Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, Proposal mengenai “Terapi Aktivitas Kelompok
Membuat Kerajinan Tangan Bingkai Foto Dari Stik Es Cream Pada Lansia” ini
dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini
dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini
lebih baik ke depannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................... ii
BAB II PELAKSANAAN............................................................................ 3
A. Waktu dan Tempat.................................................................................. 3
B. Sasaran Kegiatan..................................................................................... 3
C. Jenis Kegiatan......................................................................................... 3
D. Metode..................................................................................................... 3
E. Media dan Alat........................................................................................ 3
F. Rencana Kegiatan.................................................................................... 3
G. Evaluasi Kegiatan.................................................................................... 4
H. Pengorganisasian..................................................................................... 5
I. Anggaran Dana........................................................................................ 5
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Keperawatan Gerontik merupakan asuhan keperawatan yang bersifat
spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik.
Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien,
difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai
terapi keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu,
kelompok, keluarga ataupun komunitas.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi
saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboraturium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.
1
Pembuatan kerajinan tersebut merupakan kegiatan supaya lansia mempunyai
kegiatan dipanti agar memiliki ketrampilan. Dari hasil kesepakatan bersama
bahwa pada hari Rabu tanggal 10 April 2019 akan di adakan Demonstrasi tentang
pembuatan kerajinan tangan (bunga) dari sedotan plastik.
B. Nama Kegiatan
“Terapi Aktivitas Kelompok Membuat Kerajinan Tangan Bingkai Foto
Menggunakan Stik Es Cream Pada Lansia”.
C. Tujuan Kegiatan
Para lansia mampu membuat kerajinan tangan bingkai foto dari stik es cream pada
lansia mampu bekerjasama dalam satu kelompok dan lansia dapat bersosialisasi
dengan sesama
D. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari membuat kerajinan tangan bingkai foto dari stik es
cream pada lansia dapat
2
BAB II
SATUAN ACARA PELAKSANAAN
B. Sasaran Kegiatan
Lansia yang tinggal di Wisma Wisma Suka Cinta yang berjumlah 6 orang
C. Jenis Kegiatan
Membuat kerajinan tangan bingkai foto dari stik es cream
D. Metode
Demonstrasi dan mempraktekkan
F. Rencana Kegiatan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan &
Waktu
Pendahuluan Leader
(5 Menit) Mengucapkan Salam Menjawab salam
Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak
Menjelaskan tujuan dan waktu
demonstrasi yang akan Mendengarkan dan
dicapai memperhatikan
Pelaksanaan Co Leader
(35 Menit) Memberi kesempatan Memperhatikan
3
presenter untuk kegiatan yang
menjelaskan materi diberikan
Leader Mempraktekkan
Menggali pengetahuan secara bersama
audiens tentang pengertian pembuatan
tentang kerajinan kerajinan tangan
Menjelaskan materi bingkai foto dari
penyuluhan tentang stik es cream
Pengertian kerajinan
Mendemonstrasikan dan
mempraktekkan pembuatan
kerajinan tangan bingkai
foto dari stik es cream
Penutup Co Leader
( 5 menit ) menyimpulkan hasil kegiatan Menjawab pertanyaan
mengajukan pertanyaan pada
audiens mengenai kegiatan Mendengarkan dan
yang sudah dilakukan memperhatikan
mengucapkan salam
G. Evaluasi Kegiatan
1. Seluruh lansia yang ada di Ruang Dahlia
a. Dapat mengikuti kegiatan demonstrasi kerajinan stik es cream
b. Tempat, alat dan media tersedia sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan
b. Peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
c. 60% peserta yang hadir aktif
3. Evaluasi hasil
Setelah 60 menit kegiatan demonstrasi kerajinan stik es cream :
a. 60 % peserta dapat menyebutkan dari pengertian kerajinan
b. 60 % peserta dapat menyebutkan tujuan kerajinan
4
c. 60 % peserta dapat menyebutkan peralatan yang disiapkan dalam
pembuatan kerajinan
d. 60 % peserta dapat mempraktekkan cara membuat kerajinan
H. Pengorganisasian
Leader : Ian Satrian
Co Leader : Yuliawaty
Pemateri : Novi C. L
Fasilitator : 1. Lia
2. Nunung
Observer : Bunga F
Dokumentasi : Martha
I. Skema Kegiatan
CL L O
F
K
K
F
F
K
D K
F K F
Keterangan :
L : Leader
: Co-Leader
C
: Klien
K
F : Fasilitator
O : Observer
: Dokumenter
D
5
J. Peran dan Fungi Tim
1. Leader (Pemimpin)
Tugas dan Peran :
a. Mengkoordinir jumlah peserta yang telah ditentukan
b. Mampu mengatasi masalah yang timbul dalam kelompok
c. Memimpin perkenalan, menjelaskan tujuan kegiatan
d. Menjelaskan proses kegiatan
e. Mendemonstrasikan kegiatan
2. Co-Leader
Tugas dan Peran :
a. Membantu leader selama TAK berlangsung
b. Menggantikan leader jika leader berhalangan hadir
3. Fasilitator
Tugas dan Peran :
a. Mampu memotivasi anggota terlibat dalam kegiatan
b. Mampu menjadi role model bagi peserta TAK
c. Mengamati respon klien selama TAK berlangsung.
4. Observer
Tugas dan Peran :
a. Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan proses dan penutup
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok
c. Menyampaikan hasil TAK
d. Memberi penilaian terhadap perilaku verbal dan non verbal pasien
selama TAK berlangsung dengan menggunakan format penilaian yang
tersedia
5. Dokumenter
Tugas dan Peran
a. Mendokumentasikan kegiatan TAK yang berlangsung
K. Seleksi Klien
6
Klien yang mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok (TAK) ini dipilih
berdasarkan pengkajian mengenai hobi dan bakat yang diminati yaitu klien-klien
lansia yang memiliki minat dan bakat di bidang kerajinan tangan.
M. Anggaran Dana
Stik es cream 2x @20.000 : Rp. 40.000,-
Gunting 3x @5.000 : Rp. 15.000,-
Steples : Rp. 5.000,-
Lem : Rp. 5.000,-
Snak 10 x @ 7000 : Rp. 70.000,-
Rp. 135.000,-
7
Mengetahui;
(Ns. Tati Suryati, S.Kep., M.Kep., Sp.Jiwa) (Ian Satrian Amd. Kep)
8
BAB III
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA LANSIA
A. Lansia
Azizah (dalam Intani, 2013) menyatakan lansia merupakan suatu bagian dari
tumbuh kembang dari mulai bayi, anak-anak, dewasa, dan tua. Lansia mengalami
perubahan yang bersifat norrmal meliputi perubahan fisik, kognitif, dan
psikososial secara bertahap, lalu Utomo dkk (dalam Farahnaz, 2016) menyatakan
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stress
dengan lingkungan dan bukan merupakan suatu penyakit. Proses penuaan akan
terlihat sejak umur 45 tahun dan timbul masalah pada umur 60 tahun.
1. Kategori Lansia
WHO (dalam Intani, 2013) menyatakan lansia dapat dikategorikan menjadi
empat berdasarkan usia kronologis atau biologis yang meliputi:
a. Usia pertengahan (middle age) yang berkisar antara umur 45-59 tahun
b. Lanjut usia (erderly) yang berkisar antara 60-74 tahun
d. Muncul nya berbagai stereotip yang di berikan pada lansia (sering nya
bersifat negatif)
9
g. Belajar menerima perubahan peran sebagai lansia
h. Lansia sering memiliki penyesuaian diri yang buruk akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan
10
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah).
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang
telah dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat
secara fisik)
2. Tujuan TAK
Tujuan dari terapi aktivitas kelompok :
a. Mengembangkan stimulasi persepsi
b. Mengembangkan stimulasi sensoris
c. Mengembangkan orientasi realitas
d. Mengembangkan sosialisasi
3. Manfaat TAK
Menurut Purwaningsih dan Karlina (2009), TAK mempunyai manfaat
terapeutik, yaitu manfaat umum, khusus dan rehabilitasi. Selengkapnya seperti
pada uraian berikut:
a. Manfaat umum
Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
Melakukan sosialisasi.
Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.
b. Manfaat khusus
Meningkatkan identitas diri.
Menyalurkan emosi secara konstruktif.
Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.
c. Manfaat rehabilitasi
Meningkatkan keterampilan ekspresi diri.
Meningkatkan keterampilan sosial.
Meningkatkan kemampuan empati.
Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.
4. Prinsip-Prinsip Peserta TAK
11
Prinsip memilih pasien untuk terapi aktifitas kelompok adalah homogenitas,
yang dijabarkan antara lain:
a. Gejala sama
Misal terapi aktifitas kelompok khusus untuk pasien depresi, khusus untuk
pasien halusinasi dan lain sebagainya. Setiap terapi aktifitas kelompok
memiliki tujuan spesifik bagi anggotanya, bisa untuk sosialisasi, kerjasama
ataupun mengungkapkan isi halusinasi. Setiap tujuan spesifik tersebut
akan dapat dicapai bila pasien memiliki masalah atau gejala yang sama,
sehingga mereka dapat bekerjasama atau berbagi dalam proses terapi.
b. Kategori sama
Dalam artian pasien memiliki nilai skor hampir sama dari hasil
kategorisasi. Pasien yang dapat diikutkan dalam terapi aktifitas kelompok
adalah pasien akut skor rendah sampai pasien tahap promotion. Bila dalam
satu terapi pasien memiliki skor yang hampir sama maka tujuan terapi
akan lebih mudah tercapai
c. Jenis kelamin sama
Pengalaman terapi aktifitas kelompok yang dilakukan pada pasien dengan
gejala sama, biasanya laki-laki akan lebih mendominasi dari pada
perempuan. Maka lebih baik dibedakan.
d. Kelompok umur hampir sama
Tingkat perkembangan yang sama akan memudahkan interaksi antar
pasien.
e. Jumlah efektif 7-10 orang per-kelompok terapi
Terlalu banyak peserta maka tujuan terapi akan sulit tercapai karena akan
terlalu ramai dan kurang perhatian terapis pada pasien. Bila terlalu
sedikitpun, terapi akan terasa sepi interaksi dan tujuanya sulit tercapai.
12
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi
leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan,
proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber –
sumber yang diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian
biaya dan keuangan.
b. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
konflik atau kebersamaan.
Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing – masing, dan
leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak
dengan anggota.
Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai
memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran
anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.
c. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun,
kelompok lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai
dengan tujuan dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang
kreatif.
d. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok
mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.
13
b. Sebagai leader dan co leader
c. Sebagai fasilitator
d. Sebagai observer
e. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
14
dengan klien, dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan
klien. Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu,
dan rencana ke depan. Aktifitas dapat berupa : orientasi orang, waktu,
tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
d. Sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari
interpersonal (satu dan satu), kelompok, dan massa. Aktifitas dapat
berupa latihan sosialisasi dalam kelompok
e.
15
BAB IV
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
http://wir-nursing.blogspot.com/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-stimulasi.html
17
LAMPIRAN
18