MAKALAH

ASKEB KASUS KOMPLEKS

(Isu Legal Yang Berhubungan Dengan Kondisi
Kompleks)

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 : 1. Ridda Nurchotimah 1. Semyu Anggun A

2. Rina Riyanti 2. Siti Apipah
3. Roihatul Jannah 3. Siti Hasanah
4. Rosijah Habibi 4. Siti Herti Nurjanah
5. Rosita Sari 5. Siti Marwiyah
6. Sabda Uli Manulang 6. Sri Jadiansyah S.H
7. Sam’ah
8. Sari Safitriani
1. Pengertian Issu Menurut KBBI

 Isu Adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan

sebagainya) atau kabar yang tidak jelas asal usulnya dan
tidak terjamin kebenarannya, kabar angin atau desas
desus.sedangkan menurut Menurut (Argaheni et al. 2022)

 Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau

suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan
pembuktian.
2. Pengertian Isu Legal

LEGAL ADALAH SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN ATAU HUKUM YANG BERLAKU, SEMENTARA ITU ISU
LEGAL ADALAH MASALAH HUKUM ATAU PERTANYAAN HUKUM
YANG MUNCUL DALAM KONTEKS TERTENTU YANG
MEMERLUKAN PEMAHAMAN TENTANG UNDANG-UNDANG DAN
REGULASI YANG BERLAKU
3. Pengertian Kondisi Kompleks

KONDISI KOMPLEKS ADALAH KONDISI KESEHATAN YANG

MENGANCAM JIWA, YANG TERJADI DALAM KEHAMILAN ATAU
SELAMA DAN SESUDAH PERSALIANAN SERTA KELAHIRAN .
4. Pengertian Aspek Legal Dalam
Kondisi Kompleks

ASPEK LEGAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ADALAH

PENGGUNAAN NORMA HUKUM YANG TELAH DISAHKAN OLEH
BADAN YANG DITUGASI UNTUK MENJADI SUMBER HUKUM YANG
PALING UTAMA DAN SEBAGAI DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
DAN MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SESEORANG ATAU
PASIEN/KELOMPOK MASYARAKAT MASYARAKAT OLEH BIDAN
DALAM UPAYA PENINGKATAN, PENCEGAHAN, PENGOBATAN
DAN PEMULIHAN KESEHATAN.
5. Tujuan aspek legal dalam pelayanan kebidanan
TUJUAN ASPEK LEGAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ADALAH DIJADIKAN SEBAGAI SUATU
PERSYARATAN UNTUK MELAKSANAKAN PRAKTIK BIDAN PERORANGAN DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KEBIDANAN
BEBERAPA DASAR DALAM OTONOMI DAN ASPEK LEGAL YANG MENDASARI DAN TERKAIT
DENGAN PELAYANAN KEBIDANAN ANTARA LAIN:
1. Permenkes No. 1464/MENKES/ X/2010 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan
2. PP No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
3. Kepmenkes Republik Indonesia 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes
4. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
5. Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/ 2007 Tentang Standar Profesi Bidan
6. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
7. UU Tentang Aborsi, Adopsi, Bayi Tabung, dan Transplantasi
Tujuan aspek legal dalam pelayanan kebidanan

8. KUHAP, dan KUHP, 1981

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
585/Menkes/Per/IX/ 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medis.
10. UU yang terkait dengan Hak Reproduksi dan Keluarga Berencana
11. UU No. 10/1992 Tentang Pengembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera
12. UU No. 23/2003 Tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan
di Dalam Rumah Tangga
13. Undang-Undang Tentang Otonomi daerah
A. Kewajiban bidan antara lain dalam melaksanakan peran dan fungsinya wajib memberikan asuhan
kepada semua pasiennya (Ibu dan Bayi), antara lain:
1) Memberikan informasi kepada klien dan keluarganya
2) Memberikan penjelasan tentang resiko tertentu yang Mungkin terjadi dalam memberikan asuhan atau
prosedur kebidanan

B. Pada kasus kondisi kompleks bidan boleh memberikan pertolongan dalam keadaan darurat atau
menjalankan tugas didaerah terpencil yang tidak ada tenaga Kesehatan lain. Hal tersebut tertuang
dalam Permenkes No.900/MENKES/SK/VII/2002 Pasal 35 ayat 2.
6 Issue
isu yang dapat terjadi dalam pelayanan kebidanan
Contoh isu pada pelayanan kebidanan:
a. Kerahasiaan: Isu kerahasiaan terkait dengan informasi yang diberikan oleh pasien kepada bidan.

b. Konseling dan informasi: Sebagai bidan, Anda harus memberikan informasi yang jujur, akurat, dan terkini tentang
kesehatan reproduksi dan kehamilan kepada pasien Anda.

c. Hak keputusan pasien: Praktisi kebidanan sering dihadapkan pada situasi di mana pasien atau keluarga pasien
memiliki hak untuk membuat keputusan tentang perawatan atau tindakan medis yang akan dilakukan.

d. Keselamatan pasien: Keselamatan pasien adalah prioritas utama dalam pelayanan kebidanan.

e. Kepercayaan pasien: Praktisi kebidanan sering bekerja dengan pasien yang sangat rentan dan membutuhkan
perawatan yang sensitif.

f. Praktik budaya yang berbeda: Praktisi kebidanan mungkin dihadapkan pada situasi di mana praktik budaya atau
keyakinan pasien bertentangan dengan praktik medis yang dianjurkan.
isu yang dapat terjadi dalam pelayanan kebidanan
g. KEPUTUSAN MEDIS: DALAM BEBERAPA SITUASI, BIDAN MUNGKIN DIHADAPKAN PADA DILEMA ETIS DALAM
MEMBUAT KEPUTUSAN MEDIS.

h. PENOLAKAN PERAWATAN: KADANG-KADANG, PASIEN MUNGKIN MENOLAK PERAWATAN MEDIS YANG

DIREKOMENDASIKAN OLEH BIDAN.

i. PERSETUJUAN INFORMASI: SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS ATAU PEMERIKSAAN PADA PASIEN, BIDAN
HARUS MEMINTA PERSETUJUAN DARI PASIEN TERLEBIH DAHULU.

j. KESETARAAN: DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN, BIDAN HARUS MEMASTIKAN BAHWA PASIEN
MENERIMA PERAWATAN YANG SAMA DAN SETARA TANPA MEMANDANG JENIS KELAMIN, RAS, AGAMA, ATAU
ORIENTASI SEKSUAL.

k. HUBUNGAN ANTARA BIDAN DAN PASIEN: SEBAGAI SEORANG BIDAN, ANDA HARUS MENJAGA HUBUNGAN YANG
PROFESIONAL DAN ETIS DENGAN PASIEN.

l. KEPATUHAN HUKUM: DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN, BIDAN HARUS MEMATUHI SEMUA PERATURAN
DAN UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU.

DALAM MENGHADAPI ISU DALAM PELAYANAN KEBIDANAN, PENTING UNTUK MEMAHAMI KODE ETIK PROFESI DAN
MEMPERTIMBANGKAN PERSPEKTIF PASIEN SERTA PRINSIP-PRINSIP ETIKA YANG MENDASAR.
 7 Prinsip Kode Etik
BEBERAPA PRINSIP KODE ETIK YANG BERLAKU DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ANTARA LAIN:
a. KEADILAN: BIDAN HARUS MEMBERIKAN PELAYANAN YANG SAMA KEPADA SEMUA PASIEN TANPA DISKRIMINASI APAPUN.
b. OTONOMI: BIDAN HARUS MENGHARGAI HAK PASIEN UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG PERAWATAN MEREKA SENDIRI.
c. KESELAMATAN: BIDAN HARUS MEMASTIKAN KEAMANAN DAN KESEHATAN PASIEN DALAM SETIAP TINDAKAN YANG
DILAKUKAN.
d. KERAHASIAAN: BIDAN HARUS MENJAGA KERAHASIAAN INFORMASI PASIEN DAN HANYA MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA
ORANG YANG BERHAK.
e. KETERBUKAAN: BIDAN HARUS JUJUR DAN TERBUKA DALAM MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PASIEN TENTANG KONDISI
KESEHATAN MEREKA DAN TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN.
f. KEPROFESIONALAN: BIDAN HARUS MENJAGA STANDAR ETIKA DAN MORAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN MEREKA DAN
BERUSAHA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN MEREKA SECARA TERUS-MENERUS.
g. TANGGUNG JAWAB: BIDAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS TINDAKAN DAN KEPUTUSAN MEREKA DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KEBIDANAN KEPADA PASIEN.
h. PRINSIP-PRINSIP INI HARUS SELALU DIPEGANG TEGUH OLEH BIDAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN, AGAR
PASIEN MENDAPATKAN PERAWATAN YANG BERKUALITAS, AMAN, DAN ETIS.
i. CONTOH KASUS ISU LEGAL PADA PELAYANAN KEBIDANAN
7.1 Contoh Kasus

SEORANG BIDAN BERNAMA A, MENERIMA PASIEN SEORANG IBU HAMIL

DENGAN USIA KEHAMILAN 36 MINGGU YANG MENGELUHKAN SAKIT PERUT
DAN KELUARNYA CAIRAN DARI VAGINA. SETELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN,
BIDAN A MENEMUKAN BAHWA JANIN YANG DIKANDUNG OLEH IBU TERSEBUT
TELAH MENINGGAL DALAM KANDUNGAN. BIDAN A MEMBERIKAN PENJELASAN
KEPADA PASIEN BAHWA JANIN SUDAH MENINGGAL DAN PERLU DILAKUKAN
PENGELUARAN JANIN DARI DALAM RAHIM. NAMUN PASIEN MENOLAK UNTUK
MELAKUKAN TINDAKAN TERSEBUT KARENA ALASAN AGAMA DAN KEYAKINAN
7.2 Isu Legal

DALAM KASUS INI, BIDAN A JUGA DIHADAPKAN PADA ISU LEGAL YANG
BERKAITAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEDIS OLEH PASIEN. BIDAN A
HARUS MEMASTIKAN BAHWA TINDAKAN YANG DILAKUKAN MEMENUHI
STANDAR PERAWATAN MEDIS YANG SESUAI DENGAN ETIKA MEDIS DAN HUKUM
YANG BERLAKU. BIDAN A HARUS MEMPERTIMBANGKAN RISIKO HUKUM YANG
MUNGKIN TERJADI JIKA TINDAKAN YANG DILAKUKAN TIDAK SESUAI DENGAN
STANDAR PERAWATAN MEDIS YANG BERLAKU.
7.3 Solusi
BIDAN A HARUS MEMASTIKAN BAHWA PASIEN MEMAHAMI KONSEKUENSI DARI KEPUTUSAN

YANG DIAMBILNYA DAN MEMBERIKAN PENJELASAN SECARA JELAS DAN TEPAT TENTANG RISIKO

DAN MANFAAT DARI TINDAKAN PENGELUARAN JANIN DARI DALAM RAHIM. BIDAN A JUGA PERLU

MEMPERTIMBANGKAN ALTERNATIF LAIN YANG BISA DILAKUKAN, SEPERTI INDUKSI PERSALINAN.

JIKA PASIEN TETAP MENOLAK TINDAKAN MEDIS YANG DIREKOMENDASIKAN, BIDAN A HARUS

MENGHORMATI KEPUTUSAN PASIEN DAN MEMASTIKAN BAHWA PASIEN TETAP MENDAPAT

PERAWATAN YANG TERBAIK. BIDAN A JUGA PERLU MEMASTIKAN BAHWA SEMUA TINDAKAN YANG

DILAKUKAN SESUAI DENGAN STANDAR PERAWATAN MEDIS YANG BERLAKU DAN HUKUM YANG

BERLAKU.