Pembimbing Akademik :
Mita, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik :
Ns. Rara Anggraini, M.Kep., Sp.Kep.J
Disusun Oleh :
Zenita Indra Ramadhita
I1031191027
Bicara sendiri
Tertawa sendiri
Melihat ke satu arah
Mengarahkan telinga kea rah tertentu
Tidak dapat memfokuskan pikiran
Diam sambal menikmati halusinasinya
Minor
Subjektif :
Sulit tidur
Khawatir
Takut
Objektif :
Konsentrasi buruk
Disorentasi waktu,tempat,orang atau situasi
Afek datar
Curiga
Menyendiri,melamun
Mondar-mandir
Kurang mampu merawat diri
E. Tujuan Asuhan Keperawatan
a. Kognitif
Klien mampu :
- Menyebutkan penyebab halusinasi
- Menyebutkan karakteristik halusinasi yang di rasakan : Jenis,isi,
frekuensi ,durasi, waktu, situasi yang menyebabkan dan respons
- Menyebutkan akibat yang di timbulkan dari halusinasi
- Menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk mengendalikan
halusinasi
- Menyebutkan cara mengendalikan halusinasi yang tepat
b. Psikomotor
Klien mampu :
- Melawan halusinasi dengan menghardik
- Mengabikan halusinasi dengan bersikap vuek
- Mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu bercakap-cakap
dan melakukan aktivitas
- Minum obat degan prinsip 8 benar, yaitu benar nama, benar obat,
benar manfaat,benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal,
kedaluwarsa, dan benar dokumentasi.
c. Afektif
- Merasakan manfaat cara-cara mengatasi halusinasi
- Membedkana perasaan sebelum dan sesudah latihan
F. Tindakan Keperawatan Ners Untuk Individu
Tindakan Keperawatan Ners :
a. Pengkajian : Kaji tanda dan gejala halusinasi , penyebab dan kemampuan
klien mengatasinya. Jika ada halusinasi katakan Anda percaya, tetapi anda
sendiri tidak mendengar/melihat/menghidu/merasakan.
b. Diagnosis : jelaskan proses terjadinya halusinasi
c. Tindakan keperawatan :
1) Tindakan mendukung dan tidak membantah halusinasi
2) Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik
3) Latih klien mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek
4) Latih klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan secara teratur
5) Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar yaitu, benar nama
klien, benar nama obat, benar dosis, benar manfaat obat, benar
frekuensi, benar cara, benar tanggal kadaluwarsa dan benar
dokumentasi
6) Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikan Latihan
mengendalikan halusinasi
7) Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktikkan Latihan
mengendalikan halusinasi
G. Tindakan Keperawatan Ners Untuk Keluarga
a. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Jelaskan pengertian,tanda gejala,serta proses terjadinya halusinasi yang
dialami klien
c. Diskusikan cara merawat halusinasi dan memutuskan cara merawat yang
sesuai dengan kondisi pasien
d. Melatih keluarga cara merawat halusinasi
1) Menghundari situasi yang menyebabkan halusinasi
2) Membimbing klien melakukan Latihan cara mengendalikan
halusinasi sesuai dengan yang di latih perawat kepada klien
3) Memberi pujian atas keberhasilan klien
e. Melibatkan seluruh anggota keluarga untuk bercakap-cakap secara
bergantian , memotivasi klien melakukan Latihan dan memberi pujian atas
keberhasilannya
f. Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi yang memerlukan rujukan sgera
yaitu halusinasi yang memerintahkan kekerasan, serta melakukan follow
up ke pelayanan Kesehatan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
DENGAN KELUARGA
SP 1 KELUARGA
1. Orientasi
1.1 Salam
“Selamat pagi Ibu, saya Budi dari Puskesmas Mulya. Nama Ibu siapa?
Panggilannya apa?”
1.2 Evaluasi
“Bagaimana kesehatan anggota keluarga Ibu? Apakah ada yang sakit?”
1.3 Validasi
“Apakah sudah dibawa ke Puskesmas atau sudah berobat ke tempat yang
lain? Bagaimana hasilnya?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
"Baiklah saya akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap
keluarga Ibu, agar dapat membantu meningkatkannya."
1.4.2 Waktu
"Waktunya 5-15 menit ya Bu, apakah ibu setuju?"
1.4.3 Tempat
"Kita lakukan di sini saja ya, Bu?"
2. Kerja
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas Keluarga
"Saya akan mendata siapa saja yang tinggal serumah dengan Ibu. Di
rumah ini Ibu tinggal bersama siapa aja? Oh, bersama Bapak dan
anak ya. Kita mulai dengan Bapak dulu ya Bu. Bapak nama
lengkapnya siapa? Berapa usia saat ini? Pendidikan Bapak apa?
Bapak bekerja di mana? Bagaimana kondisi kesehatan Bapak saat
ini?"
"Sekarang saya akan mendata Ibu sendiri. Nama lengkap Ibu?
Berapa usia ibu saat ini? Pendidikan ibu apa? Apakah Ibu bekerja?
Di mana? Bagaimana kondisi kesehatan Ibu saat ini?"
"Nah, sekarang saya akan mendata anak Ibu. Nama lengkap anak?
Berapa usianya saat ini? Pendidikannya apa? Apakah anak Ibu
bekerja? Di mana? Bagaimana kondisi kesehatan anak Ibu saat ini?."
2.1.2 Pengkajian Indikator Keluarga Sehat (IKS)
"Bu, saya akan cek dulu kesehatan keluarga ibu dengan indikator
keluarga sehat (IKS)."
"IKS merupakan program pemerintah agar seluruh keluarga sehat.
Ibu akan menjawab pertanyaan IKS dengan ya atau tidak. Mari kita
mulai!"
- Apakah keluarga Ibu mengikuti program keluarga berencana?
- Apakah Ibu melahirkan di fasilitas kesehatan?
- Apakah anak Ibu mendapatkan imunisasi dasar lengkap?
- Apakah anak Ibu mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan?
- Apakah balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan?
- Apakah anggota keluarga tidak ada yang merokok?
- Apakah anggota keluarga Ibu menjadi anggota JKN/ BPJS?
- Apakah anggota keluarga Ibu memiliki akses sarana air bersih ?
- Apakah keluarga Ibu memiliki akses jamban sehat?
- Apakah anggota keluarga Ibu ada yang menderita TBC? Jika iya,
apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan standar
dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa?
Jika iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita diabetes melitus?
Jika iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi? Jika
iya, apakah sudah mendapatkan perawatan dan pengobatan
standar dari pelayanan kesehatan?
- Apakah ada yang menderita kanker? Jika iya, apakah sudah
mendapatkan perawatan dan pengobatan standar dari pelayanan
kesehatan?
Kesimpulan:
“Baiklah bu, berdasarkan jawaban yang ibu berikan, kesehatan
keluarga ibu sudah cukup bagus, namun ada yang perlu dilanjutkan
dengan pemeriksaan terhadap kesehatan jiwa”
2.2 Diagnosis
“Baik bu, setelah berbincang-bincang jadi dari hasil pemeriksaan yang
telah saya lakukan tadi, maka ada beberapa kondisi kesehatan keluarga ibu
yang tidak sehat seperti anak ibu mengalami masalah kesehatan jiwa,
untuk itu saya membantu memberikan latihan relaksasi napas dalam untuk
mengurangi kecemasan.”
2.3 Tindakan Keperawatan
“Oke bu, kita mulai dengan tarik napas dalam perlahan dari hidung, tahan
sebentar lalu hembuskan pelan-pelan dari mulut seperti menghembuskan
kekesalan”
Dampingi: “Nah ayo kita coba bersama bu” “Benar sekali bu”
Mandiri: “Sekarang coba ibu lakukan sendiri Tarik napasnya.” “Bagus
sekali bu, caranya sudah benar.”
“Baiklah, sudah selesai latihan yang kita lakukan, untuk selanjutnya
mungkin bisa dibuat jadwal ya bu untuk semua kegiatan yang akan ibu
dilakukan”
“Baiklah bu, sebelum saya menjelaskan cara merawat anak bu, Mari kita
menemui anak ibu terlebih dahulu...”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP1)
1. Orientasi
1.1 Salam
”Selamat pagi Dik, perkenalkan saya perawat Budi, Perawat Puskesmas
Mulya. Nama Adik siapa? Senang dipanggil apa? Oh baik, kalau begitu
saya memanggilnya dengan Tini ya."
1.2 Evaluasi
"Apa yang Tini rasakan saat ini?"
"oo.. jadi Tini mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya ya?
Sudah berapa lama mengalami hal tersebut?”
1.3 Validasi
"Apa yang telah Tini lakukan untuk mengatasi suara-suara tersebut?
Lalu, apakah berhasil?
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
"Baik Rian, bagaimana kalau saya periksa dulu tentang suara-
suara yang Rian dengar dan belajar cara mengatasinya?
Tujuannya supaya Rian merasa lebih tenang, dan suara- suara
tersebut berkurang."
1.4.2 Waktu
"Baik, kita akan berdiskusinya selama 5-15 menit ya, Tini.
Apakah Tini bersedia?"
1.4.3 Tempat
"Jika kita berbicaranya di sini saja, apakah Tini merasa nyaman?”
2. Kerja
2.1 Pengkajian
“Apakah Tini mendengar suara tanpa ada orangnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Kapan atau jam berapa saja yang paling sering muncul?”
“Berapa sering suara itu muncul?"
“Pada situasi apa yang paling sering muncul? Saat sendiri? Atau malam
hari?”
“Apa yang Tini rasakan saat suara itu muncul?”
“Apa yang Tini lakukan untuk menghilangkannya? Apakah berhasil?”
2.2 Diagnosis
"Baiklah, berarti Tini mendengar suara tanpa ada orang yang bicara dan
Tini merasa terganggu. Ini yang kita sebut dengan Halusinasi.
Bagaimana kalau kita latihan untuk mengendalikannya?"
"Ada beberapa cara untuk mengendalikan suara itu, bagaimana kalau saat
ini kita latih?”
2.3 Tindakan
2.3.1 Latihan melawan : Hardik
Tini, mari kita belajar cara menghardik ya
Contohkan: "Baiklah, jika muncul suara itu segera tutup telinga
dan katakan pada suara itu: pergi jangan ganggu saya, kamu suara
palsu, saya tidak mau dengar."
Dampingi: "Ayo coba kita lakukan bersama-sama."
Mandiri: "Ayo coba lakukan sendiri dengan yakin."
Bagaimana perasaannya?
2.3.2 Latihan mengabaikan : Cuek
Jika suara itu datang abaikan saja dengan cuek, ayo coba lakukan.
2.3.3 Latihan mengalihkan (distraksi) : melakukan bercakap-cakap saat
suara terdengar dapat dikendalikan dengan bercakap-cakap.
Coba cari siapa yang dapat diajak bercakap-cakap dan temui
Contohkan: katakan, "ayo kita bercakap-cakap agar suara yang
mengganggu saya dapat dikendalikan."
Dampingi: "Mari kita cari anggota keluarga/teman untuk
bercakap-cakap, yang mana temannya, ayo coba praktik- kan.
Bagus sekali."
Mandiri: "Nah, buat jadwal dengan siapa akan bercakap- cakap."
2.3.4 Latihan mengalihkan (distraksi) : melakukan kegiatan saat suara
terdengar dapat dikendalkan dengan melakukan kegiatan. Apa
saja kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari? (merapikan
tempat tidur, mencuci piring, menyapu, dan lain-lain)
Coba pilih satu kegiatan, mis.: merapikan tempat tidur. Sekarang
coba dilihat apakah tempat tidurnya sudah rapi?
Dampingi: "Ayo kita rapikan, angkat bantalnya, angkat
selimutnya dan lipat dengan rapi."
"Sekarang rapikan spreinya."
"Nah letakkan bantal dengan rapi dan selimut dengan rapi”
"Bagaimana perasaannya setelah melakukannya?"
"Bagus sekali."
Mandiri: "Nah, buat jadwal merapikan tempat tidur, agar dapat
dikendalikan halusinasimu."
3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
“ Bagaimana perasaan Tini setelah Latihan tadi?”
3.2 Evaluasi objektif
“ Coba Tini sebutkan bagaimana latihan kita tadi?.”
“ Iya Tini, bagus sekali.”
3.3 Rencana tindak lanjut
“Nah bagaimana kalau Tini melakukan katihan secara teratur? Baik untuk
menghardik berapa kali sehari? Untuk bercakap-cakap berapa kali? Untuk
merapikan tempat tidur, berapa kali? (sambil mengisi jadwal kegiatan),
selain latihan secara teratur lakukan jika suara terdengar ya.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Baik Tini, saya ijin pamit ke ruang perawat dulu, besok saya akan kembali
untuk menentukan rencana latihan Tini. Juga akan diperiksa dokter, jika
dapat obat, akan di jelaskan cara minum obat dengan benar. Terimakasih”
3.5 Salam
“ Semoga Tini lekas sembuh.”