Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

PROFESI NERS STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

DI RUANG ICU

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Alina Ulfa Solikhah


2. Catur Romadhon
3. Dewi Rachmawati
4. Eko Bagus
5. Henny Mustika S
6. Luthfi Annaufal F
7. Mega Ayu Setya N
8. Nimas Wulansari
9. Poppy Anggraini
10. Senita Hastuti
11. Sifti Nachdiatul U
12. Siwit Lukito Utomo

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah –
Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini yaitu mengenai “Laporan manajemen
keperawatan” dengan cukup baik.

Kami menyadari bahwa, makalah ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
redaksinya. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat konstruktif
kearah perbaikan selanjutnya. Dan bersama ini pula kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Merupakan suatu harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya, umumnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Madiun, 24 Juni 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..............................................................................1
1.2Rumusan Masalah........................................................................2
1.3Tujuan...........................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................2
1.4Manfaat.........................................................................................3
1.4.1 Bagi Pasien dan Keluarga...................................................3
1.4.2 Bagi Perawat ......................................................................3
1.4.3 Bagi Rumah Sakit...............................................................3
1.4.4 Bagi Mahasiswa..................................................................3
BAB II PENGKAJIAN
2.1 Gambaran Umum........................................................................... 4
2.1.1 Visi Rumah Sakit....................................... 4
2.1.2 Misi Rumah Sakit....................................... 4
2.1.3 Motto Rumah Sakit.................................... 4
2.2Pengumpulan data........................................................................... 4
2.2.1 Ketenagaan (M1-Man)............................... 4
2.2.2 Pembagian Jadwal Dinas............................ 5
2.2.3 Presentase Kasus di Ruang......................... 7
2.2.4 Tingkat Ketergantungan............................. 8
2.2.5 Strategi Pelaksanaan................................... 9
2.3Sarana prasarana (M2-Material)..................................................... 14
2.4Model Asuhan Keperawatan Profesional (M3-Method)................ 22
2.5Pembiayaan (M4-Money)............................................................... 30
2.6Mutu (M5)....................................................................................... 33
2.7Analisa SWOT................................................................................ 37
2.8 Diagram Layang............................................................................ 59
2.9Identifikasi masalah........................................................................ 60
BAB 3 PERENCANAAN
3.1 Strategi Pelaksanaan...................................................................... 68
3.1.1 Ronde Keperawatan.................................................................... 68
3.2.2 Supervisi..................................................................................... 70
3.3.3 Timbang Terima......................................................................... 71

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih berada


dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi
beberapa perubahan dalam aspek keperawatan. Hal ini dapat dilihat dari
semakin tingginya tuntutan masyarakat yang merupakan tantangan bagi
perawat untuk mengalami perubahan dalam system pelayanan. Salah satu
pelaksanaan perubahan yang nyata adalah memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas dan manajerial keperawatan yang andal (Nursalam, 2015).
Di dalam melaksanakan asuhan keperawatan memerlukan manajemen
keperawatan yaitu merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan
anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan
Profesional. Pemberian pelayanan keperawatan secara professional perawat
diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk meningkatkan derajatpasienmenujukearahkesehatan yang
optimal (Nursalam (2002) dalam Lilik (2017). Masyarakat semakin sadar akan
status kesehatanya dan menuntut untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
professional dari petugas kesehatan dengan berbagai macam aplikasinya.
Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan
bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana
strategis melalui pendekatan: pengumpulan data, analisa SWOT dan
penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional,
khususnya dalam pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) dan melakukan pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2015).
Keuntungan dari MAKP Tim antara lain asuhan keperawatan yang

diberikan bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap

pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi. Selain itu

4
pembagian tugas yang jelas dan dilakukan sesuai peran akan meringankan

beban kerja perawat. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan bagipasien,

perawat dan perawat dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai suatu

pelayanan yang paripurna.

Berdasarkan pengkajian yang kami laksanakan diruang ICU RSUD

dr.Soedono Madiun, kami mendapatkan bahwa model asuhan keperawatan

yang digunakan adalah model PP dan PA.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah apakah MAKP yang

dilaksanakan di diruang ICU RSUD dr.Soedono Madiun apakah sudah sesuai

dengan kondisi ruangan ?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan Umum

Setelah mengikuti praktekdepartemen manajemen diharapkan mahasiswa

mampu menjelaskan dan menerapkan bagaimana suatu model asuhan

keperawatan profesional dapat berkontribusi dalam praktik keperawatan yang

profesional.

1.3.2 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses praktik departemen manajemen keperawatan

diharapkan mahasiswa mampu :

1. Melakukan pengkajian melalui 5 M

2. Melakukan analisis berdasarkan analisis SWOT

3. Merumuskan masalah

5
4. Memprioritaskan masalah

5. Menyusun rencana strategi :

a. Peran MAKP Primer

b. Supervisi

c. Discharge planning

d. Timbang terima

e. Dokumentasi

f. Ronde keperawatan

g. Sentralisasi Obat

1.4 MANFAAT

1.4.1 Bagi pasien dan keluarga

a. Mendapatkan pelayanan yang optimal

b. Tercapainya kepuasan klien dan keluarga yang ada di diruang ICU

RSUD dr.Soedono Madiun secara optimal

1.4.2 Bagi Perawat Ruang ICU RSUD dr.Soedono Madiun

a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal

b. Terbinanya hubungan atau komunikasi yang adekuat antara perawat

dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, dan

perawat dengan pasien serta keluarga

c. Tumbuh dan terbinanya disiplin diri perawat

1.4.3 Bagi Rumah Sakit

a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di yang berkaitan dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan professional

6
b. Dapat menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT serta

menyusun rencana strategi

c. Mempelajari penerapan model keperawatan professional (MAKP)

1.4.4 Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan kritis dalam

pengelolaan pelayanan keperawatan

b. Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam pengelolaan perawatan

profesional.

BAB II
PENGKAJIAN

2. 1 Gambaran Umum
2.1.1 Visi Rumah Sakit
Menjadi rumah sakit pilihan utama seluruh lapisan masyarakat dan rumah
sakit pendidikan yang unggul
2.1.2 Misi Rumah Sakit
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang professional dan bermutu
serta berorientasi pada kepuasan masyarakat
2. Menyelenggarakan rumah sakit pendidikan dan mengembangkan budaya
ilmiah di bidang kedokteran dan perumahsakitan
2.1.3 Motto Rumah Sakit
Kepuasanmu adalah senyumku
2. 2 Pengumpulan Data
2.2.1 Ketenagaan (M1-Man)
Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun dipimpin oleh kepala ruangan dan
dibantu oleh 3 orang perawat penanggung jawab, 3 ketua tim, 6 perawat pelaksana
serta 3 tenaga non medis. Ruang ICU di RSUD dr. Soedono madiun dengan
jumlah tempat tidur 6 buah.
1. Struktur organisasi

7
a. Kepala Ruang
Yiyis Samrotin, S.Kep.,Ns
b. Perawat Primer
1) Safal Anto S, S.Kep.,Ns
2) Agus Yudo Susanto, AMK
3) Selfia Eki, S.Kep.,Ns
c. Perawat Assosiate
1) Ike Vera, Amd Kep
2) Niluh Nopriyany, Amd Kep
3) Galih Ratna, Amd Kep
4) Mike R, Amd Kep
5) Rumiati, Amd Kep
6) Desy A, S.Kep.,Ns
7) Endang, Amd Kep
8) Ari Yulianti, Amd Kep
9) Dipy Oktaridha, Amd Kep
2. Tenaga medis
YIYIS SAMROTIN, 1964041 ICCU,PPGD,BTCL PNS
1
S.Kep.,Ns 4 198503 2 011 S
     
SAFAL ANTO S , 19730508 199503 1 PNS
2 ICU,PPGD,BLS
S.Kep.,Ns 002
     
AGUS YUDO 19720817 199703 1 PNS
3 ICU,PPGD,BLS
SUSANTO, AMK 007
     
SRI SUTARTI , 19720817 199703 1 PNS
4 ICU,PPGD,BLS
AMK 007
     
SELFIA EKI , 19731016 199603 2 PNS
5 ICU,PPGD,BLS
S.Kep.,Ns 002
     
IKE VERA A , Amd 19850630 201101 2 PNS
6 PPGD,BLS
Kep 009
     
BLU
7 MIKE R , Amd Kep 53102180 PPGD,BLS
D

8
     
GALIH RATNA P , 19900821 201403 2 PNS
8 ICU,PPGD,BLS
Amd Kep 005
     
NILUH BLU
9 53102223 PPGD,BLS
NOPRIANI , Amd D
     
ENDANG , Amd 19800307 200801 2 PNS
10 ICU,PPGD,BLS
Kep 017
     
DYAH SUSANTI , 19801117 200801 2 PNS
11 ICU,PPGD,BLS
Amd Kep 009
     
DYAH PNS
19790623 200801 2
12 HERDIANTI , Amd BLS
014
Kep
     
ESTI FITRIANA , BLU
13 53102274 ICU,PPGD,BLS
Amd Kep D
     
SRI PNS
19730201 200701 2
14 SUNDARIATUN , ICU,PPGD,BLS
010
Amd Kep
     
DYPI PNS
19821028 200604 1
15 OKTARIDHA , ICU,PPGD,BLS
008
Amd Kep
     
ARI YULIANTI , 19770705 200501 2 PNS
16 BLS
Amd Kep 015
     
19740708 200901 2
17 SUPINAH BLS PNS
003
     
RUMIATI, 19861112200912200
ICU,BLS,ACLS
18. Amd.Kep 3

DESY ARIZONA,
_
19. S.Kep,.Ners

3. Jumlah tenaga keperawatan di Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun


No. Kualifikasi Jumlah Masa Kerja Jenis
1. S-1 Keperawatan 4 PNS
2. D-3 Keperawatan 14 PNS

9
BLUD

4. Tenaga Non Medis


No. Kualifikasi Jumlah Jenis
1. Asisten perawat 1 Orang PNS
2. Cleaning servis 3 Orang Honorer

5. Tingkat ketergantungan pasien di ruang ICU RSUD dr Soedono


Madiun:
KLASIFIKAS JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT
I PASIEN PASIEN Pagi Siang Malam
Minimal care - - - -
Parsial care - - - -
Total care 6 6 x 0,35 = 6 x 0,30 = 6 x 0,20 =
2,1 1,8 1,2
Jumlah 6 2,1 = 2 1,8 = 2 1,2 = 1

6. Daftar diagnosa bulan mei 2017 di ruang ICU RSUD dr Soedono


Madiun
No. Peyakit Jumlah
1. Syok Hipovolemik 1
2. Crush Injury Antebrachi 1
3. Laparatomy 6
4. Post Kejang 1
5. Repair Lidah 1
6. COB Kraniotomy 2
7. Pasang CVP/HD Cath Non ICU 6
8. Syok Septik 1

10
9. CVA Kraniotomy 1
10. Internal Bleeding 1
11. Fraktur Femur 1
12. Krisis Hipoglikemia 1
13. VP Shunt 3
14. Ileus Obstruktif 1
15. PEB 3
16. Drowing 1
17. Post Cadiac Arrest 1
18. Edema Paru 3
19. Hidrocephalus Boorhole 1
20. Tumor Otak VP Shunt 2
21. COB Konservatif 5
22. CKD 3
23. PJK IMA 1
24. DM 2
25. Tumor Otak Kraniotomy 3
26. GBS 2
27. Decompensasi Kordis 1
28. Post AMP 1

7. Daftar 10 besar penyakit di ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun


bulan januari 2017
NO. DIAGNOSA JUMLAH
1. Laparotomy 6
2. CKD 5
3. DM 4
4. Decomp Kordis 4
5. Edema Paru 4

11
6. Pneumoni 3
7. Hipertensi 3
8. PJK IMA 3
9. CVA Kraniotomy 2
10. Meningoencephalitis 2

8. BOR (Bed Occupacy Rate)


BOR Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun tanggal 19 juni 2017
No. Shift Perhitungan BOR ∑BOR per-hari
1. Pagi 6 bed terisi 6 = 100% + 100% + 100%
6/6x100% = 100% 3
= 100%
2. Sore 6 bed terisi 6 =
6/6x100% = 100%

3. Malam 6 bed terisi 6 =


6/6x100% = 100%

BOR Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun tanggal 20 juni 2017


No. Shift Perhitungan BOR ∑BOR per-hari
1. Pagi 6 bed terisi 6 = 100% + 100% + 100%
6/6x100% = 100% 3
= 100%
2. Sore 6 bed terisi 6 =
6/6x100% = 100%

3. Malam 6 bed terisi 6 =


6/6x100% = 100%

Keterangan :
Dari pengkajian pada tanggal 19-20 juni 2017 didapatkan bahwa rata-
rata BOR Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun menunjukkan tidak
ideal 100%. Menurut Depkes, nilai ideal BOR adalah 60-85%. Menurut
internasional nilai ideal BOR adalah 75-85%.

2.2.2 Sarana dan Prasarana (M2 - Material)

12
1. Lokasi
Ruang rawat inap ICU (Intensisive Care Unit) merupakan bagian dari
ruang perawatan rawat inap RSUD dr. Soedono Madiun. Ruang rawat inap
ICU terletak di lantai 2 sebelah selatan dari ruang UGD. Adapun dalam
ruang ICU terbagi beberapa ruang yaitu Nurse station, Ruang Tindakan,
Tempat Beribadah, Ruang Obat, Ruang Perawatan, Ruang Isolasi, Ruang
KARU, Spoelhoek, Ruang Ganti, Kamar Mandi, Gudang.
2. Denah

RUANG PERAWATAN RUANG


ISOLASI

RUANG
TINDAKAN RUANG
OBAT

PINTU 1
NERS STATION
RUANG
KARU
GUDANG
TEMPAT IBADAH
&
RUANG
GANTI
3. Fasilitas Kesehatan
KAMAR SPOEL
a. Nurse Station berada di depan
MANDI ruang perawatan.
HOEK
PINTU 2
b. Ruang Karu terletak didekat tempat ibadah dan ruang ganti
c. Kamar Mandi Pegawai disamping spoel hoek dan dekat dengan pintu
pengunjunng.
4. Peralatan penunjang pelayanan keperawatan
a. Alat medik
Tabel 2.1 Inventaris Alat Medis di ICU RSUD Dr.Soedono Madiun

DAFTAR INVENTARIS ALKES

RUANG ICU RSUD Dr.SOEDONO MADIUN

JUMLA KONDISI
NO NAMA ALAT MERK / TYPE KET
H BAIK RR RB
1 Syringe Pump Terumo 523 1 Ѵ      
2 Syringe Pump Terumo Te 331 2 Ѵ      

13
3 Syringe Pump Graseby 3100 1 Ѵ      
4 Syringe Pump B. Braun 1 Ѵ      
5 Infus Pump Atom P-600 3 Ѵ      
6 Tensi Manual Duduk Air Raksa Riester 2 Ѵ      
7 Tensi Manual Standing Empire N 1 Ѵ      
8 Defibrilator Schiller 3002 1 Ѵ      
9 Blood Wamer Animec 1 Ѵ      
10 Oxymetri Pm 50 1 Ѵ      
11 Alat Pengukur Cuff Ett Portek 1 Ѵ      
12 Accu Check Life Scan 1 Ѵ      
13 Flow Meter Ventilator Crown 1 Ѵ      
14 Termometer Finner 1     Ѵ  
15 Kasur Dekubitus Turbo Puls 1 Ѵ      
16 Blood Presure Monitor Ds 165 2     Ѵ  
17 Humidifayer C&U 7 Ѵ      
18 Ambubag Datex 1 Ѵ      
19 Ekg Telemetri Transmiter Fukuda Denshi St-17 2 Ѵ      
20 Masker Niv Full Face   2 Ѵ      
21 Timbangan Berdiri Smic 1 Ѵ      
22 Ekg Fukuda Me 1 Ѵ      
23 Laringoskopy Anak Riester 1   Ѵ    
24 Laringoskopy Dewasa Riester 1 Ѵ      
25 Blanket Wamer Rusch Life Air 1000 1 Ѵ      

TAHUN
N MERK / TYPE / KONDISI
NAMA ALAT JML KET
O NO.SERI 201 201 BAIK
2011 2013 2014
0 2

1 Tensimeter Berdiri Riester 1         1  

2 Tensimeter Duduk Riester 1     1 1 1 Ѵ

3 Waskom Sibin Stainless 2         2  

4 Bengkok Stainless 1         1 Ѵ

5 Anatomies Pinset   1         1 Ѵ

6 Chirugical Pinset   1         1 Ѵ

7 Bak Instrument   1         1 Ѵ

8 Tromol Kecil   2         2 Ѵ

9 Tromol Besar   1         1 Ѵ

14
10 Standart Infus   6         6 Ѵ

11 Tempat Korentang   2         2 Ѵ

12 Korentang   2         2 Ѵ

Anti Dikubitus
13 Turboplus/059842 1         1 Ѵ
Matras

14 Bak Injeksi Kecil   1         1 Ѵ

15 Bak Injeksi Besar   1         1 Ѵ

16 Cuff Inflator   1     1     Ѵ

17 Canule Suction   1            

Filter Guard
18   1            
Breating
Pm-50 Pulse
19   1           Ѵ
Oximeter

20 Tracheostomy Mask   1            

21 Glucochek   1       1   Ѵ

Tranduser Face
22   1            
Masker

23 Troly Oksigen   1     1     Ѵ

24 Mayo Tube 4 Rusch 1            

25 Mayo Tube 5 Rusch 1            

26 Pispot Stainless   1            

27 Oxigen Flow Meter   5            

28 Oxigen Teraphi   1            

Breating Suction
29 Xy-3 / Xy-3 1            
Sircuit

30 Section Unit Sb-10 Acoma 2 1


         
31 Blood Warmer Animec / Am2s5a 1     1     Ѵ

32 Blood Warmer Animec Am - 301 1       1   Ѵ

Lampu Sorot Tla


33 Tla / 100 H 1            
100
Schiller Defigard
34 Defibrilator 1            
3002
Infinum/Altus.Omn
35 Patient Monitor 7     5     Ѵ
i Iii

15
36 Jackson Reese Kimura 1            

37 Jackson Risk Kimura 2       2   Ѵ

Screw Conect Kap


38 Manometer Dinding 2   2       Ѵ
15 Lpm

39 Syringe Pump Terumo / Te 331 3           Ѵ

40 Syringe Pump B.Broun /   1         Ѵ

41 Syringe Pump B.Broun /8713030 8       8   Ѵ

42 Infus Pump Atom 2            

Comfort / Ii /
43 Nebulizer 1            
04075024
Fukuda M-E
44 Ecg 1   1       Ѵ
Cardisuny 120
Infinum/Altus.Omn
45 Central Monitor       1     Ѵ
i Iii

46 Troly Stenlis 2090293307 1           Ѵ

47 Bed 3 Crank Elektik Hopefull/ B868y 3   3       Ѵ

48 Gunting Verband   1           Ѵ

49 Ventilator Hamilton C2 1   1       Ѵ

50 Ventilator Hamilton C2 1       1   Ѵ

Prasana Yang Terdapat di Ruang ICU


Tabel 2.2 Desain berdasarkan klasifikasi pelayanan di ICU RSUD Dr.Soedono
Madiun
DESAIN ICU PRIMER ICU SEKUNDER ICU TERSIER
Area Pasien 1 tempat cuci 1 tempat cuci - 1 tempat cuci
Unit terbuka 12– tangan tangan tangan
16m2 Tiap 2 tempat tidur Tiap 2 tempat Tiap 2 tempat
tidur tidur
Unit tertutup16-20 1 tempat cuci 1 tempat cuci - 1 tempat cuci
m2 tangan tangan tangan
tiap1 tempat tidur tiap1 tempat tidur tiap1 tempat
tidur
Outlet Oksigen 1 2  3/tempat tidur
Vakum - 1 3/tempat tidur
Stop kontak 2 2 16/tempat tidur
Area Kerja:
Lingkungan Air Conditioned Air Conditioned  Air Conditioned

16
Suhu 23-25ºC 23-25ºC  23-25ºC
Humiditas 50–70% 50–70%  50–70%
Ruang isolasi - +  +
Ruang - +  +
penyimpanan
peralatan dan
barang
bersih
Ruang tempat - +  +
buang
Kotoran
Ruang perawat + +  +
Ruang staf dokter - + - +
Ruang tunggu - + +
keluarga pasien
Laboratorium Terpusat 24jam  24jam
Peralatan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU.
Peralatan ICU Primer ICU Sekunder ICU Tersier
Ventilasi mekanik Sederhana Canggih  Canggih
Alat hisap + +  +
Alat ventilasi manual dan alat + +  +
penunjang jalan nafas
Peralatan akses vaskuler + +  +
Peralatanmonitor :
-Monitor tekanan darah - +  +
invasif
-Tekanan vena sentral + + +
-Tekanan baji a.
Pulmonalis (Swan - - +
Ganz)
Non invasif : 
-Tekanan darah + + +
-EKG dan laju jantung + + +
-Saturasi oksigen (pulse + + +
oxymeter) - + +
-Kapnograf
Suhu + +  +
EEG - +  +
Defibrilator dan alat pacu + +  +
jantung
Alat pengatur suhupasien + +  +
Pompa infus dan pompa - +  +
syringe
Bronchoscopy - + - +
Echokardiografi - +  +
Peralatan portable untuk + +  +
transportasi
Tempat tidurkhusus + + - +

17
Lampu untuk tindakan + +  +
Hemodialisis - +  +
CRRT - +  +

5. Peralatan
Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat
membantu kelancaran pelayanan. Uraian peralatan berdasarkan klasifikasi
pelayanan ICU dapat dilihat pada tabel Berikut ini adalah ketentuan
umum mengenai peralatan :
a. Jumlah dan macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan
fungsi ICU dan harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan
dengan standar yang berlaku.
b. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.
c. Peralatan dasar meliputi:
1) Ventilasi mekanik.
2) Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas.
3) Alat hisap.
4) Peralatan akses vaskuler.
5) Peralatan monitor invasif dan non-invasif.
6) Defibrilator dan alat pacu jantung.
7) Alat pengatur suhu pasien.
8) Peralatan drain thorax.
9) Pompa infus dan pompa syringe.
10) Peralatan portable untuk transportasi.
11) Tempat tidur khusus.
12) Lampu untuk tindakan.
13) Continous Renal Replacement Therapy.
d. Peralatan lain (seperti peralatan hemodialisa dan lain-lain) untuk
prosedur diagnostik dan atau terapi khusus hendaknya tersedia bila
secara klinis ada indikasi dan untuk mendukung fungsi ICU.

18
e. Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan para medik perlu
tersedia untuk penggunaan alat-alat termasuk langkah-langkah untuk
mengatasi apabila terjadi malfungsi.
f. Peralatan Monitoring (termasuk peralatan portable yang digunakan
untuk transportasi pasien)
1) Tanda bahaya kegagalan pasokan gas.
2) Tanda bahaya kegagalan pasokan oksigen.
Alat yang secara otomatis teraktifasi untuk memonitor penurunan
tekanan pasokan oksigen, yang selalu terpasang di ventilasi
mekanik.
3) Pemantauan konsentrasi oksigen
Diperlukan untuk mengukur konsentrasi oksigen yang dikeluarkan
oleh ventilasi mekanik atau sistem pernafasan.
4) Tanda bahaya kegagalan ventilasi mekanik atau diskonsentrasi
sistim pernafasan.
Pada penggunaan ventilasi mekanik otomatis, harus ada alat yang
dapat segera mendeteksi kegagalan sistim pernafasan atau ventilasi
mekanik secara terus menerus.
5) Volume dantekananventilasi mekanik.
Volume yang keluar dari ventilasi mekanik harus terpantau.
tekanan jalan nafas dan tekanan sirkuit pernafasan harus terpantau
terus menerus dan dapat mendeteksi tekanan yang berlebihan.
6) Suhu alat pelembab(humidifier)
Ada tanda bahaya bila terjadi peningkatan suhu udara inspirasi
7) Elektrokardiograf
Terpasang pada setiap pasien dan dipantau terus menerus.
8) Pulse oxymeter.
Harus tersedia untuk setiap pasien di ICU.
9) Emboli udara
Apabila pasien sedang menjalani hemodialisis, plasmaferesis, atau
alat perfusi, harus ada pemantauan untuk emboli udara.

19
Bila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur
variabel fisiologis lain seperti tekanan intra arterial dan tekanan arteri
pulmonalis, curah jantung, tekanan inspirasi dan aliran jalan nafas,
tekanan intrakranial, suhu, transmisi neuromuskular,kadar CO2
ekspirasi

6. Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan di ruang intensive terdapat 2 kriteria pemeliharaan, yaitu:
a. Pemeliharaan terencana
1) Pemeliharaan Preventif adalah kegiatan pemeliharaan berupa
perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap
hari sesuai dengan SOP dan seminggu sekali dilakukan pengecekan
terhadap alat-alat canggih.
2) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan berupa perawatan
terhadap peralatan yang mengalami kerusakkan/aus dengan atau
tanpa penggantian suku cadang.
b. Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan alat yang
bersifat darurat berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang
mendadak . Kegiatan pemeliharaan ini berdasarkan surat perintah kerja
ke Instalasi terkait.

2.2.3 METODEPEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN (M3-


METHOD)

Penerapan pemberian asuhan keperawatan (MAKP)

Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok


mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan keperawatab meningkat

i. Model asuhan keperawatan profesional

20
Model yang diterapkan di ruang Wijayakusuma C adalah metode
modifikasi yaitu tim dan primer. Dari hasil pengkajian ditemukan sebanyak
7 dari 21 perawat (33%) memberikan jawaban bahwa metode pemberian
asuhan keperawatan yang digunakan yaitu metode modifikasi. Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 33% belum memahami
sepenuhnya terkait metode MAKP dengan modifikasi.
ii. Penerimaan pasien baru
Pasien datang dari IGD, Poli atau ruangan lain kemudian masuk ke
ruangan Wijayakusuma C, berdasarkan diagnosa medis dan hasil operan
perawat ruangan sebelumnya pasien dikategorikan masuk keruangan
penyakit interna.

Alur Penerimaan Pasien Baru Di Wijaya Kusuma C RSUD dr Soedono


Madiun

PASIEN MASUK PASIEAN KELUAR

IGD/IRJA, IRNA, PINDAH RUANGAN,


PAV. MERPATI MENINGGAL,
APS/RUJUK

PELAYANAN
INTENSIF

Dari hasil pengkajian pada 7 perawat dari 21 perawat mengatakan


bahwa penerimaan pasien baru di Ruang Wijaya Kusuma C sesuai dengan
informasi atau tatacara yang dilakukan saat melakukan penerimaan pasien
baru, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah dalam aspek penerimaan
pasien baru.

iii. Sentralisasi obat

21
Sentralisasi Obat
Pemberian obat di ICU dilaksanakan secara sentralisasi dimana
resepyang diberikan oleh dokter diserakan kepada apoteker diserahkan
kepada ICU. Untuk pasien umum/Aakses/BPJS resep yang diserahkan
kepada perawat selanjutnya diberikan kepada pasien atau keluarga pasien
untuk ditebus. Kemudian obat diberikan lagi kepada perawat untuk dicek,
obat diantar oleh apoteker ke ruangan dan berikan kepada pasien sesuai jam
pengobatan, kemmudian di timabng terikamkan kepada perawat ytang
berjaga di ruangan.
Tabel Sentralisasi Obat

Dokter

Apoteker

ICU

Perawat

Keluarga Pasien
APoteker Perawat

Keluarga
Pasien/Pasien

22
iv. Supervisi keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan dari 7 perawat perawat
(33%) supervisi yang dilakukan di ruang Wijayakusuma C yaitu Supervisi
dilakukan secara periodik oleh Kepala ruangan Wijayakusuma C yaitu
untuk menilai kinerja ketua tim, perawat ruangan saat melakukan tindakan
keperawatan apakah sudah sesuai dengan protap keperawatan yang ada atau
belum.

Selain oleh kepala ruangan supervisi juga dilakukan oleh Kepala


keperawatan Wijayakusuma setiap 1 bulan sekali. Sedangkan pelaksanaan
supervisi komite keperawatan tentang mutu dilakukan tiap 1 bulan sekali.
Untuk supervisi sudah ada format yang baku dari komite keperawatan
sehingga didapatkan penilaian terhadap kinerja perawat di masing-masing
ruangan.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi


keperawatan sudah dilakukan dengan baik, reguler setiap sebulan sekali dan
terdapat format baku dari bagian komite keperawatan.

v. Timbang terima
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 22 April, 23 April dan 24
April 2019 timbang terima di Ruang ICU sudah dilakukan secara sistematis
pada setiap pergantian shift jaga. Timbang terima dilaksanakan sesuai
dengan kondisi pasien dimana intervensi didokumentasikan dalam buku
status pasien. Format timbang terima dibuku status menggunakan format
SBAR yaitu situation, background, assesment dan recommendation antar
shift.

Dari hasil pengkajian ditemukan sebanyak perawat dari perawat yaitu


untuk timbang terima di shift sore ke malam belum dilakukan timbang
terima dengan berkeliling ke pasien. Timbang terima hanya dilakukan di
meja perawat. Hal-hal yang dioperkan yaitu meliputi Nama, No kamar, Dx

23
medis, Dx Keperawatan, hari ke, keluhan pasien, data objektif seperti TTV
atau hasil pemeriksaan lainya serta terapi yang didapat, intervensi yang
sudah dan belum dilaksanakan. Setelah semua pasien selesai dioperkan
kepala ruangan menutup dengan do’a. Selanjutnya perawat berkeliling ke
ruangan dari pasien satu ke pasien lainnya untuk validasi, namun kepala
ruangan terkadang tidak mengikuti keliling dikarenakan kesibukan kepala
ruangan. Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa timbang terima sudah
dilakukan tapi belum maksimal.

vi. Ronde keperawatan


Alur Ronde Keperawatan

1) Pre Conferens Pagi Pre conference dilakukan setiap pagi sebelum


melaksanakan aktivitas keperawatan, diikuti oleh semua perawat dan
mahasiswa yang dinas pagi. Namun yang memimpin pre conference
adalah perawat primer 1, sedangkan dari kepala ruang hanya
menambahkan hal-hal yang perlu disampaikan.

KARU Penyajian Masalah:

1. Menjelaskan diagnosa pasien


2. Menjelaskan diagnosa prioritas
3. Menejelaskan intervensi yang sudah
dilakukan
PP 1 4. Menjelakan hambatan yang
ditemukan

PA
Validasi di Bed
Pasien

PA
Lanjut Diskusi Di
Nuerse station

Tabel Pre Conference Di Ruang ICU


Kesimpulan dan
rekomendasi
24
2) Post conference dilaksanakansebelumpulang, tepatnya jam 2 siang.
Namun yang memimpinpadasaat post conference adalahperawat primer
1

KARU Penyajian Masalah:

1. Mengevaluasi kegiatan yang sudah


direncanakan
2. Mengevaluasi kendala yang
PP 1 ditemukan
3. Mengevaluasi kegiatan yang belum
terlaksana

PA
Kesimpulan dan
rekomendasi
PA

Tabel Post Conference Di Ruang ICU

Dari hasil pengkajian ditemukan sebanyak 7 perawat dari 21 perawat


yaitu 33% ronde keperawatan di Ruang Wijayakusuma C saat ini belum
terlaksana. Ronde keperawatan hanya dilakukan pada saat ada mahasiswa
praktik manajemen dan belum ada format maupun dokumentasi ronde
keperawatan. Untuk menggantikannya ruang Wijayakusuma C biasanya
menggunakan RDK (Refleksi Diskusi Kasus) dimana untuk menyelesaikan
masalah keperawatan, perawat melakukan sharing dengan perawat lain
termasuk kepala ruangan, namun jika dalam pelaksanaan RDK perawat tidak
dapat menyelesaikan masalah keperawatan maka perawat biasanya
mengkomunikasikan hal tersebut pada dokter yang merawat. Untuk
pelaksanaan RDK tidak pernah ditentukan jadwal yang tetap.

Berdasarkan data diatas, ronde keperawatan belum dilaksanakan karena


adanya beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Beberapa kendala pelaksanaan
ronde keperawatan di Ruang Wijayakusuma C tidak dilakukan karena:

25
1. Mayoritas perawat belum memahami tentang ronde keperawatan dilihat
dari minimnya jumlah perawat yang telah mengikuti pelatihan manajemen
keperawatan.
2. Kesulitan dalam mengumpulkan ahli yang bersangkutan dalam ronde
keperawatan seperti: tim medis, gizi, terapis, farmasi perawat dan lain-lain.
3. Beban kerja yang terlalu banyak untuk melakukan ronde keperawatan.

vii. Discharge planning


Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal pada dari
perawat mengatakan bahwa discharge planning tidak dilakukan secara
optimal atau secara sepintas dan belum membagikan lefleat pada pasien
yang akan pulang. Untuk Form discharge planning sudah ada dengan isi
sesuai dengan standart, yaitu: Identitas pasien, masalah keperawatan yang
perlu ditindak lanjuti, health education mengenai cara pemberian makan dan
minum, perawatan luka, cara batuk efektif, cara melakukan aktifitas
bertahap, pengaturan diet, cara pemberian obat:oral, injeksi, tetes,
suppositoria, cara melakukan teknik relaksasi, tanda kegawatan pada pasien
dan penatalaksanaan di rumah. Obat-obatan yang dibawa pulang (nama
obat,dosis), surat kontrol sudah diberikan namun untuk pemberian leaflet
belum dilaksanakan kecuali tim dari gizi terkait diit pasien.

Berdasarkan data yang didapat discharge planning sudah belum


dilaksanakan dengan optimal, form discharge planning sudah ada, namun
ada beberapa hal yang belum dilakukan saat discharge planning.

viii. Dokumentasi
Sistem pendokumentasian di RSUD Dr. Soedono berdasarkan SOR
(Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter,
perawat, asisten perawat, ahli gizi dan lain-lain. Dari hasil pengkajian pada
perawat dari perawat mengatakan bahwa pendokumentasian di Ruang ICU
sudah lengkap sesuai dengan format.

26
Bagian dari dokumentasi pasien di Ruang Wijayakusuma C RSUD Dr.
Soedono Madiun
No Uraian bagian Sumber Pengarsipan

1 Lembar Surat Pernyataan Umum MRS dan Dokter Sudah lengkap


Informasi hak pasien dan keluarga

2 Lembar Ringkasan masuk dan keluar Administrasi Sudah lengkap

3 Lembar Persetujuan Umum Administrasi Sudah lengkap

4 Lembar Ringkasan Medis Administrasi Sudah lengkap

5 Lembar Rencana Perawatan di Rumah Dokter Sudah lengkap

6 Catatan Perkembangan Asuhan Terintegrasi Perawat Sudah lengkap

7 Lembar Penempelan Hasil EKG, EEG, Foto Dokter Sudah lengkap


Audiometri dll.

8 Lembar Pemberian pendidikan kesehatan Dokter Sudah lengkap


pasien / keluarga inter disiplin

9 Lembar Monitoring Paisen Selama Perawat Sudah lengkap


Transportasi Internal

10 Lembar Alih Rawat Perawat Sudah lengkap

12 Catatan Pemberian Obat Perawat Sudah lengkap

15 A. Pengkajian awal Keperawatan, Rawat Perawat Sudah lengkap


Inap
B. Pengkajian Resiko Dekubitus
16 Lembar Laporan Proses Keperawatan Perawat Sudah lengkap

17 Lembar Infeksi Observasi Perawat Sudah lengkap

18 Lembar Observasi Nyeri Perawat Sudah lengkap

19 Timbang Terima Perawat Sudah lengkap

20 Pengkajian dan Intervensi Resiko Jatuh Pasien Dokter Sudah lengkap


Rawat Jalan dan IGD ( GET UP AND GO
TEST )

21 Infeksi Rumah Sakit ( infeksi nosokimoial ) Dokter Sudah lengkap

22 Lembar Masalah Akhir Hayat Perawat Sudah lengkap

23 Lembar Reaksi Tranfusi Perawat Sudah lengkap

27
24 Lembar Monitoring Transfusi Perawat Sudah lengkap

Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa pendokumentasian keperawatan


sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan format yang sudah disepakati dan
digunakan bersama.

2.2.4 Pembiayaan dan Billing (M4-Money)

Tidak ada sumber dana khusus dariruangan, segala keuangan diatur secara
pusat oleh rumah sakit.
1. Anggaran pengadaan alat dan
renovasi
Alur pengajuan anggaran pengadaan alat, ruang wijaya kusuma E ini
digabungkan kedalam ruangan semua wijaya kusuma yang ada di RSUD
dr.Soedono Madiun. Kemudian memberikan daftar alat kepada bagian
sarana dan prasarana rumah sakit.
2. Pendapatan karyawan
Setiap bulannya karyawan di ruangan mendapatkan gaji yang sesuai
dengan status karyawan yaitu :
a. PNS
Untuk pemberian gaji pada karyawan yang berstatus PNS disesuaikan
berdasarkan golongannya dan masa kerjanya
b. BLUD
Untuk pemberian gaji pada karyawan dengan status BLUD
disesuaikan dengan peraturan pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pegawai PNS dan BLUD
yang ada di Ruang Wijaya Kusuma E tentang kepuasan gaji yang diterima
dengan beban kerja yang dilakukan, sebagian besar menjawab merasa puas
dengan gaji yang di dapatkan.

28
2.2.5 Mutu (M5-Mutu)

Mutu Keperawatan
Berikut adalahpenerapan beberapa parameter mutu di Ruang ICU
RSUD dr.SoedonoMadiun.Pengukuran keselamatan pasien yang
digunakan di ICU RSUD dr.Soedono Madiun.
1. Patient Safety
a. Medication error (kesalahan pengobatan)
Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat
pasien, tidak tepat obat, tidak tepat waktu pemberian, tidak tepat dosis
obat, tidak tepat cara pemberian dan tidak tepat dokumentasi tidak
terjadi selama periode bulanJuni, pemberian obat dilakukan secara
benar sesuai indikasi yang diberikan oleh dokter.

KTD 19 -20Juni 2017


No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah pasien yang terkena kejadian tidak
diharapkan dalam pemberian obat
a. Tidak tepat pasien
b. Tidak tepat obat
0 0
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2 Jumlah bed 6 6
Angka kejadian KTD = 0%

29
KNC 19-20 2017
No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah pasien yang terkena kejadian tidak
diharapkan dalam pemberian obat
a. Tidak tepat pasien
b. Tidak tepat obat
0 0
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2 Jumlah bed 6 6
Angka kejadian KNC = 0%

b. Kejadian flebitis
19-20 2017
angka Kejadian Fleksibel dalam pemberian obat pada bulan Juni.
No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah kejadian flebitis
a. Mechanical 0 0
b. Bacterial

c. Chemical
2 Jumlah pasien beresiko flebitis 0 0
Angka kejadian flebitis = 0%
c. Kejadian dekubitus
19-20 Juni2017
Kejadian Dekubitus dalam pemberian obat bulan Juni.
No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah kejadian dekubitus 0 0
2 Jumlah pasien beresiko dekubitus 0 0
Angka kejadian dekubitus = 0%

30
d. Angka kejadian jatuh
19-20 Juni2017
angka kejadian Fleksibel dalam pemberian obat bulan Juni 2017
No Variabel Tanggal
6 20
1 Jumlah pasien jatuh 0 0
2 Jumlah pasien beresiko jatuh 0 0
Angka kejadian jatuh = 0%

2. Kepuasan pasien

SURVEY KEPUASAN PELANGGAN RUANG ICU RSUD dr


SOEDONO MADIUN
PEREODE 27 JULI s/d SEPTEMBER 2016

No Urut 1 2 3

No Pelayana SP SM NILAI
Pelayana Fasilitas/ sarana
Responden n Perawat
n Dokter Prasarana
/ Bidan

1 1 3 3 2 8 9 88

2 2 3 3 2 8 9 88

3 3 3 3 3 9 9 100

4 4 2 2 3 7 9 77

5 5 3 3 3 9 9 100

6 6 3 3 3 9 9 100

7 7 3 2 3 8 9 88

8 8 3 3 3 9 9 100

9 9 3 3 3 9 9 100

10 10 3 3 3 9 9 100

11 11 3 3 3 9 9 100

31
12 12 3 3 3 9 9 100

13 13 3 3 3 9 9 100

14 14 3 3 3 9 9 100

15 15 3 3 3 9 9 100

16 16 3 3 3 9 9 100

17 17 3 3 3 9 9 100

18 18 3 3 3 9 9 100

19 19 3 3 3 9 9 100

20 20 3 3 3 9 9 100

21 21 2 3 3 8 9 88

22 22 3 3 3 9 9 100

23 23 3 3 3 9 9 100

24 24 3 3 3 9 9 100

25 25 3 3 3 9 9 100

26 26 3 3 3 9 9 100

27 27 3 3 3 9 9 100

28 28 3 3 3 9 9 100

29 29 3 3 3 9 9 100

30 30 3 3 3 9 9 100

31 31 3 3 3 9 9 100

32 32 3 3 3 9 9 100

33 33 3 3 3 9 9 100

34 34 3 3 3 9 9 100

35 35 3 3 3 9 9 100

36 36 3 3 3 9 9 100

37 37 3 3 3 9 9 100

32
38 38 3 3 3 9 9 100

39 39 3 3 3 9 9 100

40 40 3 3 3 9 9 100

JUMLAH 118 118 118 JUMLAH 3929


RATA-
         
RATA

: Skor perolehan → Nilai yang diperoleh


SP saat survey
S : Skor maksimum → Nilai yang
M seharusnya diperoleh secara maksimum

Keterangan :

118
Pelayanan Dokter : x 100 %=3 %
3929

118
PelayananPerawat / Bidan : x 100 %=3 %
3929

118
x 100 %=3 %
Fasilitas/ saranaPrasarana : 3929
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 3 % pada Pelayanan
Dokter, dan 3 % pada Pelayanan Perawat / Bidandan 3% pada Fasilitas/ sarana
Prasarana di Ruang ICU Dr. Soedono Madiun.

33
2. 3 Analisis SWOT
Dari hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan elemen penerapan model MAKP yang meliputi : M1 ; ketenagaan
dan Klien , M2 ; Material dan Machine , M3 ; Methode (Timbang Terima, Ronde Keperawatan, Sentralisasi obat, Supervisi, Dischard
planning), M4 : Money, M5 : Mutu, Dokuementasi.
No ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
1. internal factor (ifas)
M1 (ketenagaan)
STRENGHT
1. Adanya tugas, peran, dan wewenang yang jelas (KARU, PP,PA) 0,4 4 1,6
2. Sebagian perawat sudah mengikuti pelatihan (BLS, PPGD, ICU) S–W
3. Beban kerja perawat sesuai 0,3 3 0,9 3,1 – 2,4
Total = 0,7
0,3 2 0,6
WEAKNESS (kelemahan) 1 3,1
1. Beberapa perawat belum mengikuti pelatihan BTCLS
2. Sebagian perawat belum berpendidikan Ners
3. Tenaga perawat tidak sesuai dengan perhitungan 0,4 3 1,2
Total 0,3 2 0,6
Eksternal factor (efas) 0,3 2 0,6
OPPORTUNITY (peluang) 1 2,4
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya mahasiswa keperawatan yang praktik di ruangan ICU
3. Adanya program pelatihan atau seminar khusus untuk meningkatkan SDM 0,4 1,6
Total 4

34
0,3 2 0,6 O–T
2,8 – 2,3
0,3 2 0,6 = 0,5
1 2,8
THREATHENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
2. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
3. Adanya akreditasi rumah sakit
Total
0,4 2 0,8

0,3 2 0,6
0,3 3 0,9

1 2,3
2. M2 (Sarana dan Prasarana)
a. Internal Fraktor (IFAS)
Strength S –W
1) Tersedianya nurse station 0,2 3 0,6 3 – 2,5
2) Mempunyai peralatan medis dan semua perawat mampu menggunakannya 0,3 3 0,9 0,5
3) Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien dan tenaga 0,3 3 0,9
kesehatan
4) RS pemerintahan sekaligus RS pendidikan danrujukan 0,1 3 0,3

35
5) Pemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan 0,1 3 0,3
sudah ada
Total 1 15 3
Weakness
1) Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal 0,2 3 0,6
2) Nurse station belum termanfaatkan secara optimal 0,3 2 0,6
3) Belum adanya lemari khusus untuk alat –alat pembedahan minor 0,3 3 0,9
4) Kurangnya peralatan medis seperti Bengkok, thermometer 0,2 2 0,4
Total 1 10 2,5
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1) Adanya kesempatan pergantian alat-alat kedokteran yang tidak layak pakai
2) Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang pengoperasian alat-alat
kedokteran 0,5 2 1 O-T
Total 0,5 2 1 2-3
Treathened -1
1) Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan 1 4 2
prasarana
Total 1 3 3

36
1 3 3
3. M3 SWOT METODE (METHOD) 0.3 4 1.2 2.5-3= -0.5
1. MPKP
Strength 0.2 2 0.4
1) RS sudah memiliki visi, misi, moto, sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan. 0.2 3 0.6
2) Sudah ada model MPKP yang digunakan dan berjalan optimal sesuai modelnya 0.2 1 0.2
yaitu modifikasi tim dan fungsional 0,2
3) terlaksananya komunikasi yang adekuat perawat dan tim kesehatan lain. 0.1 1 0.1
4) Mempunyai standart asuhan keperawatan (SOP tindakan invasive ataupun non- 1 2.5
invasif)
5) 90% efektifitas dan efisien model MPKP di ruangan unit sudah sesuai 3 3
Total
Weakness 1 3
1) Kurang lengkap standart operasional prosedur (SOP) dan metode asuhan
keperawatan di Ruang Unit yakni SOP Supervisi dan Ronde keperawatan 1 3 3 3-1.5=1.5
Total
Opportunity
1) Metode modifikasi tim fungsional memberikan pengalaman lebih pada perawat 1 3

37
selain dalam asuhan keperawatan dengan pasien lebih variatif juga pengalaman
pembagian jobdis situasional namun lebih efisien 0.5 2 1
Total
Treatment
1) adanya tuntutan mutu pelayanan dari rumah sakit sehingga diharapkan perawat 0.5 1 0.5
ruangan melaksanakan MAKP sesuai prosedur yang ditentukan.
2) beberapa klien memiliki pemikiran kritis namun belum memahami MPKP
beserta kelebihan/kelemahannya, dapat memiliki persepsi berbeda (negatif)
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan dan membuat opini yang
disebarluaskan di masyarakat
Total 1 0.5
2. Timbang Terima
Strenght
1) Tahap-tahap timbang terima sudah dijalankan dengan lengkap berdasarkan
observasi 100% sudah sesuai dengan SOP yaitu pelaksanaan operan hingga
validasi ke pasien
2) sudah ada interaksi dengan pasien selama timbang terima
3) diruangan unit perawatan 2 sudah terdapat SOP timbang terima yang terarsip
dikumpulkan SOP manajerial.

38
4) proses timbang terima sudah dilakukan di setiap shift dengan tepat waktu.
Total
Weakness
1) Pengetahuan perawat tentang timbang terima melalui kuesioner
Total
Opportunity
1) banyaknya masalah klien dengan penyakit kronis yang dapat membuka
wawasan perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan sehingga lebih baik.
2) adanya standart akreditasi timbang terima dan safety pasien
Total
Treatment
1) dengan berkembangnya persaingan IPTEK perawat dituntut lebih teliti dan
mengembangkan pengetahuannya
Total
Weakness
1) berdasarkan hasil observasi pelaksanaan discharge planning didapatkan hasil
observasi cukup
2) minimal health education kepada pasien oleh perawat selama proses perawatan
pasien

39
Total
Opportunity
1) jumlah perawat lulusan S1 Ners di RS soedono berpotensi menjadi penyuluh
yang baik untuk meningkatkan mutu dan kepuasan klien.
Total
T
4. M4 (Money)
a. Internal Fraktor (IFAS)
Strength
1) Dana operasional ruangan diperoleh dari rumah sakit 0,4 2 0,8 S–W
2) Dana fasilitas kesehatan diperoleh dari rumah sakit 0,2 2 0,4 2,2 – 2,5
3) Dana kesejahteraan atau kesehatan pegawai diperoleh dari rumah sakit 0,2 3 0,6 -0,3
pemerintah provinsi
4) Sistem administrasi terpusar sehingga beban kerja petugas ruangan berkurang 0,2 2 0,4
Total 1 9 2,2
Weakness
1) Perhitungan jasa insentif untuk masing-masing profesi berbeda berdasarkan 0,5 2 1
tanggung jawabnya
2) Sistem administrasi terpusat sehingga petugas tidak mengetahui secara rinci 0,5 3 1,5

40
pendapatan dan pengeluaran yang di butuhkan oleh ruangan
Total 1 5 2,5
b. Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 2,5 – 3
1) Adanya koperasi simpan pinjam di rumah sakit sehingga menambah 0,5 2 1 -0,5
kesejahteraan 0,5 3 1,5
2) Proses penyelesaian administrasi yang mudah 1 5 2,5
Total
Treathened 1 3 3
1) Adanya tuntutan dan masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional 1 3 3
Total 3 3
5. Mutu (M5)
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
s-w
1. Berdasarkan hasil surveymenunjukkan bahwa kepuasaan pelanggan terhadap 0,3 3 0,9 0,9-3
pelayanan kesehatan di rumah sakit di ICU RSUD dr. SoedonoMadiun. 0,3 3 -2,1

TOTAL 1 3 0.9
WEAKNESS
1. Terdapat pasien yang kurang puas terhadap pelanggan 1 3
o-t

41
TOTAL 1 3 3,6-3
b. Eksternal faktor (EFAS) 0,6

OPPORTUNITY 2,4
1. Mahasiswa S1 Keperawatan Praktik Manajemen 0,6 4 1,2
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,4 3 3,6
TOTAL 1 1,5
1,5
TREATHENED 3
1. Adanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhi 0,5
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan 0,5 3
TOTAL 1 3

42
2. 4 Diagram Layang

43

Anda mungkin juga menyukai