DI RUANG ICU
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah –
Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini yaitu mengenai “Laporan manajemen
keperawatan” dengan cukup baik.
Kami menyadari bahwa, makalah ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
redaksinya. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat konstruktif
kearah perbaikan selanjutnya. Dan bersama ini pula kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Merupakan suatu harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya, umumnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..............................................................................1
1.2Rumusan Masalah........................................................................2
1.3Tujuan...........................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................2
1.4Manfaat.........................................................................................3
1.4.1 Bagi Pasien dan Keluarga...................................................3
1.4.2 Bagi Perawat ......................................................................3
1.4.3 Bagi Rumah Sakit...............................................................3
1.4.4 Bagi Mahasiswa..................................................................3
BAB II PENGKAJIAN
2.1 Gambaran Umum........................................................................... 4
2.1.1 Visi Rumah Sakit....................................... 4
2.1.2 Misi Rumah Sakit....................................... 4
2.1.3 Motto Rumah Sakit.................................... 4
2.2Pengumpulan data........................................................................... 4
2.2.1 Ketenagaan (M1-Man)............................... 4
2.2.2 Pembagian Jadwal Dinas............................ 5
2.2.3 Presentase Kasus di Ruang......................... 7
2.2.4 Tingkat Ketergantungan............................. 8
2.2.5 Strategi Pelaksanaan................................... 9
2.3Sarana prasarana (M2-Material)..................................................... 14
2.4Model Asuhan Keperawatan Profesional (M3-Method)................ 22
2.5Pembiayaan (M4-Money)............................................................... 30
2.6Mutu (M5)....................................................................................... 33
2.7Analisa SWOT................................................................................ 37
2.8 Diagram Layang............................................................................ 59
2.9Identifikasi masalah........................................................................ 60
BAB 3 PERENCANAAN
3.1 Strategi Pelaksanaan...................................................................... 68
3.1.1 Ronde Keperawatan.................................................................... 68
3.2.2 Supervisi..................................................................................... 70
3.3.3 Timbang Terima......................................................................... 71
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
pembagian tugas yang jelas dan dilakukan sesuai peran akan meringankan
perawat dan perawat dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai suatu
1.3 TUJUAN
profesional.
3. Merumuskan masalah
5
4. Memprioritaskan masalah
b. Supervisi
c. Discharge planning
d. Timbang terima
e. Dokumentasi
f. Ronde keperawatan
g. Sentralisasi Obat
1.4 MANFAAT
6
b. Dapat menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT serta
profesional.
BAB II
PENGKAJIAN
2. 1 Gambaran Umum
2.1.1 Visi Rumah Sakit
Menjadi rumah sakit pilihan utama seluruh lapisan masyarakat dan rumah
sakit pendidikan yang unggul
2.1.2 Misi Rumah Sakit
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang professional dan bermutu
serta berorientasi pada kepuasan masyarakat
2. Menyelenggarakan rumah sakit pendidikan dan mengembangkan budaya
ilmiah di bidang kedokteran dan perumahsakitan
2.1.3 Motto Rumah Sakit
Kepuasanmu adalah senyumku
2. 2 Pengumpulan Data
2.2.1 Ketenagaan (M1-Man)
Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun dipimpin oleh kepala ruangan dan
dibantu oleh 3 orang perawat penanggung jawab, 3 ketua tim, 6 perawat pelaksana
serta 3 tenaga non medis. Ruang ICU di RSUD dr. Soedono madiun dengan
jumlah tempat tidur 6 buah.
1. Struktur organisasi
7
a. Kepala Ruang
Yiyis Samrotin, S.Kep.,Ns
b. Perawat Primer
1) Safal Anto S, S.Kep.,Ns
2) Agus Yudo Susanto, AMK
3) Selfia Eki, S.Kep.,Ns
c. Perawat Assosiate
1) Ike Vera, Amd Kep
2) Niluh Nopriyany, Amd Kep
3) Galih Ratna, Amd Kep
4) Mike R, Amd Kep
5) Rumiati, Amd Kep
6) Desy A, S.Kep.,Ns
7) Endang, Amd Kep
8) Ari Yulianti, Amd Kep
9) Dipy Oktaridha, Amd Kep
2. Tenaga medis
YIYIS SAMROTIN, 1964041 ICCU,PPGD,BTCL PNS
1
S.Kep.,Ns 4 198503 2 011 S
SAFAL ANTO S , 19730508 199503 1 PNS
2 ICU,PPGD,BLS
S.Kep.,Ns 002
AGUS YUDO 19720817 199703 1 PNS
3 ICU,PPGD,BLS
SUSANTO, AMK 007
SRI SUTARTI , 19720817 199703 1 PNS
4 ICU,PPGD,BLS
AMK 007
SELFIA EKI , 19731016 199603 2 PNS
5 ICU,PPGD,BLS
S.Kep.,Ns 002
IKE VERA A , Amd 19850630 201101 2 PNS
6 PPGD,BLS
Kep 009
BLU
7 MIKE R , Amd Kep 53102180 PPGD,BLS
D
8
GALIH RATNA P , 19900821 201403 2 PNS
8 ICU,PPGD,BLS
Amd Kep 005
NILUH BLU
9 53102223 PPGD,BLS
NOPRIANI , Amd D
ENDANG , Amd 19800307 200801 2 PNS
10 ICU,PPGD,BLS
Kep 017
DYAH SUSANTI , 19801117 200801 2 PNS
11 ICU,PPGD,BLS
Amd Kep 009
DYAH PNS
19790623 200801 2
12 HERDIANTI , Amd BLS
014
Kep
ESTI FITRIANA , BLU
13 53102274 ICU,PPGD,BLS
Amd Kep D
SRI PNS
19730201 200701 2
14 SUNDARIATUN , ICU,PPGD,BLS
010
Amd Kep
DYPI PNS
19821028 200604 1
15 OKTARIDHA , ICU,PPGD,BLS
008
Amd Kep
ARI YULIANTI , 19770705 200501 2 PNS
16 BLS
Amd Kep 015
19740708 200901 2
17 SUPINAH BLS PNS
003
RUMIATI, 19861112200912200
ICU,BLS,ACLS
18. Amd.Kep 3
DESY ARIZONA,
_
19. S.Kep,.Ners
9
BLUD
10
9. CVA Kraniotomy 1
10. Internal Bleeding 1
11. Fraktur Femur 1
12. Krisis Hipoglikemia 1
13. VP Shunt 3
14. Ileus Obstruktif 1
15. PEB 3
16. Drowing 1
17. Post Cadiac Arrest 1
18. Edema Paru 3
19. Hidrocephalus Boorhole 1
20. Tumor Otak VP Shunt 2
21. COB Konservatif 5
22. CKD 3
23. PJK IMA 1
24. DM 2
25. Tumor Otak Kraniotomy 3
26. GBS 2
27. Decompensasi Kordis 1
28. Post AMP 1
11
6. Pneumoni 3
7. Hipertensi 3
8. PJK IMA 3
9. CVA Kraniotomy 2
10. Meningoencephalitis 2
Keterangan :
Dari pengkajian pada tanggal 19-20 juni 2017 didapatkan bahwa rata-
rata BOR Ruang ICU RSUD dr Soedono Madiun menunjukkan tidak
ideal 100%. Menurut Depkes, nilai ideal BOR adalah 60-85%. Menurut
internasional nilai ideal BOR adalah 75-85%.
12
1. Lokasi
Ruang rawat inap ICU (Intensisive Care Unit) merupakan bagian dari
ruang perawatan rawat inap RSUD dr. Soedono Madiun. Ruang rawat inap
ICU terletak di lantai 2 sebelah selatan dari ruang UGD. Adapun dalam
ruang ICU terbagi beberapa ruang yaitu Nurse station, Ruang Tindakan,
Tempat Beribadah, Ruang Obat, Ruang Perawatan, Ruang Isolasi, Ruang
KARU, Spoelhoek, Ruang Ganti, Kamar Mandi, Gudang.
2. Denah
RUANG
TINDAKAN RUANG
OBAT
PINTU 1
NERS STATION
RUANG
KARU
GUDANG
TEMPAT IBADAH
&
RUANG
GANTI
3. Fasilitas Kesehatan
KAMAR SPOEL
a. Nurse Station berada di depan
MANDI ruang perawatan.
HOEK
PINTU 2
b. Ruang Karu terletak didekat tempat ibadah dan ruang ganti
c. Kamar Mandi Pegawai disamping spoel hoek dan dekat dengan pintu
pengunjunng.
4. Peralatan penunjang pelayanan keperawatan
a. Alat medik
Tabel 2.1 Inventaris Alat Medis di ICU RSUD Dr.Soedono Madiun
JUMLA KONDISI
NO NAMA ALAT MERK / TYPE KET
H BAIK RR RB
1 Syringe Pump Terumo 523 1 Ѵ
2 Syringe Pump Terumo Te 331 2 Ѵ
13
3 Syringe Pump Graseby 3100 1 Ѵ
4 Syringe Pump B. Braun 1 Ѵ
5 Infus Pump Atom P-600 3 Ѵ
6 Tensi Manual Duduk Air Raksa Riester 2 Ѵ
7 Tensi Manual Standing Empire N 1 Ѵ
8 Defibrilator Schiller 3002 1 Ѵ
9 Blood Wamer Animec 1 Ѵ
10 Oxymetri Pm 50 1 Ѵ
11 Alat Pengukur Cuff Ett Portek 1 Ѵ
12 Accu Check Life Scan 1 Ѵ
13 Flow Meter Ventilator Crown 1 Ѵ
14 Termometer Finner 1 Ѵ
15 Kasur Dekubitus Turbo Puls 1 Ѵ
16 Blood Presure Monitor Ds 165 2 Ѵ
17 Humidifayer C&U 7 Ѵ
18 Ambubag Datex 1 Ѵ
19 Ekg Telemetri Transmiter Fukuda Denshi St-17 2 Ѵ
20 Masker Niv Full Face 2 Ѵ
21 Timbangan Berdiri Smic 1 Ѵ
22 Ekg Fukuda Me 1 Ѵ
23 Laringoskopy Anak Riester 1 Ѵ
24 Laringoskopy Dewasa Riester 1 Ѵ
25 Blanket Wamer Rusch Life Air 1000 1 Ѵ
TAHUN
N MERK / TYPE / KONDISI
NAMA ALAT JML KET
O NO.SERI 201 201 BAIK
2011 2013 2014
0 2
4 Bengkok Stainless 1 1 Ѵ
5 Anatomies Pinset 1 1 Ѵ
6 Chirugical Pinset 1 1 Ѵ
7 Bak Instrument 1 1 Ѵ
8 Tromol Kecil 2 2 Ѵ
9 Tromol Besar 1 1 Ѵ
14
10 Standart Infus 6 6 Ѵ
11 Tempat Korentang 2 2 Ѵ
12 Korentang 2 2 Ѵ
Anti Dikubitus
13 Turboplus/059842 1 1 Ѵ
Matras
16 Cuff Inflator 1 1 Ѵ
17 Canule Suction 1
Filter Guard
18 1
Breating
Pm-50 Pulse
19 1 Ѵ
Oximeter
20 Tracheostomy Mask 1
21 Glucochek 1 1 Ѵ
Tranduser Face
22 1
Masker
23 Troly Oksigen 1 1 Ѵ
26 Pispot Stainless 1
28 Oxigen Teraphi 1
Breating Suction
29 Xy-3 / Xy-3 1
Sircuit
15
36 Jackson Reese Kimura 1
Comfort / Ii /
43 Nebulizer 1
04075024
Fukuda M-E
44 Ecg 1 1 Ѵ
Cardisuny 120
Infinum/Altus.Omn
45 Central Monitor 1 Ѵ
i Iii
48 Gunting Verband 1 Ѵ
49 Ventilator Hamilton C2 1 1 Ѵ
50 Ventilator Hamilton C2 1 1 Ѵ
16
Suhu 23-25ºC 23-25ºC 23-25ºC
Humiditas 50–70% 50–70% 50–70%
Ruang isolasi - + +
Ruang - + +
penyimpanan
peralatan dan
barang
bersih
Ruang tempat - + +
buang
Kotoran
Ruang perawat + + +
Ruang staf dokter - + - +
Ruang tunggu - + +
keluarga pasien
Laboratorium Terpusat 24jam 24jam
Peralatan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU.
Peralatan ICU Primer ICU Sekunder ICU Tersier
Ventilasi mekanik Sederhana Canggih Canggih
Alat hisap + + +
Alat ventilasi manual dan alat + + +
penunjang jalan nafas
Peralatan akses vaskuler + + +
Peralatanmonitor :
-Monitor tekanan darah - + +
invasif
-Tekanan vena sentral + + +
-Tekanan baji a.
Pulmonalis (Swan - - +
Ganz)
Non invasif :
-Tekanan darah + + +
-EKG dan laju jantung + + +
-Saturasi oksigen (pulse + + +
oxymeter) - + +
-Kapnograf
Suhu + + +
EEG - + +
Defibrilator dan alat pacu + + +
jantung
Alat pengatur suhupasien + + +
Pompa infus dan pompa - + +
syringe
Bronchoscopy - + - +
Echokardiografi - + +
Peralatan portable untuk + + +
transportasi
Tempat tidurkhusus + + - +
17
Lampu untuk tindakan + + +
Hemodialisis - + +
CRRT - + +
5. Peralatan
Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat
membantu kelancaran pelayanan. Uraian peralatan berdasarkan klasifikasi
pelayanan ICU dapat dilihat pada tabel Berikut ini adalah ketentuan
umum mengenai peralatan :
a. Jumlah dan macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran dan
fungsi ICU dan harus sesuai dengan beban kerja ICU, disesuaikan
dengan standar yang berlaku.
b. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.
c. Peralatan dasar meliputi:
1) Ventilasi mekanik.
2) Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas.
3) Alat hisap.
4) Peralatan akses vaskuler.
5) Peralatan monitor invasif dan non-invasif.
6) Defibrilator dan alat pacu jantung.
7) Alat pengatur suhu pasien.
8) Peralatan drain thorax.
9) Pompa infus dan pompa syringe.
10) Peralatan portable untuk transportasi.
11) Tempat tidur khusus.
12) Lampu untuk tindakan.
13) Continous Renal Replacement Therapy.
d. Peralatan lain (seperti peralatan hemodialisa dan lain-lain) untuk
prosedur diagnostik dan atau terapi khusus hendaknya tersedia bila
secara klinis ada indikasi dan untuk mendukung fungsi ICU.
18
e. Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik dan para medik perlu
tersedia untuk penggunaan alat-alat termasuk langkah-langkah untuk
mengatasi apabila terjadi malfungsi.
f. Peralatan Monitoring (termasuk peralatan portable yang digunakan
untuk transportasi pasien)
1) Tanda bahaya kegagalan pasokan gas.
2) Tanda bahaya kegagalan pasokan oksigen.
Alat yang secara otomatis teraktifasi untuk memonitor penurunan
tekanan pasokan oksigen, yang selalu terpasang di ventilasi
mekanik.
3) Pemantauan konsentrasi oksigen
Diperlukan untuk mengukur konsentrasi oksigen yang dikeluarkan
oleh ventilasi mekanik atau sistem pernafasan.
4) Tanda bahaya kegagalan ventilasi mekanik atau diskonsentrasi
sistim pernafasan.
Pada penggunaan ventilasi mekanik otomatis, harus ada alat yang
dapat segera mendeteksi kegagalan sistim pernafasan atau ventilasi
mekanik secara terus menerus.
5) Volume dantekananventilasi mekanik.
Volume yang keluar dari ventilasi mekanik harus terpantau.
tekanan jalan nafas dan tekanan sirkuit pernafasan harus terpantau
terus menerus dan dapat mendeteksi tekanan yang berlebihan.
6) Suhu alat pelembab(humidifier)
Ada tanda bahaya bila terjadi peningkatan suhu udara inspirasi
7) Elektrokardiograf
Terpasang pada setiap pasien dan dipantau terus menerus.
8) Pulse oxymeter.
Harus tersedia untuk setiap pasien di ICU.
9) Emboli udara
Apabila pasien sedang menjalani hemodialisis, plasmaferesis, atau
alat perfusi, harus ada pemantauan untuk emboli udara.
19
Bila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur
variabel fisiologis lain seperti tekanan intra arterial dan tekanan arteri
pulmonalis, curah jantung, tekanan inspirasi dan aliran jalan nafas,
tekanan intrakranial, suhu, transmisi neuromuskular,kadar CO2
ekspirasi
6. Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan di ruang intensive terdapat 2 kriteria pemeliharaan, yaitu:
a. Pemeliharaan terencana
1) Pemeliharaan Preventif adalah kegiatan pemeliharaan berupa
perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap
hari sesuai dengan SOP dan seminggu sekali dilakukan pengecekan
terhadap alat-alat canggih.
2) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan berupa perawatan
terhadap peralatan yang mengalami kerusakkan/aus dengan atau
tanpa penggantian suku cadang.
b. Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan alat yang
bersifat darurat berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang
mendadak . Kegiatan pemeliharaan ini berdasarkan surat perintah kerja
ke Instalasi terkait.
20
Model yang diterapkan di ruang Wijayakusuma C adalah metode
modifikasi yaitu tim dan primer. Dari hasil pengkajian ditemukan sebanyak
7 dari 21 perawat (33%) memberikan jawaban bahwa metode pemberian
asuhan keperawatan yang digunakan yaitu metode modifikasi. Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebanyak 33% belum memahami
sepenuhnya terkait metode MAKP dengan modifikasi.
ii. Penerimaan pasien baru
Pasien datang dari IGD, Poli atau ruangan lain kemudian masuk ke
ruangan Wijayakusuma C, berdasarkan diagnosa medis dan hasil operan
perawat ruangan sebelumnya pasien dikategorikan masuk keruangan
penyakit interna.
PELAYANAN
INTENSIF
21
Sentralisasi Obat
Pemberian obat di ICU dilaksanakan secara sentralisasi dimana
resepyang diberikan oleh dokter diserakan kepada apoteker diserahkan
kepada ICU. Untuk pasien umum/Aakses/BPJS resep yang diserahkan
kepada perawat selanjutnya diberikan kepada pasien atau keluarga pasien
untuk ditebus. Kemudian obat diberikan lagi kepada perawat untuk dicek,
obat diantar oleh apoteker ke ruangan dan berikan kepada pasien sesuai jam
pengobatan, kemmudian di timabng terikamkan kepada perawat ytang
berjaga di ruangan.
Tabel Sentralisasi Obat
Dokter
Apoteker
ICU
Perawat
Keluarga Pasien
APoteker Perawat
Keluarga
Pasien/Pasien
22
iv. Supervisi keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan dari 7 perawat perawat
(33%) supervisi yang dilakukan di ruang Wijayakusuma C yaitu Supervisi
dilakukan secara periodik oleh Kepala ruangan Wijayakusuma C yaitu
untuk menilai kinerja ketua tim, perawat ruangan saat melakukan tindakan
keperawatan apakah sudah sesuai dengan protap keperawatan yang ada atau
belum.
v. Timbang terima
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 22 April, 23 April dan 24
April 2019 timbang terima di Ruang ICU sudah dilakukan secara sistematis
pada setiap pergantian shift jaga. Timbang terima dilaksanakan sesuai
dengan kondisi pasien dimana intervensi didokumentasikan dalam buku
status pasien. Format timbang terima dibuku status menggunakan format
SBAR yaitu situation, background, assesment dan recommendation antar
shift.
23
medis, Dx Keperawatan, hari ke, keluhan pasien, data objektif seperti TTV
atau hasil pemeriksaan lainya serta terapi yang didapat, intervensi yang
sudah dan belum dilaksanakan. Setelah semua pasien selesai dioperkan
kepala ruangan menutup dengan do’a. Selanjutnya perawat berkeliling ke
ruangan dari pasien satu ke pasien lainnya untuk validasi, namun kepala
ruangan terkadang tidak mengikuti keliling dikarenakan kesibukan kepala
ruangan. Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa timbang terima sudah
dilakukan tapi belum maksimal.
PA
Validasi di Bed
Pasien
PA
Lanjut Diskusi Di
Nuerse station
PA
Kesimpulan dan
rekomendasi
PA
25
1. Mayoritas perawat belum memahami tentang ronde keperawatan dilihat
dari minimnya jumlah perawat yang telah mengikuti pelatihan manajemen
keperawatan.
2. Kesulitan dalam mengumpulkan ahli yang bersangkutan dalam ronde
keperawatan seperti: tim medis, gizi, terapis, farmasi perawat dan lain-lain.
3. Beban kerja yang terlalu banyak untuk melakukan ronde keperawatan.
viii. Dokumentasi
Sistem pendokumentasian di RSUD Dr. Soedono berdasarkan SOR
(Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dokter,
perawat, asisten perawat, ahli gizi dan lain-lain. Dari hasil pengkajian pada
perawat dari perawat mengatakan bahwa pendokumentasian di Ruang ICU
sudah lengkap sesuai dengan format.
26
Bagian dari dokumentasi pasien di Ruang Wijayakusuma C RSUD Dr.
Soedono Madiun
No Uraian bagian Sumber Pengarsipan
27
24 Lembar Monitoring Transfusi Perawat Sudah lengkap
Tidak ada sumber dana khusus dariruangan, segala keuangan diatur secara
pusat oleh rumah sakit.
1. Anggaran pengadaan alat dan
renovasi
Alur pengajuan anggaran pengadaan alat, ruang wijaya kusuma E ini
digabungkan kedalam ruangan semua wijaya kusuma yang ada di RSUD
dr.Soedono Madiun. Kemudian memberikan daftar alat kepada bagian
sarana dan prasarana rumah sakit.
2. Pendapatan karyawan
Setiap bulannya karyawan di ruangan mendapatkan gaji yang sesuai
dengan status karyawan yaitu :
a. PNS
Untuk pemberian gaji pada karyawan yang berstatus PNS disesuaikan
berdasarkan golongannya dan masa kerjanya
b. BLUD
Untuk pemberian gaji pada karyawan dengan status BLUD
disesuaikan dengan peraturan pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pegawai PNS dan BLUD
yang ada di Ruang Wijaya Kusuma E tentang kepuasan gaji yang diterima
dengan beban kerja yang dilakukan, sebagian besar menjawab merasa puas
dengan gaji yang di dapatkan.
28
2.2.5 Mutu (M5-Mutu)
Mutu Keperawatan
Berikut adalahpenerapan beberapa parameter mutu di Ruang ICU
RSUD dr.SoedonoMadiun.Pengukuran keselamatan pasien yang
digunakan di ICU RSUD dr.Soedono Madiun.
1. Patient Safety
a. Medication error (kesalahan pengobatan)
Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat
pasien, tidak tepat obat, tidak tepat waktu pemberian, tidak tepat dosis
obat, tidak tepat cara pemberian dan tidak tepat dokumentasi tidak
terjadi selama periode bulanJuni, pemberian obat dilakukan secara
benar sesuai indikasi yang diberikan oleh dokter.
29
KNC 19-20 2017
No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah pasien yang terkena kejadian tidak
diharapkan dalam pemberian obat
a. Tidak tepat pasien
b. Tidak tepat obat
0 0
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2 Jumlah bed 6 6
Angka kejadian KNC = 0%
b. Kejadian flebitis
19-20 2017
angka Kejadian Fleksibel dalam pemberian obat pada bulan Juni.
No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah kejadian flebitis
a. Mechanical 0 0
b. Bacterial
c. Chemical
2 Jumlah pasien beresiko flebitis 0 0
Angka kejadian flebitis = 0%
c. Kejadian dekubitus
19-20 Juni2017
Kejadian Dekubitus dalam pemberian obat bulan Juni.
No Variabel Tanggal
19 20
1 Jumlah kejadian dekubitus 0 0
2 Jumlah pasien beresiko dekubitus 0 0
Angka kejadian dekubitus = 0%
30
d. Angka kejadian jatuh
19-20 Juni2017
angka kejadian Fleksibel dalam pemberian obat bulan Juni 2017
No Variabel Tanggal
6 20
1 Jumlah pasien jatuh 0 0
2 Jumlah pasien beresiko jatuh 0 0
Angka kejadian jatuh = 0%
2. Kepuasan pasien
No Urut 1 2 3
No Pelayana SP SM NILAI
Pelayana Fasilitas/ sarana
Responden n Perawat
n Dokter Prasarana
/ Bidan
1 1 3 3 2 8 9 88
2 2 3 3 2 8 9 88
3 3 3 3 3 9 9 100
4 4 2 2 3 7 9 77
5 5 3 3 3 9 9 100
6 6 3 3 3 9 9 100
7 7 3 2 3 8 9 88
8 8 3 3 3 9 9 100
9 9 3 3 3 9 9 100
10 10 3 3 3 9 9 100
11 11 3 3 3 9 9 100
31
12 12 3 3 3 9 9 100
13 13 3 3 3 9 9 100
14 14 3 3 3 9 9 100
15 15 3 3 3 9 9 100
16 16 3 3 3 9 9 100
17 17 3 3 3 9 9 100
18 18 3 3 3 9 9 100
19 19 3 3 3 9 9 100
20 20 3 3 3 9 9 100
21 21 2 3 3 8 9 88
22 22 3 3 3 9 9 100
23 23 3 3 3 9 9 100
24 24 3 3 3 9 9 100
25 25 3 3 3 9 9 100
26 26 3 3 3 9 9 100
27 27 3 3 3 9 9 100
28 28 3 3 3 9 9 100
29 29 3 3 3 9 9 100
30 30 3 3 3 9 9 100
31 31 3 3 3 9 9 100
32 32 3 3 3 9 9 100
33 33 3 3 3 9 9 100
34 34 3 3 3 9 9 100
35 35 3 3 3 9 9 100
36 36 3 3 3 9 9 100
37 37 3 3 3 9 9 100
32
38 38 3 3 3 9 9 100
39 39 3 3 3 9 9 100
40 40 3 3 3 9 9 100
Keterangan :
118
Pelayanan Dokter : x 100 %=3 %
3929
118
PelayananPerawat / Bidan : x 100 %=3 %
3929
118
x 100 %=3 %
Fasilitas/ saranaPrasarana : 3929
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 3 % pada Pelayanan
Dokter, dan 3 % pada Pelayanan Perawat / Bidandan 3% pada Fasilitas/ sarana
Prasarana di Ruang ICU Dr. Soedono Madiun.
33
2. 3 Analisis SWOT
Dari hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan elemen penerapan model MAKP yang meliputi : M1 ; ketenagaan
dan Klien , M2 ; Material dan Machine , M3 ; Methode (Timbang Terima, Ronde Keperawatan, Sentralisasi obat, Supervisi, Dischard
planning), M4 : Money, M5 : Mutu, Dokuementasi.
No ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
1. internal factor (ifas)
M1 (ketenagaan)
STRENGHT
1. Adanya tugas, peran, dan wewenang yang jelas (KARU, PP,PA) 0,4 4 1,6
2. Sebagian perawat sudah mengikuti pelatihan (BLS, PPGD, ICU) S–W
3. Beban kerja perawat sesuai 0,3 3 0,9 3,1 – 2,4
Total = 0,7
0,3 2 0,6
WEAKNESS (kelemahan) 1 3,1
1. Beberapa perawat belum mengikuti pelatihan BTCLS
2. Sebagian perawat belum berpendidikan Ners
3. Tenaga perawat tidak sesuai dengan perhitungan 0,4 3 1,2
Total 0,3 2 0,6
Eksternal factor (efas) 0,3 2 0,6
OPPORTUNITY (peluang) 1 2,4
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya mahasiswa keperawatan yang praktik di ruangan ICU
3. Adanya program pelatihan atau seminar khusus untuk meningkatkan SDM 0,4 1,6
Total 4
34
0,3 2 0,6 O–T
2,8 – 2,3
0,3 2 0,6 = 0,5
1 2,8
THREATHENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
2. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
3. Adanya akreditasi rumah sakit
Total
0,4 2 0,8
0,3 2 0,6
0,3 3 0,9
1 2,3
2. M2 (Sarana dan Prasarana)
a. Internal Fraktor (IFAS)
Strength S –W
1) Tersedianya nurse station 0,2 3 0,6 3 – 2,5
2) Mempunyai peralatan medis dan semua perawat mampu menggunakannya 0,3 3 0,9 0,5
3) Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien dan tenaga 0,3 3 0,9
kesehatan
4) RS pemerintahan sekaligus RS pendidikan danrujukan 0,1 3 0,3
35
5) Pemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana penunjang kesehatan 0,1 3 0,3
sudah ada
Total 1 15 3
Weakness
1) Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal 0,2 3 0,6
2) Nurse station belum termanfaatkan secara optimal 0,3 2 0,6
3) Belum adanya lemari khusus untuk alat –alat pembedahan minor 0,3 3 0,9
4) Kurangnya peralatan medis seperti Bengkok, thermometer 0,2 2 0,4
Total 1 10 2,5
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1) Adanya kesempatan pergantian alat-alat kedokteran yang tidak layak pakai
2) Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang pengoperasian alat-alat
kedokteran 0,5 2 1 O-T
Total 0,5 2 1 2-3
Treathened -1
1) Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan 1 4 2
prasarana
Total 1 3 3
36
1 3 3
3. M3 SWOT METODE (METHOD) 0.3 4 1.2 2.5-3= -0.5
1. MPKP
Strength 0.2 2 0.4
1) RS sudah memiliki visi, misi, moto, sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan. 0.2 3 0.6
2) Sudah ada model MPKP yang digunakan dan berjalan optimal sesuai modelnya 0.2 1 0.2
yaitu modifikasi tim dan fungsional 0,2
3) terlaksananya komunikasi yang adekuat perawat dan tim kesehatan lain. 0.1 1 0.1
4) Mempunyai standart asuhan keperawatan (SOP tindakan invasive ataupun non- 1 2.5
invasif)
5) 90% efektifitas dan efisien model MPKP di ruangan unit sudah sesuai 3 3
Total
Weakness 1 3
1) Kurang lengkap standart operasional prosedur (SOP) dan metode asuhan
keperawatan di Ruang Unit yakni SOP Supervisi dan Ronde keperawatan 1 3 3 3-1.5=1.5
Total
Opportunity
1) Metode modifikasi tim fungsional memberikan pengalaman lebih pada perawat 1 3
37
selain dalam asuhan keperawatan dengan pasien lebih variatif juga pengalaman
pembagian jobdis situasional namun lebih efisien 0.5 2 1
Total
Treatment
1) adanya tuntutan mutu pelayanan dari rumah sakit sehingga diharapkan perawat 0.5 1 0.5
ruangan melaksanakan MAKP sesuai prosedur yang ditentukan.
2) beberapa klien memiliki pemikiran kritis namun belum memahami MPKP
beserta kelebihan/kelemahannya, dapat memiliki persepsi berbeda (negatif)
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan dan membuat opini yang
disebarluaskan di masyarakat
Total 1 0.5
2. Timbang Terima
Strenght
1) Tahap-tahap timbang terima sudah dijalankan dengan lengkap berdasarkan
observasi 100% sudah sesuai dengan SOP yaitu pelaksanaan operan hingga
validasi ke pasien
2) sudah ada interaksi dengan pasien selama timbang terima
3) diruangan unit perawatan 2 sudah terdapat SOP timbang terima yang terarsip
dikumpulkan SOP manajerial.
38
4) proses timbang terima sudah dilakukan di setiap shift dengan tepat waktu.
Total
Weakness
1) Pengetahuan perawat tentang timbang terima melalui kuesioner
Total
Opportunity
1) banyaknya masalah klien dengan penyakit kronis yang dapat membuka
wawasan perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan sehingga lebih baik.
2) adanya standart akreditasi timbang terima dan safety pasien
Total
Treatment
1) dengan berkembangnya persaingan IPTEK perawat dituntut lebih teliti dan
mengembangkan pengetahuannya
Total
Weakness
1) berdasarkan hasil observasi pelaksanaan discharge planning didapatkan hasil
observasi cukup
2) minimal health education kepada pasien oleh perawat selama proses perawatan
pasien
39
Total
Opportunity
1) jumlah perawat lulusan S1 Ners di RS soedono berpotensi menjadi penyuluh
yang baik untuk meningkatkan mutu dan kepuasan klien.
Total
T
4. M4 (Money)
a. Internal Fraktor (IFAS)
Strength
1) Dana operasional ruangan diperoleh dari rumah sakit 0,4 2 0,8 S–W
2) Dana fasilitas kesehatan diperoleh dari rumah sakit 0,2 2 0,4 2,2 – 2,5
3) Dana kesejahteraan atau kesehatan pegawai diperoleh dari rumah sakit 0,2 3 0,6 -0,3
pemerintah provinsi
4) Sistem administrasi terpusar sehingga beban kerja petugas ruangan berkurang 0,2 2 0,4
Total 1 9 2,2
Weakness
1) Perhitungan jasa insentif untuk masing-masing profesi berbeda berdasarkan 0,5 2 1
tanggung jawabnya
2) Sistem administrasi terpusat sehingga petugas tidak mengetahui secara rinci 0,5 3 1,5
40
pendapatan dan pengeluaran yang di butuhkan oleh ruangan
Total 1 5 2,5
b. Eksternal Faktor (EFAS) O–T
Opportunity 2,5 – 3
1) Adanya koperasi simpan pinjam di rumah sakit sehingga menambah 0,5 2 1 -0,5
kesejahteraan 0,5 3 1,5
2) Proses penyelesaian administrasi yang mudah 1 5 2,5
Total
Treathened 1 3 3
1) Adanya tuntutan dan masyarakat untuk pelayanan yang lebih professional 1 3 3
Total 3 3
5. Mutu (M5)
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH
s-w
1. Berdasarkan hasil surveymenunjukkan bahwa kepuasaan pelanggan terhadap 0,3 3 0,9 0,9-3
pelayanan kesehatan di rumah sakit di ICU RSUD dr. SoedonoMadiun. 0,3 3 -2,1
TOTAL 1 3 0.9
WEAKNESS
1. Terdapat pasien yang kurang puas terhadap pelanggan 1 3
o-t
41
TOTAL 1 3 3,6-3
b. Eksternal faktor (EFAS) 0,6
OPPORTUNITY 2,4
1. Mahasiswa S1 Keperawatan Praktik Manajemen 0,6 4 1,2
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,4 3 3,6
TOTAL 1 1,5
1,5
TREATHENED 3
1. Adanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhi 0,5
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan 0,5 3
TOTAL 1 3
42
2. 4 Diagram Layang
43