Anda di halaman 1dari 5

Earplug dan Eye Mask adalah suatu cara yang relevan dan logis menutup telinga dan masker

penutup mata yang dapat digunakan untuk mencegah terbangunnya saat tidur yang
disebabkan oleh rangsangan eksternal. Earplug dan Eye Mask merupakan intervensi
keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan tidur pasien untuk
mempertahankan ritme sirkadian secara normal (Demoule, et al., 2017).

Penggunan Earplug dan Eye Mask aman dilakukan pada pasien jantung koroner. Selain
aman, Earplug dan Eye Mask juga terbukti efektif untuk menilai kualitas tidur pasien, hemat
biaya, mudah diterapkan pada kelompok besar, dan dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh.
Penggunaan Earplug dan Eye Mask juga merupakan metode yang mudah dan murah untuk
meningkatkan persepsi dan kualitas tidur pada pasien yang dirawat di ICU (Mashayekhi,
Arab, Abazari, Rafati, & Rafiei 2013).

Implementasi penggunaan Earplug dan Eye Mask post operasi kardiotoraks adalah efisien
dan mudah. Earplug dan Eye Mask meningkatkan kualitas tidur serta kepuasan pasien dan
dapat mengurangi intensitas nyeri. Selain itu juga Earplug dan Eye Mask terbukti dapat
berkontribusi untuk pemulihan yang lebih cepat, morbiditas yang lebih sedikit, dan
mengurangi biaya (Menger, et al., 2018). Earplug dan Eye Mask dapat memberikan pengaruh
yang sangat besar pada fisik dan psikologis pasien. Pengaruh Earplug dan Eye Mask 6-MWT
terhadap fisik, yaitu berupa peningkatan kualitas tidur. Sedangkan pengaruh terhadap
psikologis, yaitu berupa kemampuan melakukan aktivitas fisik dengan tenang tanpa adanya
kecemasan serta kemampuan kognitif dan emosional berfungsi dengan baik. Pengaruh pada
sosial, karena hal tersebut akan berkaitan erat dengan kenyamanan pasien.
1. Alat Pelindung Telinga
a. Pengertian alat pelindung telinga
APT merupakan salah satu bentuk alat pelindung diri yang digunakan untuk
melindungi telinga dari paparan kebisingan, sering disebut sebagai personal hearing
protection atau personal protective devices. APT dapat menurunkan kerasnya bising
yang melalui hantaran udara sampai 40 dBA. Pemakaian APT ini dapat mereduksi
tingkat kebisingan yang masuk ke telinga bagian luar dan bagian tengah, sebelum masuk
ke telinga bagian dalam. Semua tenaga kerja yang bekerja dalam area 85 dBA harus
memakai APT, memperoleh pemeriksaan audiometri secara berkala dan memperoleh
pelatihan/penyuluhan secara berkala Retnaningsih (2016).
Menurut Febriani (1999) dalam Retnaningsih (2016), penggunaan APT harus melalui
pemilihan atau seleksi APT yang cocok dan harus dilakukan fit-test agar tidak terjadi
kebocoran-kebocoran yang mengakibatkan tingginya tingkat pajanan kebisingan yang
memajan fungsi pendengaran. Penggunaan APT harus dapat memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1) Dapat mencegah gangguan pendengaran.
2) Dapat menurunkan tingkat paparan.
3) Dapat memenuhi derajat kenyamanan.
b. Fungsi alat pelindung telinga
Alat Pelindung Telinga yang berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap
kebisingan atau tekanan.
c. Jenis alat pelindung telinga
Jenis Alat Pelindung Diri salah satunya yaitu Earplug
Adapun jenis alat pelindung telinga yaitu :
1) Sumbat telinga (Ear plug)
Earplugs atau penyumbat telinga berbahan lembut dan fleksibel menyesuaikan saluran
telinga, alatnya mudah dipasang. Earplugs dapat menurunkan kebisingan sebanyak 30
dB, sehingga memudahkan untuk mengawali tidur (Tolba et al, 2018). Adanya
penggunaan earplugs menurunkan suara yang masuk hingga koklea, kemudian
diteruskan ke medial geneculate nucleus di thalamus, sehingga dapat membantu
memproduksi sleep spindle (gelombang aktivitas otak selama tidur yang terekam oleh
EEG) selama tidur tahap 2 untuk mencegah stimulasi suara atau kebisingan dari
lingkungan yang pertama melewati daun telinga, kemudian gelombang suara masuk ke
dalam liang telinga (saluran pendengaran) dan ditangkap gendang telinga (membran
timpani), kemudian terjadi vibrasi, vibrasi ini diteruskan menuju telinga tengah melalui
osikula, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan.
Setelah itu getaran akan diterima oleh sel-sel rambut (fonoreseptor) didalam organ corti
diteruskan oleh thalamus ke korteks pendengaran yang dapat membuat terbangun
(Dang-vu et al, 2011; Tortora & Derickson, 2011).

Contoh gambar Ear Plug :

Namun dari pemakaian APT ini terdapat pula keuntungan serta kerugian dari
ear plug, antara lain adalah :
a) Keuntungan :
1. Mudah dibawa karena ukurannya kecil.
2. Relatif lebih nyaman dipakai di tempat kerja yang panas.
3. Tidak membatasi gerak kepala.
4. Harganya relatif murah.
5. Dapat dipakai dengan efektif dan tidak dipengaruhi oleh pemakaian kacamata,
tutup kepala dan anting-anting.
b) Kerugian:
1. Untuk pemasangan yang tepat, ear plug memerlukan waktu yang lebih lama
2. Tingkat proteksi yang diberikan oleh ear plug adalah lebih kecil
3. Sulit dipantau oleh pengawas apabila tenaga kerja memakai ear plug atau
tidak karena ukurannya yang kecil.
4. Ear plug hanya dapat dipakai oleh tenaga kerja yang telinganya sehat.
5. Bila tenaga kerja menggunakan tangan yang kotor pada saat memasang ear
plug, maka hal ini kemungkinan dapat menyebabkan iritasi pada kulit saluran
telinga.
Secara prosedural sebenarnya cara menggunakan ear plug adalah hal yang
sangat mudah, dan umumnya petunjuk penggunaannya juga digambarkan secara jelas
pada kemasan alat tersebut.
Namun demikian, masih banyak penggunaan alat ini yang mengabaikan
prosedur tersebut sehingga akibatnya alat ini sering dianggap tidak efektif. Berikut ini
adalah prosedur operasional standar penggunaan untuk ear plug telinga kanan :
a) Tangan kiri, melalui bagian belakang kepala. Menarik daun telinga kanan bagian
atas. Tujuan dari langkah ini adalah untuk meluruskan kanal/rongga telinga, agar
ear plug dapat diletakkan secara tepat seperti pada gambar
b) Tangan kanan memasukkan ear plug ke dalam telinga kanan.
c) Langkah yang serupa digunakan untuk memasukkan ear plug ke dalam kanal.
Contoh gambar teknik penggunaan Ear Plug:

Eye Mask

Penanganan gangguan tidur pasien di ruang intensif dapat diatasi dengan mengatur
sistem pencahayaan dengan tingkat pencahayaan lingkungan yang tepat dalam membantu
pasien menimbulkan perasaan tenang dan nyaman (Engwall et al, 2015). Cara lain yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur dapat dilakukan dengan cara memodifikasi
lingkungan yaitu menurunkan suara percakapan staf, menurunkan pencahayaan, mengatur
kegiatan rutin perawatan dimalam hari (Hardin, 2009 dalam afianti, 2017).
Eye mask atau penutup mata dapat menghentikan stimulasi visual dan membantu
dalam kesulitan untuk tidur. Eye mask terbuat dari kain berwarna hitam sehingga
menghambat paparan cahaya pada mata, dilapisi oleh gel untuk memberikan rasa nyaman
pada mata. Disamping pengadaan alat dengan biaya yang rendah, penggunaan eye mask
mudah dilakukan. Pemilihan jenis eye mask yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan,
keefektifan dan kemudahan penggunaannya (Yazdannik et al, 2014 dalam Tolba et al,
2018). Cahaya yang masuk ke mata diteruskan ke hipotalamus, dihipotalamus mengalami
pengaturan irama sirkandian. Hipotalamus melanjutkan ke kelenjar pineal. Menurut Ganz
(2012), apabila penurunan cahaya terjadi, maka neuron merespon dengan meningkatkan
kualitas tidur, tetapi juga meningkatkan kadar melatonin. Melatonin adalah hormon yang
berfungsi sebagai faktor pendorong tidur ke tahap yang lebih dalam (Breus, 2011). Oleh
karena itu, adanya media penghambat cahaya rata-rata pasien terbantu untuk mengawali
tidur dan membuatnya tertidur lelap.

Anda mungkin juga menyukai