Anda di halaman 1dari 18

PENYULUHAN

EPILEPSI DAN PENCEGAHAN PASIEN JATUH


DI PAVILIUN SHOFA ANAK RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Oleh:
KELOMPOK 05
1. Hawwin Nurul H
2. Erinsa Nurtantia
3. Dewi Rosinta Anggraini
4. Siti Nimatul Mahmudah
5. Achmad Ari F
6. Ahmad Wildan Nur F

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2017/2018
PENYULUHAN
EPILEPSI DAN PENCEGAHAN PASIEN JATUH
DI PAVILIUN SHOFA ANAK RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

TELAH DI LAKSANAKAN PADA:


HARI : SENIN
TANGGAL : 14 AGUSTUS 2017

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Azizatun Nisa S.Kep., Ns Ns. Lilis Magfuroh S.Kep., M.Kes.


PENYULUHAN
EPILEPSI DAN PENCEGAHAN PASIEN JATUH
DI PAVILIUN SHOFA ANAK RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

TELAH DI LAKSANAKAN PADA:


HARI : SENIN
TANGGAL : 14 AGUSTUS 2017

Lamongan, 14 Agustus 2017


Kepala Ruangan

Titik Nuryati Amd. Kep


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Epilepsi dan Pencegahan Pasien Jatuh


Sub Pokok bahasan : 1. Pengertian Epilepsi
2. Faktor Penyebab Epilepsi
3. Tanda dan Gejala Epilepsi
4. Cara Pencegahan Epilepsi
5. Cara penanganan Epilepsi
6. Cara Pencegahan Pasien Jatuh
Sasaran : Orang tua pasien
Hari/tanggal : Senin, 14 agustus 2017
Waktu : 30 Menit / 10.00 - 10.30 WIB
Tempat : Paviliun Shofa Anak Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan

I. Latar Belakang
Epilepsi merupakan suatu penyakit yang serangannya datang secara tiba-
tiba atau mendadak,dan berpotensi untuk terjadinya trauma pada anak.
Epilepsi juga berpotensi mengakibatkan cidera fisik,kelemahan pada fisik dan
penurunan kesadaran.maka dari itu diperlukan penanganan dan edukasi yang
lama terhadap penderita dan keluarga,jika tidak segera diatasi epilepsi akan
berdampak buruk terhadap perkembangan perilaku seorang anak dan juga
akan berdampak pada kesehatan (cidera fisik) anak
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan orang tua
pasien atau keluarga memahami Epilepsi dan Penceahan Pasien Jatuh.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua atau keluarga dapat :
(1) Menjelaskan pengertian Epilepsi.
(2) Mengetahui faktor Epilepsi
(3) Megetahui tanda dan gejala Epilepsi.
(4) Megetahui cara Pencegahan Epilepsi.
(5) Megetahui cara Penanganan Epilepsi.
(6) Megetahui cara pencegahan Pasien Jatuh.
IV. Sasaran
Seluruh Orang tua pasien atau keluarga pasien yang berada di paviliun
Shofa Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
V. Materi
Materi penyuluhan terlampir.
VI. Metode
Ceramah dan tanya jawab
VII. Strategi Pelaksanaan
Hari dan tanggal Pelaksanaan : Senin, 14 Agustus 2017
Waktu : 30 Menit / 10.00-10.30
Tempat : Shofa Anak
Penyaji : Dewi Rosinta anggraini
Moderator : Siti Nimatul Mahmudah
Observer : Ahmad Wildan Nur F
Fasilitator : Hawwin Nurul H, Erinsa Nurtantia &
Achmad Ari F
VIII. Pengorganisasian & Uraian Tugas
1) Penyaji : Dewi Rosinta Anggraini
Uraian tugas: menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
(1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
(2) Memotivasi peserta untuk bertanya.
2) Moderator : Siti Nimatul Mahmudah
Uraian tugas: mengatur proses dan lamanya diskusi penyuluhan.
3) Observer : Ahmad Wildan Nur F
Menyimpulkan hasil penyuluhan
4) Fasilitator : Hawwin Nurul H, Erinsa Nurtantia & Achmad Ari F
Mengawasi jalannya penyuluhan serta menata fasilitas yang dibutuhkan dan
memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
IX. Setting Tempat
: Audience Fasilitator
:
: Moderator
: Penyaji : Observer

X. Media
Lembar balik, leaflet dan brosur
XI. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
No FASE KEGIATAN PENYULUH WAKTU
PESERTA
1. Pra Interaksi 1) Menyiapkan perlengkapan 1 menit
Penyuluhan.
2. Kerja 2) Membuka kegiatan dengan 5) Menjawab salam 1 menit
mengucapkan salam.
3) Memperkenalkan diri 6) Mendengarkan 1 menit
4) Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan 1 menit
penyuluhan
Menyebutkan materi yang Memperhatikan 1 menit
akan diberikan.
Menggali pengetahuan
keluarga pasien mengenai Memperhatikan 3 menit
epilepsi
Menjelaskan materi
Epilepsi dan pencegahan Memperhatikan 7 menit
pasien jatuh
Memberi kesempatan
kepada peserta untuk Bertanya dan 7 menit
mengajukan pertanyaan & menjawab
menjawab pertanyaan. pertanyaan yang
Memberikan leaflet diajukan.
Memperhatikan 1 Menit
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab 5 menit
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan.
4. Terminasi : Mengakhiri pertemuan & Mendengarkan 1 menit
mengucapkan terima kasih
atas partisipasi peserta.
XII. Kriteria evaluasi
1) Evaluasi Struktur
(1) Kesiapan SAP dan materi
(2) Kesiapan media : Lembar balik, leaflet
(3) Peserta hadir ditempat penyuluhan
(4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Paviliun Shofa Anak
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
2) Evaluasi Proses
(1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
(2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan tertib
(3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
(4) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
(5) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta.
3) Evaluasi Hasil
Peserta dapat :
(1) Menjelaskan pengertian Epilepsi.
(2) Menyebutkan faktor penyebab Epilepsi.
(3) Menyebutkan tanda dan gejala Epilepsi.
(4) Menyebutkan cara pencegahan Epilepsi.
(5) Menyebutkan cara penanganan Epilepsi
(6) Menyebutkan cara pencegahan pasien jatuh
XIII. Daftar Pertanyaan
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Epiepsi dan
pencegahan pasien jatuh diharapkan audien mampu menjawab pertanyaan:
1) Apa itu Epilepsi?
2) Faktor penyebab Epilepsi
3) Tanda Gejala Epilepsi?
4) Cara Pencengahan Epilepsi?
5) Cara penanganan Epilepsi?
6) Cara pencegahan pasien jatuh?
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Titik Nuryati Amd.Kep
Jabatan : Kepala Ruang Shofa Anak
Menerangkan bahwa nama berikut :
Nama : Kelompok 05
Mahasiswa : Program Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Lamongan

Telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa memberikan


penyuluhan/ ceramah pada masyarakat di Rumah Sakit pada:
Hari/ tanggal : Senin, 14 Agustus 2017
Tempat : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan
Topik : Epilepsi dan Pencegahan Pasien Jatuh

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Lamongan, 14 Agustus 2017


Kepala Ruang

Titik Nuryati Amd.Kep


SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Titik Nuryati Amd. Kep
Jabatan : Kepala Ruang Shofa Anak
Menerangkan bahwa nama berikut :
Nama : Lilis Maghfuroh S.Kep., Ns., M.Kes
Jabatan : Dosen Stikes Muhammadiyah Lamongan

Telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa memberikan


penyuluhan/ ceramah pada masyarakat di Rumah Sakit pada:
Hari/ tanggal : Senin, 14 Agustus 2017
Tempat : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan
Topik : Epilepsi dan Pencegahan Pasien Jatuh

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Lamongan, 14 Agustus 2017


Kepala Ruang

Titik Nuryati Amd. Kep


Materi

EPILEPSI DAN PENCEGAHAN PASIEN JATUH

A. Pengertian
Epilepsi adalah suatu penyakit atau suatu gejala yang dapat timbul karena
penyakit. Secara umum dapat dikatakan bahwa serangan epilepsy dapat
timbul jika terjadinya pelepasan aktivitas energy yang berlebihan dan
mendadak dalam otak,sehingga menyebabkan terganggunya kerja otak. Otak
secara cepat dapat mengkoreksinya dan segera bekerja normal
kembali,sehingga gejalanya hilang.itulah sebabnya epilepsy disebut kelainan
yang khas,karena diluar serangan penyandang epilepsy adalah individu yang
normal (Harsono, 2008)
B. Faktor Penyebab
1. Kelompok primer , yang tidak diketahui penyebab epilepsinya.
2. Kelompok sekunder , dapat diketahui penyebab bangkitan epilepsinya
antara lain : trauma saat lahir, trauma kepala, tumor otak, peradangan otak,
kekurangan oksigen, demam, keracunan obat dll.
C. Tanda dan Gejala
Serangan epilepsi dimulai dengan menghilangnya kesadaran secara cepat.
Klien kehilangan kemampuannya untuk tetap mempertahankan tubuh dalam
posisi yang tegak,gerakan tonik kemudian klonik,inkontinensia urine maupun
feses,disertai dengan disfungsi otonom lainnya. Pada fase tonik,otot-otot
berkontraksi dan posisi tubuh dapat terganggu.fase ini berlangsung hanya
beberapa detik. Fase klonik berupa kontraksi dan relaksasi kelompok otot-
otot yang berlawanan sehingga menimbulkan gerakan yang tersentak-
sentak.kontraksi sedikit demi sedikit berkurang frekuensinya tetapi tidak
kekuatannya. Lidah dapat tergigit seperti yang terjadi pada sekitar separuh
dari klien yang mengalami kejang(spasme rahang dan lidah). Serangan itu
berlangsung sekitar 3-5 menit dan diikuti dengan periode tidak sadar yang
berlangsung beberapa menit sampai sekitar setengah jam.klien yang sadar
kembali tampak bingung,stupor,atau bodoh. Stadium ini disebut stadium
postikal.dalam keadaan seperti ini pasien akan mengalami resiko cidera
fisik.gangguan stabilitas neuron-neuron otak yang dapat terjadi saat
epilepsi,dapat terjadi saat: prenatal: umur ibu saat hamil terlalu muda (<20
tahun) atau terlalu tua (>35 tahun), kehamilan dengan eklamsia dan
hipertensi, kehamilan primipara atau multipara, pemakaian bahan
toksik.natal: asfiksia, bayi berat badan lahir rendah(<2500), kelahiran
prematur dan postmatur, partus lama, persalinan dengan alat.prenatal: kejang
demam, trauma kepala, infeksi ssp, ganguan metabolik. (Mutaqqin,2008)
Gejala epilepsi tergantung dari epilepsinya yang ditandai, adapun secara
umum gejala yang sering dialami adalah :
1. Kehilangan kesadaran.
2. Kejang.
3. Produksi liur bertambah.
4. Tertidur selama 2-3 jam setelah serangan, pulih setelah beberapa menit,
jam atau bahkan hari.
5. Mengeluh sakit kepala, capek setelah serangan.
6. Terjadi peningkatan tekanan darah, denyut nadi saat serangan.
7. Sebelum serangan pasien bisa mengalami aura seperti perasaan takut,
mual, merasa melihat/mencium/menghisap sesuatu, merasa aneh disatu
anggota badan.
8. Terjadi perubahan tingkah laku seperti mudah marah, tersinggung, tegang
beberapa jam atau hari sebelum serangan.

D. Pencegahan Epilepsi
Penderita epilepsy ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa diobati agar
menceah penyakit ini kambuh secara berkala. Pencegahan juga dapat
dilakukan dengan memberikan vaksinasi yang benar untuk anak anda cara
mengatasi penyakit epilepsy untuk orangtua yang memiliki anak penyandan
epilepsy yang pernah mengalami kejang demaam harus segera dilakukan
metode untuk mengontrol demam yan dialami dengan cara mengompres anak
atau dapat juga dengan memberikan obat antipiretik. Cara anda untuk
mengatasi penyakit epilepsy lainnya dengan cara mencegah terjadinya cedera
kepala dan juga mengatasi penyakit epilepsy dengan penggunaan obat
antikonvulsan.
E. Cara Penanganan Epilepsi
Pertolongan pertama pada pasien epilepsy tahap tahap dalam pertolongan
pertama saat kejang dan terhindar dari cedera fisik, antara lain yaitu:
1. Jauhkan penderita dari benda -benda berbahaya (gunting, pulpen, kompor
api, dan lain lain).
2. Jangan pernah meninggalkan penderita.
3. Berikan alas lembut di bawah kepala agar hentakan saat kejang tidak
menimbulkan cedera kepala dan kendorkan pakaian ketat atau kerahbaju di
lehernya agar pernapasan penderita lancar (jika ada).
4. Miringkan tubuh penderita ke salah satu sisi supaya cairan dari mulut
dapat mengalir keluar dengan lancar dan menjaga aliran udara atau
pernapasan.
5. Pada saat penderita mengalami kejang, jangan menahan gerakan penderita.
Biarkan gerakan penderita sampai kejang selesai.
6. Jangan masukkan benda apapun ke dalam mulut penderita, seperti
memberi minum, penahan lidah.
7. Setelah kejang selesai, tetaplah menemani penderita. Jangan meninggalkan
penderita sebelum kesadarannya pulih total, kemudian biarkan penderita
beristirahat atau tidur.
F. Resiko Pasien Jatuh
1. Definisi
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh
dengan atu tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak
direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpamencederai
dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau
lingkungan (lantai yang licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya
disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat
berakibat cidera.
2. Faktor Resiko Pasien Jatuh
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:
1) Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis
2) Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan
3. Skor Humpty Dumpty
parameter Kriteria nilai skor
Usia < 3 tahun 4
3 7 tahun 3
7 13 tahun 2
13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis 3
respiratorik, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
Gangguan perilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan 3
dirinya 2
Lupa akan adanya keterbatasan 1
Orientasi baik terhadap diri sendiri
Faktor lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan di 4
tempat tidur dewasa 3
Pasien menggunakan alat bantu /
bayi diletakkan dalam tempat tidur
bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2
Area di luar rumah sakit 1
Respons terhadap: Dalam 24 jam 3
1. Pembedahan/ Dalam 48 jam 2
sedasi / > 48 jam atau tidak menjalani 1
anestesi pembedahan / sedasi/ anestesi

2. Penggunaan Penggunaan multipel: sedatif, obat 3


medikamentosa hipnosis, barbiturat, fenotiazin,
antidepresan, pencahar, diuretik,
narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya / tidak 1
ada medikasi
Skor asesmen risiko jatuh: (skor minimum 7, skor maksimum 23)
Skor 7-11: risiko rendah
Skor 12: risiko tinggi

4. Pencegahan Resiko Pasien Jatuh


a. Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori):
1) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua
sisi pegangan tempat tidur tepasang dengan baik
3) Ruangan rapi
4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam,
tombol panggilan, air minum, kacamata)
5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan
pasien)
6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar
(pastikan bersih dan berfungsi)
8) Pantau efek obat-obatan
9) Anjuran ke kamar mandi secara rutin
10) Sediakan dukungan emosional dan psikologis
11) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan
keluarga
b. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-hal
berikut ini.
1) Beri penanda berupa gelang berwarna kuning yang dipakaikan di
pergelangan tangan pasien
2) Sandal anti-licin
3) Tawarkan bantuan ke kamar mandi
4) Nilai kebutuhan akan:
a). Fisioterapi dan terapi okupasi
b). Alarm tempat tidur
c). Tempat tidur rendah (khusus)
d). Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat
(nurse station)
c. Asesmen risiko jatuh pada anak-anak dilakukan pencegahan umum
dan hal hal sebagai berikut:
1) Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
Memastikan tempat tidur/brankard dalam posisi roda
terkunci
Pagar sisi tempat tidur/brankard dalam posisi
berdiri/terpasang
Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan
Berikan penjelasan kepada orang tua tentang pencegahan
jatuh

DAFTAR HADIR MAHASISWA


PENYULUHAN EPILEPSI DAN PENCEGAAN PASIEN JATUH

Ruang : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan


Tanggal : Senin, 14 Agustus 2017
No. Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
EPILEPSI DAN PENCEGAHAN PASIEN JATUH
DI PAVILIUN SHOFA ANAK RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

No. Nama Alamat TTD


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.

LEMBAR PERTANYAAN DAN JAWABAN


PENYULUHAN EPILEPSI DAN PENCEGAHAN PASIEN JATUH

Ruang : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan


Tanggal : Senin, 14 Agustus 2017

No. Pertanyaan Jawaban

Anda mungkin juga menyukai