Anda di halaman 1dari 13

BIOAKUSTIK DALAM KEPERAWATAN

“Ulfa Sulfyaningsi.S,Kep.Ns,M.Kes”

Di Susun Oleh Kelompok 5 :

Lutfi Alhabsyi Lamuna


Rahmat Setiawan
Putri Syalom Modjure
Anilfa S Willah
Andi Sapria Bulgis
Aulia Damayanti
Siti Magfirah Murdan A. Hadi
Siti Hajrah
Wal Avia
Pengetian Bioakustik
Bioakustik berasal dari kata bio dan akustika, bio artinya hidup atau hayat
dan akustika berarti kajian getaran dan bunyi. Sedangkan menurut istilah
akustika berarti bagian pisis pendengaran yang tercakup dalam suatu
bidang. Bioakustik adalah suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat
cair atau zat padat yang sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang
bunyi ini merupakan vibrasi atau getaran molekul – molekul dan saling
beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi
menghasilkan gelombang, jadi Bioakustik yaitu ilmu yang mempelajari
tentang proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup.
Struktur Anatomi Fisiologi Sistem Pendengaran

Telingan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:


1. Telinga Luar
a. Daun telinga (Aurikerl)
Merupakan tempat mengumpunya bunyi dan menyalurkan bunyi kelian telinga.
Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastis dan kulit.
b. Liang telinga (Meatus Auditorius Eksternal)
Mengarahkan bunyi ke telinga tengah. Berfungsi juga sebagai buffer terhadap
kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran timpani.
Liang telinga berbentuk huruf S,dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga
agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar
dan gendang telinga tidak kering.
c. Membran timpani (gendang telinga)
Membran timpani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm2,mengalami vibrasi dan diteruskan ke telinga tengah.
Membran timpani berfungsi untuk mengubah bunyi menjadi getaran.
2. Telinga Tengah
a. Tulang pendengaran yang disebut osikel, terdiri dari:
Maleus (martil)
Inkus (landasan)
Stepes (sanggudi).
Tulang pendengaran saling berhubungan, prosesus longus maleus melekat pada
inkus, inkus melekat pada stapes, dan stapesterletak pada tingkap lonjong yang
berhubungan langsung dengan koklea.
Mereka mentransfer gelombang suara ketelinga bagian dalam. Terletak meliputi
pembukaan kedalam telinga bagian dalam yang disebut jendela oval. Ada membran
lain yang disebut jendela bulat yang membentang pada pembukaan dan perbatasan
dengan koklea ditelinga bagian dalam.
b. Saluran Eustachius
Saluran eustachius berfungsimenghubungkan ruang telinga tengah hingga ke
belakang faring. Hubungan saluran eustachius dan telinga tengahini akan tertutup
dan akan terbuka pada saat mengunyah dan menguap.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran.
Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya.
Labirin tulang (labirin osea) adalah rongga yang terbentuk pada
tonjolan tulang pelipis yang berisi cairan perlimfe.
a. Koklea (organ mendengaran)
Koklea merupakan saluran berongga yang berbentuk seperti rumah siput,
terdiri dari cairan kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel
syaraf (menyerupai sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke
dalam cairan tersebut.
b. Vestibular: berfungsi menjaga keseimbangan.
c. Canalis Semisirkularis: berfungsi menjaga keseibangan.
Fisiologi atau Proses Pendengaran
Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan
ke lubang telinga, dan menuju gendang telinga. Membran
timpani bergetar untuk merespons gelombang suara yang
menghantamnya . Getaran ini mengakibatkan tulang
pendengaran (ossicle) di telinga tengah bergerak. Secara
mekanis getaran dari membran timpani ini akan disalurkan,
menuju cairan yang berada di rumah siput( koklea).
Gangguan Sistem Pendengaran
Adapun beberapa ganggunga pada sistem pendengaran, antara lain:
1. Tuli sebagian (hearing impaired)
Adalah keadaan dimana fungsi pendengaran berkurang namun masih
dapat dimanfaatkan untuk mendengarkan dan berkomunikasi dengan atau
tampa alat bantu pendengaran.
2. Tuli total (deaf)
Adalah keadaan dimana fungsi pendengaran yang sedemikian terganggu
sehingga tidak dapat mendengar dan berkomunikasi sekalipun mendapat
perkerasan bunyi.
3. Tuli kondusif
Adalah kondisi dimana telinga tidak dapat mendengar karena gangguan
pada penghantaran getaran suara. Dan bisa jugadisebabkan oleh kelaina
atau penyakit pada telinga luar atau telinga tengah.
4. Tuli sensorineural (Presbikusis)
Adalah kondisi dimana telinga tidak dapat mendengar karena terdapat
kelainan pada koklea, nervus VIII (nervus auditorius) atau pusat pendngaran.
Tuli sensorinaural biasanya bersifat permanen.
5. Tuli campuran
Tuli campuran merupaka gangguan pendengaran yang disebabkan oleh
kombinasi tuli kondusif dan tuli sensorineural. Gangguan ini disebabkan oleh
masalah baik ditelinga luar, tengah ataupun dalam.
6. Gangguan pendengaran akibat bising (Noise Induced Hearing Loss)
Adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising
yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama. Sifat dari ketulian ini
adalah tuli sensorineural.
7. Otitis media
Adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telingan tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
Definisi Bunyi
Bunyi merupakan getaranyang menimbulkan gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium perambatannya (zat cair, zat padat,
dan udara) sehinggadapat didengar.
Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan
suara merambat melalui medium atau zat perantara sampai ke telinga.
Contoh sumber bunyi yaitu: pembakaran minyak dalam mesin,
instrumen musik, gerakan dahan pohon, lonceng, garputala, dsb.
Untuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi
bentuk vibrasi sehingga dapat dianalisa frekuensi dan intensitasnya.
Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon dan telinga manusia. Alat
mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap
tekanan bunyi (sound pressure0 dan menghasilkan isyarat/signal listrik.
Mikrofon yang banyak digunakan adalah mikrofon kondensor.
Pengelompokan Bunyi

Menurut frekuensinya, bunyi dikelompokan menjadi :


1. Bunyi infrasonik (0 – 20 Hz)
Infrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia,tetapi dapat dengar
oleh jangkrik dan anjing.Frekuensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah,gempa
bumi,getaran gunung berapi.
2. Bunyi audiosonik (20 – 20.000 Hz)
Bunyi audio merupakan bunyi yang dapat didengar manusia. Audiofrekuensi
berhubungandengan nilai ambang pendengaran (rata-rata nilai ambang pendengaran 1000
Hz = 0 dB).
3. Bunyi Ultrasonik (di atas 20.000 Hz)
Ultrasonik merupakan bunyi yang tidak dapat didengar telinga manusia. Frekuensi inidalam
bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal yaitu pengobatan,destruktif dandiagnosis.Hal ini
dapat terjadi oleh karena frekuensi yang tinggi mempunyai daya tembusjaringan cukup besar.
Pemanfaat Bioakustik Dibidang Kesehata

1. Prinsip Penggunaan Ultrasonik


Efek Doppler merupakan dasar pengunaan ultrasonic yaitu terjadi perubahan
frekuensi
akibat adanya pergerakan pendengaran atau sebaliknya.Ultrasonic sama dengan
gelombang bunyi hanya saja frekuensi yang sangat tinggi dan mempunyai efek :
Mekanik
Panas
Kimia
Efek biologis
2. Penggunaan dalam Bidang Kesehatan
Berkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonik dan sifat
gelombang bunyimaka gelombang ultrasonik dipergunakan sebagai diagnosis
dan pengobatan. Contoh alat yang menggunakan gelombang ultrasonik MRI,
USG, dan berbagai prosedur radiologis misalnya sinar-X, CT-scan, dan sebagainya.
3. Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan
Sebagaimana telah diketahui bahawa ultrasonic mempunyai efek kimia dan
biologimaka ultrasonic dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonic memberi
efekkenaikan temperature dan peningkatan tekanan, efek ini timbul karena jaringan
mengabsorpsi energi bunyi dengan demikian ultrasonik dipakai sebagai diatermi/
pemanasan lokal pada otot yang cedera.
Selain itu ultrasonik dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas (kanker).
Sel-sel ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah lain kadang-
kadang menunjukkan rangsangan pertumbuhan masih diselidiki lebih lanjut.
Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonik dalam pengobatan sangat
berhasil namun sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat
sulit. Sedangkan pada penyakit meniere dimana keadaan penderita kehilangan
pendengaran dan keseimbangan, apabila diobati dengan ultrasonik dikatakan 95 %
berhasil baik, ultrasonik menghansurkan jaringan dekat telinga tengah.
Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai