SENSORI : HALUSINASI
“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Clinical Practice
Keperawatan Jiwa”
Disusun oleh :
DEDEN
4002170094
I. KASUS
A. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa
adanya rangsangan (stimulus) eksternal (Yusuf, 2015). Halusinasi
merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu
yang sebenarnya tidak terjadi. Halusinasi adalah pengalaman panca indra
tanpa adanya rangsangan (stimulus) misalnya penderita mendengar suara-
suara bisikan dari telinga padahal tidak ada sumber dari suara bisikn
(Damaiyanti, 2012).
C. Tingkatan Halusinsi
Menurut Keliat (2010) fase-fase halusinasi di bagi menjadi 4 fase yaitu :
1. Fase Comforting (menyenangkan)
Pada fase ini klien mengalami kecemasan, stres, perasaan gelisah,
kesepian, klien mungkin melamun atau memfokuskan pikiran pada hal
yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan stres. Cara
ini menolong untuk sementara klien masih mampu mengontrol
kesadarannya dan mengenal pikirannya, namun intensits persepsi
meningkat.
2. Fase Comdemming
Pada fase ini klien mengalami kecemasan yang meningkat dan
berhubungan dengan pengalaman internal dan dan eksternal. Klien
berada di tingkat “listening” pada halusinsi. Pemikiran internal menjadi
menonjol, gambaran suara dan sensasi halusinasi dapat berupa bisikan
yang tidak jelas, klien takut bila orang lain mendengar dan klien merasa
tidak mampu mengontrolnya. Klien membuat jarak antara dirinya dan
halusinasi dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari
orang lain.
3. Fase Controling
Pada fase ini, halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol
klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya pada halusinasinya, termasuk
dalam gangguan psikotik.
4. Fase Congoering (Panik)
Pada fase ini klien merasa terpaku dan tidak berdaya melepaskan diri
dari kontrol halusinasinya, halusinasi yang sebelumnya menyenangkan
berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien tidak
dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk denagn
halusinasinya, klien berada dalam dunia yang menkutkan dalam waktu
singkat, beberapa jam atau selamanya proses ini menjadi kronik jika
tidak dilakukan intervensi.
2. Isi halusinasi
3. Waktu terjadinya
4. Frekuensi halusinasi
5. Respon pasien
V. ANALISA DATA
No Symptom Masalah
1. Ds : klien mengatakan mendengar suara/ Gangguan persepsi sensori :
bisikan menyuruhnya memukul ibunya Halusinasi pendengaran
Do : klien suka bicara sendiri, tertawa,
tersenyum sendiri klien banyak bicara
2. Ds : klien mengatakan klien merupakan Isolasi sosial : Harga diri
anak yang tidak dikehendaki rendah
kehadirannya akibat gagal KB