Pembimbing Akademik :
Mita, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik :
Ns. Rara Anggraini, M.Kep., Sp.Kep.J
Disusun Oleh :
Zenita Indra Ramadhita
I1031191027
Budijanto, D., Kurniawan, R., Widianti, W., et.al., (2019). InfoDATIN Situasi dan
Pencegahan Bunuh Diri. Jakarta Selatan: Pusdatin Kemkes.
Dewi, I. W., & Erawati, E. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
KLIEN SKIZOFRENIA DENGAN RISIKO BUNUH DIRI. Jurnal
Keperawatan Jiwa, Volume, 211-216.
Direja, A. H. S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika.
Keliat, B. ., & Pawirowiyono, A. (2015). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok (2nd ed.). EGC.
Keliat, B. A. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku Kedoteran ECG.
Kusumayanti, N. K. D. W., Swedarma, K. E., & Nurhesti, P. O. Y. (2020).
Hubungan Faktor Psikologis Dengan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Sma
Dan Smk Di Bangli Dan Klungkung. Coping: Community of Publishing in
Nursing, 8(2), 124. https://doi.org/10.24843/coping.2020.v08.i02.p03
Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Prinsip dan praktik keperawatan
kesehatan jiwa stuart. Edisi Indonesia (Buku 1). Singapura: Elsevier
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP)
DENGAN KELUARGA
SP 1 KELUARGA
Proses Keperawatan
1. Orientasi
1.1 Salam
“Selamat pagi Ibu, saya Budi dari Puskesmas Mulya. Nama Ibu siapa?
Panggilannya apa?”
1.2 Evaluasi
“Bagaimana kesehatan anggota keluarga Ibu? Apakah ada yang sakit?”
1.3 Validasi
“Apakah sudah dibawa ke Puskesmas atau sudah berobat ke tempat yang
lain? Bagaimana hasilnya?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
"Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap
keluarga Ibu, agar dapat membantu meningkatkannya."
1.4.2 Waktu
"Waktunya 5-15 menit ya Bu, apakah ibu setuju?"
1.4.3 Tempat
"Kita lakukan di sini saja ya, Bu?"
2. Kerja
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Keluarga
"Saya akan mendata siapa saja yang tinggal serumah dengan Ibu. Di
rumah ini Ibu tinggal bersama siapa aja? Oh, bersama Bapak dan
anak ya. Kita mulai dengan Bapak dulu ya Bu. Bapak nama
lengkapnya siapa? Berapa usia saat ini? Pendidikan Bapak apa?
Bapak bekerja di mana? Bagaimana kondisi kesehatan Bapak saat
ini?"
"Sekarang saya akan mendata Ibu sendiri. Nama lengkap Ibu?
Berapa usia ibu saat ini? Pendidikan ibu apa? Apakah Ibu bekerja?
Di mana? Bagaimana kondisi kesehatan Ibu saat ini?"
"Nah, sekarang saya akan mendata anak Ibu. Nama lengkap anak?
Berapa usianya saat ini? Pendidikannya apa? Apakah anak Ibu
bekerja? Di mana? Bagaimana kondisi kesehatan anak Ibu saat ini?."
2.1.2 Pengkajian Indikator Keluarga Sehat (IKS)
"Bu, saya akan cek dulu kesehatan keluarga ibu dengan indikator
keluarga sehat (IKS)."
"IKS merupakan program pemerintah agar seluruh keluarga sehat.
Ibu akan menjawab pertanyaan IKS dengan ya atau tidak. Mari kita
mulai!"
- Apakah keluarga Ibu mengikuti program keluarga berencana?
- Apakah Ibu melahirkan di fasilitas kesehatan?
- Apakah anak Ibu mendapatkan imunisasi dasar lengkap?
- Apakah anak Ibu mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan?
- Apakah balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan?
- Apakah anggota keluarga tidak ada yang merokok?
- Apakah anggota keluarga Ibu menjadi anggota JKN/ BPJS?
- Apakah anggota keluarga Ibu memiliki akses sarana air bersih ?
- Apakah keluarga Ibu memiliki akses jamban sehat?
- Apakah anggota keluarga Ibu ada yang menderita TBC? Jika iya,
apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar
dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa?
Jika iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita diabetes melitus?
Jika iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi? Jika
iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada yang menderita kanker? Jika iya, apakah sudah
mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari pelayanan
kesehatan?
Kesimpulan:
“Baiklah bu, berdasarkan jawaban yang ibu berikan, kesehatan
keluarga ibu sudah cukup bagus, namun ada yang perlu dilanjutkan
dengan pemeriksaan terhadap kesehatan jiwa”
2.2 Diagnosis
“Baik bu, setelah berbincang-bincang jadi dari hasil pemeriksaan yang
telah saya lakukan tadi, maka ada beberapa kondisi kesehatan keluarga ibu
yang tidak sehat seperti anak ibu mengalami resiko bunuh diri, untuk itu
saya membantu memberikan latihan relaksasi napas dalam untuk
mengurangi kecemasan.”
2.3 Tindakan Keperawatan
“Oke bu, kita mulai dengan tarik napas dalam perlahan dari hidung, tahan
sebentar lalu hembuskan pelan-pelan dari mulut seperti menghembuskan
kekesalan”
Dampingi: “Nah ayo kita coba bersama bu” “Benar sekali bu”
Mandiri: “Sekarang coba ibu lakukan sendiri Tarik napasnya.” “Bagus
sekali bu, caranya sudah benar.”
“Baiklah, sudah selesai latihan yang kita lakukan, untuk selanjutnya
mungkin bisa dibuat jadwal ya bu untuk semua kegiatan yang akan ibu
dilakukan”
“Baiklah bu, sebelum saya menjelaskan cara merawat anak bu, Mari kita
menemui anak ibu terlebih dahulu...”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP1)
Proses Keperawatan
1. Orientasi
1.1 Salam
”Selamat pagi Dik, perkenalkan saya perawat Budi, Perawat Puskesmas
Mulya. Nama Adik siapa? Senang dipanggil apa? Oh baik, kalau begitu
saya memanggilnya dengan Tini ya."
1.2 Evaluasi
"Apa yang Tini rasakan saat ini?"
"oo.. jadi Tini merasa tidak berguna karena baru saja di PHK dari
perusahaan tempat Tini bekerja.”
“Dimulai kapan Tini merasa seperti itu?”
1.3 Validasi
"Apa yang telah Tini lakukan untuk mengatasi perasaan tersebut? Lalu,
apakah berhasil?
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
“Iya Tini, bagaimana kalau sekarang kita bediskusi tentang
harapan dan masa depan yang bapak miliki. Tujuannya untuk
meningkatkan aspek postif dalam diri Tini.”
1.4.2 Waktu
"Baik, kita akan berdiskusinya selama 5-15 menit ya, Tini.
Apakah Tini bersedia?"
1.4.3 Tempat
"Jika kita berbicaranya di sini saja, apakah Tini merasa nyaman?”
2. Kerja
2.1 Pengkajian
“Apa yang terjadi sehingga Tini merasa tidak lagi berguna dan memiliki
harapan?”
“Apa yang Tini pikirkan setelah kejadian tersebut terjadi?”
"Apa yang ada dibenak Tini? Apakah ada ide-ide yang mengarah untuk
mengakhiri hidup?”
2.2 Diagnosis
“Jika Tini mulai merasa ingin mengakhiri kehidupan maka sudah masuk
dalam ide bunuh diri ya dik. Disini saya memiliki cara mencegah bunuh
diri dengan latihan yang telah kita bahas sebelumnya yaitu latihan
membangun harapan dan masa depan.”
2.3 Tindakan
“Oke pak, pertama yang kita lakukan adalah mengamankan lingkungan
terlebih dahulu dari benda-benda berbahaya dan berisiko.”
“Baik pak, coba kita lanjutkan dengan mendiskusikan apa yang menjadi
harapan bapak dimasa depan.”
“Iya pak bagus sekali, selanjutnya apa yang menjadi upaya bapak untuk
mencapai harapan tersebut.”
“Baik kita buat daftar harapan bapak dulu, kira-kira dari semua keinginan
ini mana yang paling ingin bapak ingin capai.”
“Pertama, ingin berpikir positif. Kedua, ingin banyak tertawa.”
“Nah untuk yang pertama bisa dilakukan dengan memikirkan hal-hal
baik pada diri sendiri dan orang lain, perbanyak bersyukur dan ikhlas.”
“Untuk harapan kedua bisa dilakukan memperbanyak berdikusi dengan
teman dan keluarga, bercerita dan bertukar pikiran tentang hal-hal yang
disukai bapak.”
“Baik pak, sekarang kita boleh menyusun jadwal kegiatannya.”
3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
“ Bagaimana perasaan Tini setelah Latihan tadi?”
3.2 Evaluasi objektif
“ Coba Tini sebutkan bagaimana latihan kita tadi?.”
“ Iya Tini, bagus sekali.”
3.3 Rencana tindak lanjut
“Nah bagaimana kalau Tini melakukan latihan relaksasi napas dalam
setiap kali merasa kesal?.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Baik Tini, saya ijin pamit ke ruang perawat dulu, besok saya akan kembali
untuk menentukan rencana latihan Tini. Terimakasih”
3.5 Salam
“ Semoga Tini lekas sembuh.”