FIVE STAR DOCTOR

Edy Ramdhani, dr
 Five Star Doctor
• Five Star Doctor:
– Penyedia Pelayanan Kesehatan & Perawatan (Care
provider)
– Pengambil Keputusan (Decision-maker)
– Komunikator yang baik (Communicator)
– Pemimpin Masyarakat (Community leader)
– Pengelola Manajemen (Manager)
1. Care Provider.
• Memperlakukan pasien secara holistik
• memandang Individu sebagai bagian integral dari keluarga
dan komunitas.
• Memberikan pelayanan yang bermutu, menyeluruh,
berkelanjutan dan manusiawi.
• Dilandasi hubungan jangka panjang dan saling percaya.

2. Decision Maker.
• Kemampuan memilih teknologi
• Penerapan teknologi penunjang secara etik.
• Cost Effectiveness
3. Communicator.
• Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.
• Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang efektif.
• Mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat
tetap sehat.

4. Community Leader.
• Dapat menempatkan dirinya sehingga mendapatkan
kepercayaan masyarakat.
• Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu
serta masyarakat.
• Mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
5. Manajer.
• Mampu bekerja sama secara harmonis dengan individu dan
organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas.
• Mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan
berhasil guna.
TRANSAKSI TERAPEUTIK
 PENGERTIAN
Transaksi : perjanjian/persetujuan.
Terapeutik : bidang pengobatan.

 Bidang : pengobatan, diagnostik, preventif,

rehabilitatif dan promotif.
 Perjanjian : berdasarkan daya upaya/ usaha
maksimal.
Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih. Pasal 1313 KUH Perdata.

PERSETUJUAN PERJANJIAN
Pasien menuntut prestasi dari dokter.
 Prestasi menurut undang-undang :
1. Menyerahkan sesuatu barang.
2. Melakukan sesuatu perbuatan.
3. Tidak melakukan sesuatu perbuatan.
Melakukan sesuatu perbuatan : preventif,
kuratif, rehabilitatif, promotif.
Dalam hal tertentu “tidak melakukan
perbuatan” misalnya apedensitis stadium
abses tidak dilakukan pembedahan.
Syarat syah nya persetujuan (pasal 1320 KUH
perdata) :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.
3. Sesuatu hal tertentu.
4. Sesuatu yang halal/tidak melanggar hukum.
Pembatalan persetujuan :
 Pasien berobat jalan : tidak berkunjung untuk
berobat jalan.
 Pasien rawat inap : tidak cukup dengan tulisan
“ pulang atas permintaan sendiri/paps” lebih
baik dalam lembar khusus dinyatakan bahwa
dokter telah menjelaskan keadaan pasien dan
tindakan yang diperlukan, namun pasien dan
keluarga meminta pulang dengan segala resiko
diluar tanggung jawab dokter.
MALPRAKTEK MEDIK
 PENDAHULUAN
SEMAKIN BANYAK TUNTUTAN HUKUM
TERHADAP DOKTER DENGAN DAKWAAN
MALPRAKTEK.
SEORANG DOKTER HARUS MENEGAKKAN
DIAGNOSIS DENGAN BENAR DAN SESUAI
PROSEDUR, TERAPI DAN TINDAKKAN MEDIK
YANG SESUAI PROSEDUR.
 PENGERTIAN
MALPRAKTEK MEDIK : KELALAIAN DOKTER
UNTUK MENGGUNAKAN TINGKAT
KETERAMPILAN DAN ILMU PENGETAHUAN
YANG LAZIM DIPERGUNAKAN DALAM
MENGOBATI PASIEN MENURUT UKURAN DI
LINGKUNGAN YANG SAMA.
 KELALAIAN
SIKAP KURANG HATI-HATI
MELAKUKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
DIBAWAH STANDAR PELAYANAN MEDIK.
TIDAK MELAKUKAN SESUATU YANG
SEHARUSNYA DILAKUKAN.
MELAKUKAN SESUATU TINDAKAN YANG
SEHARUSNYA TIDAK DILAKUKAN
UU NO.6 TAHUN 1992 PASAL 11b.
• KELALAIAN BUKAN PELANGGARAN HUKUM
JIKA : TIDAK MEMBAWA KERUGIAN/CIDERA
KEPADA ORANG LAIN DAN ORANG ITU DAPAT
MENERIMA.
KELALAIAN BERAT (CULPA LATA),
SERIUS DAN KRIMINAL :
1. BERTENTANGAN DENGAN HUKUM.
2. AKIBATNYA DAPAT DIBAYANGKAN.
3. AKIBATNYA DAPAT DIHINDARKAN.
4. PERBUATANNYA DAPAT DIPERSALAHKAN.
PASIEN MENARUH KEPERCAYAAN
KEPADA DOKTER KARENA :
1. MEMILIKI ILMU PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN UNTUK MENYEMBUHKAN
ATAU MERINGANKAN PENYAKIT.
2. AKAN BERTINDAK HATI-HATI DAN TELITI.
3. AKAN BERTINDAK BERDASARKAN STANDAR
PROFESINYA.
DOKTER DIKATAKAN MELAKUKAN
MALPRAKTEKN JIKA :
1. KURANG MENGUASAI IPTEK KEDOKTERAN
YANG BERLAKU UMUM.
2. MEMBERIKAN PELAYANAN KEDOKTERAN
DIBAWAH STANDAR PROFESI.
3. MELAKUKAN KELALAIAN YANG
BERAT/MEMBERIKAN PELAYANAN TIDAK
HATI-HATI.
4. MELAKUKAN TINDAKAN MEDIK YANG
BERTENTANGAN DENGAN HUKUM.
PENGGUGAT HARUS MEMBUKTIKAN 4
UNSUR :
1. ADANYA SUATU KEWAJIBAN BAGI DOKTER
TERHADAP PASIEN.
2. MELANGGAR STANDAR PELAYANAN MEDIK.
3. PENGGUGAT TELAH MENDERITA KERUGIAN
YANG DAPAT DIMINTAKAN GANTI RUGINYA.
4. SECARA FAKTUAL KERUGIAN ITU
DISEBABKAN TINDAKAN DIBAWAH STANDAR.
 CONTOH KASUS
SEORANG DOKTER MEMBERI CUTI SAKIT
BERULANG KEPADA SEORANG TAHANAN,
PADAHAL ORANG TERSEBUT MAMPU
MENGHADIRI SIDANG PENGADILAN
PERKARANYA.
 KODEKI BAB I PASAL 7
 KUHP PASAL 267
 CONTOH KASUS
SEORANG DOKTER UMUM MELAKUKAN
PEMBEDAHAN BENJOLAN PADA LEHER SEORANG
WANITA YANG KEMUDIAN TIMBUL KOMPLIKASI
PERDARAHAN. DOKTER MENGHENTIKAN
TINDAKANNYA SEDANGKAN BENJOLAN TERSEBUT
BELUM DIANGKATNYA. PADAHAL DIKOTA
TERSEBUT ADA DOKTER BEDAH.
 MELANGGAR KODEKI BAB I PASAL 2 DAN 11.
 KUHP PASAL 350.
 KESIMPULAN KASUS
1. DOKTER DITUNTUT :
 MEMENUHI STANDAR.
 BERUSAHA SUNGGUH-SUNGGUH DAN HATI-
HATI DALAM MENCEGAH KOMPLIKASI
SEWAKTU MENEGAKKAN DIAGNOSIS.
 KESIMPULAN KASUS
2. PEMERIKSAAN DILAKUKAN DENGAN TELITI,
MENEGAKKAN DIAGNOSIS BERDASARKAN
DATA YANG MEMADAI,
MEMPERTIMBANGKAN DD DENGAN TES
TAMBAHAN YANG TEPAT, MEMBUAT CATATAN
MEDIK DENGAN ADEKUAT TERMASUK
FOLLOW UP NYA, MEMBERIKAN
PERTOLONGAN DENGAN CEPAT DAN TEPAT
BILA ADA KOMPLIKASI.
 KESIMPULAN KASUS
3. JIKA SUATU KASUS YANG DIDUGA
MALPERAKTEK DIAJUKAN KE PENGADILAN
MAKA DIPERLUKAN BUKTI YANG CUKUP
UNTUK MENEGAKKAN KEBENARAN.
SANKSI PELANGGARAN
ETIK KEDOKTERAN
PELANGGARAN ETIK TIDAK SELALU BERARTI
PELANGGARAN HUKUM.
PELANGGARAN HUKUM TIDAK SELALU
MERUPAKAN PELANGGARAN ETIK
KEDOKTERAN.
 PELANGGARAN ETIK MURNI
a. MENARIK IMBALAN YANG TIDAK WAJAR ATAU
MENARIK IMBALAN JASA DARI KELUARGA
SEJAWAT DOKTER DAN DOKTER GIGI.
b. MENGAMBIL ALIH PASIEN TANPA PERSETUJUAN
SEJAWAT.
c. MEMUJI DIRI SENDIRI DI DEPAN PASIEN.
d. TIDAK PERNAH MENGIKUTI PENDIDIKAN
KEDOKTERAN BERKESINAMBUNGAN.
e. DOKTER MENGABAIKAN KESEHATANNYA
SENDIRI.
 PELANGGARAN ETIKOLEGAL
a. PELAYANAN KEDOKTERAN DIBAWAH
STANDAR.
b. MENERBITKAN SURAT KETERANGAN PALSU.
c. MEMBUKA RAHASIA JABATAN ATAU
PEKERJAAN DOKTER.
d. ABORTUS PROVOKATUS.
e. PELECEHAN SEKSUAL.
 PENANGANAN MALPRAKTEK
IDI = MKEK (MAJELIS KEHORMATAN ETIK
KEDOKTERAN)
DEPARTEMEN KESEHATAN = P3EK (PANITIA
PERTIMBANGAN DAN PEMBINAAN ETIK
KEDOKTERAN)
P3EK : DEPKES, DEPDIKBUD cq FK, FKG,
PENGURUS BESAR IDI dan PDGI.
 TUGAS P3EK PUSAT
a. MEMBERI PERTIMBANGAN TENTANG ETIK
KEDOKTERAN KEPADA MENTERI.
b. MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN SECARA
AKTIF KODEKI DAN KODEKGI BEKEJASAMA
DENGAN IDI DAN PDGI.
c. MEMBERI PERTIMBANGAN DAN USULAN
KEPADA PEJABAT YANG BERWENANG DI
BIDANG KESEHATAN.
 TUGAS P3EK PUSAT
d. MENYELESAIKAN PERSOALAN YANG TIDAK
DAPAT DISELESAIKAN OLEH P3EK PROPINSI.
e. MENYELESAIKAN RUJUKAN AKHIR DALAM
PERMASALAHAN PELANGGARAN ETIK
KODEKTERAN ATAU KEDOKTERAN GIGI.
f. MENGADAKAN KONSULTASI DENGAN
INSTANSI PENEGAK HUKUM DAN INSTANSI
LAIN YANG BERKAITAN.
TAHUN 1985 RAPAT KERJA P3EK, MKEK, DAN
MKEKG MENGHASILKAN PEDOMAN KERJA :
1. SEMUA MASALAH PELANGGARAN ETIK
DITERUSKAN TERLEBIH DAHULU KEPADA
MKEK.
2. MASLAH ETIK MURNI DISELESAIKAN OLEH
MKEK.
3. MASALAH YANG TIDAK MURNI ETIK SERTA
MASALAH YANG TIDAK DAPAT DISELESAIKAN
OLEH MKEK DIRUJUK KE P3EK PROPINSI.
4. DALAM SIDANG MKEK ATAU P3EK UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, BADAN
PEMBELA ANGGOTA IDI DAPAT MENGIKUTI
PERSIDANGAN APABILA DIKEHENDAKI YANG
BERSANGKUTAN (TANPA HAK MENGAMBIL
KEPUTUSAN.
5. MASALAH YANG MENYANGKUT PROFESI
DOKTER ATAU DOKTER GIGI AKAN
DITANGANI BERSAMA OLEH MKEK DAN
MKEKG TERLEBIH DAHULU SEBELUM KE P3EK
APABILA DIPERLUKAN.
6. UNTUK KEPENTINGAN PENCATATAN, TIAP
KASUS PELANGGARAN ETIK KEDOKTERAN
SERTA PENYELESAIANNYA OLEH MKEK
DILAPORKAN KE P3EK PROPINSI.
 PEDOMAN MENILAI PELANGGARAN
ETIK KEDOKTERAN
1. PANCASILA.
2. PRINSIP-PRINSIP DASAR MORAL UMUMNYA.
3. CIRI DAN HAKEKAT PEKERJAAN PROFESI.
4. LSDI
5. TRADISI LUHUR KEDOKTERAN.
6. KODEKI
7. HUKUM KESEHATAN TERKAIT.
8. HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER.
9. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN.
10. PENDAPAT RATA-RATA MASYARAKAT KEDOKTERAN.
11. PENDAPAT PAKAR DAN PRAKTISI KEDOKTERAN YANG
SENIOR.
 MKEK MENGGUNAKAN
PERTIMBANGAN
1. TUJUAN SPESIFIK YANG INGIN DICAPAI.
2. MANFAATNYA BAGI KESEMBUHAN PENDERITA.
3. MANFAATNYA BAGI KESEJAHTERAAN UMUM.
4. PENERIMAAN PENDERITA TERHADAP TINDAKAN
ITU.
5. PRESEDEN TENTANG TINDAKAN SEMACAM ITU.
6. STANDAR MEDIK YANG BERLAKU.
 KATEGORI PELANGGARAN
1. AKIBAT TERHADAP KESEHATAN PENDERITA.
2. AKIBAT BAGI MASYARAKAT UMUM.
3. AKIBAT BAGI KEHORMATAN PROFESI.
4. PERANAN PENDERITA YANG MUNGKIN IKUT
MENDORONG TERJADINYA PELANGGARAN.
5. ALASAN-ALASAN LAIN YANG DIAJUKAN
TERSANGKA.
 BENTUK-BENTUK SANKSI
1. TEGURAN ATAU TUNTUNAN SECARA LISAN ATAU
TULISAN.
2. PENUNDAAN KENAIKAN GAJI ATAU PANGKAT.
3. PENURUNAN GAJI ATAU PANGKAT SETINGKAT
LEBIH RENDAH.
4. DICABUT IZIN PRAKTEK DOKTER UNTUK
SEMENATARA ATAU SELAMANYA.
5. PADA KASUS PELANGGARAN ETIKOLEGAL,
DIBERIKAN HUKUMAN SESUAI PERATURAN
KEPEGAWAIAN YANG BERLAKU DAN DI PROSES
KEPENGADILAN.
 Pengaduan

MKDKI
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

Malpraktik Etik Disiplin Kedokteran Malpraktik Medik (Pidana)

MKEK Bebas Hukum disiplin: Penegak Hukum

1. Teguran tertulis
2. Pencabutan STR
3. Pencabutan SIP Pengadilan
Bebas Tuntunan
lisan, 4. Wajib Pendidikan
tertulis Bebas Pidana
Tindakan
(penjara/denda)
administratif

1. Gaji/pangkat (tunda kenaikan atau penurunan

2. Cabut SIP sementara/selama-lamanya
3. Hukuman kepegawaian
MEDIKO LEGAL
SELAMAT BELAJAR...!!!