompok dan masyarakat .......
2.1 Hambatan komunikasi pada kelompok dan masyarakat.....................
BAB III Penutup .....................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi  yang  baik  dan benar merupakan poin penting yang harus
dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan, khususnya perawat gigi. Komunikasi
dibutuhkan oleh perawat gigi dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut baik  kepada  pasien,keluarga maupun
masyarakat. Kemampuan  seperti ini penting dan harus
ditumbuhkembangkan oleh perawat gigi, sehingga menjadi suatu kebiasaan
dalam setiap menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
Menurut Suryani (2014), komunikasi berperan dalam kesembuhan klien,
berhubungan dalam kolaborasi yang dilakukan perawat dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan juga berpengaruh pada kepuasan klien dankeluarga.
Hal tersebut menjadikan komunikasi dibutuhkan di setiap bentuk pelayanan
yang ada di Rumah Sakit. Salah satu bentuk pelayanan yang ada di Rumah
Sakit adalah ruangan intensive care unit (ICU) yaitu sebuah bentuk
pelayanan khusus pada pasien-pasien yang mengalami kondisi kritis.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara komunikasi teurapeutik terhadap kelompok dan
masyarakat?
2. Apa hambatan komunikasi teraputik terhadap kelompok dan
masyarakat?
1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami tentang bagaimana komunikasi teurapeutik
terhadap kelompok dan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian komunikasi terapeutik kelompok dan masyarakat


Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau
dirancang untuk tujuan terapi. Seseorang penolong atau perawat dapat
membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi
(Suryani, 2005).
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut (Deddy Mulyana, 2005) sedangkan Masyarakat merupakan
kelompok manusia atau individu yang secara bersama-sama tinggal di
suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya, hubungan atau interaksi
ini dilakukan secara teratur atau terstruktur. Dengan adanya kelompok
sosial ini, setiap individu dapat salin berinteraksi dan membantu satu sama
lain.
2.2 Unsur-unsur komunikasi terapeutik
Menurut Kariyoso (2007) bahwan unsur- unsur komunikasi meliputi :
1. komunikator (Pembawa berita)
Komunikator adalah individu, keluarga atau kelompok yang
mempunyai inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi dengan
individu atau kelompok lain yang menjadi sasaran.
2. Message (pesan atau berita)
Message adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui
lambang-lambang pembicaraan, gerakan-gerakan dan sebagainya.
Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan dan
sebagainya. Sedangkan di rumah sakit message bisa berupa nasehat
dokter, hasil konsultasi pada status klien, laporan dan sebagainya.
3. Channel (saluran)
Channel adalah sarana tempat berikutnya lambang-lambang,
meliputi pendengaran, penglihatan, penciuman dan perabaan.
4. Komunikan
Komunikan adalah objek-objek sasaran dari kegiatan komunikasi
atau orang yang menerima berita atau lambang, bisa berupa klien,
keluarga maupun masyarakat.
5. Feed back
Feed back adalah arus umpan balik dalam rangka proses
berlangsungnya komunikasi. Hal ini bisa juga dijadikan patokan sejauh
mana pencapaian dari pesan yang telah disampaikan.
2.3 Bentuk-bentuk komunikasi dalam kelompok dan masyarakat
Kelompok atau masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi empat
dikotomi, yaitu primer-sekunder, ingroup-outgroup, rujukan-keanggotaan,
dan deskriptif-preskriptif.
1. Kelompok primer-sekunder
Charles H. Cooley membedakan kelompok menjadi kelompok
primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok
yang memiliki ciri kerjasama dan hubungan tatap muka yang sangat
dekat, contohnya adalah keluarga. Sedangkan, kelompok sekunder
adalah kelompok yang memiliki ciri hubungan yang tidak akrab dan
tidak personal, contohnya adalah ormas, serikat buruh, dan lain-lain.
2. Ingroup-outgroup
Sumner membagi kelompok menjadi ingroup dan
outgroup. Ingroup adalah kelompok kita, dan outgroup adalah
kelompok mereka. Ingroup dan outgroup dapat dibedakan dengan
menerapkan beberapa batasan misalnya letak geografis, suku bangsa,
pandangan atau ideologi, pekerjaan atau profesi, bahasa, status sosial,
dan kekerabatan.
3. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan
Adalah Theodore Newcomb, sang penggagas model komunikasi
Newcomb, yang membagi kelompok kedalam kelompok keanggotaan
dan kelompok rujukan. Kelompok rujukan adalah kelompok yang
digunakan sebagai standar untuk menilai diri sendiri atau untuk
membentuk sikap. Salah satu teori komunikasi kelompok yaitu teori
kelompok rujukan menyatakan bahwa kelompok rujukan memiliki
fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.
4. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright membagi kelompok menjadi
kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif. Kelompok deskriptif
mengacu pada klasifikasi kelompok berdasarkan proses
pembentukannya secara alamiah sedangkan kelompok preskriptif
mengacu pada klasifikasi kelompok berdasarkan tahap-tahap yang
harus dilalui oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuannya.
2.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi kelompok dan masyarakat
1. Ukuran kelompok atau masyarakat
Dari segi komunikasi, semakin besar ukuran kelompok atau
masyarakat maka akan semakin besar pula  kemungkinan sebagian
anggota kelompok atau masyarakat yang tidak mendapat peluang untuk
berpartisipasi. Dalam kelompok yang besar, partisipasi akan terpusat
pada orang yang memberikan kontribusi terbanyak. Komunikasi akan
tersentralkan pada orang-orang tertentu. Jumlah orang yang tidak
memberikan kontribusinya, akan makin bertambah dengan
bertambahnya jumlah anggota atau masyarakat. Sementara itu, dari segi
kepuasan anggota kelompok atau masyarakat, makin besar ukuran
kelompok maka makin berkurang kepuasan anggota-anggotanya.
(Rakhmat, 2001 : 161-162).
2. Budaya
Komunikasi yang efektif dalam sebuah kelompok atau masyarakat
dapat terganggu dengan adanya hambatan-hambatan
komunikasi seperti prasangka dan bisa yang pada umumnya diciptakan
oleh budaya. Misalnya pria yang berasal dari budaya yang memandang 
perempuan sebagai makhluk yang inferior sehingga menyebabkan
masalah ketika bekerja sama dengan perempuan. Untuk mengatasinya,
masing-masing anggota kelompok atau masyarakat hendaknya bersedia
untuk mempelajari tentang perbedaan budaya.
3. Struktur kelompok atau masyarakat
Struktur kelompok membentuk perilaku anggota kelompok atau
masyarakat dan membuatnya menjadi mungkin untuk memprediksi dan
menjelaskan perilaku individu dalam sebuah kelompok atau masyarakat
seperti penampilan kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.
Struktur kelompok terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah
ukuran kelompok/masyarakat, komposisi kelompok/masyarakat, status
kelompok/masyarakat, peran kelompok/masyarakat, proses
kelompok/masyarakat, penampilan kelompok/masyarakat, serta norma
kelompok/masyarakat.
4. Jaringan komunikasi
Sebagaimana pola komunikasi organisasi, suatu
kelompok/masyarakat juga memiliki pola komunikasi yang dapat
memberikan kepuasan kepada para anggotanya dan cepat
menyelesiakan tugas kelompok/masyarakat. Sebuah
kelompok/masyarakat cenderung untuk membangun jaringan
komunikasi diantara anggota kelompok/masyarakat dan pemimpin
yang mempengaruhi siapa yang berbicara kepada siapa. Agar fungsi
kelompok/masyarakat dapat berjalan dengan efektif, jenis-jenis
informasi hendaknya mengalir melalui jaringan komunikasi sehingga
informasi yang dibutuhkan  dapat menjangkau orang yang tepat di saat
yang tepat. Jaringan komunikasi yang baik memastikan bahwa
informasi tersedia ketika dibutuhkan dan jaringan komunikasi tidak
menjadi tumpah ruah dengan adanya informasi yang tidak relevan
(Rakhmat, 2001 : 162-163) .
5. Kepemimpinan
Penampilan kelompok/masyarakat tergantung pada beberapa faktor
dan faktor penting yang mempengaruhi penampilan
kelompok/masyarakat adalah kepemimpinan. Seorang pemimpin
kelompok/masyarakat dapat ditunjuk atau muncul setelah proses
komunikasi kelompok/masyarakat. Komunikasi kepemimpinan sangat
penting dalam sebuah kelompok atau organisasi. Sebagai bagian dari
kelompok/masyarakat, seorang pemimpin handaknya
menguasasi teknik komunikasi efektif dan teknik komunikasi
berkesan agar seorang pemimpin dapat memberikan dampak terhadap
terbentuknya norma kelompok/masyarakat dengan menentukan siapa
yang dapat berbicara, menyuguhkan motivasi bagi kegiatan
kelompok/masyarakat yang efektif (Rakhmat, 2001 : 165).
2.5 Strategi komunikasi terapeutik pada kelompok dan masyarakat
Melakukan komunikasi dalam kelompok dan masyarakat tidaklah
mudah. Komunikator harus mempunyai cara-cara strategis sebagai upaya
agar tujuan komunikasi tercapai. Berikut upaya meningkatkan komunikasi
dalam kelompok dan masyarakat .
1. Memahami struktur organisasi dan mengenali siapa yang akan
terpengaruh oleh keputusan yang dibuat. Jaringan komunikasi baik
formal maupun informal, perlu dipertimbangkan. Jaringan komunikasi
formal mengikuti jalur formal kewenangan dalam hierarki organisasi.
Jaringan komunikasi informal terjadi di antara orang di tingkat yang
sama atau berada dalam hierarki organisasi tersebut, tetapi tidak
mewakili jalur formal kewenangan atau tanggung jawab.
2. Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik setiap anggota
kelompok agar proses komunikasi antaranggota kelompok dapat
berkembang dengan baik.
3. komunikasi harus jelas, sederhana, dan pasti. Komunikator
bertanggung jawab untuk memastikan pesan tersebut di pahami oleh
anggota.
4. komunikator sebaiknya mencari umpan balik mengenai apakah
komunikasi tersebut diterima dengan benar. Salah satu cara untuk
melakukannya adalah meminta penerima mengulang komunikasi atau
petunjuk tersebut, selain itu, pengirim pesan sebaiknya melakukan
komunikasi lanjutan dalam upaya menentukan apakah komunikasi telah
di jalankan.
5. Saling menghargai anggota kelompok lain, ini sangat penting ketika
terjadinya komunikasi antar anggota kelompok, supaya komunikasi
tersebut dapat berjalan lancar dan efektif. Jika setiap anggota kelompok
tidak menghargai anggota lainnya, maka mereka akan bersikap acuh
tak acuh dan bersikap profesional.
6. Jangan menyela pembicaraan orang lain. Ketika seseorang pengirim
pesan atau komunikan sedang menyampaikan pesannya tugas anggota
kelompok lainnya adalah mendengarkan nya dengan baik, ketika
komunikan sudah selesai menyampaikan maka anggota lainnya boleh
menyanggah pesan yang disampaikan agar komunikasi dapat berjalan
dengan baik.
7. Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara. Ini sama dengan
berhadapan atau menjaga kontak mata agar si penyampai pesan dapat
fokus dengan pesan yang disampaikannya.
3.5 Hambatan komunikasi
Hambatan di dalam komunikasi diantaranya ada :
1. Konflik Peran
Perawat menyatakan tidak enak dan menjadi malas saat
berkomunikasi dengan keluarga pasien dikarenakan keluarga pasien
terkadang bersikap jutek. Dilema komunikasi yang dirasakan oleh
perawat tidak hanya terkait sikap yang ditunjukkan oleh keluarga
pasien saat berhadapan dengan mereka saja melainkan juga kondisi
psikologis dan fisik mereka seperti ketika mereka sedang lelah atau saat
sedang ada masalah pribadi terkadang perawat sering melupakan
penampilannya saat berkomunikasi dengan keluarga pasien. Hal
tersebut tentunya dapat menjadi penghambat perawat dalam
berkomunikasi dengan keluarga pasien.
2. Usia
Usia menjadi salah satu faktor demografi keluarga yang
mempengaruhi komunikasi. Hal ini dikarenakan cara kita
berkomunikasi dengan orang lain tentunya disesuaikan dengan faktor
demografi orang tersebut salah satunya adalah usia. Dalam hal ini kita
sebagai perawat harus bisa menyesuaikan dan menempatkan diri
dengan adanya perbedaan usia antara perawat dengan keluarga pasien
baik itu kepada yang lebih muda, sebaya, maupun kepada yang lebih
tua.
3. Pendidikan
Selain usia, status pendidikan juga sangat mempengaruhi
komunikasi yang ada. Adanya perbedaan tingkat pendidikan seseorang
menjadikan setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda dalam
mencerna informasi yang diberikan.
4. Ekonomi
Salah satu status sosial yang dapat mempengaruhi komunikasi yang
ada adalah ekonomi. Hal ini dikarenakan dibutuhkan banyak pemikiran
dan pertimbangan apabila menyangkut tentang pembiayaan mengingat
hal ini merupakan sesuatu yang sensitif bagi keluarga pasien.
5. Budaya
Budaya setiap orang berbeda tergantung daerahnya masing-masing.
Setiap daerah memiliki karakteristiknya masing-masing yang dapat
mempengaruhi komunikasi yang ada antar individu. Adanya perbedaan
budaya yang dirasakan oleh separuh dari informan dapat menimbulkan
kesalahpahaman saat mereka berkomunikasi dengan keluarga pasien.
6. Bahasa
Bahasa setiap daerah bahkan setiap negara memiliki bahasanya
masing-masing. Adanya perbedaan bahasa dapat mempengaruhi
komunikasi yang ada. Beberapa informan menyatakan bahwa mereka
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan keluarga pasien
khususnya yang menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris. 
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut dan masyarakat merupakan kelompok manusia atau individu yang
secara bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan.
Unsur-unsur komunikasi terapeutik yaitu, komunikator, pesan, saluran,
komunikan, feedback.
Bentuk-Bentuk Komunikasi Kelompok dan masyarakat yaitu primer-
sekunder, Ingroup-outgroup, Kelompok keanggotaan dan kelompok
rujukan, Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi kelompok dan
masyarakat yaitu, Ukuran kelompok atau masyarakat, budaya, Struktur
kelompok atau masyarakat, Jaringan komunikasi, dan kepemimpinan.
Penerapan Strategi Komunikasi Terapeutik pada kelompok dan
masyarakat, yaitu Saling memahami antaranggota kelompok agar dapat
diketahui komunikasi, Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik
setiap anggota kelompok, Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai
etika yang berlaku aga tidak terjadi salah paham.
3.2 Saran
Pada pengerjaan makalah ini kurangnya pengetahuan terhadap materi
ini, sehingga masih banyak terdapat kekurangan. semoga apa yang saya
sampaikan diatas bisa bermanfaat untuk pembelajaran selanjutnya, dan
juga bermanfaat untuk pembaca atau untuk referensi bagi mahasiswa yang
lain. 
DAFTAR PUSTAKA
1. Zulaihatin. (2018, Desember 30). Makalah Komunikasi Terapeutik
terhadap keluarga dan kelompok. Retrieved from
https://zulaiihatin26.blogspot.com/2018/12/makalah-komuniasi-terapeutik-
terhadap.html
2. Adi Prakosa. (2007, Desember 07). PENGERTIAN KOMUNIKASI
KELOMPOK Retrieved from
http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/pengertian-komunikasi-
kelompok.html
3. Jepi Nugraha. ( 2021, Januari 28). Mengenal Pengertian Masyarakat
beserta Fungsinya, Perlu Diketahui. Retrieved from
https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-pengertian-masyarakat-
beserta-fungsinya-perlu-diketahui-kln.html
4. Ambar. ( 2017, Desember 29). Sistem Komunikasi Kelompok – Pengertian –
Bentuk. Retrieved from https://pakarkomunikasi.com/sistem-komunikasi-
kelompok
5. Ambar. ( 2017, November 24). 17 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Kelompok. Retrieved from https://pakarkomunikasi.com/faktor-yang-
mempengaruhi-komunikasi-kelompok

Anda mungkin juga menyukai