Trauma Kepala
Muhamad Yunus
Trauma sekunder
Time is brain
memperberat kondisi
pasien
Trauma di tubuh
menyebabkan suplai
berkurang.
1. GANGGUAN
JALAN NAPAS &
VENTILASI
2. GANGGUAN 3.
SIRKULASI PENINGKATAN
( HYPOTENSI TEKANAN
PRA- RS ) INTRAKRANIAL
Protokol penanganan
Evaluasi dan stabilisasi fungsi vital
Identifikasi dan tata laksana awal trauma yang
Survei primer dan
resusitasi mengancam nyawa
Penanganan definitif
Pembuatan keputusan pasti penanganan penderita
dengan prioritas
tatalaksana cedera
MASALAH YANG MENGANCAM NYAWA
1. Kesiapsiagaan
2. Triase
3. Survey primer
4. Resusitasi
5. Evaluasi
6. Survey sekunder
7. Pemantauan berkelanjutan
8. Terapi definitif
Pemeriksaan awal
Riwayat singkat Pasien dengan
Penilaian cepat ancaman nyawa akibat
mengenai : Berdasar kelainan ekstrakranial
triase
penilaian kondisi awal Berat ringan trauma
yang mengancam kepala berdasar GCS
Status neurologis Pasien dengan
penurunan fungsi
neurologi cepat
Sekali lagi tentang ABC
SURVEY PRIMER
A : Jalan nafas harus baik
k/p intubasi, krikotiroidotomi, trakheostomi
B : Pernafasan dg ventilasi dan O2 cukup
C : Hindari / atasi keadaan Shock
Cairan cukup
Rawat perdarahan
Selesaikan PRIMARY SURVEY , secondary survey
jangan dimulai
Sebab :
Benda asing
Trauma wajah & leher
Fraktur laring & trakea
Aspirasi muntah
Airway Control
Membebaskan jalan nafas Obstruksi airway
Pasien tidak sadar pangkal lidah jatuh ke arah
posterior obstruksi airway
Sekret, darah, muntahan di suction
Airway Control
1. Oropharyngeal airway
2. Nasopharingeal airway
3. Endotracheal intubation
4. Crycothyrotomy
5. Tracheostomy
BREATHING & VENTILASI
Syarat: - Dinding dada
- Paru berfungsi baik
- Diafragma
Masalah:
Fraktur iga, flail chest
Kontusio paru
Pneumothorax
hematothorax
Indikasi intubasi
Gagal napas :
Apne, usaha napas yang tidak mencukupi
(trauma otak berat, trauma medula spinalis)
Intubasi
CIRCULATION
Perdarahan pembunuh Utama !!
Perdarahan eksterna
Perdarahan interna
Kemungkinan Trauma Penyerta
Algoritma Cedera Kepala & Trauma Abdomen
KEPUTUSAN
Pemeriksaan fisik neurologis tidak
tergantikan oleh CT Scan
Keputusan penting selama
pemeriksaan neurologis
Keputusan
triase
Perlu
Dibutuhkan
tidaknya
tidaknya
dilakukan
intubasi /
CT scan
ventilasi
segera
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan tingkat
kesadaran merupakan
komponen paling penting
pemeriksaan neurologis.
Mencerminkan kondisi
dinamis akibat progresifitas
trauma kepala
Glasgow Coma scale
Nilai Eye Motorik Verbal
6 Melakukan perintah
Kesadaran penuh
5 Melokalisir nyeri
(komunikasi baik)
(GCS) M
M
V
V
Pemeriksaan mini neurologis :
lateralisasi
Pemeriksaan neurologis dapat
untuk memprediksi lokasi lesi
Dimanakah
lesi??
Untuk mendeteksi
Melihat kelainan kelainan
penyerta lain intrakranial yang
seperti trauma membutuhkan
spinal cord penanganan
segera
Cedera SCALP
Ketidak pastiaan berat ringannya trauma yang terjadi seperti pada intoksikasi
dan epilepsi.
Indikasi CT Scan
Penurunan tingkat kesadaran selama observasi atau peningkatan tanda neurologis fokal
- Kejang
fraktur
Perbedaan fraktur dan sutura
Fracture Vasa darah Sutura
Skull fracture
Fracture linear
Pada CT scan fraktur terlihat sebagai garis hipodense (translusen) pada tulang.
Biasanya terdapat dibawah hematom scalp.
Fraktur linear
Fraktur diastase
Garis fraktur pada sutura
Fraktur depressed Fraktur basal
Kelainan Intrakranial
Lesi ekstracerebral berbentuk
bikonveks yang tidak
Perhatikan jejas
dan lokasi
EDH
Lokasi hematom
Ukuran sisterna
perimesensefalic
Perdarahan sub arakhnoid
Schedel
AP/lateral
CT Scan Kepala
atas indikasi
Pesan untuk penderita / keluarga, Segera kembali ke
Rumah Sakit bila dijumpai hal-hal sbb :
Tanda Lateralisasi
Pupil anisokor
Hemiparese
Penurunan kesadaran
Gejala Neurologis positif
CT Scan
Kepala
PENGELOLAAN CKB
Definisi : penderita tidak dapat mengikuti
perintah (GCS 3-8)
Pengelolaan : Stabilisasi ABC
Pemeriksaan = CKS
Periksa lab (darah rutin, GDS, elektrolit,
UC, AGD)
CT Scan
Rawat
Cedera Kepala Berat (GCS 3-8)
Schedel CT Scan
AP/lateral Kepala
PENGELOLAAN MEDIKAMENTOSA