Keterangan
Rendah
Tinggi
Telah kita pelajari bersama mengenai rentang respon marah serta hirarki agrsif.
Selanjutnya kita akan mempelajari mengenai bagaimana skema proses marah yang
dialami setiap orang.Bila seseorang tidak mampu menangani perasaan marah secara
asertif dapat mengakibatkan amuk atau perilaku kekerasan .
b. Perbandingan Perilaku Pasif, Agresif dan Asertif Berdasarkan konsep yang telah
sama-sama kita pelajari, maka dapat kita simpulkan perbedaan antara perilaku agresif,
asertif dan pasif.
a. Data Subjektif:
4. POHON MASALAH
Perilaku kekerasan
5. PENATALAKSANAAN
6. ASKEP TEORI
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan
keluarga. Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan dapat ditemukan dengan
wawancara melalui pertanyaan sebagai berikut:
a. Coba ceritakan ada kejadian apa/apa yang menyebabkan Anda
marah?
b. Coba Anda ceritakan apa yang Anda rasakan ketika marah?
c. Perasaan apa yang Anda rasakan ketika marah?
d. Sikap atau perilaku atau tindakan apa yang dilakukan saat Anda
marah?
e. Apa akibat dari cara marah yang Anda lakukan?
f. Apakah dengan cara yang digunakan penyebab marah Anda
hilang?
g. Menurut Anda apakah ada cara lain untuk mengungkapkan
kemarahan Anda
Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang dapat ditemukan melalui
observasi adalah sebagai berikut:
a. Wajah memerah dan tegang
b. Pandangan tajam
c. Mengatupkan rahang dengan kuat
d. Mengepalkan tangan
e. Bicara kasar
f. Mondar mandir
g. Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
h. Melempar atau memukul benda/orang lain
Data hasil observasi dan wawancara didokumentasikan pada status.
Contohnya :
Data :
No Data Masalah
1. Data Subjektif: Pasien mengatakan ia Risiko perilaku kesehatan
memukul ibunya dengan sapu dan
mengeluarkan kata kasar dan tidak
pantas karena tidak diberikan motor
Data Objektif : • Suara keras
• Tangan mengepal
• Wajah memerah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Bicara kasar Nada suara tinggi.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosis Keperawatan Berdasarkan hasil pengkajian rumuskan diagnosis keperawatan.
3. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk mengatasi risiko perilaku kekerasan, dilakukan terhadap pasien
dan keluarga. Saat melakukan pelayanan di Puskesmas dan kunjungan rumah,, perawat
menemui keluarga terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga, perawat
mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga. Setelah itu, perawat menemui
pasien untuk melakukan pengkajian, mengevaluasi dan melatih satu cara lagi untuk
mengatasi masalah yang dialami pasien.
Jika pasien telah mendapatkan terapi psikofarmaka (obat), maka hal pertama yang harus
dilatih perawat adalah pentingnya kepatuhan minum obat. Setelah perawat selesai melatih
pasien, perawat menemui keluarga untuk melatih cara merawat pasien. Selanjutnya perawat
menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas yang perlu
keluarga yaitu untuk mengingatkan pasien melatih kemampuan mengatasi masalah yang
telah diajarkan oleh perawat.
Pasien mampu:
7. STRATEGI PELAKSANAAN
Stretegi pelaksanaan terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut :
1. Orientasi
Salam teraupeutik
Memperkenalkan diri
Evaluasi/validasi tindak lanjut pada pertemuan sebelumnya
Membuat/memvalidasi kontrak (topic,waktu,tempat)
2. Kerja
3. Terminasi
Evaluasi perasaan pasien setelah berbincang-bincang
Evaluasi kemampuan pasien
Tindak lanjut
Kontrak untuk pertemuan yang akan datang (topic, waktu, tempat)
SP2 Pasien : Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kkerasan dengan cara
fisik ke dua ( efaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara fisit kedua (pukul kasur dan bantal ), menyusun jadwal kegiatan
harian cara kedua)
SP3 pasien : Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara sosial
atau ferbal ( efaluasi jadwal harian tentang dua cara fisit mngendalikan perilaku
kekerasan, latihan mengungkapkan rasa marah secara ferbal, susun jadwal latihan
mengungkapkan marah secara ferbal)
SP4 Pasien : Bantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual
(diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan sosial atau
ferbal, latihan beribadah dan berdoa, buat jadwal latihan ibadah dan doa)
SP5 Pasien : Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan obat
( bantu pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar ( benar nama pasien,
nama obat, cara minum obat, waktu minum obat dan dosis obat) disertai penjelasan guna
obat dan akibat berhenti minum obat, susun jadwal minum obat secara teratur)
DAFTAR PUSTAKA
Sutejo. 2017. KEPERAWATAN JIWA. Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan
Jiwa, Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nurhalimah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Keperawatan Jiwa. Jakarta Selatan:
Pusdik Sdm Kesehatan.
Yusuf Ah, dkk. 2015. Buku Ajar. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta Selatan: Salembah
medika.