Oleh
Kelompok Program Studi Profesi Ners
2. 15 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang :
- Pengertian Hipertensi
- Faktor resiko Hipertensi - Mendengarkan dan
- Tanda dan Gejala Hipertensi memperhatikan.
- Klasifikasi Hipertensi
- Pertolongan pertama pada
penderita Hipertensi
- Pencegahan Hipertensi
3. 10 Menit Evaluasi :
- Memberikan kesempatan
bertanya
- Menjawab pertanyaan
- Bertanya dan
- Menanyakan pada peserta
menjawab pertanyaan
penyuluhan tentang materi yang
yang diajukan.
diberikan
- Reinforcement kepada audience
bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4. 2 Menit Terminasi :
- Kesimpulan
- Mengucapkan terima kasih - Mendengarkan dan
kepada peserta penyuluhan membalas salam
- Mengucapkan salam - Menerima poster
- Pembagian poster
VIII. Pengorganisasian
Ketua Panitia : Siti Nur Halimah, S.Kep
Wakil Ketua : Akhmad Kavin Hidayatullah, S.Kep
Sekretaris : Uswatun Hasanah, S.Kep
Innatus Solihatin, S.Kep
Bendahara : Diana Rahmi Isnaini, S. Kep
Pemateri : Asma Inas Tesa, S.Kep
Moderator : Lilis Sarifah, S.Kep
Operator : Ali Sofa Hendriyani, S.Kep
Observer : Fatimatus Sahroh, S. Kep
Fasilitator : Halimatus Sa’diyah, S.Kep
Icha Anisa Zaini, S. Kep
Notulen : Meri intan sari, S.Kep
a. Sie Acara : Moh. Fajar Sodiq, S.Kep
Luandri, S.Kep
b. Sie Humas : Muhammad Holil, S.Kep
Gamariya Assegaf, S.Kep
Halimatus Sadiyah, S.Kep
c. Sie Perlengkapan : Fajar Mustafa, S.Kep
Sahidi, S.Kep
Efa Datul Umami, S.Kep
d. Sie Konsumsi : Moh. Sofyan Adiputra, S.Kep
Wahidah Nur Islamiyah, S.Kep
Diyah Rachmawati, S.Kep
Indra Hendriyanto, S.Kep
e. Sie Dokumentasi : Dimas Yusril Ferdiansyah, S.Kep
Makmum Hanafi, S.Kep
1. Penyuluh/ presentator:
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Menggali pengetahuan warga tentang penyakit Stroke
2. Penyuluh
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Menggali pengetahuan orang tua tentang materi imunisasi
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
e. Berpartisipasi membantu penyuluh menjawab pertanyaan dari peserta
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
5. Dokumentasi
Uraian tugas :
a. Mendokumentasikan saat acara berlangsung
X. Setting Tempat
Power Point
presentator Moderator
Observe
fasilitator Dokumentasi
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang terpakai untuk
suntikan, seperti vaksin BCG, DPT, campak, dan melalui mulut seperti vaksin
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi menurut Kemenkes RI 2018 adalah :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
desa/kelurahan
Management)
serta anak balita dilaksanakan program imunisasi baik program rutin maupun
program tambahan atau suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B, dan
1. Imunisasi Hepatitis B
setelah lahir pada semua bayi sebelum berumur 24 jam (Sari Pediatri, 2020)
2. Imunisasi BCG
dosis pemberian 0,05 ml sebanyak 1 kali sebelum bayi berumur 2 bulan. (Sari
Pediatri, 2020).
3. Imunisasi Polio
kekebalan terhadap penyakit polio, virus polio tipe 1,2,3 atau 4 untuk
imunisasi dasar 4 kali pemberian. Vaksin diberikan 2 tetes per oral dengan
interval tidak kurang dari dua minggu.. Pemberian polio 1 saat bayi masih
berada di rumah sakit atau rumah bersalin dianjurkan saat bayi akan
dipulangkan agar tidak mencemari bayi lain oleh virus polio yang dapat
Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak
mendadak lumpuh pada salah satu anggota geraknya setelah demam 2-5 hari.
hepatitis B, dan DPT. Imunisasi ulangan dapat diberikan sebelum anak masuk
sekolah (5-6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12 tahun) (Sudoyo
dkk, 2015).
4. Imunisasi DPT-HB-Hib
paha atas. Satu dosis anak adalah 0,5 ml. Imunisasi DPT-HB-Hib diberikan
pertama kali sejak anak berusia 2 bulan dengan interval 4-6 minggu. DPT 1
diberikan saat anak berusia 2-4 bulan, DPT 2 diberikan saat anak berusia 3-5
bulan dan DPT 3 saat usianya memasuki 4-6 bulan, DPT 4 dapat diberikan 1
tahun setelah DPT 3 yaitu pada umur 18-24 bulan, sedangkan DPT 5 diberikan
ketika anak memasuki sekolah yaitu 5-7 tahun berikutnya, tepatnya dalam
kegiatan imunisasi disekolah dasar dan diberikan pada usia anak 12 tahun
5. Imunisasi Campak
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat disebabkan oleh
virus campak. Vakisn campak diberikan dalam satu dosis 0,5 ml pada usia 9
bulan secara subkutan walaupun demikian dapat diberikan secara
4. Jadwal imunisasi
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari Hepatitis B1
< 2 Bulan BCG, Polio 1
2 Bulan DPT Hb Combo 1, Polio 2
3 Bulan DPT Hb Combo 2, Polio 3
4 Bulan DPT Hb Combo 3, Polio 4, IPV
9 Bulan Campak
18 Bulan DPT Hb Combo lanjutan
24 Bulan Campak lanjutan
1. Hepatitis B
tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang
setelah 2 hari.
2. BCG
2-6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul kecil
(papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2-
3. Polio
vaksin Polio oral bayi boleh makan minum seperti biasa. Apabila muntah
dalam 30 menit segera diberi dosis ulang.
4. DPT-HB-Hib
Reaksi lokal sementara, seperti bengkak, nyeri, dan kemerahan pada lokasi
suntikan, disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-
menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
5. Campak
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama
Sari Pediatri. 2020. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun Rekomendasi
Ikatan Dokter Anak Indopnesia.
Sembiring, Juliana. Br. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra
Sekolah. Yogyakarta : Deepublish.
Sudoyo, Aru W, dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1 Edisi V.
Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI