Anda di halaman 1dari 11

INDRA PENDENGARAN

PADA MANUSIA

KELOMPOK 2 8. Siti Apifah


1. Roihatul Jannah 9. Siti Hasanah
2. Rosijah Habibi 10. Siti Herti Nurjannah
3. Rosita Sari 11. Siti Marwiyah
4. Sabda Uli Manullang 12. Sri Jadiansyah S.H
5. Sam’ah 13. Sri Rohayati
6. Sari Safitriani
7. Semyu Anggun Azhari
LATAR BELAKANG
Indra pendengaran merupakan salah satu alat panca indra untuk

mendengar. Maka dari itu kelompok kami mencoba menjelaskan tentang bagian-

bagian telinga, fisiologi pendengaran, dan mekanisme pendengaran. Mengingat

indra pendengaran sangat penting bagi manusia, maka besar harapan kelompok kami

dengan adanya makalah ini mampu menambah pengetahuan mengenai materi indra

pendengaran.

Telinga adalah salah satu indera yang paling penting bagi manusia.

Dengan telinga manusia mampu mendengar, mampu mendeteksi arah datangnya

suara dan mampu waspada dalam kondisi tidur maupun gelap. Ada beberapa

penurunan fungsi secara fisiologis pada manusia yang akan terjadi seiring dengan

bertambahnya usia, salah satunya adalah gangguan pendengaran. Oleh karena itu,
PENGERTIAN

Indra Pendengar

Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau


gelombang udara kemudian gelombang mekanik ini
diubah menjadi impuls pulsa listrik dan diteruskan ke
korteks pendengaran melalui saraf pendengaran.

Telinga merupakan organ pendengaran dan


keseimbangan.
ANATOMI TELINGA

1. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (aurikula), liang telinga
(meatus acusticus eksterna) sampai membran timpani bagian
lateral. Daun telinga dibentuk oleh tulang rawan dan otot serta
ditutupi oleh kulit. Kearah liang telinga lapisan tulang rawan
berbentuk corong menutupi hampir sepertiga lateral, dua pertiga
lainnya liang telinga dibentuk oleh tulang yang ditutupi kulit yang
melekat erat dan berhubungan dengan membran timpani.

2. Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus yang terdiri dari membrana
timpani, cavum timpani, tuba eustachius, dan tulang pendengaran.
Bagian atas membran timpani disebut pars flaksida (membran
Shrapnell) yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar
merupakan lanjutan epitel kulit liang telinga dan lapisan dalam
dilapisi oleh sel kubus bersilia.
ANATOMI TELINGA

3. Telinga Dalam dan Koklea

Telinga dalam terdiri dari dua bagian, yaitu labirin tulang dan
labirin membranosa. Labirin tulang terdiri dari koklea,
vestibulum, dan kanalis semi sirkularis, sedangkan labirin
membranosa terdiri dari utrikulus, sakulus, duktus koklearis,
dan duktus semi sirkularis. Rongga labirin tulang dilapisi oleh
lapisan tipis periosteum internal atau endosteum, dan sebagian
besar diisi oleh trabekula
FISIOLOGI TELINGA
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi
bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang
dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran
tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga
tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan
mengimplikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran
dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap
lonjong.
Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan
ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga
perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan
melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa,
sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang
mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-
sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.
Mekanisme pendengaran Telinga Luar danTengah

Aurikula berfungsi untuk mengetahui arah dan lokasi


suara dan membedakan tinggi rendah suara. Aurikula bersama
MAE dapat menaikkan tekanan akustik pada MT pada frekuensi
1,5 – 5 kHz yaitu daerah frekuensi yang penting untuk presepsi
bicara, selanjutnya gelombang bunyi ini diarahkan ke MAE
menyebabkan naiknya tekanan akustik sebesar 10-15 dB pada
MT.6 MAE adalah tabung yang terbuka pada satu sisi tertutup
pada sisi yang lain. MAE meresonansi ¼ gelombang.
Frekuensi resonansi ditentukan dari panjang tabung,
lengkungan tabung tidak berpengaruh. Tabung 2,5 cm, frekuensi
resonansi kira-kira 3,5 kHz.6 Fo (frekuensi resonansi) = kecepatan
suara (4 x panjang tabung) Dimana: Kecepatan suara = 350
m/detik Misal panjang tabung = 2,5 cm, maka : Fo = 350 (4x2,5) =
3500 Hz = 3,5 kHz Gelombang suara kemudian diteruskan ke MT
dimana pars tensa MT merupakan medium yang ideal untuk
transmisi gelombang suara ke rantai osikular.
MEKANISME KESEIMBANGAN
Koklea mempunyai dua fungsi yaitu
menerjemahkan energi suara ke suatu bentuk yang
sesuai untuk merangsang ujung saraf auditorius yang
dapat memberikan kode parameter akustik sehingga
otak dapat memproses informasi dalam stimulus
suara.
Koklea di dalamnya terdapat proses transmisi
hidrodinamik yaitu perpindahan energi bunyi dari
foramen ovale ke sel-sel bersilia dan proses transduksi
yaitu pengubahan pola energi bunyi pada OC menjadi
potensial aksi dalam nervus auditorius. Mekanisme
transmisi terjadi karena stimuli bunyi menggetarkan
perilim dalam skala vestibuli dan endolim dalam skala
media sehingga menggetarkan membrana basilaris
Koklea terdapat 4 jenis proses
bioelektrik :

1. Potensial endokoklea (endocochlear potential) adalah


selalu ada pada istirahat
2. Mikrofoni koklea (cochlear microphonic) adalah adalah
alternating current (AC) berada di koklea atau juga di
dekat foramen rotundum
3. Potensial sumasi (summating potensial) adalah tidak
mengikuti rangsang suara dengan spontan, tetapi
sebanding dengan akar pangkat dua tekanan suara
4. Potensial seluruh saraf (whole nerve potensial) adalah
potensial listrik yang dibangkitkan oleh serabut saraf
auditori.
KESIMPULAN
Pendengaran merupakan salah satu organ yang penting dalam
tubuh kita. Organ ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Proses mendengar adalah proses yang tidak sederhana, agar dapat
mendengar manusia harus memiliki organ pendengaran dan fungsi
pendengaran yang baik. Sistem organ pendengaran dibagi menjadi
perifer dan sentral.

Pendengaran perifer dimulai dengan adanya sumber bunyi


yang ditangkap aurikula dan dilanjutkan ke saluran meatus akustikus
eksternus kemudian terjadi getaran pada membran timpani, membran
timpani ini yang memiliki hubungan dengan tulang pendengaran akan
menggerakkan rangkaian tulang pendengaran yang terdiri dari maleus,
inkus dan stapes yang menempel pada foramen ovale.

Anda mungkin juga menyukai