Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK MEMBUAT

KERAJINAN TANGAN BINGKAI FOTO DARI STIK


ES CREAM PADA LANSIA DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL
LANJUT USIA PUCANG GADING SEMARANG

Disusun Oleh :

ABDUL HANIF
AHMAT CHASAN FUADI
ALYA VISCA AMANDA
ANDRIYANI
ANESIA SUKOWATI
ANNISA FEBRIYANTI
ANNISA NURUL BADRIYAH
ARIEF YUNDHA M.
ARINDY GALUH M.
AYUK NOVITASARI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, Proposal mengenai “Terapi Aktivitas Kelompok
Membuat Kerajinan Tangan Bingkai Foto Dari Stik Es Cream Pada Lansia Di
Rumah pelayanan sosial lanjut usia pucang gading semarang” ini dapat
diselesaikan tepat waktu.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini
dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini
lebih baik ke depannya.

Semarang, 10 Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Nama Kegiatan ........................................................................................ 2
C. Tujuan Kegiatan ...................................................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN ............................................................................ 3


A. Waktu dan Tempat .................................................................................. 3
B. Sasaran Kegiatan ..................................................................................... 3
C. Jenis Kegiatan ......................................................................................... 3
D. Metode .................................................................................................... 3
E. Media dan Alat ........................................................................................ 3
F. Rencana Kegiatan ................................................................................... 3
G. Evaluasi Kegiatan ................................................................................... 4
H. Pengorganisasian ..................................................................................... 5
I. Anggaran Dana ....................................................................................... 5

BAB IIITERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA LANSIA .............. 6


A. Lansia ...................................................................................................... 6
B. Terapi Aktivitas Kelompok ...................................................................... 7

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 10


DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Keperawatan Gerontik merupakan asuhan keperawatan yang bersifat
spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik.
Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien,
difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai
terapi keperawatan yang dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu,
kelompok, keluarga ataupun komunitas.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi
saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboraturium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.

Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan diantaranya


adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, dan orientasi
realitas.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.

Terapi aktivitas kelompok kerajinan tangan adalah hal yang berkaitan dengan
buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan
melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya
terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda
seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional
dalam membuat barang-barang.

Sehubungan dengan hasil pengkajian gerontik yang telah dilakukan Mahasiswa


D3 ilmu keperawatan UNISSULA Semarang di Rumah pelayanan sosial lanjut

1
usia pucang gading semarang Wisma Cempaka didapatkan hasil jumlah lansia
sebanyak 6 orang.

Pembuatan kerajinan tersebut merupakan kegiatan supaya lansia mempunyai


kegiatan dipanti agar memiliki ketrampilan. Dari hasil kesepakatan bersama
bahwa pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019 akan di adakan Demonstrasi
tentang pembuatan kerajinan tangan (bunga) dari sedotan plastik.

B. Nama Kegiatan
“Terapi Aktivitas Kelompok Membuat Kerajinan Tangan Bingkai Foto
Menggunakan Stik Es Cream Pada Lansia di Rumah pelayanan sosial lanjut usia
pucang gading semarang”.

C. Tujuan Kegiatan
Para lansia mampu membuat kerajinan tangan bingkai foto dari stik es cream
lansia mampu bekerjasama dalam satu kelompok danlansia dapat bersosialisasi
dengan sesama

2
BAB II
PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat


Hari : Kamis, 12 Desember 2019
Waktu : Jam 08.30 – Selesai
Tempat : Rumah pelayanan sosial lanjut usia pucang gading semarang

B. Sasaran Kegiatan
Lansia yang tinggal di Rumah pelayanan sosial lanjut usia pucang gading
semarang yang berjumlah 6 orang

C. Jenis Kegiatan
Membuat kerajinan tangan bingkai foto dari stik es cream

D. Metode
Demonstrasi dan mempraktekkan

E. Media dan Alat


1. Stik es cream
2. Gunting
3. Lem
4. Kawat

F. Rencana Kegiatan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan &
Waktu
Pendahuluan Leader
(5 Menit)  Mengucapkan Salam  Menjawab salam
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui kontrak
 Menjelaskan tujuan dan waktu
demonstrasi yang akan  Mendengarkan dan
dicapai memperhatikan

3
Pelaksanaan Co Leader
(35 Menit)  Memberi kesempatan  Memperhatikan
presenter untuk kegiatan yang
menjelaskan materi diberikan
Leader  Mempraktekkan
 Menggali pengetahuan secara bersama
audiens tentang pengertian pembuatan
tentang kerajinan kerajinan tangan
 Menjelaskan materi bingkai foto dari
penyuluhan tentang stik es cream
Pengertian kerajinan
 Mendemonstrasikan dan
mempraktekkan pembuatan
kerajinan tangan bingkai
foto dari stik es cream

Penutup Co Leader
( 5 menit )  menyimpulkan hasil kegiatan  Menjawab pertanyaan
 mengajukan pertanyaan pada
audiens mengenai kegiatan  Mendengarkan dan
yang sudah dilakukan memperhatikan
 mengucapkan salam

Leader  Menjawab salam


 Menyimpulkan hasil diskusi
kegiatan
 memberi salam penutup  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Mengucapkan salam

G. Evaluasi Kegiatan
1. Seluruh lansia yang ada di Ruang Cempaka
a. Dapat mengikuti kegiatan demonstrasi kerajinan stik es cream
b. Tempat, alat dan media tersedia sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan
b. Peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
c. 60% peserta yang hadir aktif
3. Evaluasi hasil
Setelah 60 menit kegiatan demonstrasi kerajinan stik es cream :

4
a. 60 % peserta dapat menyebutkan dari pengertian kerajinan
b. 60 % peserta dapat menyebutkan tujuan kerajinan
c. 60 % peserta dapat menyebutkan peralatan yang disiapkan dalam
pembuatan kerajinan
d. 60 % peserta dapat mempraktekkan cara membuat kerajinan

G. Pengorganisasian
Leader : Alya Visca Amanda
Co Leader : Arief Yundha M
Pemateri : Ayuk Novitasari

H. Anggaran Dana
 Stik es cream 2x @20.000 : Rp. 40.000,-
 Gunting3x @5.000 : Rp. 15.000,-
 Steples : Rp. 5.000,-
 Lem : Rp. 5.000,-
 Snak 10 x @ 7000 : Rp. 70.000,-
Rp. 135.000,-

Demikian proposal kegitan aktivitas kelompok membuat kerajinan tangan bingkai


foto dari stik es creamyang kami ajukan, diharapkan proposal kegiatan ini dapat
memberikan informasi dan gambaran yang jelas mengenai kegiatan yang akan di
laksanakan. Atas perhatiannya dan kerjasamanya kami mengucapkan terima
kasih.

Mengetahui;
Semarang, 12 Desember 2019
PembimbingAkademik PenanggungJawab

(Ns. Nutrisia Nu’im Haya M.Kep) (Alya Visca Amanda)

5
BAB III
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA LANSIA

A. Lansia
Azizah (dalam Intani, 2013) menyatakan lansia merupakan suatu bagian dari
tumbuh kembang dari mulai bayi, anak-anak, dewasa, dan tua. Lansia mengalami
perubahan yang bersifat norrmal meliputi perubahan fisik, kognitif, dan
psikososial secara bertahap, lalu Utomo dkk (dalam Farahnaz, 2016) menyatakan
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stress
dengan lingkungan dan bukan merupakan suatu penyakit. Proses penuaan akan
terlihat sejak umur 45 tahun dan timbul masalah pada umur 60 tahun.
1. Kategori Lansia
WHO (dalam Intani, 2013) menyatakan lansia dapat dikategorikan menjadi
empat berdasarkan usia kronologis atau biologis yang meliputi:
a. Usia pertengahan (middle age) yang berkisar antara umur 45-59 tahun
b. Lanjut usia (erderly) yang berkisar antara 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) yang berkisar antara 75-90
d. Usia sangat tua (very old) yang berkisar diatas 90 tahun
2. Karakteristik Lansia
Hurlock (2012) menjelaskan secara lebih khusus bahwa masa lansia memiliki
ciri- ciri:
a. Terjadi nya bebagai macam kemunduran (fisik dan mental)
b. Terjadi perbedaan individual pada efek menua
c. Usia lanjut di nilai dengan kriteria yang berbeda
d. Muncul nya berbagai stereotip yang di berikan pada lansia (sering nya
bersifat negatif)
e. Sikap sosial terhadap lansia yang sering tidak menyenangkan
f. Lansia mempunyai status kelompok yang minoritas
g. Belajar menerima perubahan peran sebagai lansia
h. Lansia sering memiliki penyesuaian diri yang buruk akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan
i. Memiliki keinginan untuk kembali muda

6
B. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.

Terapi aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi


hubungan satu sama lain, saling terkait dan mengikuti norma yang sama. Terapi
aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang dilakukan atas kelompok
penderita bersarna-sarna dengan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seseorang terapis.

Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target


asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku
baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.

Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis


terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.

1. Jenis – Jenis TAK


Terapi aktivitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang
paling banyak ditemukan dikelompokkan sebagai berikut :
a. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudahsampai pada
tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehatsecara fisik.
b. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori)
c. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah dapat mengontrol
halusinasinya, klien paham yang telah dapat berorientasi kepada realita
dan sehat secara fisik).
d. TAK stimulasi persepsi: halusinasi (untuk klien dengan halusinasi).
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah).
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang
telah dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat
secara fisik)

7
3. Manfaat TAK
Menurut Purwaningsih dan Karlina (2009), TAK mempunyai manfaat
terapeutik, yaitu manfaat umum, khusus dan rehabilitasi. Selengkapnya seperti
pada uraian berikut:
a. Manfaat umum
 Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
 Melakukan sosialisasi.
 Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.
b. Manfaat khusus
 Meningkatkan identitas diri.
 Menyalurkan emosi secara konstruktif.
 Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.
c. Manfaat rehabilitasi
 Meningkatkan keterampilan ekspresi diri.
 Meningkatkan keterampilan sosial.
 Meningkatkan kemampuan empati.
 Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.

4. Tahap – tahap dalam terapi aktivitas kelompok.


Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase dalam
terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
a. Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi
leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan,
proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber –
sumber yang diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian
biaya dan keuangan.
b. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
konflik atau kebersamaan.

8
 Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing – masing, dan
leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak
dengan anggota.
 Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai
memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran
anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
 Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.
c. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun,
kelompok lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai
dengan tujuan dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang
kreatif.
d. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok
mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.

5. Peran Perawat dalam terapi aktivitas kelompok.


a. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
b. Sebagai leader dan co leader
c. Sebagai fasilitator
d. Sebagai observer
e. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan

9
BAB IV
PENUTUP

Lansia merupakan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap stress


dengan lingkungan dan bukan merupakan suatu penyakit. Proses penuaan akan
terlihat sejak umur 45 tahun dan timbul masalah pada umur 60 tahun

Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan diantaranya


adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, dan orientasi
realitas.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat.

Terapi aktivitas kelompok kerajinan tangan adalah hal yang berkaitan dengan
buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan
melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya
terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda
seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional
dalam membuat barang-barang.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://wir-nursing.blogspot.com/2012/06/terapi-aktivitas-kelompok-stimulasi.html

Yosep, Iyus (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Stuar, Gail W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC.Edisi 5

Keliat, anna budi, (2005) Keperawatan Jiwa TAK. Jakarta:EGC

11

Anda mungkin juga menyukai