Ada 4 hal yang diperhatikan oleh sejawat nurse saat mengoperasikan syringe pump yaitu :
CONCENTRATE
Hal yang perlu diperhatikan dalam konsentrasi larutan adalah kandungan obat dalam sediaan
(ampul atau vial) yang dapat dilihat DI KEMASAN obat.
Norepinefrin
Dopamin
Dobutamin
Setelah mengetahui kandungan obat dalam 1 AMPUL ,maka langkah selanjutnya adalah
PENGENCERAN dan penentuan KONSENTRASI OBAT dalam syringe.
DOSIS
Dosis obat pada tiap individu dapat berbeda bergantung pada berbagai faktor misalnya segi
penyebab (syok kardio, syok septik dsb).
SPEED
Ada beberapa alat yang menggunakan 2 angka di belakang koma atau hanya 1 angka di belakang
koma. Biasanya SPEED dinaikkan berhubungan dengan kenaikan DOSIS tiap beberapa menit.
Adapun rumus untuk penentuan speed adalah:
Contoh Soal:
Diketahui : Pasien berat badan 50kg dengan syok septik membutuhkan terapi Norepinefrin
menggunakan syringe pump mulai pukul 08.00. Dosis dinaikkan 0.01 tiap 15 menit dilanjutkan
dengan pemeriksaan TTV hingga Mean Arterial Pressure (MAP) pasien 70 mmHg
Ditanya : Bagaimana cara perawat mengoperasikan syringe pump sesuai kebutuhan terapi?
Jawab :
Konsentrasi
1 SYRINGE = 0 50 cc
Jika mengencerkan 1 AMPUL dengan 40 cc maka: 40 cc atau 40 ml = 4.000meq
1ml = 100 meq
Dosis
Dosis awal pukul 08.00 = 0,05 dinaikkan 0.01/15menit
Speed
Syringe pump yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan titrasi memerlukan keahlian
perawat dalam melakukannya. Liat materi ini juga yuk, pasti bermanfaat : TITRASI
1. Operation panel: yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe
pump.
2. Clamp: berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
3. Slit: merupakan celah untuk menempatkan syringe.
4. Slider Hook.
5. Cluth.
6. Slider.
7. Dial.
Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:
a. [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pumpmenggunakan sumber AC ataupun
DC.
b. [BATTERY] indicator.
2) Power Switch : berfungsi untuk menghidupkan dan mematikansyringe pump.
3) Syringe size Indicator : menunjukkan ukuran dari syringe.Adapun syringe pump type TE-311
ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah
(10, 20, 30, 40, 50 ml).
4) Start Switch: merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.
5) Alarm Indicator.
Terdapat beberapa alarm diantranya :
a. Occlusion Alarm : artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan pada proses pemasukan
cairan kedalam tubuh pasien.
b. Nearly Empty : artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam syringe (suntikan)
akan habis atau mendekati habis.
c. Low Battery : alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah sehingga perlu dilakukan
pengisian kembali (recharge).
d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display : berfungsi menampilkan aliran rata-rata
/ flow rate dalam dalam satuan ml/h
December 14, 2013houseofnurse
Sekitar 4 bulan masa profesi saya di rumah sakit, alhamdulillah saya sudah mulai cukup akrab
dengan penggunaan syringe pump atau infus pump. Pengalaman ini baru saya dapatkan ketika di
profesi, atau mungkin dulu ketika diterangkan di kuliah akademik saya tidak begitu
memperhatikan dosen (hehe).
Makadari itu, kali ini saya akan mencoba membahas tentang pengelolaan pemberian obat
intravena mengguna pump baik syringe pump maupun infus pump menggunakan bahasa yang
ala maya yang sederhana dan semoga tidak mbulet ^^
Norepinefrin
Dopamin
Dobutamin
Setelah mengetahui kandungan obat dalam 1 AMPUL ,maka langkah selanjutnya adalah
PENGENCERAN dan penentuan KONSENTRASI OBAT dalam syringe. Misal:
b. DOSIS
Dosis obat pada tiap individu dapat berbeda bergantung pada berbagai faktor misalnya segi
penyebab (syok kardio, syok septik dsb).
c. SPEED
Ada beberapa alat yang menggunakan 2 angka di belakang koma atau hanya 1 angka di belakang
koma. Biasanya SPEED dinaikkan berhubungan dengan kenaikan DOSIS tiap beberapa menit.
Adapun rumus untuk penentuan speed adalah:
(DOSIS x kgBB x 60)/Konsentrasi
Contoh Soal:
Diketahui : Pasien berat badan 50kg dengan syok septik membutuhkan terapi Norepinefrin
menggunakan syringe pump mulai pukul 08.00. Dosis dinaikkan 0.01 tiap 15 menit dilanjutkan
dengan pemeriksaan TTV hingga Mean Arterial Pressure (MAP) pasien 70 mmHg
Ditanya : Bagaimana cara perawat mengoperasikan syringe pump sesuai kebutuhan terapi?
Jawab :
a. Konsentrasi
1 SYRINGE = 0 50 cc
Jika mengencerkan 1 AMPUL dengan 40 cc maka: 40 cc atau 40 ml = 4.000meq
1ml = 100 meq
b. Dosis
Dosis awal pukul 08.00 = 0,05 dinaikkan 0.01/15menit
c. Speed
Sekian pembahasan untuk penggunaan pump baik menggunakan syringe maupun infus dimana
yang membedakan hanya dari konsentrasi karena obat diencerkan/dioplos dengan jumlah cc/ml
yang berbeda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama pada pasien GAWAT DARURAT
adalah TTV yang beriringan dengan kenaikan dosis obat. Beberapa pasien kadang menunjukkan
kenaikan tekanan darah yang signifikan ketika diberi obat misal norepinefrin namun ketika
keterlambatan penggantian syringe yang ke-sekian maka tekanan darah dapat kembali turun
karena bergantung pada noreepinefrin.
Selamat berjuang rekan sejawat ^^ !
Deskripsi
Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau obat
kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur . Secara khusus alat ini
mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang diamasukan kedalam tubuh pasien,
dengan satuan mililiter per jam (ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan atau obat
yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem elektronik
mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke tubuh
pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan motor sebagai tenaga
pendorong.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju
motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.
Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian
pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu
akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan
dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan
ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan
sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan
putaran motor yang stabil.
Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan.
Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan
system alarm yang menyeluruh.
Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini dilengkapi dengan sistem
Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut
Fungsi alat
Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana Tingkat obat di
dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami kesulitan dalam
meminum tablet.
Saya mengambil contoh adalah syringe pump merek Terumo model TE 331
> Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk mengoperasikan syringe
pump.
> Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
> Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
> Slider Hook.
> Cluth.
> Slider.
> Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame.
3) Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type TE-311
ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya adalah
(10, 20, 30, 40, 50 ml).
4) Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.
Blok Diagram
Lihat gambar 3
3. Block Sensor
Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem optocopler
Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor sebagai penerima
dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.