Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL

TIMBANG TERIMA
Disusun guna melengkapi tugas Manajemen Keperawatan
dosen pengampu: Ns. Prestasianita Putri, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh
Kelompok 4
Kelas 2016C
1. Ainiyah Suyono 16010097
2. Fifi Hardiyanti 16010111
3. Furqon Romadhon 16010114
4. Muhamad Fauzi 16010126
5. Septiani Puji Lestari 16010135
6. Siti Azlinda 16010136

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr SOEBANDI JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik
tanpa kendala.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi
diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.

Jember, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 4
2.1 Pengertian Timbang Terima .......................................................................... 4
2.2 Tujuan Timbang Terima ................................................................................ 4
2.3 Langkah Timbang Terima ............................................................................. 4
2.4 Mekanisme Timbang Terima......................................................................... 5
2.5 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan .................................................................. 8
2.6 Alur Timbang Terima .................................................................................... 8
2.7 Uraian Kegiatan ............................................................................................. 9
2.8 Evaluasi ......................................................................................................... 10
BAB III RENCANA KEGIATAN ......................................................................... 11
3.1 Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 11
3.2 Metode ........................................................................................................... 11
3.3 Media ............................................................................................................. 11
3.4 Pengorganisasian ........................................................................................... 11
3.5 Naskah Percakapan ........................................................................................ 11
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 21
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 21
4.2 Penutup .......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 22
LAMPIRAN ............................................................................................................. 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan
keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon
oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar tentang
konsep pelayanan keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan
pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat
pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima merupakan teknik
atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang berkaitan
dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien
saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan (Nursalam, 2014).
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan

1
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan (Nursalam, 2014).
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima
yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa
keperawatam, program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang
akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis kemudian
keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik teknik
maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian penting dalam
menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa mampu
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan
baik, sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat
dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan pasien
2. Mampu menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan pada klien.
3. Mampu menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti
oleh dinas berikutnya.
4. Mamampu menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
2. Menjalin suatu hubungan kerjasma dan bertanggungjawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
1.3.2 Bagi Klien Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

2
1.3.3 Bagi Rumah Sakit Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien
secara komprehensif

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbang Terima


Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan
yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat
disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang
telah atau belum dilaksanakan (Nursalam, 2011).

2.2 Tujuan Timbang Terima


1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien.
3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya (Nursalam, 2014)

2.3 Langkah-langkah Timbang Terima


1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
3. Perawat penanggung jawab shift menyampaikan kepada penanggung
jawab shift selanjutnya yang meliputi:
a. Kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
4. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
5. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung
melihat keadaan klien.

4
2.4 Mekanisme Timbang Terima

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1. Timbang terima …MENIT NURSE PP, PA
dilaksanakan setiap STATION
pergantian sif atau operan.
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien baru masuk
dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya
pasien yang memiliki
permasalahan yang
membutuhkan observasi
lebih lanjut.
3. PA/PP menyampaikan
timbang terima kepada PP
yang menerima
pendelegasian) berikutnya,
hal yang perlu disampaikan
dalam timbang terima:
a. Aspek umum yang
meliputi : M1 s/d M5.
b. Jumlah pasien.
c. Identitas pasien dan
diagnosis medis.
d. Data (keluhan/subjektif
dan objektif).
e. Maslah keperawatan
yang masih muncul.
f. Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum).

5
g. Intervensi kolaboratif
dan dependen.
h. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan program
lainnya).
Pelaksanaan Nurse Station … NURSE KARU,
1. Kedua kelompok dinas MENIT STATION PP, PA
sudah siap (sif jaga).
2. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan buku
catatan.
3. Kepala ruang membuka
acara timbang terima.
4. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat oleh
perawat jaga (NIC).
5. Perawat jaga sif selanjutnya
dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terimakan dan
berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang
kurang jelas.

Di Bed Pasien RUANG/


1. Kepala ruang BED
menyampaikan salam dan PASIEN

6
PP menanyakan kebutuhan
dasar pasien.
2. Perawat jaga selanjutnya
mengkaji secara penuh
terhadap masalah ,
keperawatan, kebutuhan,
dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan,
serta hal-hal penting
lainnya selama masa
perawatan.
3. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserah terimakan kepada
petugas berikutnya.
Post 1. Diskusi. .. MENIT NURSE KARU,
Timbang 2. Pelaporan untuk timbang STATION PP, PA
Terima terima dituliskan secara
langsung pada format
timbang terima yang
ditandatangani oleh PP
yang aga saat itu dan PP
yang jaga berikutnya
diketahui oleh kepala
ruang.
3. Ditutup oleh KARU.

(Nursalam, 2016)

7
2.5 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Dilakukan tepat pada saat pergantian shift dinas
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab klien (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
5. Timbang terima harus berorentasikan pada permasalahan pasien
6. Pada saat timbang terima dikamar pasien, menggunakan volume suara yang
cukup sehingga pasien disebelahnya tidak mendengarkan sesuatu yang rahasia
bagi pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung didekat pasien (Nursalam, 2016).

2.6 Alur Timbang Terima

Timbang Terima

SITUATION
Data demografi diagnosis Diagnosis keperawatan
medis (Data)

Background

Riwayat keperawatan

Assesment:
KU;TTV;GCS;Skala
nyeri;Skala resiko jatuh; dan
ROS (poin yang penting)

Recommendation:
1. Tindakan yang sudah
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi baru

(Nursalam, 2014)

8
2.7 Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari Rabu, 16 Oktober jam 06.30 seluruh perawat (PP dan PA) sif malam
dan pagi serta kepala ruang berkumpul di nurse station untuk melakukan
timbang terima.
2. Session I di Nurse Station
Kepala ruang memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan
kemudian mempersilakan PP dinas malam untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas
selanjutnya (pagi). PP dan PA sif pagi memberikan klarifikasi keluhan,
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, dan lain-lain), serta hal
yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan
timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian
diteruskan di ruang perawatan pasien.
3. Session II di ruang perawatan/bed pasien
Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke bed pasien. PP
dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada pasien
atau keluarga yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak
mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan. Bila terdapat hal-hal
yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat
dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke pasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia.
Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP
menandatangani laporan timbang terima dengan diketahui oleh kepala ruang
(Nursalam, 2014).

9
2.8 Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain: catatan timbang terima, status pasien dan kelompok sif timbang terima.
Kepala ruang/Nurse in charge (NIC) memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian sif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan
timbang terima pada sif sore ke malam dipimpim oleh perawat primer yang
bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti sif. Timbang
terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien
dan kemabali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnosis keperawatan, intervensi yang belum/sudah dilakukan.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antarperawat berjalan dengan
baik (Nursalam, 2014).

10
BAB III

RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/tanggal : Rabu, 16 Oktober 2019
Pukul : 07.00 WIB
Topik : Timbang Terima
Tempat : Ruang Mawar

3.2 Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

3.3 Media
1. Status pasien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Sarana dan prasarana perawatan

3.4 Pengorganisasian
Kepala Ruangan
Kepala TIM
Perawat Pelaksana pagi
Perawat Pelaksana malam 1
Perawat Pelaksana malam 2
Pasien

11
3.5 Naskah Percakapan Timbang Terima
1. Sesi 1: Di Nurse Station
Setiap pagi pukul 06.30 WIB di ruang mawar kelas 3 RS Pulmo akan
melakukan timbang terima. Sebelum timbang terima dilakukan, perawat shift
malam menyiapkan status yang menjadi tanggung jawabnya selama dinas
malam.
Di nurse station kepala ruangan membuka timbang terima dan sekaligus
mendata perawat yang dinas malam dan dinas pagi
KARU : “Assalamualaikum wr. wb. pertama-tama marilah kita ucapkan puji
syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat serta karunianya kita
dapat berkumpul di ruang Mawar RS Pulmo pada hari Rabu, 16
Oktober 2019 dalam keadaan sehat untuk melakukan timbang
terima. Sebelum melakukan timbang terima alangkah baiknya kita
berdoa terlebih dahulu agar yang shift pagi pada hari ini diberi
kelancaran dan yang shift malam dapat pulang dengan selamat.
Berdoa dipersilahkan” (mulai berdoa) “Selesai”
“Pada hari ini akan dilakukan kegiatan timbang terima yang rutin
kita lakukan pada setiap pergantian shift, namun sebelumnya saya
akan mendata perawat terlebih dahulu. Untuk yang dinas malam,
perawat Linda dan perawat Fifi?
PP malam : “Iya ners”
KARU : “Untuk yang akan dinas pagi, perawat Septi dan perawat Nia?”
PP pagi : “Iya ners”
KARU : “Baik sekarang kita akan melakukan timbang terima. Selanjutnya
kepada perawat pelaksana yang dinas malam dipersilahkan untuk
menyampaikan dan menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat
ini kepada perawat pelaksana yang dinas pagi”
Perawat yang berdinas malam menyampaikan data-data pasien sesuai dengan
keadaan yang ada dan sesuai dengan data yang dicatat, dan perawat yang
berdinas pagi mencatat apa yang disampaikan terkait data pasien
PP1 : “Assalamualaikum wr. wb. Terimakasih untuk kesempatan yang
malam diberikan kepada kami untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini”

12
“Jumlah pasien saat ini ada 6, diruang mawar laki-laki ada 2 pasien
jumlah bed ada 6, diruang mawar perempuan ada 1 pasien jumlah
bed ada 4 dan diruang isolasi ada 3 pasien jumlah bed ada 4” “BOR
keseluruhan ruang mawar sebanyak 43%, jumlah bed sebanyak 14
dan terisi 6 pasien”
“Yang pertama di bed 1 atas nama Tn. Hafid umur 54 th dengan
diagnosa medis TB dengan efusi pleura. Tanggal masuk 14 Oktober
2019, hari perawatan ke 3. Dokter rawat dr. Movita. Pasien
mengeluh nyeri dada skala 5 dan batuk. Kemarin sore pukul 14.30
WIB sudah dilakukan pungsi pleura, cairan yang dikeluarkan
sebanyak 200cc, jadi tinggal 800cc. Implementasi yang sudah di
lakukan adalah pemberian obat dengan cara injeksi IV. Intervensi
yang belum di lakukan adalah melakukan tindakan relaksasi untuk
mengurangi nyeri. Pukul 10.00 WIB dilakukan USG thoraks. Nanti
siang akan dilakukan pungsi kembali pukul 13.00 WIB. Sebelum
saya lanjutkan apakah ada yang perlu ditanyakan?”
“Kedua di bed 2 atas nama Tn. Fino umur 23 th dengan diagnosa
medis Suspek TB dengan hemaptoe. Pasien baru masuk tadi malam
pukul 21.00 WIB. Dokter rawat dr. Sukma. Pasien mengeluh batuk
darah. Tadi sudah saya berikan tempat TCM untuk dicek apakah
postif TB atau tidak. Mungkin nanti siang hasilnya keluar.
Implementasi yang sudah dilakukan adalah posisi pasien
trendelenburg. Perawat belum memberikan obat untuk
menghentikan batuk darah karena obatnya diberikan 07.00 WIB.
Ada yang perlu didiskusikan?”
“Ketiga diruang mawar perempuan di bed 10 atas nama Ny. Sana
umur 50 th dengan diagnosa medis TB. Tanggal masuk 12 Oktober
2019, hari perawatan ke 5. Dokter rawat dr. Sukma. Pasien sudah
tidak sesak dan batuk sudah berkurang. Pasien dalam persiapan
pulang. Sebelumnya apakah ada yang ditanyakan?”
“Untuk yang di ruang isolasi silahkan kepada perawat Fifi untuk
menyampaikan kondisi masing-masing pasien di ruang isolasi”

13
PP2 : “Baik Terimakasih. Sebelumnya Assalamualaikum wr. wb. Saya
malam akan menyampaikan kondisi pasien saat ini di ruang isolasi”
“Yang pertama di ruang isolasi 1 atas nama Tn. Anton umur 55 th
dengan diagnosa medis TB MDR. Tanggal masuk 13 Oktober 2019,
hari perawatan ke 4. Dokter rawat dr. Irfan. Pasien mengeluh nyeri
telan dan tidak nafsu makan. Tindakan yang sudah dilakukan
pemberian obat melalui injeksi. Perawat juga sudah memberi
pendidikan kesehatan tentang cara makan yaitu makan sedikit-
sedikit tapi sering. Sebelum lanjut apakah ada yang ditanyakan?”
“Kedua di ruang isolasi 2 atas nama Tn. Murti umur 45 th dengan
diagnosa medis TB MDR dengan DM. Tanggal masuk 11 Oktober
2019, hari perawatan ke 6. Dokter rawat dr. Movita. Pasien tidak
ada keluhan. Tadi sudah dilakukan GDA=228, sudah masuk atrapid
2 unit. Pasien rencana pulang. Apakah ada yang ditanyakan?”
“Ketiga di ruang isolasi 3 Tn. Gito umur 36 th dengan diagnosa
medis TB MDR. Tanggal masuk 14 Oktober 2019, hari rawat ke 3.
Pasien mengeluh batuk dan sesak. RR: 28 x/menit, SpO2: 94%.
Terpasang okigen nasal kanul 4 lpm. Tadi malam pukul 22.00
pasien mengeluh demam dengan S=38,4ºC, tadi malam sudah
masuk obat antrain IV kemudian demamnya turun. Apakah ada
yang perlu didiskusikan?”
KARU : “Terimakasih untuk perawat dinas malam yang telah
menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada
yang perlu ditambahkan dari KATIM”
KATIM : “Untuk perawat pelaksana yang dinas pagi disiapkan apa yang perlu
dicatat mengenai kondisi pasien saat nanti kita akan melakukan
validasi terhadap pasien”
PP pagi : “Baik ners”
KARU : “Mungkin perawat Nia apakah ada yang kurang jelas atau ingin
ditanyakan mengenai kondisi pasien kepada perawat pelaksana
dinas malam?”
PP pagi : “Tidak ners, sudah jelas”

14
2. Sesi 2: Di Bed Pasien
Selanjutnya KARU, KATIM dan Perawat Pelaksana menuju ke ruang pasien.
Saat berada di ruangan pasien, KARU menyapa pasien dan bersama dengan
KATIM serta Perawat Pelaksana pagi untuk melakukan validasi.
Di ruang Mawar laki-laki
KARU : “Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi bapak, seperti biasa bapak
kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin di
lakukan setiap pergantian shift, tujuannya untuk
mengkomunikasikan keadaan pasien sekarang dan menyampaikan
informasi penting antar shift jaga. Perkenalkan saya kepala ruang di
ruang Mawar nama saya perawat Fauzi. Perawat pelaksana yang
akan bertugas didinas pagi, ada Perawat Septi sebagai KATIM, dan
perawat Nia sebagai perawat pelaksana. Mereka yang akan bertugas
menggantikan perawat pelaksana malam yaitu perawat Linda dan
Perawat Fifi”
KATIM mempersilahkan Perawat pelaksana yang dinas pagi untuk melakukan
validasi langsung kepada pasien
KATIM : “Kepada perawat Nia silahkan untuk mengecek dan melakukan
validasi ke pasien”
PP pagi : “Baik ners”
Di ruang mawar laki-laki, perawat pelaksana pagi melakukan validasi ke pasien (Tn.
Hafid)
PP pagi : “Assalamualaikum bapak, selamat pagi, perkenalkan nama saya
adalah perawat Nia, saya adalah perawat yang berdinas pagi pada
hari ini, apakah benar ini dengan Tn. Hafid?”
Tn. Hafid : “Waalaikumsalam, iya benar suster”
PP pagi : “Baik bapak, apakah masih terasa nyeri dada? Atau ada keluhan
lain pak?”
Tn. Hafid : “Nyerinya sudah berkurang sus”
PP pagi : “Apakah perawat dinas malam sudah memberikan obat suntik dan
obat minum?”
Tn. Hafid : “Sudah sus, tadi malam sudah disuntik, tadi pagi pukul 06.00

15
perawat sudah memberi saya obat minum untuk dikonsumsi pada
pukul 07.00 nanti”
PP pagi : “Iya bapak yang di rasakan sekarang merupakan efek dari proses
penyembuhan. Namun bapak jangan kawatir karena sudah ada
terapi obat yang diberikan dokter. Sebelum saya permisi apakah ada
yang perlu ditanyakan?”
Tn. Hafid : “Tidak sus”
PP pagi : “Baik bapak, tidak perlu sungkan bila butuh bantuan kami akan

selalu siap memberi pelayanan yang terbaik dan apabila bapak


membutuhkan sesuatu bapak bisa menghubungi saya di ruang
keperawatan. Selamat beristirahat kembali pak. Wassalamualaikum
wr. wb”
Tn. Hafid :
“Waalaikumsalam, terimakasih sus”
KATIM melakukan validasi ke pasien (Tn. Fino)
KATIM : “Assalamualaikum mas, selamat pagi, perkenalkan nama saya
adalah perawat Septi, saya adalah perawat yang berdinas pagi pada
hari ini, apakah benar ini dengan Tn. Fino?”
Tn. Fino : “Waalaikumsalam, iya benar sus”
KATIM : “Bagaimana keadaanya mas? Apakah masih batuk darah?”
Tn. Fino : “Iya sus, masih batuk darah”
KATIM : “Iya mas, sementara ini posisi tidurnya seperti ini ya. Jangan pakai
bantal dulu sampai sudah tidak batuk darah. Nanti pukul 07.00 WIB
akan diberi suntikan obat untuk menghentikan batuk darahnya.
Nanti dokter akan memeriksa masnya pukul 09.00 WIB. Sebelum
saya permisi apakah ada yang perlu ditanyakan?”

Tn. Fino : “Tidak sus, Terimakasih”


KATIM : “Baik mas, apabila mas membutuhkan sesuatu, mas bisa
menghubungi saya di ruang keperawatan. Selamat beristirahat
kembali. Wassalamualaikum wr. wb”
“Waalaikumsalam, terimakasih sus”
Tn Fino :

16
Di ruang Mawar perempuan
KARU : “Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi ibu, seperti biasa ibu kita
disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin di
lakukan setiap pergantian shift, tujuannya untuk
mengkomunikasikan keadaan pasien sekarang dan menyampaikan
informasi penting antar shift jaga. Perkenalkan saya kepala ruang di
ruang Mawar nama saya perawat Fauzi. Perawat pelaksana yang
akan bertugas di dinas pagi, ada Perawat Septi sebagai KATIM, dan
perawat Nia sebagai perawat pelaksana. Mereka yang akan bertugas
menggantikan Perawat Pelaksana malam yaitu perawat Linda dan
Perawat Fifi”
Di ruang mawar perempuan, perawat pelaksana pagi melakukan validasi ke pasien
(Ny. Sana)
PP pagi : “Assalamualaikum ibu, selamat pagi, perkenalkan nama saya adalah
perawat Nia, saya adalah perawat yang berdinas pagi pada hari ini,
apakah benar ini dengan Ny. Sana?”
Ny. Sana : “Waalaikumsalam, iya benar suster”
PP pagi : “Bagaimana keadaannya bu? Apakah ada keluhan?”
Ny. Sana : “Tidak ada suster “
PP pagi : “Baik ibu, kemarin waktu dipriksa dokter kalau misalkan ibu sudah
tidak ada keluhan dan dalam observasi juga ibu keadaannya
semakin membaik ibu boleh pulang, tapi kita tunggu dokternya
dulu, dokternya akan memeriksa ibu jam 09.00. Nanti kalau sama
dokter boleh pulang, kami akan uruskan proses kepulangannya ibu”
Ny. Sana : “Nggih terimakasih suster”
PP pagi : “Apabila ibu membutuhkan bantuan kami, bisa menghubungi kamu
di ruang perawat. Selamat beristirahat. Wassalamualaikum wr. wb”
“Iya sus, Waalaikumsalam”
Diruang Isolasi
KARU : “Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi bapak, seperti biasa bapak
kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin di
lakukan setiap pergantian shift, tujuannya untuk

17
mengkomunikasikan keadaan pasien sekarang dan menyampaikan
informasi penting antar shift jaga. Perkenalkan saya kepala ruang di
ruang Mawar nama saya perawat Fauzi. Perawat pelaksana yang
akan bertugas di dinas pagi, ada Perawat Septi sebagai KATIM, dan
perawat Nia sebagai perawat pelaksana. Mereka yang akan bertugas
menggantikan Perawat Pelaksana malam yaitu perawat Linda dan
Perawat Fifi”
Diruang isolasi, perawat pelaksana pagi melakukan validasi ke pasien (Tn. Anton)
PP pagi : “Assalamualaikum bapak, selamat pagi, perkenalkan nama saya
adalah perawat Nia, saya adalah perawat yang berdinas pagi pada
hari ini, apakah benar ini dengan Tn. Anton?”
Tn. Anton : “Waalaikumsalam, iya benar suster”
PP pagi : “Bagaimana keadaannya pak? Apakah masih nyeri saat menelan?”
Tn. Anton : “Nyerinya sudah berkurang sus”
PP pagi : “Apakah perawat dinas malam sudah memberikan obat suntik dan
obat minum?”
Tn. Anton : “Sudah sus, tadi malam sudah disuntik, tadi pagi pukul 06.00
perawat sudah memberi saya obat minum untuk dikonsumsi pada
pukul 07.00 nanti”
PP pagi : “Bagaimana pak, udah enak makan?”
Tn. Anton : “Iya makan dikit-dikit sus”
PP pagi : “Iya pak, makan sedikit-sedikit tapi sering supaya kondisinya cepat
membaik”
Tn. Anton : “Iya sus, terimakasih”
PP pagi : “Sebelum saya permisi apakah ada yang perlu ditanyakan?”
Tn. Anton : “Tidak sus”
PP pagi : “Baik bapak, apabila bapak membutuhkan sesuatu bapak bisa

menghubungi saya di ruang keperawatan. Selamat beristirahat


kembali pak. Wassalamualaikum wr. wb”
Tn. Anton :
“Waalaikumsalam, terimakasih sus”
KATIM melakukan validasi ke pasien (Tn. Murti)
KATIM : “Assalamualaikum bapak, selamat pagi, perkenalkan nama saya

18
adalah perawat Septi, saya adalah perawat yang berdinas pagi pada
hari ini, apakah benar ini dengan Tn. Murti?”
Tn. Murti : “Waalaikumsalam, iya benar suster”
KATIM : “Bagaimana keadaannya pak, apakah bapak ada keluhan ?
Tn. Murti : “Tidak ada suster”
KATIM : “Baik pak, kemarin waktu dipriksa dokter kalau misalkan bapak
sudah tidak ada keluhan dan dalam observasi juga bapak
keadaannya semakin membaik bapak boleh pulang, tapi kita tunggu
dokternya dulu, dokternya akan memeriksa bapak jam 09.00. Nanti
kalau sama dokter boleh pulang, kami akan uruskan proses
kepulangannya bapak”
Tn. Murti : “Iya suster, terimakasih”
Perawat pelaksana melakukan validasi ke pasien (Tn. Gito)
PP Pagi : “Assalamualaikum bapak, selamat pagi, perkenalkan nama saya
adalah perawat Nia, saya adalah perawat yang berdinas pagi pada
hari ini, apakah benar ini dengan Tn. Gito”
Tn. Gito : “Waalaikumsalam, iya benar suster”
PP Pagi : “Bagaimana keadaannya pak? Apakah masih sesak?”
Tn. Gito : “Sudah berkurang sus sesak nafasnya”
PP Pagi : “Baik bapak kalau begitu, selang oksigennya jangan sampai lepas
ya pak, dan nanti pukul 07.00 bapak akan disuntik nggeh. “Sebelum
saya permisi apakah ada yang perlu ditanyakan?”
Tn. Gito : “Tidak, sus”
PP Pagi : “Baik bapak, apabila bapak membutuhkan sesuatu bapak bisa
menghubungi saya di ruang keperawatan. Selamat beristirahat
kembali pak. Wassalamualaikum wr. wb”
Tn. Gito : “Waalaikumsalam, terimakasih sus”
Demikian KATIM dan Perawat Pelaksana pagi melakukan validasinya.
Selanjutnya mereka masuk ke nurse station untuk merencanakan kegiatan
selanjutnya
3. Sesi 3: Di Nurse station
KATIM : “Baik, untuk intervensi selanjutnya adalah lakukan pemeriksaan

19
tanda-tanda vital ke semua pasien. Kemudian untuk Tn. Hafid
berikan intervensi relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri, nanti pagi
pukul 10.00 WIB dilakukan USG thoraks tolong siapkan berkas-
berkasnya. Untuk Tn. Fino tetap posisikan trendelenburg sampai
batuk darahnya hilang, kemudian berikan injeksi obat untuk
menghentikan batuk darahnya. Untuk Ny. Sana siapkan berkas-
berkas untuk pasien pulang. Untuk Tn. Anton berikan injeksi untuk
mengurangi nyeri telan yang dirasakan. Untuk Tn. Murti konsulkan
ke dokter apakah pasien rencana pulang hari ini. Untuk Tn. Gito
berikan injeksi sesuai dengan obat yang diberikan”
PP pagi : “Baik ners”
KARU : “Untuk perawat pelaksana malam apakah ada yang perlu
ditambahkan?”
PP1 : “Sudah ners, untuk obatnya sudah kami siapkan di tempat oplos
malam obat dan sudah kami letakkan sesuai dengan nomor bed pasien”
KARU : “Baik. Sebelum saya akhiri mungkin ada yang perlu didiskusikan?”
PP pagi : “Tidak ners”
Post
Kegiatan Timbang Terima sudah selesai dan selanjutnya Kepala Ruang
menutup kegiatan Timbang Terima.
KARU : “Baik terimakasih kepada perawat yang dinas malam sudah
menyampaikan kondisi pasien. Semoga saat pulang nanti diberi
keselamatan sampai di rumah. Terimakasih atas kerjasamanya kita
tadi sudah melakukan kegiatan Timbang Terima saya harap dengan
adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas bisa jelas dan
terstruktur”
“Demikian Timbang Terima ini, semoga apa yang telah kita
lakukan ini memberi banyak keuntungan bagi kita semua dan kita
diberikan kelancaan dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Demikian saya akhiri Wassalamualaikum wr. wb”
Semua : “Waalaikumsalam wr. wb”
perawat

20
Perawat pelaksana malam dan pagi menandatangani laporan timbang terima
dengan diketahui kepala ruang

21
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan
yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat
disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang
telah atau belum dilaksanakan. Tujuan menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
(data fokus), menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien, menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak
lanjuti oleh dinas berikutnya, menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan dapat melakukan timbang terima
dengan tujuan proses pendelegasian dapat terstruktur.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011). Manajemen Keperatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2016). Menejemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 5. jakarta: Salemba Medika.

23
Lampiran Standard Oprasional Prosedur

SOP TIMBANG TERIMA PASIEN

SOP TIMBANG TERIMA PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Dikeluarkan Oleh

Timbang terima sering disebut operan (over hand) adalah suatu


PENGERTIAN cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien (data fokus)
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan beberapa
TUJUAN
informasi yang penting.
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Pasien dalam tahap maintenance
KEBIJAKAN
3. Pasien dalam kondisi yang membutuhkan pemantauan
(observasi)
Persiapan
1. Persiapan alat
a. Alat tulis
b. Format timbang terima (operan)
c. Rekam medis pasien
2. Persiapan perawat
PROSEDUR
a. Kelompok dalam keadaan siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
3. Persiapan pasien
Pasien dalam kondisi stabil atau butuh pemantauan

24
PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan penerapan sistem MPKP, timbang terima
dilaksanakan oleh perawat jaga sebelumnya kepada perawat yang
mengganti jaga pada shift berikutnya.

SESI 1: Di Nurse Station


1. Perawat shift malam menyiapkan status yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Kepala ruang membuka operan jaga dengan doa
3. Kepala ruang mempersilahkan perawat shift malam untuk
melapor kepada perawat shift pagi.
4. Perawat shift malam melaporkan pasien yang menjadi tanggung
jawabnya, terkait
a. Identitas dan diagnosa pasien
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan
d. Intervensi kolaborasi dan dependen
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan
untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak
terlaksanakan secara rutin.
5. Perawat shift pagi mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh
perawat shift malam.
6. Kepala ruang mengajak perawat shift malam dan perawat shift
pagi lainnya yang bertanggung jawab untuk mengklarifikasi
pasien (menghampiri pasien dalam visite keperawatan).

SESI 2 : Di Bed Pasien


1. Kepala ruang mengucapkan salam dan menyapa pasien,
menjelaskan kepada pasien bahwa sekarang saatnya melakukan

25
timbang terima bahwa tugas perawat shift malam telah selesai
dan memperkenalkan perawat shift pagi
2. Perawat shift pagi menjelaskan tentang perawatan pagi dan
perawat shift pagi yang akan bertanggung jawab kepada pasien
tersebut.
3. Perawat shift pagi memberikan kesempatan kepada
pasien/keluarga untuk bertanya.
4. Perawat shift pagi menutup pertemuan dan menyampaikan
selamat beristirahat.

SESI 3: Di Nurse Station


1. Kepala TIM mendiskusikan tentang rencana keperawatan yang
dilakukan
2. Kepala ruang meminta perawat shift malam untuk melaporkan
inventarisasi obat dan fasilitas lain atau hal-hal terkait yang
perlu dilaporkan.
3. Kepala ruang memberikan reinforcement kepada perawat shift
malam.
4. Kepala ruang menutup operan dengan doa.
UNIT TERKAIT Unit keperawatan secara keseluruhan.

26
Lampiran Checklist Timbang Terima

CHECK LIST: TIMBANG TERIMA (OPERAN JAGA)

Dilakukan
NO Prosedur
Ya Tidak
1. Semua perawat jaga pagi dan malam kumpul bersama
2. Didahului dengan do’a bersama
3. Komunikasi antar pemberi tanggung jawab dan penererima
tanggung jawab dilakukan di station dengan suara pelan /
tidak ribut
4. Menyebutkan identitas pasien, dx medis, dx
keperawatan,tindakan keperawatan yang telah dilakukan
beserta waktu pelaksanaannya
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan
keperawatan yang belum dilakukan
6. Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama shift
7. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan (bila ada)
8. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
9. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya
yang dilakukan selamaq sift
10. Menyebutkan tindakan medis yang belumdilakukan selama
sift
11. Memberi salam kepada pasien, keluarga, serta mengobservasi
dan menginspeksi keadaan pasien, menanyakan keluhan-
keluhan pasien (dalam rangka klarifikasi)
12. Menginformasikan kepada pasien/keluarga nama perawat sift
berikutnya pada akhir tugas
13. Memberikan kesempatan pada akhir jaga berikutnya
mengklarifikasi semua masalah yang ada termasuk daftar alat-
alat dan obat
14. Menutup operaan jaga

27
Lampiran Format Timbang Terima

FORMAT TIMBANG TERIMA PENDERITA

Nama Pasien: Kamar :


Umur : Dx. Medis :
Tanggal :

Asuhan Keperawatan Timbang Terima


Sif Pagi Sif Sore Sif Malam
Masalah Keperawatan
Data Fokus S: S: S:
(Subjektif dan Objektif) O: O: O:
A: A: A:
P: P: P:

Intervensi yang sudah dilakukan

Intervensi yang belum dilakukan

Hal-hal yang perlu diperhatikan


(Laboratorium, obat, advis
medis)
Tanda tangan PP PP Pagi: PP Sore: PP Malam:
PP Sore: PP Malam: PP Pagi:

Karu : Karu :

28
Lampiran Format Timbang Terima (Model 2)–SBAR

SISTEM PENDOKUMENTASIAN DENGAN SBAR

SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan
perhatian atau tindakan segera.

1. Situation (Kondisi Terkini yang Terjadi pada Pasien)


a. Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter
yang merawat.
b. Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi/keluhan utama.
2. Background (Info Penting yang Berhubungan dengan Kondisi Pasien Terkini)
a. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis
keperawatan.
b. Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan
obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan.
c. Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
3. Assessment (Hasil Pengkajian dari Kondisi Pasien Saat Ini)
a. Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor
nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, risiko jatuh, pivas score,
status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain-lain.
b. Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.
4. Recommendation
a. Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer
to nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan
keluarga.

Sebelum Serah Terima Pasien (Contoh Sesuai SBAR)


1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien
yang akan dilaporkan.
3. Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus
dilanjutkan.

29
4. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawat sif
sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien pasien termasuk rencana perawatan hariannya.

30
FORMAT TIMBANG TERIMA SBAR

(SITUATION, BACKGROUND, ASSESSMENT, RECOMENDATION)

SITUATION Nama pasien :

Umur :

No RM :

Diagnosis Medis :

Diagnosis Keperawatan :

Lama hari rawat :

Klasifikasi Pasien : Total Care Parsial Care Minimal Care

Keluhan Utama :

BACKGROUND Riwayat penyakit sekarang :

Riwayat alergi : Tidak Ya Obat: Makanan:

Riwayat penyakit menular :

Laboratorium :

Foto torax/USG :

EKG :

ASSESMENT Tanda-tanda vital, GCS, Skala Nyeri, Skala Pasien Jatuh

B1 (SISTEM PERNAPASAN)

Keluhan : Sesak Batuk Nyeri saat napas

Irama Napas : Teratur Tidak teratur

Ronchi D/S
Suara Napas : Vesikuler Wheezing D/S Rales D/S

Oksigen : ........... L/menit Masker Nasal

B2 (SISTEM KARDIOVASKULAR)

Keluhan nyeri dada : Ya Tidak

Irama Jantung : Teratur Tidak teratur

CRT : < 3 detik > 3 detik

Konjungtiva Pucat : Ya Tidak

B3 (SISTEM PERSARAFAN)

Kesadaran : Composmentis Apatis Somnolen

Sopor Koma

GCS : E=....... V=....... M=.......

Keluhan Pusing : Ya Tidak

Pupil : Isokor Anisokor, Diameter: ..........mm/.......... mm.

31
Nyeri : Tidak Ya, Skala nyeri :........... , Lokasi:........................

B4 (SISTEM PERKEMIHAN)

Keluhan : Kencing menetes Inkontinensia

Retensi urine

Anuria Gross hematuri Disuria

Poliuri Oliguri

Kandung Kemih : Membesar Tidak

Nyeri tekan : Ya Tidak

Alat bantu : Kateter Foley Kateter kondom

Intake cairan : Oral :................... cc/jam, Parenteral :................. cc/jam

Produksi urine : ..................... ml/jam, Warna :.......................... , Bau :.......................

B5 (SISTEM PENCERNAAN)

TB :........... cm, BB :............. kg, LLA :............. cm, Lingkar abdomen :............ cm

Mukosa Mulut : Lembap Kering Merah Stomatitis

Tenggorokan : Sulit menelan Nyeri menelan

Abdomen : Supel Tegang Nyeri tekan, Lokasi .......

Luka operasi Jejas, Lokasi : ..............

Mua : Ya Tidak

Muntah : Ya Tidak

Bising Usus :............... ×/menit

Terpasang NGT: Ya Tidak

Diet : Padat Lunak Cair

Frekuensi : .......... ×/hari, Jumlah : ........... , Jenis : ........

BAB : .......... ×/hari, Konsistensi : Padat Lunak

Cair Lendir/darah

Konstipasi : Ya Tidak

RECOMENDATIO
N Tindakan yang sudah dilakukan

Rencana tindak lanjut

NIC sif: NIC sif selanjutnya:

Karu :

NIC: Nurse in Charge

32
CONTOH CATATAN TERINTEGRASI

SUMBER WAKTU CATATAN TERINTEGRASI

(PROFESI)

dr. A 07.00 • Cek DL

Ns. X 08.00 • Infus RL

Ns. X 09.00 • …

: • Mengambil sampel darah

: • Memasang infus

• TTV= TD: 110/70mmHg, N: 80×/mnt, S: 38,2 oC,

RR: 20×/mnt

• Injeksi…

14.00 S=

B=

A=

R=

Ns. Y 14.30 •…

33
FORMAT–LAPORAN TIMBANG TERIMA SECARA KESELURUHAN
RUMAH SAKIT .................................... LEMBAR CATATAN TIMBANG TERIMA
Hari: UNIT
Tanggal: KERJA
No. No. Nama Pasien Dokter Ners Diagnostik Program Keperawatan Lain-Lain
Kamar Prim/Asc Terapi
©:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

34
35

Anda mungkin juga menyukai