Nama : Zenita Indra Ramadhita yang akan dilakukan bersifat aman bagi
penolong dan anak yang akan ditolong.
NIM : I1031191027 Pertama kali yang dilakukan adalah periksa apakah penderita memberikan
ALGORITMA BANTUAN HIDUP respon dengan memanggil atau menepuk
DASAR PADA BAYI DAN ANAK atau menggoyangkan penderita sambil
memperhatikan apakah ada tanda-tanda Bantuan Hidup dasar yang diberikan trauma atau membutuhkan bantuan untuk anak dan bayi berbeda dengan yang medis. Jika penolong sendiri dan anak dilakukan pada dewasa. Penyebab henti bernafas, tinggalkan anak dan minta jantung pada anak paling banyak disebabkan bantuan gawat darurat. Jika anak dalam oleh kegawatan napas yang dikelola dengan keadaan gangguan pernafasan posisikan tidak benar, akibat penyakit paru atau trauma, pasien pada posisi paling nyaman. Jika dan masalah oleh karena irama jantung primer tidak berespon, panggil bantuan. jarang pada anak umur kurang dari 8 tahun. 2) Pengecekan pernafasan Algoritma BHD pada bayi dan anak ialah Jika penolong melihat nafas yang regular, sebagai berikut : mengindikasikan pasien tidak membutuhkan Resusitasi jantung paru (RJP). Jika tidak ada tanda-tanda trauma posisikan pasien dengan recovery position, untuk menjaga patensi jalan nafas dan menurunkan resiko terjadinya aspirasi. Jika penolong tidak berespon dan tidak bernafas atau gasping, mulai dengan RJP. 3) Kompresi jantung Pemeriksaan denyut nadi bayi dan anak sebelum melakukan kompresi adalah hal yang tidak mudah. Pemeriksaan arteri besar pada bayi tidak dilakukan pada arteri karotis, melainkan pada arteri 1) Pengecekan respon brakialis atau femoralis. Sedangkan Penilaian respon pada anak dilakukan untuk anak umur lebih dari 1 tahun setelah penolong yakin bahwa tindakan dilakukan mirip dengan orang dewasa. a. Kompresi dada pada bayi : Setelah memberikan 30 kompresi untuk 1 (1) Letakkan 2 jari satu tangan pada penolong atau 15 kompresi untuk 2 setengah bawah sternum dengan penolong, maka berikan 2 kali nafas lebar 1 jari berada di bawah garis bantuan. Teknik pemberian nafas intermamari bantuan pada anak serupa dengan teknik (2) Menekan sternum sekitar 4 cm pada dewasa. Setiap nafas 1 detik. Jika kemudian diangkat tanpa melepas dada tidak mengembang, reposisikan jari dari sternum dengan kepala, cek ulang posisi seal dan coba kecepatan 100/menit-120/menit lagi. Pada infan pemberian nafas buatan (3) Setelah 30 kali kompresi, buka bias dilakukan teknik mouth to mask atau jalan nafas dan berikan 2 kali mouth to nose. nafas bantuan sampai dada 5) Nafas tidak adekuat dengan nadi terangkat untuk 1 penolong. Jika teraba nadi > 60 kali/menit tetapi (4) Kompresi dada dan nafas bantuan nafas tidak adekuat, berikan nafas dengan rasio 15:2 untuk 2 bantuan sekitar 12- 20 kali/menit atau 1 penolong nafas tiap 3-5 detik hingga nafas spontan. b. Kompresi dada pada anak : Nilai ulang setiap 2 menit tetapi tidak (1) Letakkan tumit 1 tangan atau 2 lebih dari 10 detik. tangan pada setengah bawah 6) Bradikardi dengan perfusi buruk sternum, tidak menekan Jika nadi < 60 kali/menit dengan ada xipoideus atau iga anak tanda perfusi yang buruk (pucar, sianosis, (2) Menekan sternum setidaknya 1/3 mottling) berikan oksigenasi dan anteroposterior dada atau sekitar ventilasi dan mulai kompresi dada. 5 cm dengan kecepatan 100- Karena cardiac ouput pada infan dan bayi 120/menit. dipengaruhi oleh denyut jantung, (3) Setelah 30 kali kompresi, buka bradikardia yang sangat lambat dengan jalan nafas dan berikan 2 kali perfusi yang buruk menjadi indikasi nafas bantuan hingga dada untuk kompresi dada. terangkat untuk 1 penolong. 7) Defibrilasi (4) Kompresi dada dan nafas bantuan Ventrikel fibrilasi dapat terjadi dengan rasio 15:2 untuk 2 dikarenakan kolaps yang mendadak atau penolong. berkembang selama resusitasi. Vf dan 4) Membuka jalan nafas dan berikan VT yang tidak teraba merupakan ventilasi Shockable rhythm karena berespon terhadap kejut jantung. Untuk infan lebih direkomendasikan defibrillator yang manual. Energy pertama yang direkomendasikan untuk defibrilasi adalah 2J/ kg. untuk dosis yang ke dua adalah 4J/kg. AED akan menganalisis ulang setiap 2 menit.
DAFTAR PUSTAKA
AHA. (2020). American Heart
Association Pedoman CPR dan ECC. Eccguidelines.Heart.Org, 1– 32.
Sari, D., Widyastuti, Y., & Givano, M. R.
(2017). RESUSITASI NEONATUS DAN PEDIATRIK. Jurnal Komplikasi Anestesi, 4(2), 89–106.
Sunarto, S., & Hartanto, A. M. (2020).
Sosialisasi Algoritma Basic Life Support AHA 2017 Bagi Anak dan Bayi. Jurnal Empathy, 1(2), 96–190.